31 research outputs found
Peran Guru IPS dalam Penanaman Pendidikan Karakter Peduli Sosial pada Pembelajaran di Kelas 7 SMP Negeri 2 Ciwaringin Kabupaten Cirebon
Character education is all efforts made by teachers to influence student character. Social awareness is defined as a pattern of behavior or readiness to adapt in social situations. This research uses a qualitative method that focuses on understanding meaning rather than generalization. In this method, researchers collect data purposively and snowball. Research Results: Teachers as educators have a responsibility to understand values, norms, morals and social aspects. The role of the teacher is also important in teaching which can shape the character of students. Teachers as models for students also have a big impact in developing their character. Teachers as individuals must be able to build social and emotional relationships with students. As for parents hindering teachers from developing social caring traits, if students remain self-centered and do not change, teachers will hold meetings with the students' parents to discuss their progress at school. Conclusion: Socially caring character includes various positive attitudes, such as politeness, compassion for others. All of these are important indicators in forming a socially caring character that can help students become good individuals and able to contribute positively to society. Teachers are an important model in developing the social care character of students who are caring, responsible and ethical towards fellow humans
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK TEMA 7 DI KELAS V SD NEGERI 3 KOTAYASA
ABSTRACTThe learning process in the 2013 curriculum is a student center or learning centered on students, where students are required to be more active in learning, and the task of the teacher in the 2013 curriculum is to become a facilitator. Active in learning shows that students have a high curiosity so that they can answer and express their own ideas. The emergence of high curiosity makes students understand information clearly.This study aims to determine the increase in curiosity and student learning achievement with the Non Non Example learning model on theme 7 (Events in Life) in class V SD Negeri 3 Kotayasa. This type of research uses Classroom Action Research (CAR) conducted in 2 cycles. The research subjects were 21 students. the data collected is curiosity and student learning achievement.The results showed that: first, the application of the Example Non Example learning model can increase students' curiosity as seen from the classical percentage acquisition of cycle I namely 4,5% with the criteria pretty good and has increased to 6,8% in the second cycle with the criteria very good. Secondly, the application of the Example Non Exampe learning model can improve student learning achievement seen from the acquisition of the average value of the first cycle namely 57,15% by completing learning pretty good and increasing to 83,5% by completing learning very good in the second cycle so that indicators of success research reached.Keywords: Curiosity, Learning achievement, Example Non Example learning model.ABSTRAKProses pembelajaran pada Kurikulum 2013 adalah student center atau pembelajaran berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran, dan tugas guru di dalam Kurikulum 2013 adalah menjadi seorang fasilitator. Keaktifan dalam pembelajaran menunjukkan bahwa peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga dapat menjawab dan mengemukakan gagasannya sendiri. Munculnya rasa ingin tahu yang tinggi membuat peserta didik memahami informasi secara jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan rasa ingin tahu dan prestasi belajar peerta didik dengan model pembelajaran Example Non Examplepada tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan) di kelas V SD Negeri 3 Kotayasa. Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus. Subjek penelitian berjumlah 21 peserta didik. data yang dikumpulkan adalah rasa ingin tahu dan prestasi belajar peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, penerapan model pembelajaran Example Non Exampledapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dilihat dari perolehan persentase klasikal siklus I yaitu 4,5% dengan kriteria Cukup Baik dan mengalami peningkatan menjadi 6,8% di siklus II dengan kriteria Sangat Baik. Kedua, penerapan model pembelajaran Example Non Exampedapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dilihat dari perolehan rata-rata nilai siklus I yaitu 57,15% dengan ketuntasa belajar Cukup Baik dan meningkat menjadi 83,5% dengan ketuntasan belajar Sangat Baik pada siklus II sehingga indikator keberhasilan penelitian tercapai.Kata kunci: Rasa ingin tahu, Prestasi belajar, Model pembelajaran Example Non Example
Mitigasi Bencana Gunung Meletus di Sekolah Rawan Bencana
MI Muhammadiyah Gandatapa secara geografis berada di lereng Gunung Slamet, sedangkan Gunung Slamet sendiri merupakan gunung berapi yang tidak menutup kemungkinan sewaktu-waktu dapat terjadi erupsi. Sehingga wilayah yang berada di lereng gunung tersebut memiliki kerentanan terkena dampak erupsi gunung. Selama ini guru MI Muhammadiyah Gandatapa belum memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai upaya untuk mengurangi resiko bencana atau mitigasi bencana. Melalui pelatihan mitigasi bencana, maka diharapkan para guru dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai mitigasi bencana sesuai dengan langkah-langkahnya. Pelatihan dilakukan melalui empat tahapan yaitu: 1) Persiapan; 2) Memberikan materi pelatihan dan simulasi; 3) Monitoring dan pendampingan; 4) Evaluasi hasil kegiatan. Hasil kegiatan yaitu secara teoritis guru mengetahui tentang mitigasi bencana. Selanjutnya guru memahami langkah-langkah yang ditempuh dalam menghadapi ancaman bencana gunung meletus, melalui tahapan 1) Sebelum terjadi bencana; 2) Pada saat terjadi bencana; 3) Pasca terjadi bencana. Pengetahuan dan pemahaman dalam mitigasi bencana yang telah didapatkan, dapat diimplementasikan di sekolah yang merupakan wilayah rawan terkena dampak dari gunung meletus dan menjadikan sekolah tanggap bencana
Persebaran Sarana dan Prasarana Perpustakaan Sekolah Dasar Berbasis Sistem Informasi Geografis
Abstract
The aim of this research is to know the distribution of elementary school in Baturraden
sub-district of Banyumas Regency and to know the condition of library and facilities of
elementary school library in Baturraden Sub-district of Banyumas Regency. The
research was conducted in Baturraden Sub-district of Banyumas Regency. The subjects
of the study are primary school and the manager of elementary school library. This
research is a qualitative descriptive research with spatial approach which is one
approach in geography. Data collection techniques with observation, interview and
documentation. Data analysis uses interactive analysis which includes reduction,
display, verification and GIS. The results showed that the primary school distribution
of Baturraden sub-district is clustered with distribution pattern following path or
accessibility path. The number of books and equipment in the library has not been in
accordance with the subjects and the number of students in the school, so that the
condition of the facilities and infrastructure of elementary school library in Baturraden
sub-district has not complied with the standard set by the government.
Keywords: facilities and infrastructure, primary school library, geographic information
syste
STUDI LITERATUR TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THE POWER OF TWO DI SD
Penelitian ini menjelaskan bagaimana model pembelajaran the power of two yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada siswa di SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur (literature study). Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa hasil-hasil penelitian seperti buku, jurnal, artikel dan sumber lain yang relevan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data analisis isi (content analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran the power of two dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran di SD. Hasil penelitian tersebut terbukti dari berbagai hasil-hasil penelitian oranglain yang telah dilakukan sebelumnya
Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Pada Peserta Didik di Kelas IV Sekolah Dasar
Latar belakang penelitin ini adalah rendahnya keterampilan membaca pemahaman peserta didik. Melihat dengan kendala pada proses pembelajaran, perlu adanya solusi untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman peserta didik dengan strategi guru yang dapat menanggulangi masalah tersebut melalui penerapan strategi guru. Penerapan strategi guru pada keterampilan membaca pemahaman digunakan oleh peneliti sebagai solusi dalam meningkatkan membaca pemahaman peserta didik. Keterampilan membaca sangatlah perlu dilatih oleh individu maupun kelompok dalam memahami isi bacaan, apabila individu maupun kelompok telah terampil dalam membaca maka selain menambah pengetahuan, keterampilan membaca juga akan menggali lebih dalam lagi informasi-informasi mendasar suatu perkembangan imajinasi. Strategi guru dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman sangatlah berpengaruh bagi proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru, dengan suatu strategi guru ketika memberikan pemahaman membaca kepada peserta didik maka perlu adanya suatu metode yang digunakan oleh guru. Maka dari itu peneliti menganalisis 10 penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dalam strategi guru meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Upaya yang dapat dilakukan dalam pencapaian kerberhasilan dalam proses kegiatan pembelajaran yaitu salah satu alternatifnya dengan menggunakan strategi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pembelajaran sebagai sarana dalam penggunaan model untuk menunjang proses kegiatan pembelajaran di sekolah dasar dengan menggunakan riset pustaka. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan studi literature dengan data yang disajikan berupa data yang relevan
ANALISIS PERSIAPAN GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI JAMBU 01
ABSTRACTThis study aims to determine what preparations are made by the teacher in the implementation of mathematics learning. The method used in this research is qualitative with descriptive analysis. Research subjects are informants who provide research data through interviews. The informants in this study were grade IV teachers of Jambu State Elementary School 01. While the data analysis used in this study were data reduction, data presentation and verification. This research resulted in the findings of preparations made by the teacher in the implementation of mathematics learning, among others, which must be prepared are the learning objectives, learning materials, learning methods, learning media, evaluation of learning, students, teachers and the place of learning environment. The obstacles in the preparation are students who often talk to themselves and disturb other friends, then a weak internet connection that causes the process of finding learning resources to be difficult.Keywords: Mathematics Learning Implementation, Teacher PreparationABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persiapan apa saja yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif. Subjek penelitian adalan informan yang memberikan data penelitian melalui wawancara. Informan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SD Negeri Jambu 01. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Penelitian ini menghasilkan temuan persiapan yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran matematika antara lain yang harus dipersiapkan adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, evaluasi pembelajaran, siswa, guru dan tempat lingkungan belajar. Kendala dalam persiapan tersebut adalah siswa yang sering berbicara sendiri dan mengganggu teman yang lain, kemudian koneksi internet yang lemah yang menyebabkan proses pencarian sumber belajar menjadi sulit.Kata Kunci: Pelaksanaan Pembelajaran Matematika, Persiapan Gur
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB DAN KERJA SAMA DI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 2 BERKOH
Character education is also a vehicle for the socialization of characters that should be possessed by a human child to make them the noble creatures on earth. Character education requires habituation. Behavior of learners can be developed through character analysis that is developed within core competencies such as the character of responsibility. The sense of responsibility also influences students' learning achievement, while the character of cooperation can be raised in learning activities in class through group activities. In collecting data and information needed in research, the authors use data collection techniques or interviews with interviews, observations, and documentation. The character education of responsibility and cooperation in the 2013 curriculum thematic learning has been carried out in SD Negeri 2 Berkoh. In SD Negri 2 Berkoh Character of responsibility can be applied through doing homework, learning in class, doing assignments from the teacher while the character of cooperation can be applied through group work, playing in class, respecting the opinions of others. The implementation of responsibility character education and cooperation in the 2013 thematic learning at SD Negeri 2 Berkoh can be done through various activities such as learning activities, guidance, spontaneous activities, exemplary and habituation