71 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA LEADER-MEMBER EXCHANGE DENGAN MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh pegawai adalah motivasi kerja. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan terhadap tercapainya visi dan misi instansi. Motivasi kerja sendiri memiliki beberapa faktor yang dapat memengaruhinya, salah satunya adalah leader-member exchange yang termasuk kedalam faktor hubungan interpersonal.  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara leader-member exchange dengan motivasi kerja pada pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo. Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik pengambilan sampel berupa teknik sampel jenuh. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang yang merupakan pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisoner yang berisikan skala leader-member exchange dan skala motivasi kerja. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan metode uji korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan software IBM SPSS Statistics 26 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara leader-member exchange dengan motivasi kerja dengan nilai signifikan sebesar 0.001 dan nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0.595. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dua variabel menunjukkan arah hubungan yang positif.   Kata Kunci: leader-member exchange, motivasi kerja.                                                                                                            Abstract One of the most important things that employees must-have is work motivation. Work motivation can affect employee’s performance also affect the organization’s goals realization. Work motivation has several factors that affect the variable itself. One of those factors is the leader-member exchange considered as the interpersonal-relation factor. This study aims to know the correlation between leader-member exchange and work motivation. This quantitative study used the saturated sample technique with the total of 30 subjects that work at Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sidoarjo. The data were collected using a questionnaire containing the leader-member exchange scale and work motivation scale. The data were analyzed using the Pearson product-moment correlation method with the help of IBM SPSS Statistic 26 for Windows software. The result of this study showed that there is a correlation between leader-member exchange and work motivation with a significant score of 0.001 and the Pearson correlation score of 0.595. Those scores showed that there is a positive correlation between the two variables

    The Relationship between Organizational Commitment and Innovative Work Behavior in MTSN X

    Get PDF
    This study aims to determine the relationship between organizational commitment and innovative work behavior among teachers at the Foundation x. The research method used in this study is quantitative. The sample in this study was 78 people. Data collection techniques using techniquespurposive sampling. The research instrument used was a scale of organizational commitment and a scale of innovative work behavior. Data analysis using correlationpearson product moment with the help ofsoftware IBM SPSS 26 for windows, which shows the results of a positive and significant relationship between organizational commitment and innovative work behavior with a significance value of 0.000 (p <0.05). It is also known that the correlation coefficient value is 0.705 which is included in the high and one-way category. This study shows the results of a positive relationship and significant relationship between organizational commitment and innovative work behavior among teachers at MTSN X

    LITERATURE REVIEW: STRES KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

    Get PDF
    Abstrak Komitmen organisasi adalah kontribusi yang diberikan oleh karyawan atas kepercayaan dirinya mengenai kesesuaian nilai-nilai organisasi dengan dirinya serta keinginan untuk tetap menjadi anggota dalam organisasi tersebut. Sedangkan stres kerja adalah tekanan yang diterima karyawan atas pekerjaannya baik secara psikologis maupun fisik. Tujuan dari kajian literatur ini untuk mengkaji bagaimana variabel stres kerja dengan variabel komitmen organisasipada sampel umum. Sampel penelitian ini merupakan sampel umum. Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah studi pustaka. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan metode studi literatur. Hasil dari mengkaji studi pustaka didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel stres kerja dengan variabel komitmen organisasi. Kata Kunci: komitmen organisasi, stres kerja.                                                                                                                                   Abstract Organizational commitment is the contribution made by employees for their confidence regarding the suitability of the organization's values with themselves and the desire to remain a member of the organization. While work stress is the pressure that employees receive for their work, both psychologically and physically. The purpose of this literature review is to examine how the work stress variable is with the organizational commitment variable in the general sample. The sample of this research is a general sample. The method used in collecting data is literature study. This research was reviewed using the literature study method. The results of reviewing the literature study found that there was no relationship between the work stress variable and the organizational commitment variable. Keywords: organizational commitment, work stress  &nbsp

    HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Sulitnya mencari lapangan pekerjaan merupakan masalah yang dihadapi oleh orang orang yang sedang mencari lowongan pekerjaan. Baik itu yang baru lulus sekolah atau kuliah, atau mereka yang masih berkuliah namun ingin memiliki usaha sendiri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan intensi berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan instrumen berupa kuesioner. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan yang terdiri dari angkatan tahun 2017 hingga angkatan tahun 2020. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling pada masing-masing jurusan di Fakultas Ilmu pendidikan sehingga diperoleh jumlah sampel yang digunakan yaitu 160 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data yaitu korelasi product moment pearson dengan bantuan software SPSS 25.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan intensi berwirausaha. Nilai koefisien dari penelitian ini masuk kadalam tingkat hubungan yang kuat dengan nilai signifikan 0,000 (p<0,05) dan koefisien korelasi sebesar 0,665. Hubungan antara efikasi diri dengan intensi berwirausaha pada penelitian ini mempunyai nilai positif dan searah yang berarti efikasi diri berbanding lurus dengan intensi berwirausaha. Semakin tinggi efikasi diri maka semakin tinggi pula intensi berwirausaha pada mahasiswa. Sumbangan efektif yang dapat diberikan efikasi diri yaitu sebesar 44,2% terhadap keragaman intensi berwirausaha pada mahasiswa. Kata Kunci : Intensi berwirausaha, efikasi diri, mahasiswa Abstract The difficulty of finding a job is a problem faced by people who are looking for job vacancies. Be it those who have just graduated from school or college, or those who are still in college but want to have their own business. This study was conducted with the aim of knowing the relationship between self-efficacy and entrepreneurial intentions in students of the Faculty of Education, State University of Surabaya. This research method uses quantitative methods with the instrument in the form of a questionnaire. The population in this study were students of the Faculty of Education, consisting of the 2017 to 2020 batch. The sampling in this study used stratified random sampling in each department at the Faculty of Education so that the number of samples used was 160 students. This study uses data analysis techniques, namely Pearson product moment correlation with the help of SPSS 25.0 software for windows. The results showed that there was a significant relationship between self-efficacy and entrepreneurial intentions. The coefficient value of this study is included in the level of a strong relationship with a significant value of 0.000 (p <0.05) and a correlation coefficient of 0.665. The relationship between self-efficacy and entrepreneurial intentions in this study has a positive and unidirectional value, which means that self-efficacy is directly proportional to entrepreneurial intentions. The higher the self-efficacy, the higher the entrepreneurial intention in students. The effective contribution that can be given to self-efficacy is 44.2% of the diversity of entrepreneurial intentions in students. Keyword : entrepreneurial intention, self efficacy, student   &nbsp

    HUBUNGAN ANTARA JOB DEMANDS DENGAN PERSEPSI TERHADAP SAFETY PERFORMANCE PADA KARYAWAN DIVISI KAPAL PERANG PT PAL INDONESIA (PERSERO)

    Get PDF
    Abstrak Safety performance karyawan menjadi salah satu faktor penting dalam keselamatan kerja di perusahaan, terutama bagi perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi dan memiliki potensi kecelakaan kerja yang tinggi. Tuntutan pekerjaan yang tinggi terkadang membuat karyawan kurang fokus terhadap komponen keselamatan kerja yang ada. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kuantitatif. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan koesioner dengan skala Likert. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara job demands dengan persepsi terhadap safety performance pada karyawan di Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero). Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana peneliti hanya melibatkan karyawan yang bekerja secara langsung di lapangan serta berstatus pekerja tetap. Penelitian ini melibatkan 73 orang dengan rincian 32 karyawan digunakan untuk tryout dan 41 karyawan digunakan untuk pengambilan data. Skala yang dibuat disusun berdasarkan teori masing-masing variabel dan dianalisis dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS 22 for windows. Hasil penelitian ini dapat menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara job demands dengan persepsi terhadap safety performance pada karyawan Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero). Hubungan kedua variabel yang searah dapat diartikan bahwa semakin tinggi job demands maka semakin tinggi pula persepsi terhadap safety performance karyawan. Kata Kunci: job demands, safety performance, persepsi, karyawan   Abstract Employee safety performance is one of the important factors in work safety in companies, especially for companies engaged in construction and have a high potential for work accidents. High job demands sometimes make employees less focused on the existing work safety components. The research method used is a quantitative method. The research instrument in this study used a questionnaire with a Likert scale. This study aims to determine whether there is a relationship between job demands and perceptions of safety performance among employees in the PT PAL Indonesia (Persero) Warship Division. This study used a purposive sampling technique in which the researcher only involved employees who worked directly in the field and had permanent status. This study involved 73 people with details of 32 employees used for tryouts and 41 employees used for data collection. The scale made is compiled based on the theory of each variable and analyzed using the help of IBM SPSS 22 for windows software. The results of this study indicate that there is a positive and significant relationship between job demands and perceptions of safety performance in the PT PAL Indonesia (Persero) Warship Division employees. Unidirectional relationship between the two variables means that the higher the job demands, the higher the perception of employee safety performance. Keyword: Job demands, safety performance, perception, employe

    HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOSERBA X

    Get PDF
    Abstrak Kepuasan konsumen merupakan respon senang maupun kecewa dari konsumen sesudah membandingkan performance sebuah produk yang dipikirkan dengan hasil produk yang dirasakan. Kualitas pelayanan ialah keadaan  dinamis yang berkaitan terhadap jasa, produk, SDM, beserta lingkungan yang memenuhi ataupun melebihi harapan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen pada toserba X. Metode penelitian pada penelitian ini memakai metode kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah konsumen toserba X yang berjumlah 130 orang yang dibagi menjadi subjek tryout berjumlah 30 orang dan sisanya adalah subjek penelitian sebanyak 100 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan modifikasi skala likert, instrumen ini didasarkan pada skala kualitas pelayanan dan skala kepuasan konsumen. Teknik analisis data penelitian kali ini memakai metode korelasi Product Moment dengan bantuan aplikasi SPSS 24.00 for windows. Hasil penelitian  ini menghasilkan nilai signifikansi sebanyak 0,00 (Sig<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara variabel kualitas pelayanan dengan variabel kepuasan konsumen pada toserba X. Selain itu ditemukan nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,523, hal ini memperlihatkan jika ada hubungan yang cukup kuat antara variabel kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan,Kepuasan Konsumen,Toserba   Abstract Consumer satisfaction is a happy or disappointed response from consumers after comparing the performance of a product that is thought to the perceived results. Service quality is a dynamic condition related to services, products, human resources, and the environment that meet or exceed expectations. This study aims to determine the relationship between service quality and customer satisfaction at X department store. The research method used in this study was quantitative methods. The subjects of this research were the consumers of X department store, which amounted to 130 people, which were divided into 30 tryout subjects and the rest were 100 research subjects. This research instrument uses a modified Likert scale, this instrument is based on the service quality scale and customer satisfaction scale. The data analysis technique of this research uses the Product Moment correlation method with the help of the SPSS 24.00 application for windows. The results of this study produce a significance value of 0.00 (Sig <0.05), which means that there is a relationship between the service quality variable and the customer satisfaction variable at X department store. In addition, a correlation coefficient value of 0.523 is found, this indicates that there is a significant relationship. There is a strong relationship between the variables of service quality and customer satisfaction Keywords : Service Quality,Customer Satisfaction,Department Store &nbsp

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DENGAN WORK-LIFE BALANCE PADA KARYAWAN STAF GUDANG PT. X

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance pada karyawan staf gudang PT. X. Metode pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan menggunakan seluruh karyawan bagian staf gudang PT. X yang bertugas menangani penyimpanan suku cadang berjumlah 34 karyawan. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data berupa skala persepsi dukungan organisasi dan skala work-life balance yang disajikan dalam bentuk skala likert. Uji hipotesis yang digunakan adalah teknik korelasi product moment pearson dengan bantuan program SPSS 22. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.623 dengan nilai signifikansi 0.000 (p < 0.05), sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel persepsi dukungan organisasi dengan work-life balance. Nilai koefisien korelasi menunjukkan terdapat arah hubungan yang positif dan signifikan, dapat diartikan semakin tinggi atau positif persepsi dukungan organisasi yang dimiliki, maka semakin tinggi pula work-life balance yang dimiliki karyawan staf gudang PT. X. Kata Kunci: Persepsi dukungan organisasi, Work-life balance     Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between perceived organizational support and work-life balance on warehouse staff employees of PT. X. Quantitative approach method is used in this research. The sampling technique used is saturated sampling using all employees of the warehouse staff of PT. X who is in charge of handling spare parts storage is 34 employees. The instruments used in data collection are perceived organizational support scale and work-life balance scale which are presented in the form of a Likert scale. The hypothesis test used is the Pearson product moment correlation technique with the help of the SPSS 22 program. Based on the results of data analysis, the correlation coefficient value is 0.623 with a significance value of 0.000 (p < 0.05), so it can be concluded that there is a significant relationship between the variables perceived organizational support with work-life balance. The correlation coefficient value indicates that there is a positive and significant direction of the relationship, it can be interpreted that the higher or positive the perception of organizational support is, the higher the work-life balance’s warehouse staff employees of PT. X. Keyword: Perceived organizational support, work-life balanc

    HUBUNGAN ANTARA SOCIAL COMPARISON DENGAN MATERIALISME PADA PELAJAR SMK X DI KOTA KEDIRI

    Get PDF
    Abstrak Perkembangan teknologi di masa modern yang sangat pesat ini mampu mempengaruhi pergaulan pelajar SMK dengan teman atau kelompok sebayanya, tidak terkecuali nilai hidup materialisme dapat tumbuh dalam diri pelajar SMK seiring dengan perkembangan dan pergaulannya. Hal ini yang mendasari beberapa permasalahan yang terjadi antar anggota kelompok teman sebaya di SMK X, sehingga menarik perhatian peneliti mengetahui lebih dalam lagi bagaimana hubungan antara perilaku social comparison dengan materialisme di SMK X. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara social comparison dengan materialisme pada pelajar di SMK X Kota Kediri. Metode penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelajar SMK X jurusan administrasi perkantoran dengan jumlah sebanyak 100 responden. Instrumen yang dugunakan berupa skala social comparison dan skala materialisme. Pada tahapan analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi product moment.  Nilai koefisien korelasi yang dihasilkan berdasarkan analisis hasil yang telah dilakukan menunjukkan nilai sebesar 0,710 (r=0,710) dengan taraf signifikan 0,000 (p<0,05) artinya hipotesis yang diajukan dapat diterima yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara social comparison dengan materialisme pada pelajar SMK X di Kota Kediri. Kata Kunci: materialisme, social comparison, remaja                                                                                                                                   Abstract The development of technology in modern times has been able to influence the association of vocational students with their friends or peer groups, including the value of life materialism that can grow in vocational students along with their development and interactions. This is what underlies some of the problems that occur between peer group members at SMK X, thus attracting the attention of researchers to find out more about the relationship between social comparison behavior with materialism at SMK X. The purpose of this study was to determine the relationship between social comparison with materialism. to students at SMK X Kediri. The research method used is quantitative. Respondents used in this study were students of SMK X majoring in office administration with a total of 100 respondents. The instruments used are social comparison scale and materialism scale. At the data analysis stage in this study using the product moment correlation analysis method. The correlation coefficient value generated based on the analysis of the results that has been carried out shows a value of 0.710 (r = 0.710) with a significant level of 0.000 (p <0.05), which means that the proposed hypothesis is acceptable, there is a significant relationship between social comparison with materialism in SMK X in Kediri. Keywords: materialism, social comparison, students   &nbsp

    Hubungan Antara Budaya Organisasi Dan Loyalitas Karyawan Dengan Semangat Kerja Pada Staff Manajemen RSUD X

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara budaya organisasi dan loyalitas karyawan dengan semangat kerja pada staff manajemen RSUD X. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, dengan jumlah subjek yaitu 117 staff manajemen RSUD X. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi ganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yaitu sebesar 0,00 yang diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel budaya organisasi dan loyalitas karyawan dengan semangat kerja. Hubungan ketiga variabel bersifat positif yang menjelaskan bahwa semakin tinggi budaya organisasi dan loyalitas karyawan, maka semakin tinggi pula semangat kerja. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah budaya organisasi dan loyalitas karyawan, maka semakin rendah pula semangat kerja

    Hubungan Workplace Spirituality dengan Organizational Citizenship Behavior Pengurus Organisasi IPNU IPPNU Kota Surabaya

    Get PDF
    Workplace spirituality merupakan iklim psikologis organisasi yang akhir-akhir ini menarik dalam managemen sumberdaya manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait hubungan workplace spirituality dengan organizational citizenship behavior pada pengurus organisasi IPNU IPPNU Kota Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria subjek adalah pengurus aktif organisasi IPNU IPPNU Kota Surabaya dan telah mengikuti sedikitnya 4 tahun kepengurusan di IPNU IPPNU. Pengambilan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis data penelitian menggunakan korelasi pearson product moment yang memperoleh nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,639. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan dengan kategori kuat antara workplace spirituality dengan organizational citizenship behavior. Semakin tinggi workplace spirituality maka semakin tinggi pula organizational citizenship behavior. Begitu sebaliknya semakin rendah workplace spirituality maka semakin rendah pula organizational citizenship behavior
    • …
    corecore