13 research outputs found

    Studi penggunaan terapi kombinasi antihipertensi di Klinik Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

    Get PDF
    Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten diatas 140/90 mmHg. Penatalaksanaan hipertensi meliputi penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pemilihan penatalaksanaan didasarkan pada tingginya tekanan darah, keberadaan dan beratnya kerusakan organ target serta keberadaan penyakit penyerta. Penurunan tekanan darah yang efektif dengan obat-obatan telah terbukti mencegah kerusakan pembuluh darah serta menurunkan morbiditas dan mortalitas secara nyata. Ada beberapa golongan obat yang digunakan dalam pengobatan hipertensi diantaranya adalah golongan: diuretik, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), angiotensin reseptor blocker (ARB), inhibitor renin, simpatoplegik, penghambat ujung saraf simpatis, penghambat α, penghambat β, vasodilator. Tujuan dari penelitian ini pola penggunaan kombinasi antihipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dan data ditampilkan secara deskriptif dengan mengambil data rekam medik kesehatan pasien pada periode Januari 2018-Desember 2018. Hasil penelitian diperoleh 30 pasien yang menderita hipertensi di Klinik Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Pada pasien hipertensi kategori prehipertensi kombinasi yang sering digunakan adalah CCB dan BB sebanyak 2 pasien (6,45%). Pada pasien hipertensi kategori grade 1 menggunakan 2-3 macam kombinasi dan yang sering digunakan adalah ccb dan bb sebanyak 3 pasien (9,68%), ARB & CCB sebanyak 3 pasien (9,68%), ARB & CCB & BB sebanyak 3 pasien (9,68%). Pasien dengan kategori hipertensi grade II yang menerima kombinasi 2 macam obat terbanyak adalah ACE I & CCB sebanyak 5 pasien (16,12%). Dan yang menerima kombinasi 3 macam obat terbanyak pada kategori hipertensi grade II adalah ARB & CCB & Diuretik sebanyak 5 pasien (16,12%). Kombinasi yang paling sering digunakan oleh pasien hipertensi tanpa penyakit penyerta dan penyakit penyerta adalah kombinasi calcium channel blocker & beta blocker (22,58%)

    Studi penggunaan terapi kombinasi antihipertensi di Klinik Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya

    No full text
    Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten diatas 140/90 mmHg. Penatalaksanaan hipertensi meliputi penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pemilihan penatalaksanaan didasarkan pada tingginya tekanan darah, keberadaan dan beratnya kerusakan organ target serta keberadaan penyakit penyerta. Penurunan tekanan darah yang efektif dengan obat-obatan telah terbukti mencegah kerusakan pembuluh darah serta menurunkan morbiditas dan mortalitas secara nyata. Ada beberapa golongan obat yang digunakan dalam pengobatan hipertensi diantaranya adalah golongan: diuretik, inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE), angiotensin reseptor blocker (ARB), inhibitor renin, simpatoplegik, penghambat ujung saraf simpatis, penghambat α, penghambat β, vasodilator. Tujuan dari penelitian ini pola penggunaan kombinasi antihipertensi pada pasien hipertensi di Klinik Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dan data ditampilkan secara deskriptif dengan mengambil data rekam medik kesehatan pasien pada periode Januari 2018-Desember 2018. Hasil penelitian diperoleh 30 pasien yang menderita hipertensi di Klinik Jantung Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Pada pasien hipertensi kategori prehipertensi kombinasi yang sering digunakan adalah CCB dan BB sebanyak 2 pasien (6,45%). Pada pasien hipertensi kategori grade 1 menggunakan 2-3 macam kombinasi dan yang sering digunakan adalah ccb dan bb sebanyak 3 pasien (9,68%), ARB & CCB sebanyak 3 pasien (9,68%), ARB & CCB & BB sebanyak 3 pasien (9,68%). Pasien dengan kategori hipertensi grade II yang menerima kombinasi 2 macam obat terbanyak adalah ACE I & CCB sebanyak 5 pasien (16,12%). Dan yang menerima kombinasi 3 macam obat terbanyak pada kategori hipertensi grade II adalah ARB & CCB & Diuretik sebanyak 5 pasien (16,12%). Kombinasi yang paling sering digunakan oleh pasien hipertensi tanpa penyakit penyerta dan penyakit penyerta adalah kombinasi calcium channel blocker & beta blocker (22,58%)

    Laporan praktek kerja profesi apoteker di bidang sumber daya kesehatan seksi kefarmasian dan seksi alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya 20 Juli 2020-21 Juli 2020

    No full text

    Laporan praktek kerja profesi apoteker di bidang sumber daya kesehatan seksi kefarmasian dan seksi alat kesehatan dan perbekalan rumah tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya 20 Juli 2020-21 Juli 2020

    Get PDF
    corecore