12 research outputs found
Analisis kesulitan siswa dalam belajar pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS di SDN gapura timur I sumenep
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam belajar Pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS di SDN Gapura Timur I Sumenep. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di SDN Gapura Timur I Sumenep Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tematik analisis. Hasil menunjukkan kesulitan siswa dalam belajar pemecahan masalah berdasarkan;(1) Guru terbiasa dengan menggunakan metode konvensional, (2) kurikulum yang digunakan masih menggunakan kurikulum lama yaitu KTSP; (3) Guru selalu menyajikan soal yang sifatnya textbook; (4)Guru selalu memberikan soal latihan yang hanya fokus pada tingkatan C1-C3; (5) Guru kelas jarang sekali menggunakan media pembelajaran. Selain aspek guru dan siswa, juga kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah dapat ditelusuri melalui beberapa aspek diantaranya: (1) Keluarga, (2) Ekonomi, (3) Sosial dan Buday
Penerapan Nilai-nilai Ketuhanan Melalui Pembiasaan di Sekolah Dasar
Penerapan nilai-nilai ketuhanan merupakan kesadaran dan dirancang untuk mempersiapkan siswa dalam hal pengetahuan dan pemahaman, kehidupan dan pengamalan, dan untuk membantu mereka percaya pada agama yang menjadi bagian dari mereka. Penelitian ini menggunakan fenomenologi kualitatif melalui studi kasus. Metode pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui (1) wawancara semi terstruktur, (2) observasi tidak terstruktur, dan (3) dokumentasi, dan hasilnya disusun secara sistematis. Langkah-langkah dalam analisis data adalah menggunakan paradigma analisis isi dengan reduksi data, penyajian data, dan validasi data (menarik kesimpulan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) bentuk nilai-nilai ketuhanan di SDN Baban 1 Sumenep meliputi: (a) aqidah/nilai ibadah adalah shalat berjamaah, Membaca doa, membaca Alquran surat pendek, (b ) nilai moral yang terdiri dari nilai sopan santun, 3S (senyum, sapa, sapa), nilai-nilai Siratulahim (c) nilai disiplin dan nilai sosial masyarakat Nilai-nilai syariah terdiri dari (2) penerapan nilai-nilai ketuhanan melalui pembiasaan di sekolah dasar Baban 1 Sumenep meliputi (a) kegiatan sehari-hari, (b) kegiatan sukarela, (c) pengkondisian, (d) Meliputi keteladanan.
Analysis of Moral Crisis in Elementary School in the Millennial Era
The moral crisis is the fading of attitudes, character and behavior that are sustainable with the goodness of each individual. The moral crisis that occurred among elementary school students, for example, was the loss of the culture of saying the words "sorry, please, excuse me and thank you". This is a basic thing in ethics, and now this basic thing in ethics has faded and is almost never heard of again. This happens because elementary school students do not do enough literacy and filter foreign cultures that enter Indonesia. This paper applies a qualitative descriptive method with a type of research in the form of library research, namely collecting information or scientific papers that have a relationship with literary literature reviews. The main purpose of this research is for the reader to understand what happened regarding the moral crisis in the millennial era at the elementary school level in comprehensive scientific research. By conducting character education for elementary school students and helping them to improve their morals, the moral crisis that is currently being faced can be corrected little by little and the positive impact will greatly affect the future of young people
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA SMP SE-KABUPATEN WONOGIRI
Abstract: This aims of the research were to determine: (1) which one that give better achievement, learning with TTW with RMA, TTW, or conventional, (2) which one that give better achievement, the students having high, medium, or low mathematics reasoning ability, (3) which one that give better achievement, the students having high, medium, or low creativity, (4) in each learning model, which one category of mathematics reasoning ability that give better achievement, the students having high, medium, or low mathematics reasoning ability, (5) in each learning model, which one that give better achievement, the students having high, medium, or low creativity, (6) in each category of mathematics reasoning ability, which one that give better achievement, the students having high, medium, or low creativity, (7) in each learning model for each category of mathematics reasoning ability, which one that give better achievement better, the students having high, medium, or low creativity. Prior knowledge data are examined by using one-way ANOVA with unbalanced cells. It shows that three classes have balance prior knowledge. Meanwhile, the technique of analyzing the data was three-ways ANOVA with unbalanced cells. The result of research showed that: (1) TTW with RMA provided better achievement than TTW and conventional, and also TTW provided better achievement than conventional, (2) the students having high and medium mathematics reasoning ability had same achievement, and also than the students having high and medium mathematics reasoning ability had better achievement than those having low mathematics reasoning ability, (3) the students having high, medium, and low creativity had the same achievement, (4) in each learning model, the students having high and medium reasoning ability had the same achievement, and also than the students having high and medium mathematics reasoning ability had better achievement than those having low mathematics reasoning ability, (5) in each learning model, the students having high, medium, and low creativity had the same achievement, (6) in each category of mathematics reasoning ability, the students having high, medium, and low creativity had the same achievement, (7) in each learning model for each category of mathematics reasoning ability, the students having high, medium, and low creativity had the same achievement.Keywords: Think Talk Write (TTW), Realistic Mathematics Approach (RMA), mathematics reasoning ability, learning creativity, mathematics achievement
Effective EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
Problem based learning is a learning model to demannd for the students in improving creative thinking, critical thinking and high order thinking. In problem based learning, the problem must be contextual. The research is qualitative. The methode is literatur review. The data were from references, textbook, and journals. The result showed that (1) the problem based learning was designed to improve creative thinking (2) by the problem, the students could observe the adult role in contextual. Then, the students could be independently and autonomous students.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk meningkatkankan kemampuan berpikir kreatif, kritis dan tingkat tinggi. Dalam pembelajaran berbasis masalah, masalah yang diangkat harus sesuai dengan kehidupan nyata. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode studi literatur, sehingga pengumpulan data dalam penelitian ini selain dari buku referensi digunakan juga buku teks dan jurnal. Hasil dari penelitian ini (1) pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa; (2) belajar peran-peran orang dewasa dengan menghayati peran-peran itu melalui situasi-situasi nyata atau yang disimulasikan; dan menjadi mandiri, maupun siswa otonom
Analisis Kesulitan Siswa dalam Belajar Pemecahan Masalah pada Mata Pelajaran IPS di SDN Gapura Timur I Sumenep
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam belajar Pemecahan masalah pada mata pelajaran IPS di SDN Gapura Timur I Sumenep. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI di SDN Gapura Timur I Sumenep Tahun Ajaran 2017/2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tematik analisis. Hasil menunjukkan kesulitan siswa dalam belajar pemecahan masalah berdasarkan;(1) Guru terbiasa dengan menggunakan metode konvensional, (2) kurikulum yang digunakan masih menggunakan kurikulum lama yaitu KTSP; (3) Guru selalu menyajikan soal yang sifatnya textbook; (4)Guru selalu memberikan soal latihan yang hanya fokus pada tingkatan C1-C3; (5) Guru kelas jarang sekali menggunakan media pembelajaran. Selain aspek guru dan siswa, juga kesulitan belajar siswa dalam pemecahan masalah dapat ditelusuri melalui beberapa aspek diantaranya: (1) Keluarga, (2) Ekonomi, (3) Sosial dan Buday
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS METODE PEMBIASAAN DALAM MENINGKATKAN SENSITIVITAS MORAL SISWA DI SEKOLAH DASAR
Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membiasakan siswa di Sekolah Dasar melakukan kegiatan yang yang dapat meningkatkan sensitivitas moral siswa. Perangkat pembelajaran yang masih digunakan saat ini masih belum mencerminkan bagaimana guru membiasaakn siswa untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kurang maksimal dalam memperbaiki moral siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kefektifan, kevalidan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Dari hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan berbasias metode pembiasaan untuk mengetahui sensitivitas moral siswa di sekolah dasar sebelum dan sesudah pemberian pembelajaran dengan menggunakan metode pembiasaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D dari Thiagarajan yang disederhanakan menjadi 3-D, yaitu define, design, dan develop dan diujicobakan di kelas IV SD Taman Muda Kalianget dengan menggunakan One Group Pretest and Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat, lembar pengamatan, dan lembar penilaian sensitivitas moral. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan. (1) hasil produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikategorikan valid. (2) Keterlaksanaan pembelajaran telah tercapai melalui analisis keterlaksanaan RPP dengan katagori baik. (3) Hasil analisis angket sensitivitas moral menunjukkan bahwa ada peningkatan sensitivitas moral siswa setelah diberikan proses pembelajaran dengan berbasis metode pembiasaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan pada tema indahnya kebersamaan valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan sensitivitas moral siswa Sekolah Dasar
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS METODE PEMBIASAAN DALAM MENINGKATKAN SENSITIVITAS MORAL SISWA DI SEKOLAH DASAR
Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membiasakan siswa di Sekolah Dasar melakukan kegiatan yang yang dapat meningkatkan sensitivitas moral siswa. Perangkat pembelajaran yang masih digunakan saat ini masih belum mencerminkan bagaimana guru membiasaakn siswa untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kurang maksimal dalam memperbaiki moral siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kefektifan, kevalidan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Dari hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan berbasias metode pembiasaan untuk mengetahui sensitivitas moral siswa di sekolah dasar sebelum dan sesudah pemberian pembelajaran dengan menggunakan metode pembiasaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D dari Thiagarajan yang disederhanakan menjadi 3-D, yaitu define, design, dan develop dan diujicobakan di kelas IV SD Taman Muda Kalianget dengan menggunakan One Group Pretest and Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat, lembar pengamatan, dan lembar penilaian sensitivitas moral. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan. (1) hasil produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikategorikan valid. (2) Keterlaksanaan pembelajaran telah tercapai melalui analisis keterlaksanaan RPP dengan katagori baik. (3) Hasil analisis angket sensitivitas moral menunjukkan bahwa ada peningkatan sensitivitas moral siswa setelah diberikan proses pembelajaran dengan berbasis metode pembiasaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan pada tema indahnya kebersamaan valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan sensitivitas moral siswa Sekolah Dasar
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Metode Pembiasaan dalam Meningkatkan Sensitivitas Moral Siswa di Sekolah Dasar
Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk membiasakan siswa di Sekolah Dasar melakukan kegiatan yang yang dapat meningkatkan sensitivitas moral siswa. Perangkat pembelajaran yang masih digunakan saat ini masih belum mencerminkan bagaimana guru membiasaakn siswa untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kurang maksimal dalam memperbaiki moral siswa SD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kefektifan, kevalidan, dan kepraktisan perangkat pembelajaran. Dari hasil pengembangan perangkat pembelajaran dengan berbasias metode pembiasaan untuk mengetahui sensitivitas moral siswa di sekolah dasar sebelum dan sesudah pemberian pembelajaran dengan menggunakan metode pembiasaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model 4D dari Thiagarajan yang disederhanakan menjadi 3-D, yaitu define, design, dan develop dan diujicobakan di kelas IV SD Taman Muda Kalianget dengan menggunakan One Group Pretest and Posttest Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat, lembar pengamatan, dan lembar penilaian sensitivitas moral. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan. (1) hasil produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan dikategorikan valid. (2) Keterlaksanaan pembelajaran telah tercapai melalui analisis keterlaksanaan RPP dengan katagori baik. (3) Hasil analisis angket sensitivitas moral menunjukkan bahwa ada peningkatan sensitivitas moral siswa setelah diberikan proses pembelajaran dengan berbasis metode pembiasaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis metode pembiasaan pada tema indahnya kebersamaan valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan sensitivitas moral siswa Sekolah Dasar