3 research outputs found

    Museografia: majalah tentang permuseuman vol. XIII, no.1, 2018

    Get PDF
    Museum sebagai salah satu lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk pendidikan dan kesenangan juga perlu memiliki standar agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung. Masyarakat peminat museum saat ini membutuhkan akses ke spektrum perspektif yang lebih luas dari sumber informasi. Disamping itu di dalam mengakses informasi di museum masyarakat memiliki hak untuk memperoleh pelayanan yang baik, sehingga museum harus terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjungnya. Saat ini museum masih tetap mempunyai fungsi utama sebagai lembaga untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Sebagai lembaga yang berbasis pelayanan terhadap masyarakat, museum tentunya juga sudah saatnya memiliki standar dalam hal pengelolaannya. Tak lain adalah untuk bisa dinilai dan dievaluasi kinerjanya di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

    HERITAGE POLITICS AND MUSEUMS DURING JAPANESE OCCUPATION PERIOD, 1942-1945

    Get PDF
    Before the World War II, approximately 25 museums were already established in colonial Indonesia. At that time, most of the museums were built by the Europeans to serve their interests. However, when the Dutch capitulated to the Japanese military government, what had happened to the existing museums in Indonesia were slightly known. Therefore, this research examines the history of the museum development during the Japanese occupation period in Indonesia in 1942-1945. The data gathered for this archival study are through magazine and newspaper articles published during the Japanese occupation period as well as through the archives of Arsip Nasional Indonesia, Jakarta. This research discovered that, during the Japanese occupation period, museums were used by the Japanese military government as their tool for political propaganda. This research also found out that during the Japanese occupation, politics and museums were closely entangled. Therefore, this preliminary research is important because it illustrates the history of museum development in Indonesia during the unknown period. It was also revealed that existing museums during that time had a significant impact for the museum development after Indonesian independence

    Museum tematik di Indonesia

    No full text
    Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 mulai banyak didirikan museum di Indonesia. Hal ini mencapai puncaknya ketika diberlakukan Otonomi Daerah pada tahun 2000 sehingga jumlah museum di Indonesia kini tercatat kurang lebih 269 museum. Museum-museum tersebut ada yang dikelola oleh pemerintah, swasta, dan perorangan. Terlepas siapa pun pengelolanya, museum pada prinsipnya hadir untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada masyarakat yang tidak akan mereka dapatkan di tempat lain. Hal ini pula yang menjadi keunikan bagi tiap-tiap museum karena keberagaman koleksi yang dimiliki dengan cara penyajian informasi yang berbeda pada masing-masing museum menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik pengunjung
    corecore