117 research outputs found
Indeks Sosio-ekonomi Menggunakan Principal Component Analysis
In household survey, we could measure socio-economic status through income, expenditure and ownership of valuable goods. Measuring income and ex- penditure in developing countries has many weaknesses, therefore many researchers prefer to use the ownership of valuable goods as proxy of socio-eco- nomic status. Using ownership of valuable goods as proxy indicator creates another problem of having many variables for the socio-economic proxy. To show how to simplify many variables of ownership of valuable goods into 1 socio-economic index. Using prinicpal component analysis with Stata. Using Indonesia Demographic & Health Survey 2002-2003 data, 7 binomial variables of ownership of valuable goods and 3 ordinal variables of housing condition to construct socio-economic indices using principal component analysis (PCA), tetrachoric and polychoric correlation.We used Stata to construct the socio-economic in- dex. Correlation matrices were derived using tetrachoric command for tetrachoric correlation and polychoric command for polychoric correlation. Two socio- economic indices were constructed, 1 index was based only on 7 binomial variables of ownership of valuable goods and 1 index was based on 7 binomial variables of ownership of valuable goods and 3 ordinal variables of housing conditions. PCA was used to construct those 2 indices. In 7 variables model, the socio-economic index could explain 57% variance and in 10 variables model, the socio-economic index could explain 54% variance. We also showed the use of xtile command to regroup the subjects based on quintile of socio-economic indices. PCA, tetrachoric and polychoric correlation could be used to con- struct socio-economic indices based on information of ownership of valueable goods and housing conditions.Key words: Socio-economic indices, principal component analysis, tetrachoric correlation, polychoric correlation.Pada penelitian survei, kita dapat mengukur tingkat status sosio-ekonomi rumah tangga melalui pemasukan, pengeluaran dan kepemilikan barang-barang berharga. Penggunaan variabel pemasukan dan pengeluaran di negara berkembang memiliki banyak kelemahan, sehingga banyak peneliti lebih suka meng- gunakan variabel kepemilikan barang berharga untuk mengukur status sosio-ekpnomi. Namun, penggunaan variabel kepemilikan barang berharga menim- bulkan masalah lain, yaitu banyaknya variabel untuk mengukur status sosio-ekonomi. Tujuan penulisan ini adalah menyederhanakan banyak variabel kepemi- likan barang berharga menjadi 1 indeks sosio-ekonomi. Data yang digunakan adalah data Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003 yang memili- ki 7 variabel binomial tentang kepemilikan barang berharga dan 3 variabel ordinal tentang keadaan rumah untuk membuat indeks sosio-ekonomi. Indeks diben- tuk dengan menggunakan principal component analysis (PCA), korelasi tetrakorik dan polikorik. Kami memperlihatkan bagaimana membuat indeks sosio- ekonomi dengan bantuan perangkat lunak Stata. Matriks korelasi tetrakorik dibentuk dengan perintah tetrachoric dan matriks korelasi polikorik dibentuk den- gan perintah polychoric. Dua indeks sosio-ekonomi dibentuk, 1 indeks berdasarkan 7 variabel binomial kepemilikan barang berharga dan 1 indeks lagi berdasarkan ke 7 variabel binomial tersebut ditambah 3 variabel ordinal kondisi rumah. Kedua indeks dibentuk dengan prosedur PCA. Pada model 7 vari- abel binomial, indeks yang terbentuk dapat menjelaskan 57% varians kepemilikan barang berharga dan pada model 7 variabel binomial ditambah 3 variabel ordinal, indeks dapat menjelaskan 54% varians kepemilikan barang berharga dan kondisi rumah. Kami juga memperlihatkan penggunaan perintah xtile un- tuk membagi subyek penelitian menurut kuintil indeks sosio-ekonomi. PCA, korrelasi tetrakorik dan polikorik dapat digunakan untuk membentuk indeks so- sio-ekonomi berdasarakan informasi tentang kepemilikan barang berharga dan kondisi rumah
METODE PENELITIAN HUKUM NORMATIF
Penelitian hukum lebih banyak dikaitkan dangan penelitian lapangan (field research) atau penelitian sosiologis, sehingga penelitian hukum yang tidak melibatkan penelitian sosiologis, tidak dianggap sebagai suatu kegiatan ilmiah Pra-anggapan ini berlanjut pada adanya pandangan sinis bahwa penelitian hukum bukanlah kegiatan ilmiah dan tidak dilihat sebagai suatu ‘research’ atau penelitian. Orang-orang yang bergelut dalam bidang profesi hukum, baik teoretis maupun praktis tidak pernah terlepas dari ’legal research’. Metode penelitian hukum tidak dapat dilepaskan dengan sifat keilmuan ilmu hukum yang preskriptif dan karakter ilmu hukum yang sui-generis. Sifat sui-generis dicirikan dengan: sifat empiris analitis, yg membuat pemaparan dan analisis tentang isi (struktur) hukum yang berlaku; mensistimatisasi gejala-gejala yang dipaparkan dan dianalisis itu; hermeneutik/ menginterpretasi; memberikan penilaian terhadap hukum yang berlaku; memberikan model teoritis terhadap praktek hukum
The academic impact of online mathematics learning during COVID-19 for junior high school students
Until now, no research explicitly examines the academic impact on public junior high school students in Singaraja City. The actual condition of the academic impact of online mathematics learning is necessary to be revealed immediately. This information can be used as a basis for teachers designing and implementing mathematics learning to minimize or eliminate the negative impact of online learning. This study involved 507 public junior high school students distributed over four public schools in Singaraja City as the sample. This study used a questionnaire instrument consisting of 14 items, and the data were tabulated based on the responses entered on the google form. The study results showed that students experienced several academic impacts as a result of online learning of mathematics. The academic impacts that students most felt among others: the amount of mathematics material was hard to understand, students doubted the accountability of the grade obtained by their friends, decreased enthusiasm for learning, and students felt that their academic abilities were e not optimal. The conclusion obtained from this study is that online mathematics learning during COVID-19 had an academic impact on public junior high school students in Singaraja City
SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI DILIHAT DARI STATUS SOSIAL EKONOMI SISWA SMP NEGERI 15 PASANGKAYU
ABSTRAKRumusan masalah dalam penelitian ini membahas bagaimanakah tingkatkebugaran jasmani siswa dilihat dari status sosial ekonomi siswa SMP Negeri 15Pasangkyu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui atau mendapat datapelaksanaan pendidikan jasmani di SMP Negeri 15 Pasangkayu. dan mengetahuikeadaan kebugaran siswa dari keluarga prasejahtera, sejahtera, dan kaya raya.Lokasi penelitian yaitu SMP Negeri 15 Pasangkayu. Dengan jumlah Siswa kuranglebih 200 siswa. Dengan sampel kelas 2 berjumlah 30 siswa. Jenis penelitian inidengan cara wawancara langsung untuk membedakan golongan keluarga siswaPrasejahtera, Sejahtera, dan Kaya raya. Berdasarkan hasil penelitian ini keinginanhidup sehat bukan dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi tetapi dari kemauanseseorang melakukan olahraga atau aktifitas yang bisa menghasilkan gerak. Olehkarena itu melihat hasil penelitian ini perlu ada guru olahraga tamatan daripendidikan olahraga S1 dan melakukan pembinaan khusus, sehingga dapatmembentuk jiwa yang sehat dan bugar.Kata Kunci : Tingkat Kebugaran Jasmani,Status Sosial Ekonom
Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda untuk Berperilaku Anti Koruptif melalui Pendidikan Anti Korupsi
Artikel ini berjudul Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda Untuk Berperilaku Anti Koruptif melalui Pendidikan Anti Korupsi yang didasarkan pada hasil penelitian tentang Kesadaran Hukum Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana dalam Mengembangkan Perilaku Anti Koruptif pada tahun 2016. Secara garis besar, masalah yang ingin dibahas adalah kesadaran generasi muda akan perannya sebagai agent of change bagi persoalan korupsi di Indonesia dan peran penting pendidikan anti korupsi dalam menumbuhkan kesadaran hukum generasi muda. Metode yang dipergunakan dalam penelitian tersebut adalah metode empiris dengan menggunakan pendekatan fakta dan pendekatan konsep serta disajikan secara deskriptif analitis. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah generasi muda memiliki cukup pengetahuan tentang korupsi, bentuk-bentuk korupsi serta bentuk-bentuk perilaku anti koruptif. Hanya saja pengetahuan yang cukup itu belum diikuti oleh kehendak untuk berperilaku anti koruptif. Ini artinya ada kelemahan dalam diri generasi muda terkait kesadaran untuk mengembangkan budaya anti koruptif dalam dirinya sehingga dapat disimpulkan bahwa perlu diadakan pendidikan anti korupsi bagi generasi muda agar dapat membantu menumbuhkan kesadaran hukum mereka untuk berperilaku anti koruptif
Waveshrink Dan Permasalahannya = Waveshrinkand Its Problem
ABSTRACT
Suppose that given the regression model
yi =f (ti)+ 0- zi ,i= 1,2,3,...,n
where f (ti) ) is an unknown function , o is the known standard
deviation of the noise, zi are independent and identically standard Gaussian random variables. One of the problem in regression analysis is how to estimate the regression function f ( ti ) with small risk
n
R( ,f ) = âEE(fi âfi)2.
n i =1
Donoho and Johnstone (1994) have developed a powerful methodology based on the principle of shrinking wavelet coefficients towards zero. Their procedure is called WaveShrink.
The computtationally efficient formula for computing the exact risk of WaveShrink estimates in finite sample situations can be derived. From this formula, the behaviour of WaveShrink estimator such as the accuraty of two different fuction models such as Doppler and Heavisine can be observed.
Using S+Wavelets computer simulation for our different fuctions models can be observed that
(1) significantly WaveShrink using soft shrinkage and the universal threshold have the biggest risk, and it is not appropriate to apply the universal threshold when using soft shrinkage in WaveShrink.
(2) WaveShrink using hard shrinkage have smaller risk than WaveShrink using soft shrinkage for all sample size.
(3) for all sample size, the risk of the Waveshrink estimate decrease as sample size increase
Keywords: nonparametric regression, wvelet transform, WaveSrin
Kedudukan Saksi Instrumentair Akta Notaris dalam Kaitannya dengan Pasal 16 Ayat (1) Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris
Notaris sebagai pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014. Notaris sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Jabatan Notaris wajib merahasiakan isi akta yang dibuatnya. Namun dalam akta notaris terdapat pula peranan 2 (dua) orang saksi yaitu saksi instrumentair yang dalam hal ini adalah karyawan notaris. Permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimanakah kedudukan hukum saksi instrumentair dalam kaitannya dengan adanya kewajiban notaris untuk merahasiakan segala sesuatu yang berkenaan dengan akta yang dibuatnya dalam Pasal 16 ayat (1) huruf f UUJN Perubahan? dan sejauhmana tanggungjawab saksi instrumentair akta notaris sejalan dengan Pasal 16 ayat (1) huruf m UUJN Perubahan?
Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif Penelitian hukum Normatif mencakup penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum dan penelitian perbandingan hukum. Penelitian ini beranjak dari terjadinya konflik norma antara Pasal 16 ayat (1) huruf f dengan Pasal 16 ayat 1 huruf m UUJN Perubahan. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Saksi instrumentair dalam kaitannya dengan adanya kewajiban notaris untuk merahasiakan segala sesuatu yang berkenaan dengan akta yang dibuatnya dalam Pasal 16 ayat (1) huruf f UUJN Perubahan, oleh undang-undang tidak diwajibkan secara tegas kepada para saksi untuk merahasiakan isi akta tersebut, sehingga apabila saksi instrumentair ini membocorkan isi dari suatu akta, maka perbuatan tersebut merupakan suatu perbuatan melawan hukum. dalam hal melakukan pengetikan dan penyusunan rancangan akta, karyawan notaris bertanggung jawab terhadap hasil pengetikan tersebut. Dalam peresmian akta, karyawan notaris memiliki tanggung jawab terhadap apa yang diperintahkan atau ditugaskan atau diminta oleh notaris untuk menjadi saksi dalam peresmian akta. Dengan demikian karyawan notaris tidak bertanggung jawab terhadap isi akta yang ditandatanganinya sebagai saksi, mengingat dari sifat kedudukannya sebagai karyawan yang hanya ditugaskan oleh notaris yaitu hanya sebatas untuk mempersiapkan akta tersebut
LATIHAN LEBIH GIAT MENGGUNAKAN METODE DRILL DALAM PEMBELAJARAN EKSPOSITORI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 TUKADMUNGGA
Prestasi belajar siswa ditunjukkan berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum berjalan secara maksimal. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
diperlukan model pembelajaran dengan model dan strategi yang tepat. Salah satunya adalah model pembelajaran ekspositori dengan metode drill Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Lokasi penelitian ini di SD Negeri 2 Tukadmungga dengan jumlah siswa 21 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh dari tes prestasi belajar yang kemudian dilakukan analisis secara deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilakukan berdasar tahapan: (1) menyusun rencana kegiatan, (2) melaksanakan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut hasil observasi awal pembelajaran siswa kurang aktif, mudah jenuh, dan perhatian siswa pada penjelasan guru sangat kecil sehingga nilai rata-rata siswa hanya sebesar 63. Setelah tindakan siklus I penguasaan materi pembelajaran meningkat menjadi rata-rata 69 dengan siswa tuntas 13 siswa dan belum tuntas 8 siswa. Hasil tindakan pada siklus II penguasan materi setelah diberikan tes prestasi belajar meningkat menjadi rata-rata 78 dengan 20 siswa tuntas dan 1 siswa belum tuntas. Presentase ketuntasan belajar pada siklus II ini telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan dan siklus dinyatakan tidak dilanjutkan, dengan kesimpulan bahwa pemanfaatan model pembelajaran ekspositori telah mampu dengan baik untuk dijadikan alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
Embryonic Development and Hatching Eggs Ratio of Blacksaddled Coral Grouper (Plectropoma Laevis) at Different Temperature Media
In seed production, the success of spawning and egg production is very important to mantain the cultivating sustainability. The quantity and quality of the blacksaddled coral grouper eggs should be properly manipulated to produce the higher values. The purpose of this study was to determine the effect of different temperatures on the results of hatch success (embryo development, incubation time, hatching rate and larvae abnormality). The eggs used were obtained from natural spawning and collected with egg collector. The fertilized eggs were incubated in four pieces of container and were treated with different temperatures of 26°C, 28°C, 30°C, and 32°C which each treatment was repeated 3 times. The incubation equipment with automatic temperature control was used in this treatment. The results showed that the eggs which were incubated at 32°C produced a faster of embryonic development and hatch within 14 hours while the temperature of 26°C took 18 hours to hatch. However, the temperature of 32°C resulted in low egg hatchability, with 60.29%, as well as the abnormalities of 8.42%. The best temperature of each treatment was obtained at the incubation temperature of 30°C, whereas the phase of the hatch was achieved within 15 hours, with egg hatchability of 92.25% and the abnormality of 6.29%. From these results, it can be concluded that the optimum incubation temperature for Blacksaddled coral grouper was 30°C
Prinsip Kehati-hatian Notaris dalam Membuat Akta Autentik
Notaris dalam menjalankan tugas dan jabatannya sangat penting untuk melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam proses pembuatan akta autentik, mengingat seringnya terjadi permasalahan hukum terhadap akta autentik yang dibuat notaris karena terdapat pihak-pihak yang melakukan kejahatan seperti memberikan surat palsu dan keterangan palsu kedalam akta yang dibuat notaris. Sehingga untuk mencegah terjadinya kejahatan-kejahatan yang dapat menjerumuskan notaris terlibat dalam permasalahan hukum, perlu diatur kembali dalam Undang-Undang Jabatan Notaris tentang pedoman dan tuntunan notaris untuk bertindak lebih cermat, teliti dan hati-hati dalam proses pembuatan akta autentik.
Ada dua isu hukum yang dikaji dalam penelitian ini, yakni (1) bentuk-bentuk prinsip kehati-hatian notaris dalam proses pembuatan akta autentik dan (2) akibat hukum terhadap akta notaris yang dibuat berdasarkan surat palsu dan keterangan palsu. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah penelitian hukum normatif yang beranjak dari adanya kekaburan norma dalam pasal 16 ayat (1) huruf a Undang-Undang Jabatan Notaris yang belum jelas mengatur tentang kewajiban notaris untuk bertindak saksama. Pendekatan penelitian terdiri dari pendekatan Perundang-undangan, pendekatan konsep dan pendekatan kasus.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa bentuk-bentuk prinsip kehati-hatian (prudential principle) yang seharusnya dilakukan notaris dalam proses pembuatan akta yaitu, melakukan pengenalan terhadap identitas penghadap, memverifikasi secara cermat data subyek dan obyek penghadap, memberi tenggang waktu dalam pengerjaan akta, bertindak hati-hati, cermat dan teliti dalam proses pengerjaan akta, memenuhi segala teknik syarat pembuatan akta dan melaporkan apabila terjadi indikasi pencucian uang (money laundering) dalam transaksi di notaris, bentuk-bentuk prinsip kehati-hatian seperti ini sudah seharusnya wajib dilaksanakan notaris agar nantinya notaris dapat mencegah timbulnya permasalahan hukum terhadap akta autentik yang dibuatnya dikemudian hari.
Akibat hukum perjanjian dalam isi akta notaris yang dibuat berdasarkan surat palsu dan keterangan palsu sesuai Pasal 1320 ayat (4) dan Pasal 1335 KUHPerdata yaitu suatu perjanjian yang dibuat berdasarkan sebab yang palsu adalah batal demi hukum (nitiegbaarheid) dan akta yang dibuat kekuatan pembuktiannya terdegradasi dari akta autentik menjadi akta dibawah tangan, akan tetapi tentang kebenaran formal yang terdapat dalam kepala dan penutup akta tersebut tetap mengikat para pihak yang membuatnya.
Kata kunci : Prinsip Kehati-hatian Notaris, Akibat Hukum, Surat Palsu
- …