2 research outputs found

    Hubungan Penggunaan Sabun Pembersih Kewanitaan Terhadap Kejadian Keputihan pada Mahasiswi Universitas Yarsi dan Tinjauannya Menurut Pandangan Islam

    Get PDF
    Menurut Departemen Kesehatan Indonesia kejadian keputihan banyak dialami oleh para remaja usia produktif, dikarenakan terdapat kebiasaan sejak remaja yang berperilaku buruk dalam menjaga kebersihan organ genetalianya. Kebanyakan wanita menggunakan sabun pembersih kewanitaan untuk memberikan aroma yang wangi, dan juga untuk mencegah terjadinya keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemakaian sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian leukorrhea pada mahasiswi Universitas Yarsi dan tinjauannya dalam agama Islam. Dalam agama Islam leukorrhea atau dikenal sebagai ifrazat hukumnya diperdebatkan antara najis dan juga tidak najis. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data diambil dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada 84 responden mahasiswi Universitas Yarsi. Penetapan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Analisis statistik penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan menggunakan SPSS edisi 26. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan hasil 71,4% responden memiliki tingkat pengetahuan mengenai sabun pembersih kewanitaan yang cukup, responden yang tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan setiap bulannya 76,0% mengalami leukorrheafisiologis, 74,1% mahasiswi yang menggunakan sabun pembersih kewanitaan dalam kategori setiap hari mengalami leukorrhea patologis. Setelah menggunakan sabun pembersih kewanitaan dalam kategori sering sebanyak 1-3 kali per bulan dengan leukorrhea yang meningkat berjumlah 70,0%.  Terdapat hubungan antara frekuensi pemakaian sabun pembersih kewanitaan dengan kejadian leukorrhea. Kesimpulan: Frekuensi penggunaan sabun pembersih kewanitaan dapat mempengaruhi jenis dan timbulnya leukorrhea, dimana terdapat resiko timbulnya jenis leukorrheapatologis pada mahasiswi yang sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan. Dalam agama Islam menjaga kebersihan merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan terutama dalam menjaga alat reproduksi wanita

    PENYALAHGUNAAN ALAT KONTRASEPSI (KONDOM) DAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJADI KOTA MAKASSAR

    No full text
    ABSTRAKGladys Apriani Tallulembang. Penggunaan Alat Kontrasepsi (Kondom) dan Perilaku Seks Bebas pada Remaja Di Kota Makassar (Di bimbing oleh Andi Multazam dan Fatmah Afrianty Gobel).Berbagai promosi kondom yang luas ini memberi dampak kontroversi. Meski alat kontrasepsi sejatinya buat pasangan suami-istri, tapi sekarang ini malah ditemukan para lelaki yang belum menikah menggunakan kontrasepsi ini. Aasan utama penggunaan kontrasepsi kondom karena tidak ingin pasangannya hamil dan atau takut terkena penyakit menular seksual seperti kencing nanah, HIV atau AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai penyalahgunaan alat kontrasepsi (kondom) dan perilaku seks bebas pada remaja di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan metode pengambilan data berupa wawancara mendalam (indepth interview), dokumentasi dan observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyalahgunaan alat kontrasepsi kondom oleh remaja di Kota Makassar telah meluas di beberapa tempat. Untuk mendapatkannya, remaja pria biasanya membeli di apotek pada waktu sepi pengunjung. Kemudahan memperoleh kondom menjadi salah satu faktor meningkanya perilaku seks bebas dikalangan remaja. Rendahnya tingkat pengawasan orang tua terhadap anak remaja, juga turut memicu peningkatan perilaku seks remaja dan penyalahgunaan kontrasepsi kondom. Kemudahan mengakses fitur pornografi, juga menjadi alasan meluasnya perilaku seks bebas remaja di luar nikah. Kesimpulan penelitian ini adalah, bahwa penyalahgunaan alat kontrasepsi terutama kondom dan rendahnya pengawasan orang tua, memicu peningkatan perilaku seks pranikah di kalangan remaja di Kota Makassar. Oleh karena itu, perlu ada komunikasi yang efektif dan pengawasan orang tua terhadap anak remaja sehingga mereka merasa tetap mendapat perhatian dan kontrol meskipun tidak selalu berada disamping orang tua.Kata kunci : Alat Kontrasepsi, Seks Bebas, RemajaPustaka : 30 (2010 - 2018
    corecore