3 research outputs found
Adaptasi Kisah Relief Candi Sojiwan Dalam Media Keramik Benda Keseharian
Transposisi medium dalam karya seni tidak saja menghasilkan pengalaman berbeda bagi seniman maupun audiens seni, tetapi memberikan rangsangan baru bagi tumbuhnya kapasitas pemaknaan berbeda pula. Perubahan dan potensi makna seharusnya menjadi kriteria lebih mendasar dalam melihat karya adaptasi, apalagi jika adaptasi dalam praktek seni visual juga melibatkan perpindahan pendekatan kreatif, dari relief ke seni keramik misalnya, yang akan membawa makna baru dari setiap unsur dari proses kreatifnya. Relief naratif di kaki Candi Sojiwan, Kebondalem, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah memiliki dayat tarik pada penceritaan dan penggambaran setiap figur (karakter) dari setiap cerita Kanon Jataka. Terlebih figur-figur dalam setiap cerita memberikan suasana yang hidup sehingga akan menarik dialih medium ke dalam media keramik fungsional sebagai mode penceritaan dan penggambaran ajaran- ajaran moral kepada anak-anak. Pelajaran dan pendidikan moral yang efektif adalah yang diterima oleh anak-anak dengan riang gembira dan dalam bentuk yang menarik perhatian mereka. Karya yang dihasilkan dari proses adaptasi pada penelitian ini berjudul “Palimpsest Series” untuk menunjukkan adanya perubahan dari perpindahan medium, peralihan cara kerja kreatif, keterlibatan, apropriasi-interpreatif, dan proses intertekstual dari proses adaptasi dalam penelitian ini. Dengan metodolgi Praktek Berbasis Riset, praktik-kreatif dalam kerja seni keramik lebih ditekankan untuk menujukkan bahwa setiap tahapan dari praktik kreatif keramik memberikan kejutan akan pandangan-baru. Potensi makna tidak saja pada hasil akhir dalam bentuk karya, tetapi makna baru ada pada proses kerja kretatif seni keramik yang dengan gamblang dapat dilihat, dirasakan dan disusun secara naratif. Ada proses interaktif/partispatif yang dibarengi dengan interpretasi yang intensif dalam memahami medium (tanah), glasir dan pilihan warna, pilihan bentuk dan mengatasi bayang-bayang keterbatasan tanah sebagai medium utama dari adaptasi. Selain penekanan praktek-kreatif, artefak seni dalam penelitian ini berupa bentuk keramik fungsional keseharian, tableware set dan berapa keramik mainan, merupakan pilihan yang paling masuk akal untuk menyelamatkan relevansi cerita dari relief naratif Candi Sojiwan dengan konteks hari ini. Cerita besar Jataka, relief naratif Candi Sojiwan, dan keramik fungsional sebagai hasil akhir penelitian dirangkai oleh semangat estetika kesaharian : tugas manusia untuk menggali makna dari kerutinan hidup
Estetika, Seni, dan Media: Bunga Rampai Purnatugas Alexandri Luthfi R.
Buku bunga rampai purnatugas Estetika, Seni, dan Media ini diterbitkan sebagai wujud representasi perjalanan karier Drs. Alexandri Luthfi Rahman, M.S. (AL) sebagai seniman-akademisi selama kurun waktu dari 1986 hingga 2023. Sosok yang akrab disapa Alex, Alex Luthfi, atau Abah Alex ini lahir di Surabaya pada 12 September 1958. Menempuh pendidikan sarjana pada tahun 1978-1983 di STSRI “ASRI”, ISI Yogyakarta dan menyelesaikan kuliah pascasarjana di bidang seni tahun 1989-1992 di Fakultas Seni Murni, Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat.
AL mengawali karier akademik seninya sebagai dosen pada tahun 1986 di Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta sampai pada tahun 1994. Pada tahun yang sama ia pindah mengajar di Jurusan Film dan Televisi, Fakultas Seni Media Rekam, ISI Yogyakarta. Pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni Media Rekam selama dua periode, yakni 2008-2012 dan 2012-2016.
Buku bunga rampai ini tersusun atas 18 artikel ilmiah yang merupakan kontribusi para kolega AL, baik yang berasal dari ISI Yogyakarta di FSR, FSP, dan FSMR maupun para kolega dari seniman dan akademisi berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bahkan, ada satu tulisan dari kolega AL, Andrialis Abdul Rahman dkk. dari Universiti Teknologi MARA.
Hadirnya buku ini dapat pula dimaknai sebagai bentuk ungkapan refleksi atas kiprah AL sebagai seniman dan akademisi. Selain itu, beberapa artikel mengulas estetika seni serta estetika dan media. Tulisan yang dimuat diklasifikasi menjadi tiga bagian, yaitu tulisan estetika seni secara umum; tulisan tentang estetika dan media; serta tulisan yang membahas refleksi atas diri AL. Tulisan dari berbagai pihak tersebut disajikan dan diurutkan dari yang general ke yang spesifik. Sebelum masuk ke bagian inti, AL menulis esai tentang autobiografi dirinya dengan sudut subjektif untuk memberikan pemahaman kepada pembaca