1 research outputs found

    Valorization of Banana Stumps with Polyol and Chitosan as Bioplastic Raw Materials

    No full text
    Bonggol pisang yang melimpah namun masih kurang dimanfaatkan merupakan salah satu limbah dari proses pemanenan pisang. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bonggol pisang mengandung hingga 76%  pati. Untuk mengatasi masalah lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan plastik sekali pakai, kami menggunakan pati dari bonggol pisang sebagai bahan baku bioplastik. Untuk meningkatkan kinerja bioplastik, dilakukan percobaan dengan penambahan gliserol, sorbitol, dan kitosan. Spektrum FTIR dari kedua film bioplastik menunjukkan bahwa aditif tidak mengubah gugus fungsi bioplastik karena memberikan daerah serapan yang sama dengan intensitas yang bervariasi. Hasil analisis termogravimetri menunjukkan bioplastik gliserol lebih cepat hancur (231,85oC) dibandingkan bioplastik sorbitol (278,75oC). Tes penyerapan air mengungkapkan bahwa bioplastik gliserol lebih tahan air daripada bioplastik sorbitol. Berdasarkan hasil uji biodegradasi, bioplastik sorbitol lebih cepat terurai dibandingkan bioplastik gliserol. Uji kuat tarik bioplastik berbasis sorbitol menghasilkan nilai 2,233 N/m2, lebih besar dari nilai bioplastik berbasis gliserol sebesar 1,830 N/m2. Hasil ini menunjukkan potensi bonggol pisang sebagai bahan baku pembuatan bioplastik.  Banana stumps, which are plentiful yet still underutilized, are one of the waste products of the banana harvesting process. Recent research indicates that banana stumps contain up to 76 percent starch. To address environmental issues brought on by the use of disposable plastics, we used starch from banana stumps as bioplastics feedstock. To enhance the performance of bioplastics, experiments with the addition of glycerol, sorbitol, and chitosan were conducted. FTIR spectra of the two bioplastic films indicate that additives do not alter the functional groups of bioplastics because they give equal absorption areas with just varying intensities. The result of the thermogravimetric analysis showed glycerol bioplastics disintegrated more quickly (231.85oC) than sorbitol bioplastics (278.75oC). The water absorption test reveals that glycerol bioplastics are more water-resistant than sorbitol bioplastics. According to the results of the biodegradation test, sorbitol bioplastics break down more quickly than glycerol bioplastics. The tensile strength test of sorbitol-based bioplastics yielded a value of 2.233 N/m2, which is greater than the glycerol-based bioplastics' value of 1.830 N/m2. These results show the banana stump's potential as a feedstock for the manufacturing of bioplastics
    corecore