13 research outputs found

    Formulasi sediaan tabir surya ekstrak air buah tomat (lycopersicum esculentum m.) dalam bentuk sediaan krim

    Get PDF
    Radiasi sinar matahari yang tinggi di Indonesia menyebabkan diperlukannya suatu perlindungan terhadap kulit dengan pemakaian sediaan tabir surya. Buah tomat berpotensi sebagai bahan tabir surya karena memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi serta kemampuan menahan radiasi sinar UV. Sediaan tabir surya yang baik harus tahan lama dan tidak mudah hilang oleh air atau keringat sehingga harus diberikan suatu bahan tambahan yang bersifat water-resistant agent seperti dimetikon. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak air buah tomat antara 10%, 15%, dan 20% yang memiliki nilai SPF paling tinggi serta mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi dimetikon sebagai bahan water-resistant terhadap hasil evaluasi sediaan tabir surya pada konsentrasi ektrak tomat terpilih. Serbuk ekstrak air buah tomat pada penelitian ini diperoleh dari PT Natura Laboratoria Prima, Jakarta. Ekstrak air buah tomat dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% yang terstandarisasi ditentukan efektivitasnya sebagai bahan tabir surya secara spektrofotometri. Ekstrak air buah tomat dengan konsentrasi 20% (nilai SPF 3,95 0,12) diformulasikan ke dalam tiga formula dengan variasi konsentrasi dimetikon 1% (F I), 3% (F II), dan 5% (F III). Sediaan yang diperoleh dievaluasi mutu fisik, efektivitas, aseptabilitas, dan keamanannya. Dari segi keamanan, ketiga formula tidak mengiritasi kulit. Variasi konsentrasi dimetikon antar formula berpengaruh pada hasil evaluasi sediaan, yaitu nilai pH, daya lekat, daya tercucikan air, daya water-resistant, dan tingkat kesukaan oleh panelis, dimana F III dengan konsentrasi dimetikon sebesar 5% merupakan formula dengan karakteristik terbaik
    corecore