8 research outputs found
CENLAC: Una experiencia de 25 años de ciencia, innovación y extensión al servicio de la lechería cubana
El Centro de Ensayos para el Control de la Calidad de la Leche y Derivados Lácteos (CENLAC) perteneciente al Centro Nacional de Sanidad Agropecuaria (CENSA), de Cuba, cumple 25 años de su creación. Durante este intenso periodo ha desarrollado múltiples investigaciones, innovaciones, servicios analíticos especializados,formación de recursos humanos y extensión al sector lechero nacional e internacional. A partir de una moderna infraestructura analítica en sus cuatro laboratorios o secciones: Físico-química, Microbiología, Análisis de Minerales, Genética Molecular y el mantenimiento de un sistema de calidad basado en la norma ISO 17 025, se ha afianzado como un grupo de referencia nacional en el sector
Analisis Perbandingan Third Order Boost Converter dengan Boost Converter
DC-DC Converter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengkonversi
tegangan DC menjadi tegangan DC dengan level yang berbeda-beda dan dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan. DC-DC converter memiliki masukan tegangan DC dan keluaran berupa
tegangan DC. Tegangan keluaran yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil dari
tegangan masukan. Boost converter digunakan untuk mengubah tegangan masukan yang
kecil menjadi tegangan keluaran yang lebih besar. Tanpa menggunakan boost converter akan
banyak daya yang hilang sehingga efisiensi menjadi rendah. Menggunakan boost converter
akan didapat beberapa kelebihan antara lain tegangan keluaran yang lebih besar dari
tegangan masukan, pengoperasian duty cycle yang rendah, tegangan yang rendah pada
MOSFET, tegangan keluaran dengan distorsi yang rendah, dan kualitas bentuk gelombang
keluaran yang baik. Penelitian ini membahas tentang topologi baru dari dc-dc konverter jenis
boost yaitu third order boost converter yang akan dibandingkan dan dianalisis prinsip
kerjanya dengan boost converter. Kedua konverter akan diuji dengan spesifikasi yang sama
dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan keluaran antara kedua konverter.
Rangkaian konverter yang diusulkan akan disimulasikan menggunakan aplikasi PSIM dan
dianalisis pada beberapa tahap pengujian. Mulai dari penentuan spesifikasi komponen yang
digunakan, analisa grafik tiap komponen untuk mencapai nilai titik puncak dan keadaan
steady state, perbandingan gain tegangan yang diuji pada beberapa nilai duty cycle, serta
perhitungan stress tegangan pada rangkaian konverter yang diusulkan maupun boost
converter. Spesifikasi yang dimaksud adalah tegangan masukkan, frekuensi dan duty cycle
dimana tegangan masukan bernilai 12 V, frekuensi 100 kHz, duty cycle 25%. Analisis
rangkaian yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis rangkaian sakelar
terbuka dan sakelar tertutup serta menggunakan metode Inductor Voltage Second Balance
(IVSB). Hasil penelitan menunjukan bahwa third order boost converter dapat menaikan
tegangan hingga 2 kali lipat lebih besar dibandingkan boost converte
Partnering to proceed: scaling up adolescent sexual reproductive health programmes in Tanzania. Operational research into the factors that influenced local government uptake and implementation
BACKGROUND: Little is known about how to implement promising small-scale projects to reduce reproductive ill health and HIV vulnerability in young people on a large scale. This evaluation documents and explains how a partnership between a non-governmental organization (NGO) and local government authorities (LGAs) influenced the LGA-led scale-up of an innovative NGO programme in the wider context of a new national multisectoral AIDS strategy. METHODS: Four rounds of semi-structured interviews with 82 key informants, 8 group discussions with 49 district trainers and supervisors (DTS), 8 participatory workshops involving 52 DTS, and participant observations of 80% of LGA-led and 100% of NGO-led meetings were conducted, to ascertain views on project components, flow of communication and decision-making and amount of time DTS utilized undertaking project activities. RESULTS: Despite a successful ten-fold scale-up of intervention activities in three years, full integration into LGA systems did not materialize. LGAs contributed significant human resources but limited finances; the NGO retained control over finances and decision-making and LGAs largely continued to view activities as NGO driven. Embedding of technical assistants (TAs) in the LGAs contributed to capacity building among district implementers, but may paradoxically have hindered project integration, because TAs were unable to effectively transition from an implementing to a facilitating role. Operation of NGO administration and financial mechanisms also hindered integration into district systems. CONCLUSIONS: Sustainable intervention scale-up requires operational, financial and psychological integration into local government mechanisms. This must include substantial time for district systems to try out implementation with only minimal NGO support and modest output targets. It must therefore go beyond the typical three- to four-year project cycles. Scale-up of NGO pilot projects of this nature also need NGOs to be flexible enough to adapt to local government planning cycles and ongoing evaluation is needed to ensure strategies employed to do so really do achieve full intervention integration
CENLAC: Una experiencia de 25 años de ciencia, innovación y extensión al servicio de la lechería cubana
El Centro de Ensayos para el Control de la Calidad de la Leche y Derivados Lácteos (CENLAC) perteneciente al Centro Nacional de Sanidad Agropecuaria (CENSA), de Cuba, cumple 25 años de su creación. Durante este intenso periodo ha desarrollado múltiples investigaciones, innovaciones, servicios analíticos especializados,formación de recursos humanos y extensión al sector lechero nacional e internacional. A partir de una moderna infraestructura analítica en sus cuatro laboratorios o secciones: Físico-química, Microbiología, Análisis de Minerales, Genética Molecular y el mantenimiento de un sistema de calidad basado en la norma ISO 17 025, se ha afianzado como un grupo de referencia nacional en el sector
ANALISIS PERBANDINGAN THIRD ORDER BOOST CONVERTER DENGAN BOOST CONVERTER
ABSTRAKDC-DC Converter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengkonversitegangan DC menjadi tegangan DC dengan level yang berbeda-beda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. DC-DC converter memiliki masukan tegangan DC dan keluaran berupategangan DC. Tegangan keluaran yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil daritegangan masukan. Boost converter digunakan untuk mengubah tegangan masukan yangkecil menjadi tegangan keluaran yang lebih besar. Tanpa menggunakan boost converter akanbanyak daya yang hilang sehingga efisiensi menjadi rendah. Menggunakan boost converterakan didapat beberapa kelebihan antara lain tegangan keluaran yang lebih besar dari teganganmasukan, pengoperasian duty cycle yang rendah, tegangan yang rendah pada MOSFET,tegangan keluaran dengan distorsi yang rendah, dan kualitas bentuk gelombang keluaranyang baik. Penelitian ini membahas tentang topologi baru dari dc-dc konverter jenis boostyaitu third order boost converter yang akan dibandingkan dan dianalisis prinsip kerjanyadengan boost converter. Kedua konverter akan diuji dengan spesifikasi yang sama dengantujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan keluaran antara kedua konverter.Rangkaian konverter yang diusulkan akan disimulasikan menggunakan aplikasi PSIM dandianalisis pada beberapa tahap pengujian. Mulai dari penentuan spesifikasi komponen yangdigunakan, analisa grafik tiap komponen untuk mencapai nilai titik puncak dan keadaansteady state, perbandingan gain tegangan yang diuji pada beberapa nilai duty cycle, sertaperhitungan stress tegangan pada rangkaian konverter yang diusulkan maupun boostconverter. Spesifikasi yang dimaksud adalah tegangan masukkan, frekuensi dan duty cycledimana tegangan masukan bernilai 12 V, frekuensi 100 kHz, duty cycle 25%. Analisisrangkaian yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis rangkaian sakelarterbuka dan sakelar tertutup serta menggunakan metode Inductor Voltage Second Balance (IVSB). Hasil penelitan menunjukan bahwa third order boost converter dapat menaikan tegangan hingga 2 kali lipat lebih besar dibandingkan boost converter.Kata kunci : third order boost converter, boost converter. PSIMSUMMARYDC-DC Converter is a power electronics circuit that can convert DC voltage into DC voltage with different levels and can be adjusted according to needs. The DC-DC converter has a DC voltage input and a DC voltage output. The resulting output voltage can be greateror less than the input voltage. The boost converter is used to convert a small input voltageinto a larger output voltage. Without using a boost converter, a lot of power will be lost, soefficiency will be low. Using a boost converter, you will get several advantages, including anoutput voltage that is greater than the input voltage, a low duty cycle operation, a lowvoltage on the MOSFET, an output voltage with low distortion, and a good quality outputwaveform. This study discusses the new topology of the boost type dc-dc converter, namelythe third order boost converter which will be compared and analyzed for its workingprinciple with a boost converter. Both converters will be tested with the same specificationsin order to find out how the output ratio between the two converters is. The proposedconverter circuit will be simulated using the PSIM application and analyzed at several stagesof testing. Starting from determining the specifications of the components used, graphicalanalysis of each component to reach the peak value and steady state, comparison of thevoltage gain tested at several duty cycle values, as well as calculating the voltage stress onthe proposed converter circuit and boost converter. The specifications in question are inputvoltage, frequency and duty cycle where the input voltage is 12 V, frequency is 100 kHz, dutycycle is 25%. The circuit analysis that will be carried out in this study uses an open andclosed switch circuit analysis and uses the Inductor Voltage Second Balance (IVSB) method.The research results show that the third order boost converter can increase the voltage up to2 times greater than the boost converter.Key word : third order boost converter, boost converter. PSI
ANALISIS PERBANDINGAN THIRD ORDER BOOST CONVERTER DENGAN BOOST CONVERTER
ABSTRAKDC-DC Converter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengkonversitegangan DC menjadi tegangan DC dengan level yang berbeda-beda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. DC-DC converter memiliki masukan tegangan DC dan keluaran berupategangan DC. Tegangan keluaran yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil daritegangan masukan. Boost converter digunakan untuk mengubah tegangan masukan yangkecil menjadi tegangan keluaran yang lebih besar. Tanpa menggunakan boost converter akanbanyak daya yang hilang sehingga efisiensi menjadi rendah. Menggunakan boost converterakan didapat beberapa kelebihan antara lain tegangan keluaran yang lebih besar dari teganganmasukan, pengoperasian duty cycle yang rendah, tegangan yang rendah pada MOSFET,tegangan keluaran dengan distorsi yang rendah, dan kualitas bentuk gelombang keluaranyang baik. Penelitian ini membahas tentang topologi baru dari dc-dc konverter jenis boostyaitu third order boost converter yang akan dibandingkan dan dianalisis prinsip kerjanyadengan boost converter. Kedua konverter akan diuji dengan spesifikasi yang sama dengantujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan keluaran antara kedua konverter.Rangkaian konverter yang diusulkan akan disimulasikan menggunakan aplikasi PSIM dandianalisis pada beberapa tahap pengujian. Mulai dari penentuan spesifikasi komponen yangdigunakan, analisa grafik tiap komponen untuk mencapai nilai titik puncak dan keadaansteady state, perbandingan gain tegangan yang diuji pada beberapa nilai duty cycle, sertaperhitungan stress tegangan pada rangkaian konverter yang diusulkan maupun boostconverter. Spesifikasi yang dimaksud adalah tegangan masukkan, frekuensi dan duty cycledimana tegangan masukan bernilai 12 V, frekuensi 100 kHz, duty cycle 25%. Analisisrangkaian yang akan dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis rangkaian sakelarterbuka dan sakelar tertutup serta menggunakan metode Inductor Voltage Second Balance (IVSB). Hasil penelitan menunjukan bahwa third order boost converter dapat menaikan tegangan hingga 2 kali lipat lebih besar dibandingkan boost converter.Kata kunci : third order boost converter, boost converter. PSIMSUMMARYDC-DC Converter is a power electronics circuit that can convert DC voltage into DC voltage with different levels and can be adjusted according to needs. The DC-DC converter has a DC voltage input and a DC voltage output. The resulting output voltage can be greateror less than the input voltage. The boost converter is used to convert a small input voltageinto a larger output voltage. Without using a boost converter, a lot of power will be lost, soefficiency will be low. Using a boost converter, you will get several advantages, including anoutput voltage that is greater than the input voltage, a low duty cycle operation, a lowvoltage on the MOSFET, an output voltage with low distortion, and a good quality outputwaveform. This study discusses the new topology of the boost type dc-dc converter, namelythe third order boost converter which will be compared and analyzed for its workingprinciple with a boost converter. Both converters will be tested with the same specificationsin order to find out how the output ratio between the two converters is. The proposedconverter circuit will be simulated using the PSIM application and analyzed at several stagesof testing. Starting from determining the specifications of the components used, graphicalanalysis of each component to reach the peak value and steady state, comparison of thevoltage gain tested at several duty cycle values, as well as calculating the voltage stress onthe proposed converter circuit and boost converter. The specifications in question are inputvoltage, frequency and duty cycle where the input voltage is 12 V, frequency is 100 kHz, dutycycle is 25%. The circuit analysis that will be carried out in this study uses an open andclosed switch circuit analysis and uses the Inductor Voltage Second Balance (IVSB) method.The research results show that the third order boost converter can increase the voltage up to2 times greater than the boost converter.Key word : third order boost converter, boost converter. PSI