2 research outputs found

    PENGARUH AROMA TERAPI LAVENDER (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA BANJAR TANGTU PUSKESMAS II DENPASAR TIMUR: THE INFLUENCE OF THERAPEUTIC SCENTS OF LAVENDER (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TO ELDERLY WITH INSOMNIA IN BANJAR TANGTU PUSKESMAS II DENPASAR TIMUR

    Get PDF
    Insomnia merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada lansia, di Indonesia insomnia menyerang sekitar 50% orang yang berusia 65 tahun. Terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia pada lansia antara lain aromaterapi. Aromaterapi yang paling dikenal oleh masyarakat Indonesia adalah aromaterapi lavender karena memiliki efek sedatif yang lebih baik dari pada aroma terapi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi lavender (lavandula angustifolia) terhadap insomnia pada lansia. Jenis penelitian Quasi Experiment dengan rancangan pre-post test with control group design. Jumlah sampel 22 orang dengan Purposive sampling. Hasil penelitan menunjukkan rata-rata skor tingkat insomnia pada kelompok perlakuan pre test 13,73, pada kelompok kontrol 13.45. Rata-rata skor tingkat insomnia pada kelompok perlakuan post test 6,36 pada kelompok kontrol post test adalah 6,91. Hasil uji statistik Paired t Test kelompok perlakuan didapatkan p value = 0,000 < α 0,05 pada kelompok kontrol didapatkan nilai p value = 0,000 > α 0,05.. Hasil uji Independen T test didapatkan nilai p value = 0,443 <  0,05 menunjukkan ada perbedaan tingkat insomnia pada lansia pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Aroma lavender memiliki efek sedatif sehingga mampu membantu merilekskan tubuh dan dapat membantu memudahkan untuk tidur. Penelitian ini menyarankan agar penggunaan aroma terapi lavender (lavandula angustifolia dapat digunakan untuk menurunkan tingkat insomnia pada lansia serta perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut. Kata Kunci : Aroma Terapi Lavender, Insomnia , Lansia   Abstract Insomnia is one of the problems that often occur in the elderly, Indonesia around 50% attack of insomnia  than those aged 65 years old. Non pharmacological therapies that can be used to resolve insomnia in the elderly between aromatherapy. Aromatherapy is best known by the people of indonesia that the lavender aromatherapy because it has a sedative effect which is better than on other aroma therapy. This research aims to know the influence of the therapeutic scents of lavender (lavandula angustifolia) against insomnia in the elderly. This type of research is quasi experiment with pre-post test design with control group design. Total sample of 22 peoples by Purposive sampling. The results showed the average value of the Group at  the level of insomnia treatment pre test 13.73, 13.45 in the control group. The average score on a group level of insomnia treatment post test control Group post test 6.36 is 6.91. Results the results of the statistical test equipment t test treatment group gain value p = 0000 < 0.05 α value obtained in the control group p value = 0000 > 0.05. α. the results of the independent T-test test earned value p = 0443 0.05 showed no difference in rates of insomnia < parents in the treatment group and the control group. The scent of lavender have sedative effects so that it is able to help relax your body and can help make it easier to sleep. ). The study suggest that therapeutic scents of lavender (lavandula angustifolia) against insomnia in the elderly. And should be developed further research. Key words : Lavender Aroma Therapy, Insomnia , Elderl

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR ASAM URAT PADA USIA PRODUKTIF DI DESA NONGAN, KABUPATEN KARANGASEM: FACTORS AFFECTING URIC ACID LEVEL AT PRODUCTIVE AGE IN NONGAN VILLAGE, KARANGASEM REGENCY

    Get PDF
    Pendahuluan: Usia produktif dengan rentang usia dari 18-45 tahun, merupakan usia dimana manusia sudah matang secara fisik dan biologis. Tidak sedikit masyrakat dengan usia produktif yang sudah merasakan beberapa gejala adanya penyakit degeneratif yaitu contohnya penyakit asam urat. Penyakit asam urat adalah jenis arthiritis yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal persendian. Tujuan Penelitian mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah pada usia produktif di Desa Nongan, Kabupaten Karangasem. Metode: Jenis penelitian ini adalah korelasional dan pendekatan yang digunakan adalah cross-sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 58 responden dengan Non- probability sample yaitu dengan Random sampling. Hasil: Hasil  analisis statistik dengan menggunakan rank spearman menunjukan bahwa dari 4 variabel yaitu makanan dengan p value = 0,000, aktifitas fisik dengan p value = 0,001, tingkat pengetahuan dengan p value = 0,000, jenis kelamin dengan p value = 0,000 lebih kecil dari pada 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara makanan, tingkat pengetahuan, aktifitas fisik, jenis kelamin dengan Kadar Asam Urat pada Usia Produktif di Desa Nongan.   Kata Kunci: asam urat, usia produktif   ABSTRACT Introduction: Productive age with age range from 18-45 years old, is the age which is human are mature physically and biologidally. Not afew peoples with productive age who al ready feel some sign of degenative disease for example uric acid disease. Uric acid disease is the arthritis type that very painfull uaused by cumulation of crystal joint. The purpose of this study to know factors that influence blood uric acid levels in productive age at Nongan village, Kabupaten Karangasem. Method: The type of this study is cross – sectional. The amount sample of this study is 58 respondents with Non –probability sample thatis Random sampling technique. Result: Statistical analysis results using rank spearman show that from 4 variables that is food with p value = 0,000 , physical activity with p value = 0,001, knowledge levels with p value = 0,000 , gender with p value = 0,000 smaller than 0,05 so there is a meaning ful correlation between food, knowledge levels, physical activity, gender with Uric acid levels in productive age at Nongan village.   Keywords: uric acid, productive ag
    corecore