33 research outputs found
Analysis of Compressive Strength Quality of Aerated Lightweight Concrete Using Taguchi Methods at PT. XYZ
Seiring berjalannya waktu, banyak perusahaan yang bersaing dalam memasarkan produk dan kesetiaan terhadap pelanggan mereka. Hal itu penting dilakukan untuk menjaga kualitas produk dengan tujuan agar pelanggan tetap setia terhadap perusahaan. Salah satu pendekatan pengendalian kualitas adalah dengan metode Taguchi. Metode ini menggunakan pendekatan desain eksperimen, sehingga faktor-faktor yang berpengaruh dari kualitas produk dapat terlihat. PT XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang khusus menyediakan bahan untuk perumahan, yaitu produk beton aerasi ringan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis kekuatan beton aerasi ringan untuk mendapatkan kualitas yang lebih baik. Hasil perhitungan yang dihasilkan untuk mendapatkan parameter optimum dengan menggunakan metode Taguchi, setelah itu didapatkan faktor-faktor yang berpengaruh, yaitu pasir silika, semen, bubuk aluminium, gipsum dan kalsium oksida. Kombinasi optimum dari faktor yang berpengaruh terhadap kekuatan beton aerasi ringan muncul pada tingkat 2 dimana 2,1 kg pasir silika, 0,75 kg semen, 0,011 bubuk aluminium, 0,225 gipsum dan 1,125kg kalsium oksida. Selisih kerugian yang ditimbulkan akibat kualitas yang cacat antara hasil eksperimen dan data aktual sebesar Rp 0,53 per beton aerasi ringan, serta pengurangan persentase kerugian setelah diterapkan metode Taguchi sebesar 2,06%.Keywords: Experiment Design, Taguchi Methods, Quality Loss Function, Reduction of Losses Percentag
Perancangan Modul Kanban Praktikum Perancangan Sistem Kerja di Program Studi Teknik Industri Universitas Al Azhar Indonesia
Sistem kanban adalah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan "produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan" dalam tiap proses manufakturing dan juga diantara Perusahaan. Kanban adalah suatu kartu yang berfungsi si sebagai alat kontrol produksi Just in Time. Just In Time merupakan pendekatan didasarkan pada sistem manufaktur ramping yang berkembang untuk mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi manufaktur dengan mengurangi manufaktur lead time melalui menghilangkan pemborosan Penelitian ini dilakukan pembuatan SOP sistem Kanban untuk praktikum di labolatorium Teknik Industri Universitas Al-Azhar Indonesia, karena pada saat ini belum ada alat untuk mensimulasikan sistem kanban untuk praktikum. Perencanaan sistem kanban perlu digunakan secara optimal untuk dapat mengendalikan persediaan. Untuk memulai praktikum sistem kanban diperlukan bentuk Kanban kirim dan kanban produksi yang akan digunakan. Untuk menghitung jumlah kontainer yang akan digunakan dibutuhkan waktu siklus setiap stasiun kerja yang didapatkan dari pengamatan waktu proses dari masing-masing staisun kerja sebanyak 30 kali pengamatan. Praktikum sistem kanban di Universitas Al Azhar Indonesia, sebaiknya terdapat lima proses produksi yaitu proses 1, proses 2 ,proses 3, proses 4 dan proses 5 dan terdapat 2 buah GBB untuk bagian A empat bagian B serta 1 GBJ, terdapat juga dempatua buah In Process Storage. Dengan waktu baku masing-masing stasiun kerja yaitu 200,1 detik; 70,4 detik ; 239,2 detik ; 76,6 detik; dan 41 detik. Dengan kapasitas kontainer sebanyak 2 buah produk menggunakan 2 buah kontainer sesuai dengan kebutuhan maksimal kontainer, untuk kapasitas kontainer 3 buah produk menggunakan 1 buah kontainer sesuai dengan kebutuhan maksimal kontainer dan untuk kapasitas kontainer 4 buah digunakan 1 buah kontainer sesuai dengan kebutuhan maksimal kontainer. Prosedur untuk melakukan praktikum sistem terdapat 11 langkah yang harus dipenuhi dengan menggunakan tiga stasiun kerja yang telah ditentukan dan mengikuti dari aturan sistem kanban yang telah ada
Pelatihan Promosi Toko Online dan Perangkat Lunak Kasir Ipos 5 pada Mitra UMKM Keripik Cikidang Sukabumi (Desa Binaan UAI)
Pelatihan menggunakan metode pendekatan instruksional, secara offline melalui video (youtube), daring Zoom, kemudian diperjelas dan diperkuat melalui tatap muka dilokasi, dimana materi instruksional offline melalui video tersebut telah di share satu bulan sebelum melakukan kegiatan tatap muka di lokasi. Kemudian pada sesi offline mitra UMKM diusahakan untuk belajar mandiri melalui video kanal youtube yang telah dipersiapkan oleh tim pelaksana. Bila ada yang belum jelas, tim pelaksana membuka layanan konsultasi via Zoom kemudian diperjelas dengan cara sharescreen. Untuk memperlancar dan memperkuat pembelajaran, mahasiswa terlibat ikut ambil dalam dalam menyiapkan peralatan kasir seperti laptop, barcode reader, dan thermal printer. Mahasiswa juga berperan aktif dalam menyiapkan materi pelatihan termasuk membuat simulasi menjadi seorang pembeli. Metode tersebut akan memberikan dampak positif pada mitra untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran pelatihan perangkat lunak kasir IPOS 5 dan promosi produk di marketplace tokopedia dan Sophee. Tolok ukur keberhasilan, dipantau minimal 6 bulan sejak ada pelatihan.Kata kunci: Metode instruksional online dan offline abdima
Mobile Cloud Geographics Information System Sarana Kesehatan dengan Mongo Database
Sistem Informasi Geografis dapat dioperasikan dalam perangkat mobile. Penelitian ini menghasilkan suatu aplikasi yang berada di dalam sebuah smartphone khusus Android. Aplikasi ini membantu user untuk mengetahui posisi sarana prasarana kesehatan, khususnya apotik dan ruang praktek dokter. Dalam pengembangan sistem, metode yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini adalah metode Grapple. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah java eclipse dan pemetaan menggunakan teknologi Google Maps dan Cloud Mongo Database sebagai database server serta smartphone Android sebagai alat pendukung. Hasilnya berupa aplikasi mobile yang dapat membantu pengguna mencari sarana kesehatan terdekat di wilayah Daerah istimewa Yogyakarta. Sistem ini akan membantu masyarakat mencari sarana kesehatan terdekat dengan kualitas terbaik hingga jalur perjalanannya
Simulasi Rancangan Pemetaan Sekolah dengan Metode Algoritma Machine Learning Menggunakan Software RapidMiner
The growth in the number of educational institutions creates competition which encourages each educational institution to have a special strategy to deal with it. The challenge that must also be faced in the world of education is the uneven quality of education in various regions. One way to face the challenge of equal distribution of school quality is to create programs that suit the needs of each school. In this study, solving the problem of mapping schools owned by the XYZ educational foundation was carried out. The results of this study obtained a design of a school mapping indicator instrument to assess the quality of each school. Then obtained a simulation of school mapping design from the results of unsupervised learning with the K-Means and K-Medoids Clustering methods, as well as a simulation of predicting school mapping patterns from the results of supervised learning with the Decision Tree C4.5 method. The results of K-Medoids were selected for the proposed school mapping with a Davies Bouldin index value of 0.112. The model cluster owned by K-Medoids, namely Excellent School, has 44 schools; at Good School, there are 36 schools; and in the Improvement School, there are 20 schools. Meanwhile, the prediction pattern with Decision Tree C4.5 obtained rules with the dominant indicator attributes (IND) 1, 2, 3, and 4. Also, the prediction simulation results using the 80:20 ratio decision tree model show the new testing data with the assumption that the 101st school goes to cluster_1 with an accuracy rate of 95%.Keywords - Decision tree, K-means, K-medoids, School mapping indicator instrument
Analisis Waste Pada UMKM Konveksi Maxsupply Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing
According to the theory of the Toyota Production System (TPS), there are seven types of waste that exist during the production process: Overproduction, defective products, storage, transportation, waiting, unnecessary movement, and overprocessing. To maximize profits, Maxsupply Convection uses the made-to-order production method and works to produce products according to customer requests. To meet the expectations of its customers, Maxsupply must consider productivity levels, product quality, and on-time delivery. In addition, a process can be considered efficient and effective if it does not produce waste. Meanwhile, the company's production process is inseparable from waste. The Borda method identified waste in companies and found waste in waiting and unnecessary movements. After that, a causal diagram is used to see what factors can cause waste in the production process. Man, machine, method, material, and environment cause the waiting category. Man, method, and environment cause the unnecessary movement category. Using AHP found that the highest priority cause of waste in the waiting process was due to the machine factor with a value of 10% and in the unnecessary movement category of 20% caused by environmental factors. Control recommendations given using FMEA get an RPN value of 49 with control recommendations, namely carrying out routine maintenance for machines, and an RPN value of 79 in the unnecessary movement category by implementing 5R in the production area. The proposed improvements in this study are a Standard Operating Procedure (SOP) devoted to machine routine scheduling and the implementation of 5R by all employees in the production area
PERANCANGAN PERBAIKAN STASIUN KERJA PEMASANGAN GRANITO MENGGUNAKAN ANALISIS METODE PLIBEL CHECKLIST DI PT. LOUSERINDO MEGAH PERMAI
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah bagian yang tidak terpisahkan dari suatu sistem ketenagakerjaan perusahaan dan sumber daya manusia. Di samping itu, K3 juga memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan dan berbanding lurus dengan produktivitas perusahaan. Salah satu kajian K3 adalah ergonomi. Perancangan perbaikan stasiun kerja merupakan salah satu usaha yang harus dilakukan untuk mencapai keselarasan dalam ergonomi. PT. Louserindo Megah Permai merupakan perusahaan yang bergerak di dalam bidang industri manufaktur lift. Pada lantai produksinya terlihat masih banyak pekerjaan yang dilakukan tidak ergonomis dan memiliki risiko menyebabkan musculoskeletal disorder. Sehingga pada kasus ini, diimplementasikan perancangan perbaikan stasiun kerja kritis dengan menggunakan analisis metode PLIBEL Checklist. Untuk menentukan operator kritis digunakan kuesioner Nordic Body Map dan untuk menentukan stasiun kerja kritis digunakan metode CTD Risk Index. Dari perhitungan yang telah dilakukan, operator kritis adalah operator pemotongan dan pengelasan dan operator granito pada subgroup RMS. Stasiun kerja kritis adalah stasiun kerja pemasangan granito. Usulan perancangan perbaikan stasiun kerja adalah lift table. Ukuran yang digunakan agar lift table ergonomis pada pekerjaan pemasangan granito yaitu dengan tinggi 679 mm, panjang 2460 mm, lebar 2232 mm, space bagian dalam lift table 1120 mm, dan panjang foot controller untuk hydraulic system 96 mm
Usulan Perbaikan Postur Kerja Karyawan CV Atham Toy's Mainan Kayu (Atmk) dengan Metode Quick Exposure Check
ATMK merupakan salah satu industri kecil menengah (IKM) yang juga menjalankan optimasi metode kerja. Penanganan material oleh IKM sebagian besar dilakukan secara manual sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan analisis postur kerja karyawan (operator) dengan menggunakan metode quality exposure check (QEC). Penelitian diawali dengan mengamati postur kerja operator setiap stasiun kerja, pengumpulan data dengan pengisian lembar kuesioner oleh observer dan operator. Langkah berikutnya merekapitulasi data kuesioner dalam lembar skor QEC; menentukan exposure score dengan metode QEC; penghitungan exposure level. Langkah tersebut dilakukan untuk setiap operator stasiun kerja. Maka diperoleh exposure level tertinggi pada operator stasiun kerja amplas mesin dengan presentase 62%, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dan dilakukan Perubahan. Usulan rancangan perbaikan postur kerja yang disarankan untuk memperhatikan faktor risiko penting, seperti punggung tidak membungkuk, posisi tangan, kemudian frekuensi saat memutar tangan serta kekuatan tangan dan untuk bagian leher agar lebih rileks