16 research outputs found

    KETERSEDIAAN DAN PENGELOLAAN TOILET UMUM DI OBYEK WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PARIWISATA

    Get PDF
    AbstrakPerkembangan globalisasi yang  pesat berdampak pada mobilisasi perorangan yang sangat tinggi, baik dari segi jarak travel yang semakin beragam, Hal ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan sarana umum di luar tempat tinggal, toilet termasuk salah satu yang terpenting. Sarana toilet umum merupakan salah satu jenis toilet yang diperuntukkan untuk masyarakat umum yang berkunjung ke suatu tempat wisata, akibatnya toilet merupakan tempat yang potensial sebagai sarana penyebaran penyakit bila santasi dan higiene-nya tidak dipelihara dengan baik, terlebih di saat ini sedang mewabah Covid-19. Demikian juga menurut hasil penelitian Si Luh Putu Damayanti dan I Ketut Bagiastra  ( 2018 )bahwa fasilitas Toilet umum di Obyek wisata Senggigi khususnya di obyek wisata relegi masih sangat kurang. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa fasilitas akomodasi di pulau Lombok belum sebanding dengan kualitas  fasilitas toilet umum.  Kualitas ketersediaan dan pengelolaan toilet sangat tergantung pada banyak factor yaitu faktor internal yaitu pemilik, sistem pengelolaan, sumber daya manusia, dan budaya, maupun factor ekternal yaitu pengguna toilet,  masyarakat sekitar, peraturan pendukung, dan pengawasan. Ada beberapa solusi yang ditawarkan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengadaan, sistem pengelolaan dan kualitas fasilitas toilet umum di obyek wisata antara lain : 1).Pemerintah daerah dapat mendirikan perusahaan milik daerah yang khusus mengelola toilet umum, 2).Toilet umum dikontrakkan ke pada pengelola perorangan, pengusaha kecil maupun LSM. 3).Pemerintah daerah menganggarkan dari pendapatan pajak industri pariwisata untuk biaya pemeliharaan toilet umum. 4).Pemerintah daerah dan masyarakat setempat bermusyawarah untuk menentukan bentuk kerjasama dalam hal pengelolaan toilet umum. 5). Pemerintah daerah menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat sekitar obyek wisata untuk mengadakan dan mengelola toilet umum. Dengan demikian peran dan kesadaran semua pihak sangat diperlukan dalam menjaga, memelihara, dan merawat toilet umum. Pemerintah diharapkan dapat menetapkan kebijakan atau peraturan yang jelas mengenai pengadaan, pemeliharan, manajemen pengelolaan dan juga standar minimum kualitas toilet umum

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PROFESI PADA MAHASISWA SEKOLAH TINGGI PARIWISATA (STP) MATARAM PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA USAHA PERJALANAN WISATA (UPW)

    Get PDF
    Berbagai pendekatan pemerolehan atau pembelajaran bahasa Inggris muncul dengan ragam permasalahan dan tujuan yang berbeda yang tentunya disesuaikan dengan kedudukan bahasa yang diperoleh pada suatu komunintas. Pemerolehan dan pembinaan bahasa Inggris, khususnya di Indonesia yang menempatkannya sebagai bahasa asing, pendekatannya sering diubah seiring dengan perubahan kurikulum  yang menjadi standar kompetensi nasional. Namun demikian hal tersebut belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan sebab masih banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang menempuh pendidikan baik formal maupun nonformal belum mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Di era kompetisi global ketenagakerjaan  sektor pariwisata  sekarang ini peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata  yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja merupakan suatu keharusan. Adanya tuntutan dunia kerja dimana tenaga kerja tidak hanya membutuhkan orang-orang pintar (clever), namun yang lebih penting adalah orang cendikia (smart,hospitable, inovative, sensitive, creative and productive). Penelitian tentang  efektivitas pembelajaran Bahasa Inggris mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram Program Studi Diploma Tiga UPW urgen dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan ketercapaian proses pembelajaran ditinjau dari (1) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran baik;  (2) aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran baik; (3) hasil belajar mahasiswa tuntas secara individu dan kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembelajaran Bahasa Inggris Profesi dikategorikan dalam pembelajaran efektif karena kemampuan dosen dalam mengelola pembelajaran baik, aktivitas mahasiswa selama pembelajaran adalah sangat aktif, dan mahasiswa yang tuntas belajar sebanyak 28 mahasiswa atau sebesar 84,80% sehingga ketuntasan belajar mahasiswa telah tercapa

    MANAJEMEN TOILET UMUM DI KAWASAN OBJEK WISATA SURANADI LOMBOK BARAT

    Get PDF
    Kualitas ketersediaan dan pengelolaan toilet umum sangat tergantung oleh banyak faktor internal yaitu pemilik dan sistem pengelolaan, maupun ekternal yaitu pengguna toilet, masyarakat sekitar dan  peraturan  pendukung.Faktor-faktor  tersebutlah  yang  nantinya  perlu  dipertimbangkan  untuk pengembangan dan perbaikan sistem pengelolaan toilet.  melalui salah satu program Kementrian Kebudayaan  dan  Pariwisata  yang  gencar  melakukan  sosialisasi  toilet  umum  bersih.Masalahnya adalah belum ada manjemen dan kebijakan pendukung untuk pengelola Toilet Umum yang ada di kawasan Suranadi Lombok Barat sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah manajemen pengelolaan toilet umum dan kebijakan pendukung nya sudah ada dan dilaksanakn?Perusahaan milik daerah yang khusus mengelola toilet umum. Perusahaan ini akan mengelola toilet berdasarkan profit yang mereka peroleh dari biaya yang dipungut dari pengguna toilet. Di Cina, sistem  ini  direkomendasikan  dengan  menggabungkan  tawaran  pengelolaan  toilet  dan  sampah sekaligus untuk memperoleh keuntungan bagi pengelola  yang lebih besar (World Bank, 2006).Metode  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  non  eksperimen  yaitu  termasuk Penelitian    Deskriptif    yang bertujuan untuk    membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.pengumpulan data dengan metode observasi,  wawancara,dokumentasi  dan  dianalisa  dengan  deskriptif   kualitati,  hasil  penelitian adalah manajemen Toilet umum di kawasan wisata Suranadi Lombok barat belum dilaksanakan dengan baik begitu pula kebijakan tertulis dari instansi terkait Kata Kunci:  Daun Jeruk Nipis, DaunPandan, Kutu Rambu

    STRATEGI PENGELOLAAN SANITASI DALAM UPAYA MENDUKUNG DESA WISATA DI DESA SERUNI MUMBUL LOMBOK TIMUR

    Get PDF
     Kebutuhan akan ketenangan akan suatu obyek wisata membuat seseorang sering memilih lokasi obyek wisata yang memenuhi kebutuhan kenyamanannya. Desa Seruni merupakan tempat wisata buatan yang baru dibangun tahun 2019. Di tempat ini pengunjung bisa menikmati pesona rawa-rawa, dan memiliki puluhan mata air. Kondisi lingkungan di Desa Seruni Mumbul maupun di obyek wisata masih banyak terdapat kekurangan dalam pengelolaan sanitasinya, demikian juga pasilitas, sumber daya, alokasi anggaran yang belum memadai. Toilet yang tersedia masih belum memenuhi kebutuhan wisatawan, pengelolaan sampah belum ditangani dengan baik, pasilitas penangannan sampah juga masih kurang. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mengkaji sistem sanitasi yang diterapkan pada objek wisata Desa Seruni Mumbul. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik survey, wawancara  serta  dokumentasi.  Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan diperoleh bahwa sistem sanitasi pada objek wisata  belum memenuhi standar sanitasi yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan RI. Terdapat beberapa tempat yang telah memperhatikan standar kebersihan, dan telah memenuhi standar sanitasi minimaldi beberpa tempat. Sistem sanitasi yang diterapkan antara lain meliputi sanitasi dasar, penyediaan air bersih, Pembuangan air limbah, ketersediaan tempat sampah, jarak toilet serta penerangan. Sedangkan di beberpa tempat belum sepenuhnya memenuhi kriteria Sanitasi

    TEKNIK PENGEMBANGAN POTENSI WISATA GUNUNG SASAK DI DESA KURIPAN GIRI SASAK

    Get PDF
    Potensi wisata yang terdapat di kawasan Gunung Sasak sangat baik untuk dikembangkan, masyarakat yang berada di kaki Gunung Sasak memiliki peran yang sangat strategis untuk mengembangkan potensi tersebut. Selain itu masyarakat juga sekaligus dapat berperan sebagai pelaku pengembangan pariwisata sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) merupakan salah satu unsur pemangku kepentingan yang berasal dari masyarakat yang tentunya memiliki peran strategis dalam mengembangkan serta mengelola potensi kekayaan alam dan budaya yang dimiliki suatu daerah untuk menjadi daerah tujuan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk memahami teknik yang digunakan Pokdarwis dalam mengembangkan desa wisata. Metoda penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan kuantitatif dengan tipe penelitian kuantitatif dekriptif. Sampel diambil dengan memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalah secara mendalam tentang obyek penelitian dan dapat dipercaya sebagai sumber data yang mantap (purposive sampling). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode statististik deskriptif. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa teknik pokdarwis dalam mengembangkan potensi wisata Gunung Sasak dan dalam menerapkan managemen POAC  masih belum maksimal. Dalam menjalankan managemen POAC Pokdarwis Giri Sasak masih banyak yang perlu ditingkatkan sehingga teknik pengembangan potensi wisata menjadi lebih baik. Dalam managemen yang baik terdapat unsur-unsur pokok managemen yaitu man (manusia), money (uang), Materials (Bahan), Machine (Mesin) methode (cara) dan Market (Pasar). Dengan demikian para anggota pokdarwis akan menjalankan fungsi dan tugas masing-masing dengan lebih teliti dan berhati-hati agar tercapainya tujuan bersama dalam mengembangkan potensi wisata Gunung Sasak Desa Kuripan Giri Sasak. Masih ada beberapa hambatan dalam pengembangan potensi wisata dengan menerapkan manajemen POAC, baik hambatan internal maupun external. Kurangnya partisipasi sebagian masyarakat dalam mendukung mengembangkan potensi yang ada di Gunung Sasak. Kurangnya fasilitas parkir, toilet umum, pusat informasi wisata, rumah makan serta akomodasi dan yang lainnya. Selain itu pokdarwis juga belum mengadakan kerja sama dengan travel agen untuk membawa tamu ke destnasi wisata Gunung sasak. Berbagai sarana pendukung yang harus disediakan di daerah tujuan wisata antara lain penginapan, biro perjalanan, alat transportasi, rumah makan serta sarana pendukung lainnya

    MODEL PENGELOLAAN SAMPAH DI HOTEL LOMBOK RAYA

    Get PDF
    Dalam menanggulangi permasalahan sampah yang kian menumpuk, Pemerintah Kota Mataram telah menerapkan sejumlah program inovasi antara lain; Gerakan Jumat Bersih dan Komunitas Bank Sampah. Hotel Lombok Raya yang merupakan salah satu sity hotel mencoba mencari inovasi dalam pengelolaan sampah yang dihasilkannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non eksperimen. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan proporsif random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung pada obyek yang diamati dan wawancara mendalam pada sampel. Dokumentasi adalah metoda pengumpulan data yang digunakan sebagai penunjang. Data yang diperoleh selanjutnya diolah secara analisis deskriptif kwalitatif. Model pengelolaan sampah yang dikembangkan di Hotel Lombok Raya merupakan model pengelolaan sampah terpadu dengan melibatkan masyarakat. Model penanggulangan sampah terpadu cukup efektif dalam mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Dapat meningkatkan nilai ekonomis sampah serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Semua karyawan di Hotel Lombok Raya perpartisipasi secara aktif dalam memilah sampah dan pihak manajemen memiliki kominmen yang tinggi dalam upaya penanggulan sampa

    PEMAHAMAN DAN PENERAPAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI PADA ANAK-ANAK SEKOLAH MINGGU DI BANJAR TRI PARARTHA PERUMNAS TANJUNG KARANG MATARAM

    Get PDF
    Konsep personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena konsep personal hygiene akan mempengaruhi kesehatan seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan.  Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks yang saling berkaitan dengan masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya di lihat dari segi kesehatannya sendiri, tetapi harus di lihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat sakit” atau kesehatan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah perilaku hidup sehat (personal hygiene dan sanitasi). Semua harapan diatas tentu tidak dapat diraih dalam sekejap, melainkan harus ada upaya-upaya yang harus dilakukan secara mendasar. Penanaman prilaku hidup sehat dapat mulai ditanamkan dikalangan anak-anak. Kenapa anak–anak yang disasar untuk penanaman prilaku hidup sehat? hal ini disebabkan karena anak-anak adalah pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak dikemudian hari,bahkan ada yang berpendapat bahwa usia dini adalah usia emas (golden age ) yang hanya terjadi sekali dalam kehidupan manusia .Apabila usia dini ini dimanfaatkan  dengan menerapkan pendidikan dan penerapan sikap yang baik  tentunya kelak ketika dewasa  sikap  dan moral yang berkembang adalah baik demikian sebaliknya bila pendidikan dan penanaman sikap tidak baik akan berkembang  sikap yang kurang baik tentunya .Oleh karena itu pendidikan anak-anak adalah investasi yang sangat mahal harganya bagi keluarga dan juga bagi bangsa .Anak anak merupakan generasi penerus keluarga  sekaligus penerus bangsa yang akan meneruskan estafet perjuangan para pendahulu kita. Melalui anak-anak diharapkan secara bertahap pemahaman  tentang konsep hidup sehat dapat dimulai terutama perilaku hidup sehat sehari-hari. Metoda yang digunakan dalam kegiatan ini adalah melaui sosialisasi, meninajau lingkungan sekitar, dan melalui aksi kebersihan. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berlangsung dengan baik dan lancar. Kegiatan ini disambut positif  oleh anak-anak sekolah minggu di Pura Perumnas Tanjung Karang dan guru-guru yang mengajar disana, 3 (tiga) orang mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi  ini. Program sosisialisasi  diapresiasi dengan baik, sebab hasil dari kegiatan diharapkan dapat diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan terkecil ( keluarga) maupun masyarakat sekitar. Hal ini sejalan dengan kondisi di lapangan.  Anak-anak sekolah minggu di Perumnas Tangjung Karang adalah sebagian berasal dari lingkungan masyarakat yang berasal dari Bali sehingga ada akulturasi budaya diantara anggota lainnya yang memang sudah lama bermukim di Lombok

    FASILITAS PENDUKUNG DESTINASI WISATA RELIGI DI KAWASAN SENGGIGI LOMBOK BARAT 2018

    Get PDF
    Di era modern ini masyarakat membutuhkan penyegaran situasi melalui wisata religi ini dapat dilakukan dengan mengunjungi makam-makam ziarah dan peninggalan-peninggalan sejarah dan kegiatan dakwah untuk umat muslim serta kegiatan Dharmayatra untuk Hindu. Wisata Religi merupakan salah satu perjalanan wisata yang dikembangkan dengan menyikapi fenomena manusia yang kembali sadar sebagai manusia yang homo religius.  Fenomena ini berkembang dengan pesat seiring dengan kebutuhan akan wisata, tidak terkecuali di daerah kawasn wisata  Senggigi Lombok barat destinasi wisata religi seperti Makam batu Layar dan Pura batu bolong  setiap tahunnya terdapat peningkatan kunjungan wisatawan religi tidak hanya wisatawan local tetapi juga wisatawan yang berasal dari luar daerah Lombok  bahkan wisatawan dari Luar Negeri ( M. Junaidi tgl 27 November 2018) namun yang sering menjadi kendala dalam kegiatan wisata religi adalah fasilitas pendukung yang menjadi kebutuhan dasar manusia yaitu toilet beserta hiegyne  sanitasinya toilet merupakan salah satu sarana sanitasi yang paling vital Berdasarkan latar belakang tersebut Bagaimanakah fasilitas pendukung dan kelengkapan khususnya hygienitas dan sanitasi WC Umum yang ada di destinasi wisata religi kawasan Senggigi ? Teknik analisis yang digunakan adalah analisis  deskriptif kualitatif. Analisis  deskriptif  ”  merupakan bentuk analisis  data  penelitian  untuk mendeskripsikan  hasil penelitian  yang didasarkan atas satu sampel ” Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:Fasilitas pendukung dan kelengkapannya berupa WC umum di destinasi wisata religi kawasan Senggigi Lombok Barat belum memenuhi standar Hygiene dan Sanitas

    KESADARAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN HYGIENE SANITASI KAWASAN CITY HOTEL KOTA MATARAM

    Get PDF
    Peningkatan kualitas masyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatan potensi alam yang ada di sekitar. Satu hal yang menjadi peluang bagi peternak adalah adanya limbah hotel yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber pakan ternak dan barang-barang daur ulang lainnya yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Potensi di beberapa sity hotel  dilingkungan Kota Mataram dapat digunakan untuk membangun masyarakat peternak dan pengrajin limbah disamping untuk menciptakan lingkungan kawasan sity hotel yang hygiene dan memiliki sanitasi yang baik. Konsep ini memungkinkan orang datang untuk menginap dan menciptakan suasana asri sejuk dan indah. Masalah sampah akan menjadi potensi pencemaran utama di perkotaan dan menjadi musuh utama suatu daerah wisata. Diperlukan pemberdayaan masyarakat di sekitar sity hotel untuk mengelola sampah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami mesadaran karyawan hotel dalam mengelola sampah dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam swakelola sampah dan memanfaatkan sampah menjadi bahan yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi,  kepada karyawan sity hotel ikut menciptakan hygiene dan sanitasi dilingkungan hotel

    HYGIENE DAN SANITASI PEDAGANG SATE BULAYAG DI KAWASAN WISATA SURANADI TAHUN 2017

    Get PDF
    Masalah hygiene dan sanitasi makanan merupakan masalah yang sangat kompleks dan sebenarnya bukan merupakan masalah yang baru. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa sekitar 30% dilaporkan keracunan makanan untuk kawasan Eropa terjadi pada rumah-rumah pribadi akibat tidak memperhatikan hygiene dan sanitasi makanan. Menurut WHO, di Amerika Serikat saja setiap tahunnya ada 76 juta kasus penyakit bawaan makanan menyebabkan 325.000 jiwa rawat inap dan 5.000 kematian. Sekitar 70 % kasus keracunan makanan di dunia disebabkan oleh makanan siap santap yaitu makanan yang sudah diolah, terutama oleh usaha katering, rumah makan, kantin, restoran maupun makanan jajanan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran umum tentang Hygiene dan Sanitasi Pedagang Sate Bulayag di Objek Wisata Suranadi  Kabupaten Lombok Barat. Untuk mengetahui penerapan hygiene dan sanitasi pedagang sate bulayag di objek wisata Suranadi  Kabupaten Lombok Barat tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dimana peneliti melakukan observasi/pengamatan dan wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner sebagai alat utama dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini seluruh pedagang sate bulayag (populasi) di objek wisata Suranadi Kabupaten Lombok Barat dijadikan sebagai sampel. Analisis data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik statistik deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum penerapan personal hygiene pedagang sate bilayag di kawasan objek Suranadi kurang hanya 51,45 persen yang menerapkan pesonal hygiene, yang kadang-kadang menerapkan personal hygiene 23,19 persen, bahkan yang sama selaki tidak menerapkan personal hygiene 25 persen. Sedangkan penerapan sanitasi pedagang sate bulayag di kawasan objek Suranadi secara umum hanya 41,41 persen yang menerapkan sanitasi dengan benar, yang kadang-kadang menerapkan sanitasi dengan baik 17,45 persen, bahkan yang sama selaki tidak menerapkan sanitasi dengan baik 41,67 persen
    corecore