13 research outputs found

    Model pembelajaran gentenan : gerakan pendidikan peningkatan ekonomi kemaritiman dalam pemberdayaan perempuan

    Get PDF
    Upaya pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di sektor kelautan dan perikanan tidak lepas dari kebutuhan untuk mengikutsertakan perempuan dalam kebijakan pembangunan di sektor tersebut. Tujuan pengembangan Model Gentenan (Gerakan Pendidikan Peningkatan Ekonomi Kemaritiman dalam Pemberdayaan Perempuan) adalah: memberikan acuan bagi lembaga dan atau warga masyarakat yang akan menyelenggarakan program pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat maritim. Pengembangan model yang dikembangkan merupakan rangkaian kegiatan pengembangan pendidikan keterampilan usaha di suatu wilayah maritim yang berbasis keluarga nelayan. Konsep dasar yang digunakan sebagai kerangka landasan teori model ini adalah konsep pemberdayaan perempuan. Pendekatan ini lebih memusatkan kepada isu gender dan tidak terlihat pada masalah perempuan semata. Pendekatan GAD yang kami gunakan merupakan satu-satunya pendekatan terhadap perempuan dalam pembangunan dengan melihat semua aspek kehidupan perempuan dan semua kerja yang dilakukan perempuan baik kerja produktif, reproduktif, privat maupun publik dan menolak upaya apapun untuk menilai rendah pekerjaan mempertahankan keluarga dan rumah tangga. Penerapan pemberdayaan perempuan dalam Model Gentenan dibangun melalui tiga tahap, (1) Tahap Pra Intruksional, (2) Tahap Instruksional, dan (3) Tahap Evaluasi yang diselenggarakan selama 6 (enam) minggu pada siklus pertama, dan 5 (lima) minggu pada siklus berikutnya. Peserta program dalam satu kelompok maksimal 3 orang dengan memiliki persyaratan sebagai berikut: 1) Perempuan yang berada diwiliyah maritim, 2) Berusia antara 17 s.d 60 tahun, 3) Pernah ikut program keberaksaraan, 4) Tidak sedang mengikuti program sejenis, 5) Memiliki keterampilan, 6) Memiliki motivasi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi, 8) Bersedia mengikuti kegiatan belajar dengan cara menandatangani surat pernyataan kesanggupan mengikuti kegiatan secara aktif sampai tuntas, 9) Berada dilingkungan kelompok belajar, dan 10) Mampu berkomunikasi dengan luwes. Seluruh peserta didik didorong dan diarahkan agar memiliki kemampuan dalam: 1) kemampuan cara membaca peluang usaha, 2) kemampuan menyusun perencanaan usaha, 3) kemampuan cara pembukuan sederhana, 4) kemampuan cara penjualan, 5) kemampuan menerapkan pola Gentenan. Temuan uji coba model ini mengungkapkan bahwa model dapat diimplementasikan walaupun belum keseluruhan pola gentenan tersebut mendapat giliran. Sebagian kelompok usaha sudah balik modal dalam arti mendapat keuntungan

    Model dada : dana daring dalam pendidikan peningkatan ekonomi pada program pemberdayaan perempuan

    Get PDF
    Model dada merupakan penyempurnaan dari model gentenan (2015), yang memberi alternatif penggalangan dana pendidikan bagi penyelenggara program pemberdayaan perempuan melalui jaringan internet sekaligus memandu penyelenggaraan pembelajarannya. Model ini memformulasikan pola penyelenggaraan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan peningkatan ekonomi dengan cara meningkatkan percaya diri warga belajar melalui pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi, pelibatan masyarakat dengan crowd funding dan penggunaan dana bergulir dalam pembelajaran wirausaha

    Silabus pembelajaran project based learning : model project based learning (PjBL) dalam pembelajaran mandiri pada pendidikan kesetaraan paket C

    Get PDF
    Silabus dan RPP yang telah disusun terdiri dari 1) analisis SK—KD, 2)penentuan tema, 3) silabus kelas perlakuan, 4) silabus kelas kontrol, 5) RPP kelas perlakuan, dan 6) RPP kelas kontrol, yang telah diterapkan selama ujicoba model di lokasi ujicoba model project based learning (PjBL) dalam pembelajaran mandiri pada pendidikan kesetaraan paket C

    Model project based learning (PBL) dalam pembelajaran mandiri pada program paket C

    Get PDF
    Model project based learning (PBL) dalam pembelajaran mandiri pada program paket C adalah model pembelajaran program pendidikan kesetaraan paket c yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan,dan keterampilan yang diterapkan dalam pembelajaran mandiri pada program paket C. Tujuan pengembangan model ini adalah terformulasikannya model pembelajaran yang efektif untuk pembelajaran mandiri pada program paket C dengan menggunakan strategi pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

    Panduan tes penempatan pendidikan kesetaraan program Paket C

    Get PDF
    Panduan Tes Penempatan pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket C disusun dengan tujuan untuk memandu dan membantu dalam memahami Tes Penempatan pada Pendidikan Kesetaraan Program Paket C yang kelak akan digunakan oleh pendidik dan tenaga kependidikan program pendidikan Kesetaraan Paket C, dalam melaksanakan pembelajaran baik secara konvensional maupun dalam jaringan (daring)

    Model MahMud (menyenangkan,hangat dan muda)pada pembelajaran sains bagi anak usia 4-6 tahun di PAUD

    Get PDF
    Model MaHMud (Menyenangkan, Hangat,dan Mudah) merupakan cara belajar baru di Pendidikan anak usia dini. MaHMud berlandaskan pada konsep menyenangkan dalam proses pembelajarannya, hangat dalam penyampaiannya dan mudah dalam pelaksanaannya. Anak Usia Dini berada pada masa perkembangan operasional kongkret,maka model pembelajaran ini menyesuaikan dengan masa perkembangan tersebut. Pada prakteknya model ini menerapkan strategi belajar aktif dan menggunakan metode saintifik yang dikemas dalam 10 Prinsip MaHMud pada proses pembelajarannya. Model pembelajaran ini dapat diimplementasikan di semua lembaga PAUD yang berkeinginan untuk mengenalkan sains pada anak usia dini. Inti dari model ini terletak pada kemampuan pendidik PAUD dalam menguasai konsep MaHMud (Menyenangkan, Hangat, dan Memudahkan) dalam penyampaian kepada anak di dalam kelas dan mengikuti langkah MAHMUD dalam penyelenggaraan pembelajarannya

    Pendidikan Multikeaksaraan Seri 5 : Penanganan Setelah Gempa

    No full text
    Model Pembelajaran Metakognitif Mitigasi Bencana Pada Pendidikan Multikeaksaraan sangatlah penting karena dapat memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan di bidang kelimuan dan teknologi, yakni kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, khususnya bencana gempa bumi, melalui peningkatan membaca menulis, dan berhitung dalam Bahasa Indonesia, sehingga mampu menjadi warga masyarakat yang sepenuhnya melek aksara serta mampu mengatasi permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya melalui pembelajaran metakognitif mitigasi bencana

    Panduan penggunaan bahan ajar bagi pendidik : bahan ajar pendidikan multikeaksaraan : bank sampah mengubah sampah jadi emas

    No full text
    Pembelajaran multikeaksaraan ekoliterasi dilaksanakan melalui strategi PBL dengan mengkolaborasi metode pembelajaran yang konstruksi dan praktik langsung yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh peserta didik. Untuk menunjang proses pembelajaran tersebut, maka disusunlah panduan penggunaan bahan ajar sebagai pegangan pendidik yang sesuai dengan topik-topik bahan ajar multieaksaraan ekoliterasi sebagai berikut. 1) Lingkungan Hidup Kita; 2)Pengelolaan Sampah; 3) Bank Sampah; 4) Kompos (Pemanfaatan sampah Organik); 5) Pemanfaatan Sampah Anorganik

    Bahan ajar pendidikan multikeaksaraan : bank sampah mengubah sampah menjadi emas

    No full text
    Pembelajaran multikeaksaraan ekoliterasi dilaksanakan melalui strategi PBL dengan mengkolaborasi metode pembelajaran yang konstruksi dan praktik langsung yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh peserta didik. Untuk menunjang proses pembelajaran tersebut, maka disusunlah bahan ajar sebagai pegangan pendidik dan peserta didik dengan topik-topik sebagai berikut. 1) Lingkungan Hidup Kita; 2) Pengelolaan Sampah; 3) Bank Sampah; 4) Kompos (Pemanfaatan sampah Organik); 5) Pemanfaatan Sampah Anorganik. Pada buku ini membahas tentang bank sampah dimana sampah bisa diolah yang dapat menghasilkan uang

    Silabus Multikeaksaraan Pembelajaran Metakognitif Mitigasi Bencana

    No full text
    Pendidikan multikeaksaraan merupakan pendidikan yang menekankan pada peningkatan keragaman keberaksaraan dalam segala aspek kehidupan. Dengan menggunakan berbagai pendekatan (seni, budaya, lingkungan, teknologi, ras, etnis, gender, dan lainnya) yang relevan dengan kondisi peserta didik untuk mencapai dan atau mengembangkan kompetensi keberaksaraan serta meningkatkan penghasilan dan kualitas hidup peserta didik. Model pembelajaran metakognitif mitigasi bencana pada pendidikan multikeaksaraan sangatlah penting karena dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi membaca, menulis, dan berhitung dalam bahasa Indonesia, sehingga mampu menjadi warga masyarakat yang sepenuhnya melek aksara melalui materi mitigasi bencana. Silabut pembelajaran ini merupakan panduan menyelenggaraan pendidikan multikeaksaraan dengan tema ilmu pengetahuan dan teknologi dengan subtema mitigasi bencana
    corecore