11,005 research outputs found
PARENT’S MOTIVATION TOWARD THEIR CHILDREN IN LEARNING ENGLISH AT MIN MALANG I
The parent’s role in the family is very important for the student’s life, it includes the way to educate, the relationship between parents and students, and house arrangement. The parent’s roles in handle it as guiding, teaching and giving good imitating. Eventhough, in their learning, children need motivation or support from their parents. Giving motivation for children means guide them to stand-alone. This study tried to investigate the types of motivation do the parents have in motivating their children in learning English at MIN Malang I. The subject of this study was the parents of the elementary school students at the fifth grade at MIN Malang I. The data of the parent’s motivation were obtained by means of questionnaires, and to support the data, the researcher was obtained by means of observation at class. The questionnaire were distributed to the parents from September 26, 2003 to September 30, 2003, and collected from the parents from October 1, 2003 to October 3, 2003. They were analyzed by describing the types of motivation do the parents have in motivating their children in learning English. The result of this study shows that motivation is important for children. The motivations were included as intrinsic motivation and extrinsic motivation. Intrinsic motivation such as, the parents’ attitude to motivate their children, the facility that given to their children by providing some media for example, video or cassettes, text books and also pictures. And extrinsic motivation that can be gathered from their environment and from school. After analyzing and discussing the findings, the researcher suggests that motivation needs to be increased so that the parents should more active in applying more attention to their motivation toward their children in learning English
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang berjumlah 400 karyawan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan rumus slovin. Rumus tersebut digunakan untuk menentukan sampel sebanyak 200 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung, sehingga hipotesis pertama diterima. Variabel Stres Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung, sehingga hipotesis kedua diterima. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja dan Stres Kerja secara bersama–sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung, hal ini berarti bahwa hipotesis ketiga diterima. Sedangkan berdasarkan pada koefisien determinasi (R2) sebesar 0,689 atau 68,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 68,9% pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas (Lingkungan Kerja dan Stres Kerja) terhadap variabel terikat (Kinerja Karyawan), sedangkan sisanya 31,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNY 2015 SMP NEGERI 1 BERBAH
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan memberi gambaran
kepada mahasiswa bagaimana cara menyampaikan materi kepada peserta didik
dengan metode dan model pembelajaran yang sesuai. Sehingga diharapkan lulusan
Universitas Negeri Yogyakarta kelak dapat menjadi tenaga kependidikan yang\ud
profesional, unggul serta mampu menjadi pendidik bagi calon penerus bangsa.
SMP Negeri 1 Berbah yang menjadi salah satu sasaran penempatan
mahasiswa PPL diharapkan dalam proses pembelajaran selanjutnya menjadi lebih
aktif dan kreatif. Di sekolah ini setiap kelas sudah dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang mendukung dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya
kegiatan praktik mengajar, selain untuk melatih mahasiswa menjadi pendidik juga
untuk memberikan inovasi belajar dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di
sekolah.
Program PPL meliputi kegiatan observasi dan pelaksanaan PPL di sekolah.
Praktik mengajar disesuaikan dengan guru pembimbing, dalam hal ini praktikan
melakukan PPL di seluruh kelas VII dan kelas VIII. Dalam praktik mengajar
mahasiswa sebagai praktikan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai acuan dalam mengajar dari tanggal 10 Agustus sampai dengan tanggal 12
September 2015. Dalam kegiatan PPL ini mahasiswa mempunyai Guru Pembimbing
Lapangan dan Dosen Pembimbing Lapangan yang memberi setiap pengarahan
dalam melaksanakan PPL
Analisis Keberlangsungan Usaha Pedagang (Studi Kasus Pedagang Pasar Tradisional Ngawen, Kabupaten Blora)
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui faktor pendukung keberlangsungan usaha pedagang pasar dalam melakukan strategi untuk mempertahankan usaha dan meningkatkan pendapatannya pedagang pasar tradisional Ngawen Kabupaten Blora di masa pandemi COVID-19. 2) Mengetahui strategi yang dilakukan pedagang pasar tradisional Ngawen Kabupaten Blora untuk mempertahankan usaha dan meningkatkan pendapatannya di masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakkan pendekatan induktif. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber data. Analisis data dilakukan dengan langkah pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini data primer yang digunakkan berupa catatan hasil wawancara di lapangan yang diperoleh melalui wawancara dengan para pedagang yang berjualan di pasar tradisional Ngawen Blora. Objek penelitian terdiri dari 4 pedagang pasar tradisional Ngawen, 1 Kepala pasar, 1 Dinas perdagangan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Faktor pendukung keberlangsungan usaha pedagang pasar dalam melakukan strategi untuk mempertahankan usaha dan meningkatkan pendapatan pedagang pasar tradisional Ngawen Kabupaten Blora di masa pandemi COVID-19 yaitu permodalan yaitu penggunaan akumulasi awal atau tabungan sebagai pendukung keberlangsungan keberlangsungan usaha , Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu pelatihan ketrampilan dan penerapan protokol kesehatan, produk yaitu persediaan barang, kualitas, pemasaran melalui online (facebook) dan secara langsung, serta pemilihan lokasi yang strategis. 2) Strategi keberlangsungan usaha yang dilakukan pedagang pasar tradisional Ngawen Kabupaten Blora untuk mempertahankan usaha dan meningkatkan pendapatannya di masa pandemi COVID-19 adalah dengan distinctive competence, yaitu Inovasi pengembangan produk dan competitive advantage, yaitu Pelayanan yang ramah dengan memperhatikan kepuasan konsumen, target pasar tepat sasaran, pemanfaatan laporan keuangan untuk mengukur kauntungan maupun kerugian pedagang.Kata kunci: keberlangsungan usaha, pedagang, pasar tradisional, pandemi covid-1
ORGANOLEPTIK IKAN PAPUYU (Anabas testudineus Bloch) PRESTO DENGAN CARA BUDIDAYA YANG BERBEDA
Ikan papuyu (Anabas testudineus Bloch) dari budidaya yang berbeda akan di olah menjadi pengolahan presto. Presto adalah salah satu diversifikasi pengolahan hasil perikanan, terutama sebagai modifikasi pemindangan pengolahan presto Tujuan dari penelitian organoleptik ikan papuyu presto dengan cara budidaya yang berbeda adalah mendapatkan profil penilaian organoleptik pada ikan papuyu presto dari budidaya bioflok, kolam dan penangkapan alam. Metode yang digunakan ialah uji organoleptik jenis hedonik yaitu tingkat kesukaan. Hasil penilitian ini ikan papuyu presto diperoleh nilai rata-rata 7 (suka) dari penangkapan alam, budidaya kolam dan bioflok. Pada ikan papuyu presto dengan cara budidaya yang berbeda diperoleh bahwa perlakuan C (bioflok) merupakan perlakuan yang paling disukai dan memiliki nilai rata-rata tertinggi dari kenampakan, aroma, rasa pada dan tekstur nilai rata-rata yang terbaik pada perlakuan A (alam)
Implementasi Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2009 Tentang Pengaturan dan Pelayanan Air Minum Pdam Tirta Kampar
This study aims to determine how the communication process regarding local regulation number 19 of 2009 on the setting and PDAM Tirta water service Kampar , Is the resource factor has an important role in the regulation and PDAM Tirta water service Kampar and How bureaucratic structure that exists in a number of local regulations 19 of 2009 on the setting and PDAM tirta water service Kampar . Uses resources through informants . In this study, the informant is the Director of PDAM Tirta Kampar , Head of General PDAM Tirta Kampar , Head of Planning PDAM Tirta Kampar , Head of Finance and Public Bangkinang City . While the techniques of data collection consisted of interviews , documentation and observation with the source data consists of primary data and secondary data .From the results of the study showed that the factors that influence in the implementation of Regulation No . 19 FY 2009 is Communication , Resources , Bureaucracy . So it can be concluded that the factors which become obstacles in the implementation of water supply is the Development and implementation of sanctions are less effective and less fair because application of discipline and sanctions unfair , sometimes makes people feel dissatisfied with the performance of PDAM Tirta Kampar and also low public awareness to keep assets such as pipes and taps meter is one of the factors that encourage tight control over water pempenyediaan house and shop in the city Bangkinang . From the research and discussion of PDAM Tirta Kampar in Bangkinang should pay attention to and improve the implementation of existing services . PDAM Tirta Kampar in Bangkinang should be able to provide training to employees for optimal service delivery . So they can follow the operational standards of service
CIDERA OLAHRAGA PADA CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS (studi pada klub bulutangkis FIFA BC Sidoarjo)
Bulutangkis merupakan olahraga individu non kontak, yang membutuhkan kombinasi gerakan melompat, lunges, dan perubahan arah dan gerak lengan yang sangat cepat (Muthalib, 2009). Pemain badminton sangat rentan terkena berbagai cidera. Cidera yang sering terjadi pada pemain bulutangkis adalah cidera ekstremitas tubuh bagian bawah dan bahu. Cidera ini bisa terjadi karena kelelahan saat pertandingan maupun karena latihan dengan intensitas yang sangat tinggi (Gabriela, 2017). Pada penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskritif. Sumber data diperoleh secara langsung dengan mengumpulkan informasi melalui angket tertutup dan wawancara yang terstruktur yang diberikan kepada 25 responden atlit FIFA BC dengan rata – rata usia 10-15 tahun. Hasil penelitian didapatkan jenis cidera yang sering terjadi pada atlet bulutangkis yaitu luka lecet (92%) pada saat latihan. Bagian tubuh yang sering mengalami cidera pada atlet bulutangkis yaitu bagian pergelangan kaki (64%). Berdasarkan dari hasil wawancara mengenai mekanisme cidera olahraga dapat disimpulkan bahwa 8 atlet mengalami cidera luka lecet saat latihan dan pertandingan, 8 atlet mengalami cidera saat latihan dan pertandingan tanpa menjelaskan mekanisme dan macam cideranya, 6 atlet mengalami cidera karena overuse dalam latihan dan pertandingan, dan 2 atlet mengalami cidera karena torsion dalam latihan dan pertandingan.Kata Kunci : Cidera olahraga, Bulutangki
ANALISIS SWOT PENGCAB PASI KABUPATEN NGANJUK
Pembinaan olahraga atletik di PASI Kabupaten Nganjuk selama ini sudah cukup baik. Terbukti atlet-atlet di PASI Kabupaten Nganjuk mampu menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan. Namun beberapa atlet hanya mampu menorehkan prestasi di tingkat kabupaten dan belum terlihat ke tingkat provinsi maupun nasional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui letak kekuatan (strengh), kelemahan (weaknesss), peluang (opportunity), dan ancaman (threats) pada proses pembinaan yang meliputi rekrutmen pelatih dan atlet, program latihan, sarana prasarana, dan prestasi atlet di PASI Kabupaten Nganjuk. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan metode penelitian kualitatif deskriptif dan menggunakan Analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini yaitu 1) Rekrutmen pelatih yang dilakukan dengan cara pendekatan dengan guru-guru PJOK yang memiliki kepedulian dan minat untuk melatih serta bisa dengan merekrut mantan atlet di PASI Kabupaten Nganjuk. Hal tersebut dilakukan karena minimnya SDM yang murni dibidang kepelatihan. Namun PASI Kabupaten Nganjuk memiliki dua pelatih yang sudah berlisensi level 1 IAAF. 2) Rekrutmen atlet di PASI Kabupaten Nganjuk dilakukan dengan melihat dari hasil seleksi kejuaraan-kejuaraan daerah tertentu, salah satunya yaitu O2SN dan diambil pada juara 1,2, dan 3 dengan usia yang relatif muda. Selain itu PASI Kabupaten Nganjuk juga menampung calon atlet yang berminat dan memiliki keinginan untuk ikut berlatih. 3) Ada pelatih di PASI Kabupaten Nganjuk yang memiliki program latihan tahunan dan periodesasi latihan. Beberapa pelatih yang lain hanya memiliki program latihan harian dan belum mampu membuat program secara komperensif. Namun pelatih-pelatih di PASI Kabupaten Nganjuk sering mengadakan koordinasi khusus dan rapat internal mengenai pembuatan program latihan. 4) Sarana dan prasarana cukup lengkap. Namun ada beberapa alat yang sudah mulai rusak dan perlu diperbaiki. Mengenai hal itu, pelatih dituntut kreatif dalam hal memodifikasi alat-alat untuk menunjang proses latihan. Hal tersebut dilakukan agar proses latihan tidak terhambat karena keterbatasan sarana dan prasarana di PASI Kabupaten Nganjuk. 5) Untuk meningkatkan prestasi atlet, PASI Kabupaten Nganjuk sering mengikuti kejuaraan lokal tertentu dan bisa untuk menambah jam terbang atlet itu sendiri. Di PASI Kabupaten Nganjuk memiliki tiga nomor yang memiliki peluang meraih medali, yaitu lompat tinggi, lompat jauh, dan sprinter
Kata Kunci: Atletik, Pembinaan, PASI Nganju
ANALISIS 3 (TIGA) SKRIPSI PEMBELAJARAN TARI KREATIF TERHADAP KECERDASAN MAJEMUK ANAK USIA 5-6 TAHUN
Pembelajaran yang baik yaitu mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukaan ide, gagasan dan konsep pemikirannya. Salah satunya, dapat dikembangkan melalui metode pembelajaran tari kreatif. Metode tari kreatif selain dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, tetapi mampu juga mengembangkan kecerdasan lainnya atau sering disebut dengan kecerdasan majemuk. Secara lebih khusus penelitian ini membahas tentang 3 kecerdasan majemuk yakni kecerdasan intrapersonal, naturalis, dan kinestetik yang akan distimulasi melalui pembelajaran tari kreatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memberikan suatu gambaran mengenai tari kreatif dalam mengembangkan kecerdasan intrapersonal, naturalis, dan kinestetik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari teori tari Gilbert dan teori tari Marry Joyce. Pemberian materi tari kreatif, dari ketiga calon guru ini menggunakan teori tari yang berbeda. Hal yang membedakan yaitu dapat dilihat dari teori dan sintaks atau tahapan tari kreatif yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif Kualitatif. Sampel penelitian adalah tiga calon guru PAUD dan anak usia 5-6 tahun di ketiga sekolah TK yang berbeda kecamatan. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan analisis isi (Content Analylisis) kualitatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran tari kreatif dapat mengembangkan kecerdasan majemuk anak usia 5-6 Tahun.
Good learning is able to provide opportunities for children to express their ideas, and thought concepts. One of them, can be developed through creative dance learning methods. In addition to developing intellectual intelligence, creative dance methods are also capable of developing other intelligences or often referred to as multiple intelligences. More specifically, this study discusses 3 multiple intelligences, namely intrapersonal, naturalist, and kinesthetic intelligence which will be stimulated through creative dance learning. The purpose of this study is to provide an overview of creative dance in developing intrapersonal, naturalist, and kinesthetic intelligence. The theory used in this research comes from Gilbert's dance theory and Marry Joyce's dance theory. Giving creative dance material, from the three teacher candidates using different dance theories. The difference is that it can be seen from the theory and syntax or stages of creative dance used. This research uses qualitative methods with a qualitative descriptive design. The research sample was three PAUD teacher candidates and children aged 5-6 years in three different kindergartens in the subdistrict. Data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. To analyze the data, the researchers used qualitative content analysis (Content Analysis). The result of the research states that learning creative dance can develop multiple intelligence of children aged 5-6 years
- …