9 research outputs found

    Uji aktivitas antifungi kombinasi ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora) dan daun mint (Mentha piperita) pada isolat Aspergillus sp. yang diisolasi dari kaki

    Get PDF
    Aspergillus sp dapat tumbuh di tempat yang lembab dan pada permukaan artifisial. Aspergillus sp merupakan salah satu fungi non dermatophyta yang dapat ditemukan sebagai kontaminasi dari kulit, rambut, dan kuku yang licin. Pada penelitian ini digunakan biji kopi robusta (Coffea canephora) dan daun mint (Mentha piperita). Biji kopi robusta diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%, sedangkan daun mint diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etil asetat. Larutan uji yang digunakan untuk aktivitas antifungi yaitu variasi kombinasi ekstrak dengan perbandingan 0,5:1, 1:1, dan 1:0,5 dengan konsentrasi 600 mg/ml. Selanjutnya, dilakukan standarisasi spesifik dan non spesifik, dan skrining fitokimia. Hasil skrining fitokimia dalam kandungan ekstrak etanol biji kopi robusta terdapat golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, kuinon, dan terpenoid, sedangkan ekstrak etil asetat daun mint mengandung flavonoid, tanin, dan steroid. Uji aktivitas antifungi kombinasi ekstrak etanol biji kopi robusta dan ekstrak etil asetat daun mint (0,5:1) memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 10,56±0,162 mm, (1:1) memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 9,44±0,105 mm, dan (1:0,5) memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 9,77±0,188 mm. Ketoconazol 100 µg/20 µL memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 14,75±0,188 mm Berdasarkan data statistik variasi kombinasi 0,5:1 yang memberikan nilai DHP yang signifikan bermakna dibanding dengan variasi kombinasi yang lain (nilai Sig 0,000 < 0,005)

    Uji aktivitas antifungi kombinasi ekstrak biji kopi robusta (Coffea canephora) dan daun mint (Mentha piperita) pada isolat Aspergillus sp. yang diisolasi dari kaki

    No full text
    Aspergillus sp dapat tumbuh di tempat yang lembab dan pada permukaan artifisial. Aspergillus sp merupakan salah satu fungi non dermatophyta yang dapat ditemukan sebagai kontaminasi dari kulit, rambut, dan kuku yang licin. Pada penelitian ini digunakan biji kopi robusta (Coffea canephora) dan daun mint (Mentha piperita). Biji kopi robusta diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 96%, sedangkan daun mint diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etil asetat. Larutan uji yang digunakan untuk aktivitas antifungi yaitu variasi kombinasi ekstrak dengan perbandingan 0,5:1, 1:1, dan 1:0,5 dengan konsentrasi 600 mg/ml. Selanjutnya, dilakukan standarisasi spesifik dan non spesifik, dan skrining fitokimia. Hasil skrining fitokimia dalam kandungan ekstrak etanol biji kopi robusta terdapat golongan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, kuinon, dan terpenoid, sedangkan ekstrak etil asetat daun mint mengandung flavonoid, tanin, dan steroid. Uji aktivitas antifungi kombinasi ekstrak etanol biji kopi robusta dan ekstrak etil asetat daun mint (0,5:1) memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 10,56±0,162 mm, (1:1) memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 9,44±0,105 mm, dan (1:0,5) memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 9,77±0,188 mm. Ketoconazol 100 µg/20 µL memberikan daya hambat pertumbuhan (DHP) rata-rata 14,75±0,188 mm Berdasarkan data statistik variasi kombinasi 0,5:1 yang memberikan nilai DHP yang signifikan bermakna dibanding dengan variasi kombinasi yang lain (nilai Sig 0,000 < 0,005)

    Laporan praktik kerja profesi apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya 10 Mei 2022 - 11 Mei 2022

    No full text
    corecore