23 research outputs found

    PERAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) DALAM PROGRAM PEKARANGAN PANGAN LESTARI DI KECAMATAN BOGOR SELATAN KOTA BOGOR

    Get PDF
    Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan bagi rumahtangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta berorientasi pasar untuk meningkatkan pendapatan rumahtangga. Dalam rangka mencapai upaya tersebut kegiatan (P2L) dilakukan melalui pendekatan pengembangan pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture), pemanfaatan sumberdaya local (local wisdom), pemberdayaan masyarakat (community engagement) dan berorientasi pasar (go to market). Tujuan dari penelitian yaitu untuk mendeskripsikan keragaan Kelompok Wanita Tani, menganalisis pola pendapatan KWT dan menganalisis peran anggota KWT dalam program pekarangan pangan lestari di Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. Metode analisis data yang digunakan ialah analisis deskriptif kualitatif  dan kuantitatif. Hasi penelitian menunjukkan: (1) Anggota Kelompok Wanita Tani berdasarkan umur sangat produktif, pendidikan anggota KWT ini lebih dominan lulusan sekolah dasar (SD),  pengalaman bertani anggota KWT rata-rata kurang berpengalaman dan berdasarkan luas lahan mempunyai tipe 54-60 (120m²) dengan kategori halaman usahatani luas. Luas lahan untuk usahatani masuk dalam kategori rendah; (2) Pendapatan bersih atas biaya tunai Kelompok Wanita Tani Sereh Wangi sebesar Rp. 350.000, Bina Tani sebesar Rp. 1.395.000 dan Kertamulya sebesar Rp. 590.000. Pendapatan bersih atas bisaya total Kelompok Wanita Tani Sereh Wangi sebesar Rp. 262.000, Bina Tani sebesar Rp. 1.307.000 dan Kertamulya sebesar Rp. 153.520.  Kontribusi KWT terhadap pendapatan keluarga sangat rendah yaitu sebesar 1,07 %. (3) Peran Kelompok Wanita Tani dalam sosial budaya, lingkungan hidup dan peran dalam program pekarangan pangan lestari (P2L) dapat dikatakan  dengan skor 3,43-4,23 dan hasil penilaian 3.5

    Application of Importance Performance Analysis (Ipa) Method to Develop Intellectual Capital in Creative SMEs

    Get PDF
    Creative SMEs in Bogor face increasingly sharp competition, both from domestic and foreign products. To support creative SMEs in producing quality products, the role of intellectual capital is very important. Intellectual capital plays a role in improving employee performance and in the long term will influence the performance of SMEs. Apart from that, this capital can be used as a tool to evaluate employee performance so that companies can anticipate the needs of SMEs in the future. This research aims to determine the extent to which the quality of intellectual capital meets the satisfaction and expectations of Creative SME managers as well as strategies for developing the quality of intellectual capital. Data collection was carried out through observations, distributing questionnaires and interviews. Data analysis uses the IPA (Importance Performance Index) method. The sampling technique used purposive sampling, with the number of respondents being 100 Creative UKM managers. The results of the IPA analysis of 43 attributes show that the information system in providing accurate and up-to-date data as well as production SOPs must be evaluated and improved. Apart from that, the speed of the transaction processing performance also needs to be improved. Based on the gap analysis between actual performance and expectations, it shows that the level of conformity between performance and expectations in intellectual capital is in the very suitable category. The intellectual capital development strategy includes conducting training on e-commerce for creative SME entrepreneurs and preparing SOPs related to SME operational functions

    STUDI KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SEMI INTENSIF

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan dan sensitivitas usaha petambak udang vaname semi intensif. Metode penelitian menggunakan purposive dan simple random sampling. Jumlah responden yang digunakan yaitu sebanyak 34 orang. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif melalui wawancara dan kuantitatif melalui analisis kelayakan finansial menggunakan kriteria penilaian investasi. Data diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha petambak udang vaname semi intensif di Desa Bumi Dipasena Agung adalah : Sumber modal terbesar yang digunakan adalah sendiri dan pinjaman dengan persentase sebesar 68%, padat tebar terbesar yaitu 11 – 20 ekor/m2 dengan persentase sebesar 71% atau rata-rata yaitu 19 ekor/m2 , usia tebar benur yaitu terbesar adalah post larva (PL) 10 dengan persentase sebesar 32% atau rata-rata yaitu PL 10, Lama pembudidayaan yaitu selama 75 hari, rantai pemasaran yaitu dari petembak kepada tengkulak, kelembagaan petambak yang diikuti adalah Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah (P3UW) Lampung, penentuan harga adalah ditentukan oleh tengkulak, proses pembayaran terbesar adalah tidak langsung dengan persentase sebesar 91%. Hasil analisis kelayak finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp.131.035.409 yang berarti layak yaitu lebih dari 0, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 36,5% yang berarti lebih besar dari bunga pinjaman yaitu 9%. Profiitability Index (PI)  sebesar 1,98 yang berarti setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp.0,98, dan Discounted Payback Period (PP) selama 4 Tahun 3 Bulan yaitu layak sebab lebih kecil dari umur ekonomis usaha yaitu 7 Tahun dan berarti modal akan kembali setelah usaha berjalan selama 4 Tahun 3 Bulan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa maksimum penurunan jumlah produksi dan harga jual sebesar 22,37% serta maksimum kenaikan harga pakan sebesar 107,24%, dan benur sebesar 280,99%. Kata Kunci :, NPV, IRR, PI, DPP, Sensitivita

    STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PEMBIBITAN ALPUKAT (Persea americana) DI KELURAHAN SUKAHATI KECAMATAN CIBINONG KABUPATEN BOGOR

    Get PDF
    This study aims to determine the feasibility of avocado seed agribusiness farming and develop a strategy for developing avocado seed agribusiness in Sukahati Village, Cibinong District, Bogor Regency. Respondents for farming analysis are 20 and were selected using simple random sampling. The selection of respondents for strategy formulation used purposively, namely 13 experts. The analysis was used is descriptive analysis, farming feasibility analysis and SWOT analysis. Farming analysis on a land area of ​​3,138 m2 for 6 months shows that this business is feasible with a profit of Rp.343,841,358, - and an R/C value of 6.95. Environmental analysis through the IFE and EFE matrices obtained a weighted score of 2.87 on internal factors and 2.85 on external factors so that the position in the Internal External matrix is ​​in cell V (five) with Growth Strategy. The SWOT analysis resulted in 14 strategic steps: (1) Intensifying marketing through social media accounts with soft selling, (2) utilizing government facilities, (3) training to improve seed quality, (4) Creating demonstration plots and exhibitions to attract public interest, (5 ) Cooperation between farmers to meet consumer needs, (6) provide each other with avocado seed needs and information, (7) help each other convey information on farming techniques, (8) maximize strategic locations to capture markets, (9) Utilize training to improve institutional development, management finance, cultivation technology and marketing, (10) take advantage of government support for business development, (11) Conduct online meeting activities if time and distance are constrained, (12) Maximize the benefits of Network Culture, (13) often hold discussions on farming techniques, share market, and absorption of market information, (14) strengthen location branding and product quality by utilizing promotion media

    EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SERIBU DESA MANDIRI BENIH DI KABUPATEN BOGOR (STUDI KASUS KELOMPOK TANI “MITRA TANI” DESA KAREHKEL, KECAMATAN LEUWILIANG-KABUPATEN BOGOR)

    Get PDF
    Kegiatan “Seribu Desa Mandiri Benih” merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat mendukung pencapaian produksi benih dalam upaya pemecahan masalah pertanian tanaman pangan dari aspek pembenihan. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui keragaan petani penangkar pada Program Desa Mandiri Benih di kelompok tani Mitra Tani di Desa Karehkel Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, dan mengetahui tingkat efektivitas program Seribu Desa Mandiri Benih tersebut, serta  menghitung seberapa besar pendapatan para petani penangkar benihnya. Sampel penelitian ini diambil di lokasi sebanyak 25 orang, dengan menggunakan Sensus untuk seluruh populasi. Sedangkan metode analisis yang digunakan secara kualitatif dan kuantitatif, yakni analisis deskriptif, analisis usahatani dan analisis efektivitas program. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur petani  berkisar 40 sampai 59 tahun dengan persentase 40 %,  berpengalaman sebagai penangkar benih selama 10 tahun, dan pendidikan  responden lulusan SD tetapi berstatus sebagai petani pemilik usaha. Program Seribu Desa Mandiri Benih di kelompok tani Mitra Tani menunjukan telah berjalan efektif dilihat dari beberapa indikator seperti: aspek pemahaman program 68 %  (tergolong tinggi), aspek ketetapan sasaran program 96%  (tergolong tinggi), dan aspek berdasarkan perencanaan program 100 %  (tergolong sangat tinggi). Penerimaan yang diperoleh petani penangkar benih untuk benih padi rata-rata sebesar Rp 3.722.300 dengan pendapatan yang merugi Rp -4.658.270 dengan R-C Ratio sebesar 0,44. Sedangkan penerimaan yang diperoleh petani untuk padi konsumsi lebih kecil lagi sebesar  Rp 192. 000 dengan pendapatan Rp -8.105.950 dan R-C ratio 0,39. Hal ini menunjukkan usaha penangkaran benih merupakan usaha sambilan, bukan meruakan penghasilan utama keluarganya

    ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI PEPAYA CALIFORNIA (Carica papaya L.)

    Get PDF
    Penelitian ini betujuan untuk mengetahui keragaan usaha, kelayakan finansial dan sensitivitas usahatani Pepaya California. Metode penentuan responden menggunakan Cluster Random Sampling. Jumlah petani responden yang digunakan yaitu 20 orang. Penelitian ini menggunakan analisis NPV, IRR, Net B/C, PP, dan uji sensitivitas. Hasil penelitian menunjukan keragaan usaha Pepaya California di kelompok tani Lugina yaitu: sumber modal yang digunakan petani sebesar 100% modal sendiri. Kriteria luas lahan usaha tani dibedakan menjadi dua yaitu skala I dengan luas lahan 0,5 ha, sedangkan skala II dengan luas lahan 1 ha. Adapun status kepemilikan lahan yang dimanfaatkan petani 100% milik sendiri. Hasil yang diperoleh pada usaha tani skala I dengan luas lahan 0,5 ha, sedangkan skala II dengan luas lahan 1 ha, hasil analisa usaha taninya dinyatakan layak. Hasil analisis finansial dilakukan melalui perhitungan cashflow. Hasil perhitungan NPV lebih besar dari 0 yaitu skala I sebesar Rp.10.560.290 dan skala II sebesar Rp.35.869.202. Nilai Net B/C lebih dari 1 yaitu skala I sebesar 1,55 dan skala II sebesar 2,49. Nilai IRR yang dihasilkan pada skala I sebesar 46% dan skala II sebesar 108% lebih besar dari discount rate yang digunakan yaitu suku bunga Bank BRI sebesar 7%. Perhitungan payback period menghasilkan waktu pengembalian  usaha tani pada skala I yaitu 2 tahun 6 bulan dan skala II yaitu 2 tahun 8 bulan, hal ini dinyatakan layak secara finansial, sebab waktu pengembalian investasi dibawah umur bisnis yaitu 3 tahun. Adapun hasil  analisis sensitifitas menunjukkan bahwa usaha tani Pepaya California tidak sensitif terhadap perubahan kenaikan harga pupuk sebesar 3%., dan usaha tani ini baru sensitif pada perubahan penurunan harga produksi sebesar 5% dan penurunan jumlah produksi sebesar 10%

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam Program P2L (Pekarangan Pangan Lestari)

    Get PDF
    This study aims to find out the characteristics of the Bogor City Peasant Women's Group (KWT), find out the level of performance of the Bogor City KWT, and find out the factors that affect the performance of the Bogor City KWT. This study was conducted in March - April 2022. This research was carried out in Bogor City, namely at KWT Berkah MBR-Katulampa Bogor Timur, KWT Karya Cilendek Bogor Barat, KWT Sereh Wangi Genteng Bogor Selatan, KWT Nusa Indah Tegal Gundil Bogor Utara, KWT Srikandi Tanah Sereal. The respondents in this study were 35 respondents. Data analysis uses descriptive analysis and multiple linear regression analysis with SPSS. The characteristics of respondents were seen from age, land area, land status, education level, experience, and membership period. The level of performance in this study by looking at the function of the farmer group (a medium / learning vehicle, cooperation vehicle, and business unit) is relatively high (average score is 55,76). Simultaneously or Test F together indicates that there is an influence with the value of F Calculate > F Table which is 121,979 > 2.53. The results of the T-test (Partial) variable X which influences the Variable Y (Performance) are X1 (Experience), X2 (Level of Education), and X4 (Counseling). A multiple linear regression equation is Y = 26,203 + 1,185 X1 + 0.110 X2 + 0.272 X3 + 0.885 X4 + 0.547 X5

    ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA TERNAK KAMBING PERAH PERANAKAN ETAWAH (Capra aegagrus Hircus) (KASUS DI KELOMPOK TERNAK DELIMA, DESA CIBALUNG KECAMATAN CIJERUK KABUPATEN BOGOR)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan, kelayakan, dan sensitivitas usaha ternak kambing perah Peranakan Etawah (Capra aegagrus Hircus). Penentuan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Cibalung Kecamatan Cijeruk merupakan salah satu daerah yang masih berpotensi untuk peternakan kambing perah.  Responden adalah pengurus dan anggota kelompok ternak Delima sejumlah 17 orang. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pada kelayakan non-finansial, sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada kelayakan investasi secara finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaan usaha ternak kambing perah Peranakan Etawah di kelompok ternak tersebut adalah : a) sumber modal yang digunakan sebagian besar berasal dari modal sendiri yang dihimpun sebagai modal kelompok; b) sebagian besar anggota tidak berprofesi sebagai peternak melainkan hanya pekerjaan sampingan; dan c) saluran pemasaran yang dilakukan adalah sebagian besar produk susu kambing dijual ke tempat pengolahan. Hasil analisis kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha ini dinyatakan layak dengan hasil kriteria penilaian investasi meliputi NPV sebesar Rp237.425.562, IRR sebesar 27,25 persen, PI sebesar 1,8, serta PP selama 4 tahun 4 bulan. Adapun kelayakan aspek non-finansial dinyatakan layak dengan persentase evaluasi jawaban 3,4, dan 5 lebih besar dari evaluasi jawaban 1 dan 2, yaitu pada aspek hukum 100 persen dinyatakan cukup layak, aspek pasar 57,6 persen dinyatakan layak, aspek teknis/operasional 79,5 persen dinyatakan layak, aspek manajemen 51,3 persen dinyatakan layak, aspek sosial 44 persen dinyatakan sangat layak, dan aspek dampak lingkungan 92 persen dinyatakan sangat layak. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa maksimum penurunan produksi susu kambing sebesar 93,83 persen, harga jual susu kambing sebesar 93,76 persen, dan harga jual kambing sebesar 80,5 persen.Kata kunci : NPV, IRR, PI, PP, Sensitivitas

    ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI USAHA BUDIDAYA PEMBENIHAN IKAN LELE DUMBO DI KECAMATAN CISEENG BOGOR

    Get PDF
    ABSTRAKJumlah produksi benih ikan lele dumbo di Jawa Barat mengalami penurunan hal ini dibuktikan pada tahun 2010 sebanyak 1.061.783.000 ekor dan tahun 2012 sebanyak 788.821.000 ekor. Usaha budidaya pembenihan ikan lele dumbo membutuhkan beberapa input produksi sehingga diperlukan penelitian analisis pendapatan dan faktor-faktor produksiyang mempengaruhi produksi ikan lele sehingga dapat memaksimalkan keuntungan. Hasil analisis pendapatan tertinggi pada usaha budidaya pembenihan ikan lele dumbo di Kecamatan Ciseeng dengan luas kolam 3.000 – 3.500 m2 Rp 33.025.625 dan terendah 400 – 900 m2 sebesar Rp 4.063.024. Nilai R/C tertinggi sebesar 2,33 pada luas kolam 2.000 – 2.400 m2 dan terendah sebesar 1,27 pada luas kolam 3.000 – 3.500 m2. Hasil analisis fungsi produksi variabel-variabel benih, luas kolam, pakan, pupuk kandang, obat-obatan, kapur, tenaga kerja, pengalaman dan pendidikan dengan nilai Rsquare = 0,73 dan nilai Fhitung = 26,07. secara bersama-sama variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap produksi benih ikan lele dumbo di Kecamatan Ciseeng. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa benih, pakan, tenaga kerja, pengalaman dan pendidikan berpengaruh nyata terhadap produksi.Kata Kunci: Analisis Pendapatan, analisis fungsi produksi, pembenihan ikan lele dumb

    PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) LOKAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

    Get PDF
    This study aims to analyze consumer characteristics, determine the process of making purchasing decisions and determine consumer preferences for local papaya attributes in traditional markets in Bogor City. 30 respondents were determined by using accidental sampling. The method of analysis used are descriptive analysis, Multi-attribute Fishbein and Importance Performance Analysis (IPA). The results showed that the characteristics of local Papaya consumers were quite varied, namely gender, age, education, occupation, number of dependents and monthly income. Purchasing decisions are influenced by five factors, namely need recognition, information search, evaluation of alternatives, purchases and outcomes. Consumer preferences can be identified through the attributes found in local papaya fruit such as taste, skin color, size, shape, water content (juiciness), flesh color, flesh thickness, flesh texture and papaya skin texture. The result of Fishbein's Multi-attribute analysis shows that the most influencing attributes for consumer in making purchasing decisions are the color of the meat and the taste attribute of the local Papaya fruit. IPA Matrix Analysis shows that the attributes that must be maintained are taste and color of the meat, and the attributes that need to be developed are the thickness of the meat and the texture of the meat. Keywords: Local Papaya attribute, Fishbein Multi-attribute, IPA Matrix, Consumer Preference, traditional marke
    corecore