547 research outputs found

    STUDY OF PARENTING PATTERN, CHILDHOOD SEXUAL VIOLENCE TRAUMA, PERSONAL KNOWLEDGE, SOCIAL AGENTS ROLE, AND GOVERNMENT INTERVENTIONS ON HOMOSEKSUAL (GAY) TENDENCIES (PERSPECTIVE: SOCIAL MARKETING)

    Get PDF
    Homosexual phenomenon as an unusual thing in social relations leads to the pros cons, especially in the state of Indonesia that highly upholds Pancasila and Religion as the basic guidance of attitude and state. In the midst of increasing resistance to the existence of LGBT in Indonesia, the number of homosexual or LGBT tendencies has increased significantly. This study was conducted to analyze the factors that influence or not affect the tendency of a person to behave homosexual, in this case studied is gay behavior. Some of the factors studied are parental parenting, childhood sexual violence trauma, personal knowledge, the role of social agents and government intervention. The sample of the study was respondents who indicated gay behavior who lived in some areas in Jakarta as many as 220 respondents. The research analysis used SEM analysis using LISREL 8.5 program. The results of this study indicate that personal knowledge about good to be gay and social agents role (parents, family, friends, public figures / celebrities, etc.) affects a person's tendency to behave gay. Meanwhile, parental parenting, childhood sexual violence trauma, and government intervention do not affect a person's tendency to behave gay. Keywords: Parental parenting, childhood sexual violence trauma, personal knowledge, social agent role, government intervention, homosexual / gay, homosexual, gay, LGBT DOI: 10.7176/JMCR/53-0

    MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

    Get PDF
    Motivasi dan Prestasi Belajar siswa/siswi kelas VII A SMP Negeri 3 Sukadana sangatlah rendah khususnya pada mata pelajaran Matematika. hal ini didtemukan saat pelaksanaan team theacing yang berkesimpulan bahwa masalah utama pada saat pelaksanaan pelajaran Matematika adalah semagat belajar dan kemampuan siswa masih sangat kuraan  saat pembelajaran berlangsung. Untuk mengatasi kurangnya motivasi siswa dalam pelajaran matematika maka perlu usaha peningkatan motivasi dengan memberi variasi model pembelajaran yang bersifat  Cooperative Learning  yang menarik atau menyenangkan, yang melibatkan siswa, yang dapat meningkatkan aktivitas dan tanggung jawab siswa. Salah satunya adalah model pembelajaran  Teams Games Tournament (TGT).  Setelah diterapkannya pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament  (TGT) selama 2 siklus penelitian tindakan kelas yaitu berupa peningkatan prestasi belajar dan motivasi siswa  Pada siklus I dengan materi Operasi Hitung Bilangan Bulat rata-rata hasil nilai siswa 62,78. Pada siklus II dengan materi persegi rata-rata hasil nilai siswa 68,33

    PENGARUH PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI PIJAT BAYI USIA 0-1 TAHUN TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PADA KELAS IBU BALITA DI UPT PUSKESMAS KECAMATAN SUMBAWA UNIT 1

    Get PDF
    Pijat bayi adalah penekanan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan tangan bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernapasan serta sirkulasi darah dan limpha. Bayi yang dipijat akan terjadi peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak). Peningkatan nervus vagus menyebabkan peningkatan produksi enzim penyerapan seperti gastrin dan insulin sehingga penyerapan makanan menjadi lebih baik. (Roesli, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penyuluhan dan demostrasi pijat bayi Usia 0-1 Tahun Terhadap Peningkatan Keterampilan Kelas Ibu Balita di UPT Puskesmas Kecamatan Sumbawa Unit I. Penelitian bersifat kuantitatif dengan desain Penelitian True Experimental Design model Pre and Post Test with control group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu yang memiliki bayi usia 0-1 tahun yang ikut serta dalam Kelas Ibu Balita di wilayah   UPT Puskesmas Kecamatan Sumbawa Unit 1. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh dari populasi ibu bayi yang berumur 0-1 tahun yang ikut pada kelas Ibu Balita pada 2 kelurahan di Puskesmas Kecamatan Sumbawa Unit 1 dengan kriteria sesuai yang ditetapkan peneliti sejumlah 15 orang masing-masing kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan menjadi jumlah total 30 responden. Ada pengaruh penyuluhan dengan demonstrasi pijat bayi terhadap peningkatan keterampilan dibuktikan dengan uji hipotesis secara statistik menggunakan Wilcoxon match pairs test keduanya menunjukkan peningkatan signifikan artinya penyuluhan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan ibu-ibu (p=0,001 atau p<0,05). Sedangkan hasil beda juga menunjukkan dimana antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan perbedaan yang signifikan   p=0,000 atau p<0,05)

    Menanggulangi Kelebihan Pemakaian Coklat pada Produksi Wafer XX dengan Metode Qcc di Pt.xyz

    Full text link
    Pada era globalisasi perdagangan saat ini, kunci untuk meningkatkan daya saing suatu Perusahaan adalah kualitas. Hanya sebuah Perusahaan yang mampu menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas kelas dunia serta Perusahaan yang dikelola dengan baik yang dapat bertahan dan memenangkan persaingan global. PT. XYZ adalah Perusahaan yang bergerak dalam bidang food industry, dalam setiap aktivitas produksinya selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Jika dalam memproduksi suatu produk dengan tingkat kecacatan tinggi, maka ongkos untuk produk cacat ini harus diperhitungkan, makin banyak cacat maka ongkos proses yang terbuang menjadi tinggi. Untuk itu, maka semua orang yang terlibat dalam proses harus berusaha menekan reject atau cacat produksi agar ongkos yang terbuang menjadi minim sehingga keuntungan bisa tercapai, jika untung maka didalam memasarkan produk, pengusaha dapat menurunkan harga jual agar dapat bersaing dengan produk lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menekan angka reject coklat yang terlalu tinggi serta mempertimbangkan kualitas produk yang dihasilkan dengan menggunakan metode Quality Control Circle (QCC) di bagian produksi ub3a khususnya di enrober coklat

    Mediasi dan Pengaruh Switching Cost terhadap Loyalitas Pelanggan

    Full text link
    Article presents a measurement of the effects of satisfaction and trust in connection with customer loyalty, and a direct and indirect effects of switching cost on customer loyalty. Data were collected from 42 respondents coming from GSM customers. Data was analyzed by using path analysis methods. The study found that satisfaction did not necessarily affect customers\u27 loyalty. Relationship of customer satisfaction and trust was greatly influenced by perception of customers towards the cost of switching. Level of satisfaction and respondent loyalty average was 69.7% and the average value of customer loyalty was 78.73%. The research result indicates that trust and switching cost jointly influence customer loyalty. Trust is more important than customer satisfaction in influencing customer loyalty, where the trust contains belief towards a brand, which will produce a positive outcome both in the present and in the future. Customer satisfaction does not contain this dimension. It is concluded that GSM operators shall have to focus on trust rather than satisfaction

    Detrital-zircon geochronology and provenance of the Ocloyic synorogenic clastic wedge, and Ordovician accretion of the Argentine Precordillera terrane

    Get PDF
    The Precordillera terrane in northwestern Argentina is interpreted to be anexotic (Laurentian) continental fragment that was accreted to western Gondwanaduring the Ordovician. One prominent manifestation of the subductionand collision process is a Middle?Upper Ordovician clastic wedge, which overliesa passive-margin carbonate-platform succession in the Precordillera. U/Pbages of detrital zircons from sandstones within the clastic wedge, as well as zirconsfrom clasts within conglomerates, provide documentation for the compositionof the sediment provenance. The ages of detrital zircons are consistentvertically through the succession, as well as laterally along and across strike ofthe Precordillera, indicating a single, persistent sediment source throughoutdeposition of the clastic wedge. The dominant mode (~1350?1000 Ma) of thedetrital-zircon ages corresponds to the ages of basement rocks in the WesternSierras Pampeanas along the eastern side of the Precordillera. A secondarymode (1500?1350 Ma) corresponds in age to the Granite-Rhyolite province ofLaurentia, an age range which is not known in ages of basement rocks of theWestern Sierras Pampeanas; however, detritus from Granite-Rhyolite-age rocksin the basement of the Precordillera was available through recycling of synriftand passive-margin cover strata. Igneous clasts in the conglomerates haveages (647?614 Ma) that correspond to the ages of minor synrift igneous rocks inthe nearby basement massifs; the same ages are represented in a minor mode(~750?570 Ma) of detrital-zircon ages. A quartzite clast in a conglomerate, aswell as parts of the population of detrital zircons, indicates the importanceof a source in the metasedimentary cover of the leading edge of the Precordillera.The Famatina continental-margin magmatic arc reflects pre-collisionsubduction of Precordillera lithosphere beneath the western Gondwana margin;however, no detrital zircons have ages that correspond to Famatina arcmagmatism, indicating that sedimentary detritus from the arc may have beentrapped in a forearc basin and did not reach the foreland. The indicators ofsedimentary provenance for the foreland deposits are consistent with subductionof the Precordillera beneath western Gondwana, imbrication of basementrocks from either the Precordillera or Gondwana into an accretionary complex,and recycling of deformed Precordillera cover rocks.Fil: Thomas, William A.. Geological Survey of Alabama; Estados UnidosFil: Astini, Ricardo Alfredo. Consejo Nacional de Investigaciones CientĂ­ficas y TĂ©cnicas. Centro CientĂ­fico TecnolĂłgico Conicet - CĂłrdoba. Centro de Investigaciones en Ciencias de la Tierra. Universidad Nacional de CĂłrdoba. Facultad de Ciencias Exactas FĂ­sicas y Naturales. Centro de Investigaciones en Ciencias de la Tierra; ArgentinaFil: Mueller, Paul A.. Florida State University; Estados UnidosFil: McClelland, William C.. University of Iowa; Estados Unido

    Pengaruh Busana Terhadap Gerakan Tari Oleg Tamulilingan

    Full text link
    Tari Oleg Tamulilingan merupakan  salah satu warisan nusantara yang muncul di pulau Bali pada tahun 1950-an. Tari ini eksis sampai sekarang karena balutan busananya yang menarik sehingga beberapa teba gerak dipengaruhi oleh balutan busana tersebut, yang memberikan kesan feminim dan maskulin. Kain yang menjulur ke belakang di sela-sela kaki kanan dan kaki kiri, rambut panjang yang berjuntai ke bawah, oncer yang bergelayut di pinggang sebelah kanan dan sebelah kiri, memberikan kesan lemah gemulainya gerakan tari.  Langkah kaki untuk bisa berjalan napak dengan tempo yang pelan dan berjalan jinjit dengan tempo yang cepat sangat dipengaruhi oleh disain kain yang menjulur ke belakang sepanjang 1 meter yang melewati di antara kaki kanan dan kaki kiri.Tari ini menggambarkan percintaan sepasang kumbang yang sedang mengisap sari atau bunga. Sepasang penari putra dan putri merealisasikan tari ini dengan balutan busana yang indah dan gerakan-gerakan yang menarik. Kedinamisan gerak dari sepasang penari  ini juga bisa dilihat dari tempo yang dimainkan seperti cepat, sedang, dan lambat. Tari ini selalu tampil di hotel-hotel atau di beberapa tempat pariwisata yang ada di Bali untuk menghibur wisatawan dan wisatawati yang berkunjung ke Bali. Oleg Tamulilingan dance is one of Indonesian archipelago heritages, which originated in Bali Island in the 1950-s. The dance has been existing up to this present. The dancers wear alluring costumes and the costumes influence the dancers’ dance movement, either feminine or masculine movement. The cloth extending backward between right and left feet, long hair elongating downward, oncer slinging round the right and left waists, giving its suave dance movement. The footsteps to walk on sole in a slow tempo and on tiptoe in a quick tempo is really influenced by cloth design extending backward of 1 meter long between the right and left feet. This dance portrays a love romance between a couple of bees, which were sucking nectars. A couple of male and female dancers communicate this dance by their appealing costumes and movement. The dynamic movement of the dancers could also be noticed from its tempo. This dance is always performed in hotels and several tourism sites in Bali to entertain visitors to Bali

    Analisis Deformasi Lereng Menggunakan Metode Monitoring pada Lereng Jalan Trans Provinsi Kilometer 18 Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara

    Get PDF
    Penelitian mengenai analisis deformasi atau pergerakan massa batuan atau tanah penyusun lereng ini dilakukan pada jalan trans provinsi kilometer 18 Kolaka. Tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh kondisi dan geometri lereng jalan terhadap kestabilan lereng dan menghitung laju perpindahan atau pergerakan massa batuan atau tanah penyusun lereng serta menganalisis tipe longsoran yang dapat terjadi pada lereng jalan Trans Provinsi KM 18 Kolaka.. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode monitoring langsung dengan bantuan instrument pemantauan Total Station atau Theodolit dan metode permodelan numerik Phase 2D Rocscience sebagai pendekatan lain yang digunakan untuk memperoleh gambaran visual deformasi yang dapat terjadi pada lereng.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa karakteristik material penyusun lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka didominasi oleh batuan lunak (soft rock) dengan nilai kekerasan batuan berkisar 25 – 50 MPa dan tanah (soil) dengan tingkat pelapukan signifikan diatas 70% yang disebabkan oleh keberadaan mineral mika dan sekis yang memiliki karakteristik sangat mudah mengalami pelapukan oleh keberadaan air pada daerah lembab hingga basah. Hasil monitoring laju deformasi berdasarkan metode monitoring langsung dan permodelan numeric phase 2D menunjukkan bahwa lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka diklasifikasi kedalam lereng kritis dengan nilai laju deformasi masing-masing rata-rata berkisar 5 – 215 mm/hari dan 30 – 114 mm/hari dimana pada kondisi normal nilai laju deformasi lereng hanya berkisar 12 mm/hari. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa Tipe longsoran yang terjadi pada lereng jalan trans provinsi KM 18 Kolaka yang di identifikasi dari pengamatan langsung berdasarkan pendekatan korelasi penyusun material lereng adalah tipe longsoran rotasional
    • …
    corecore