9 research outputs found
Hubungan Tempat Tinggal dan Akses Media Pornografi dengan Perilaku Seks Pranikah Remaja di SMK Kota Ruteng
ABSTRACT Adolescent sexual behavior categorized as one of the main public health priorities due to the high prevalence of Human Immunodeficiency virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS), Sexually Transmitted Infections (STIs), and unwanted pregnancies. Place of residence and access to pornographic media contribute to premarital sexual behavior in adolescents. This study aims to determine the relationship between residence and pornographic media access to premarital sexual behavior in adolescents. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. The sampling technique of this study was simple random side-by-side on 174 respondents. The results show that most of the teenagers who live in boarding houses have premarital sexual behavior of 81.3%. Teenagers who have accessed pornographic media and behaved in premarital sex are 78.3%. Based on the results of chi-Square, there is a relationship between residence and premarital sexual behavior in adolescents (p-value 0.000 0.005). There is a relationship between exposure to pornography media access to premarital sexual behavior in adolescents (p-value 0.000‹ 0.005). The results of this study are expected by the government and boarding house owners to issue policies/rules for boarding houses. The health office and the Public Health Centre should increase the outreach program for adolescents about reproductive health, especially sex education. Keywords :Adolescents, Domicile, Pornogrsphic Media Access, Premarital Sex ABSTRAK Perilaku seksual remaja dikategorikan sebagai salah satu prioritas kesehatan utama masyarakat karena tingginya prevalensi human immunodeficiency virus/acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS), infeksi menular seksual (IMS), dan kehamilan yang tidak diinginkan. Tempat tinggal dan akses media pornografi berkontribusi terhadap perilaku seks pranikah pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tempat tinggal dan akses media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel penelitian ini dengan simple random samping dengan jumlah responden 174 orang. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar remaja yang tinggal dikos memiliki perilaku seksual pranikah sebesar 81,3%. Remaja yang pernah mengakses media pornografi dan berperilaku seks pranikah sebesar 78,3%. Berdasarkan hasil Chi Square ada hubungan antara tempat tinggal dengan perilaku seskual pranikah pada remaja (p value 0,000‹ 0,005). Ada hubungan antara terpapar dengan askes media pornografi terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja (p value 0,000‹ 0,005). Hasil penelitian ini diharapkan pemerintah dan pemilik kos untuk mengeluarkan kebijakan/aturan terhadap kos. Dinas kesehatan dan Puskesmas hendaknya meningkatkan program penyuluhan bagi remaja tentang tentang kesehatan reproduksi khususnya pendidikan seksualitas. Kata Kunci: Remaja, Tempat Tinggal, Akses Media Pornografi, Seksual Pranikah
Analysis of Abdominal Massage Practice Performed by Traditional Birth Attendants in Mamba Community Health Center, East Nusa Tenggara
Background: People in East Manggarai have a strong belief in traditional birth attendants in assisting delivery. It affects the selection of birth attendants. The strong belief in the people of East Manggarai to date is the practice of “Abdominal Massage” during pregnancy and birth delivery. This study aimed to get information about the abdominal massage practice performed by traditional birth attendants in Mamba Community Health Center, East Nusa Tenggara.Subjects and Method: This study was a qualitative analytical study using a phenomenological study approach in Mamba Community Health Center. The informants of this study were traditional healers, pregnant women who were going to give birth to traditional birth attendants and women who gave birth who had been helped by traditional birth attendants, head of community health center, public figures, and village midwives. This study used the purposive sampling technique. This study used in-depth interviews with non-participant observation to collect the data.Results: "Abdominal massage" technique to date was still performed by the people in East Manggarai, especially pregnant women and women who would give birth. This "Abdominal Massage" technique aimed to know and adjust the fetus position. Besides, the mother would feel strong, the baby would be healthy, the maternal body could move easily, and made the process of lowering the fetal head faster. The ingredients used for "abdominal massage" were easy to find. The minimum problems when performing “abdominal massage” with no “abdominal massage” costs made the practice still used by mothers.Conclusion: The practice of “abdominal massage” is medically dangerous for the mother and the fetus if it is carried out by non-professionals, such as traditional birth attendants.Keywords: abdominal massage, traditional birth attendant, birth attendantCorrespondence: Maria Sriana Banul, Diploma of Midwifery, Indonesia Catholic University of Saint Paul Ruteng, East Nusa Tenggara. Email: mariasriana@gmail.com. Mobile: 082311378633.Journal of Maternal and Child Health (2020), 05(06): 715-724https://doi.org/10.26911/thejmch.2020.05.06.11.
Optimalisasi Kemitraan Dukun dengan Bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Mamba Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur
ABSTRAK Kepercayaan masyarakat Manggarai Timur terhadap dukun sebagai penolong persalinan masih cukup tinggi. Program kemitraan dukun dengan bidan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya pertolongan persalinan oleh dukun. Program ini sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan program kemitraan dukun dengan bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Mamba Kabupaten Manggarai Timur, sehingga cakupan pertolongan persalinan oleh dukun tidak terjadi lagi. Kegiatan ini diikuti oleh kepala puskesmas, dukun, dan bidan setempat. Motode yang digunakan adalah melalui edukasi dengan penyajian materi menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab serta pembagian leaflet dan lembar balik kepada peserta. Semua peserta yang ikut dalam kegiatan ini sangat antusias dan aktif dan mampu memahami materi yang disampaikan. Peserta bersama bidan dan pemerintah setempat berkomitmen untuk bekerja sama dalam meningkatkan program kemitraan dukun dan bidan ini. Diharapkan, dengan kegiatan ini cakupan pertolongan persalinan oleh dukun tidak terjadi lagi. Kata Kunci: Kemitraan, Dukun, Bidan, Persalinan ABSTRACT The trust of the East Manggarai community towards traditional healers as birth attendants is still quite high. The shaman's partnership program with the midwife is one way to prevent birth assistance by shamans. This program is one of the strategies to increase the coverage of delivery assistance by health workers. This activity was carried out to improve the traditional healer's partnership program with midwives in the Mamba Health Center Work Area, East Manggarai Regency so that the coverage of delivery assistance by traditional birth attendants would no longer occur. This activity was attended by the head of the health center, traditional healers, local midwives, and pregnant women. The method used is through education by presenting the material using lecture, discussion, question and answer methods, and distributing leaflets and flipcharts to participants. All participants who took part in this activity were very enthusiastic and active and were able to understand the material presented. Participants together with midwives and the local government are committed to working together in improving this partnership program between traditional healers and midwives. It is hoped that with this activity the coverage of delivery assistance by traditional birth attendants will not occur again. Keywords: Partnership, traditional healers, midwives, childbirt
The Penyuluhan Kanker Serviks di Dusun Sarata Kota Bima
Organisasi Kesehatan Dunia atau yang lebih dikenal dengan istilah WHO menyampaikan bahwa pada tahun 2012 terdapat kasus baru kanker serviks yang ada di seluruh dunia sejumlah 530 kasus. Kanker serviks ini menyerang pada wanita yang mengakibatkan setiap tahunnya sebanyak 270 ribu orang wanita telah meninggal dan lebih dari 85% dari angka kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah salah satunya di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI menginformasikan bahwa pada tahun 2013 terdapat sebanyak 98.692 kasus kanker serviks di Indonesia. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat khususnya wanita untuk dapat mengetahui tentang kanker serviks
Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Desember - Februari 2021, bertempat di Dusun Sarata dan balai pertemuan menggunakan balai Posyandu. Metode yang digunakan berupa penyuluhan tentang kanker serviks
Alat yang digunakan berupa poster, leaflead dan berupa powerpoint yang dipaparkan menggunakan layar proyektor (LCD) terkait materi yang akan disampaikan. Metode yang digunakan berupa penyuluhan. Sasaran kegiatan adalah semua wanita usia subur baik yang belum menikah maupun yang telah menikah yang tinggal di Dusun Sarata. Hasil dari kegiatan ini adalah bertambahnya pengetahuan masyarakat khususnya wanita usia subur tentang kanker serviks.World Health Organization (WHO) pada tahun 2012 memperkirakan terdapat 530.000 kasus baru kanker serviks yang ada di seluruh dunia. Sebanyak 270.000 orang perempuan telah meninggal setiap tahunnya yang diakibatkan oleh penyakit ini dan lebih dari 85% dari angka kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah salah satunya di Indonesia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menginformasikan bahwa pada tahun 2013 terdapat sebanyak 98.692 kasus kanker serviks di Indonesia. Tujuan dilakukannya kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Desember - Februari 2021, bertempat di Dusun Sarata dan balai pertemuan menggunakan balai Posyandu. Metode yang digunakan berupa penyuluhan tentang kanker serviks
Alat yang digunakan berupa poster, leaflead dan berupa powerpoint yang dipaparkan menggunakan layar proyektor (LCD) terkait materi yang akan disampaikan. Metode yang digunakan berupa penyuluhan. Sasaran kegiatan adalah semua wanita usia subur (WUS) yang bertempat tinggal di Dusun Sarata. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya wanita usia subur tentang kanker serviks
Factors Affecting Willingness to Vaccinate COVID-19 in Pregnant Women in Manggarai Regency, East Nusa Tenggara, Indonesia
Background: The COVID-19 vaccination has been recommended by WHO and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Vaccination is carried out by pregnant women starting from the age of 13 weeks. Vaccines are expected to reduce the risk of pregnant women exposed to COVID-19. However, participation in receiving the COVID-19 vaccine in Manggarai Regency is still low. The purpose of this study was to analyze the factors that influence the willingness to vaccinate against COVID-19 in pregnant women in Manggarai RegencySubjects and Method: This was an analytic observational study with a cross-sectional design approach. This study was conducted in Manggarai Regency, East Nusa Tenggara, from January to May 2022. The sample in this study was 65 pregnant women who had never been vaccinated against COVID-19 with purposive sampling technique. The dependent variable in this study is the willingness of the vaccine. The independent variables are knowledge about COVID-19, knowledge about COVID-19 vaccination, belief, safety, effectiveness and side effects of COVID-19. Data collection using questionnaires and data processing using logistic regression analysisResults: Vaccination willingness was strongly influenced by mother's knowledge about COVID-19 in pregnancy (b=0.046; 95% CI= 0.003 to 0.73; p= 0.031), belief in the COVID-19 vaccine (b= 0.044; CI 95%= 0.003 to 0.757; p= 0.169), vaccination safety (b= 0.048; 95% CI= 0.004 to 0.639; p= 0.022). there was no significant effect, namely knowledge of vaccines (b= 0.195; 95% CI = 0.019 to 2.007; p=0.169) and vaccine effectiveness (b= 0.470; 95% CI= 0.048 to 0.4578; p=0.516).Conclusion: Vaccination willingness was strongly influenced by mother's knowledge about COVID-19 in pregnancy, belief in the COVID-19 vaccine and vaccination safety.Keywords: covid-19, vaccine, factorCorrespondence: Silfia Angela Norce Halu. Diploma III of Midwifery, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng, Manggarai, East Nusa Tenggara, Indonesia. Email: [email protected]. Mobile: 081259163953.Journal of Maternal and Child Health (2022), 07(04): 446-453https://doi.org/10.26911/thejmch.2022.07.04.08
INCREASED KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN ABOUT ANXIETY IN PREGNANCY IN THE ERA OF THE COVID-19 PANDEMIC
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap virus COVID-19 karena perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil menyebabkan penurunan imunitas pada ibu hamil yang dapat menyebabkan hal yang serius bagi ibu hamil. Kecemasan yang terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang COVID-19 dan cara menghadapinya. Metode yang digunakan adalah ceramah yang variatif dan hasil yang didapat adalah pengetahuan ibu setelah penyuluhan meningkat sangat baik dan 70% ibu hamil mengalami penurunan pengaruh dan tidak takut lagi untuk rutin memeriksakan kesehatan kehamilannya
Pemberdayaan Keluarga dalam Pencegahan Stunting di Desa Rai Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur
ABSTRAK Stunting masih menjadi masalah serius yang dihadapi oleh dunia termasuk Indonesia. Kejadian stunting dianggap serius karena mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik dan menurunnya tingkat kecerdasaan pada balita. Tujuan kegaiatan ini adalah meningkatkan peran keluarga dalam melakukan upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini diikuti oleh oleh 4 keluarga penderita stunting, perwakilan warga Desa Rai, kepala Desa Rai, Kepala Dusun, Ketua RT/RW dan bidan coordinator di Desa Rai. Metode yang digunakan adalah edukasi dengan penyajian materi dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab serta pembagian leaflet dan lembar balik kepada peserta. Semua peserta yang ikut dalam kegiatan ini sangat antusias, aktif dan mampu memahami materi yang disampaikan. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting. Aparat desa seperti kepala Desa, bidan, anggota BPD dan masyarakat berkomitmen untuk bekerjasama dalam pencegahan stunting di Desa Rai. Kata Kunci: Pemberdayaan, stunting, Keluarga ABSTRACT Stunting is still a serious problem faced by the world, including Indonesia. The incidence of stunting is considered serious because of the delay in motor development and the decreased level of intelligence in toddlers. The purpose of this activity is to increase the role of families in preventing stunting. This activity was attended by 4 families of stunting sufferers, representatives of Rai Village residents, Rai Village heads, Hamlet heads, RT/RW heads and the coordinator of midwives in Rai Village. The method used is education by presenting the material using the lecture, discussion, questioning, and distribution of leaflets and answer sheets to participants. all participants who took part in this activity were very enthusiastic, active and able to understand the material presented. The result of this activity is public understanding about stunting prevention. Village officials such as village heads, midwives, BPD members and the community are committed to being committed to preventing stunting in Rai Village. Keywords: Empowerment, stunting, Famil
Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam Mencegah Seks Pranikah dan Kehamilan Usia Dini
ABSTRAK Masa remaja merupakan masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap kehidupan selanjutnya, dimana pada masa ini remaja ditandai oleh adanya perubahan fisik, psikis, dan psikososial. Remaja cenderung ingin mencoba sesuatu yang belum pernah dialaminya. Resiko yang terjadi pada remaja akibat melakukan hubungan seks pranikah adalah menderita penyakit menular seksual seperti HIV-AIDS, kehamilan yang tidak direncanakan sehingga melakukan abortus. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa/siswi SMKS Karya Ruteng tentang pencegahan seks pranikah dan kehamilan usia remaja. Metode dalam Kegiatan PKM ini adalah dengan melakukan penyuluhan pada siswa/siswi SMKS Karya Ruteng yang berjumlah 50 orang dan bersedia mengisi kuisioner. Ada perubahan pengetahuan ditandai dengan peningkatan hasil post test secara signifikan. Kesimpulannya edukasi dapat mengubah pegetahuan seseorang olleh karena itu diharapkan keterlibatan semua pihak untuk terus memberikan pemahaman tentang resiko seks pranikah pada remaja. Kata Kunci: Pengetahuan, Remaja, Seks Pranikah, Kehamilan Usia Dini. ABSTRACT Adolescence is the most critical period for development at the next stage of life, where during this period adolescence is characterized by physical, psychological and psychosocial changes. Teenagers tend to want to try something they have never experienced. The risks that occur to teenagers due to premarital sex are suffering from sexually transmitted diseases such as HIV-AIDS, unplanned pregnancies and thus abortion. This activity is to increase the knowledge of students at Karya Ruteng Vocational School about preventing premarital sex and teenage pregnancy. The method for this PKM activity is to provide counseling to the 50 students of Karya Ruteng Vocational School who are willing to fill out a questionnaire. There is a change in knowledge marked by a significant increase in post test results. In conclusion education can change a person's knowledge, therefore it is hoped that the involvement of all parties will continue to provide understanding about the risks of premarital sex in teenagers. Keywords: Knowledge, Teenagers, Premarital Sex, Early Pregnancy