72 research outputs found

    Pelestarian Hutan Mangrove Di Teluk Benoa Bali: Tinjauan Dari Aspek Ekonomi Lingkungan

    Full text link
    Indonesia is known as the archipelago country, in which the islands are connectedby the sea. As the archipelago country Indonesia has a lot of good nature resources both inland including coastal area and in the sea, so that Indonesia is also known as maritimecountry. However, because the society does not have enough knowledge in managing themmany of the nature resources become damaged. This is also caused by the people in theirown activities for earning a living do not take care of the sustainability of the living andnon living resources and their ecosystem.The mountaineering area of Mangrove in Teluk Benoa Bali having the status as theforest preserve or protected forest named TAHURA Ngurah Rai, cannot avoid thepressures caused by the changes and the conversion. The mangrove forest tends to givebenefits for little society, but those societies actually decrease its support and its capacitysuch as; making fishpond, garbage disposal, housing, reclamation, fuel pipeline, etc. Thissituation, of course, decreases the better function and advantages of the mangrove forest inTeluk Benoa. It needs an analysis to determine the social benefits and economic value ofthe forest mangrove itself so that if it is conserved with the conservation scenario, which isin the future can be used by the policy maker for determining the management option, itwill be known if the land conversion of the mangrove can be done or allowed to happencontinuously?Then through the analysis of economic for environment by using investment, that isNet Present Value/NPV, B-C Ratio (also by considering the changes of condition ofsensitivity analysis) and total economic value especially for the purpose of preservationwith the conservation scenario it is concluded that the preservation of the mangrove forestgive social benefit of Rp. 94.288.557,59 per hectare a year and the increase investmentcost and routine is 10% and the decrease of the price is 5% giving social benefit of Rp.93.003.794,32 and Rp. 88.931.748,08. In normal condition the increase investment costand routine is 10% and the decrease of the price is 5% giving NPV in a row; Rp.831.903.896, 27; Rp. 818.526.222, 18 and Rp. 783.619.864,41 per hectare per year. Thesame condition like above gives B-C Ratio in a row; 7,22; 6,56 and 6,86. This shows thatin any kind of condition the preservation of the mangrove forest in Teluk Benoa Bali issuitable to do. The total value of the economic also shows the yearly asset value of thesociety in the form of nature resources/ mangrove forest of this area (1,373,5 hectare) is inthe three conditions; Rp.129.505.333.853,32; Rp.127.740.711.499,67 andRp..147.755.983,83 a year.According to those conclusion it can suggested that the function of mangrove forestin Teluk Benoa Bali can be managed accordingly so that the environmental function canrun well. Besides, economic value can be used as the reference for coastal management tosustainability

    Error Analysis dalam Penulisan Menu Ditinjau dari Surface Strategy Taxonomy pada Mahasiswa Stipar Triatma Jaya

    Full text link
    Bahasa Inggris adalah bahasa yang wajib dikuasai oleh mahasiswa terutama di industri perhotelan. Salah satu kemampuan yang wajib dikuasai adalah menjelaskan menu. Menjelaskan menu membutuhkan keterampilan bahasa Inggris yang baik karena jika menggunakan bahasa yang kurang tepat maka makna yang hendak disampaikan pun akan salah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesalahan berbahasa mahasiswa STIPAR Triatma Jaya jurusan Manajemen Food and Beverage dalam menulis menu ditinjau dari surface strategy taxonomy. Keempat taxonomy tersebut yaitu omission, addition, misinformation, dan misordering. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jumlah sampel tulisan sebanyak 34 buah. Data dikumpulkan melalui dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teori Surface strategy taxonomy yang dikemukakan oleh Dulay,dkk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah addition sebesar 47,01%, kedua misinformation dengan presentase 28,21 , ketiga omission 19,66 dan yang paling sedikit adalah misordering 3,42%. Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam menulis menu adalah merangkai ide dalam bahasa Inggris, terbatasnya kosakata dan tata bahasa

    Pola Kesantunan Kalimat Permintaan pada Model Dialog English For Waiter pada Mahasiswa Stipar Triatma Jaya

    Full text link
    Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat dibutuhkan dalam industri pariwisata. Salah satunya adalah bahasa inggris untuk pramusaji atau English for Waiter. Mahasiswa STIPAR Triatma Jaya merupakan calon pekerja di industri pariwisata yang harus mampu melakukan percakapan tentang reservasi sampai menangani pembayaran di restoran menggunakan bahasa inggris dengan baik dan sopan. Salah satu hal yang sangat penting diperhatikan dalam berkomunikasi adalah kesantunan.Kesantunan berbahasa sangat penting dipahami dan dipraktekkan karena hal ini dapat dijadikan sebuah pedoman untuk berinteraksi dengan tamu dari berbagai negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai media untuk berkomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pola kesantunan kalimat permintaan pada model dialog bahasa Inggris mahasiswa manajemen food and beverage dan pola yang paling sering digunakan mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan observasi, yaitu mendokumentasikan dialog yang sudah ditulis mahasiswa kemudian dianalisis secara deksriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola kesantunan kalimat permintaan yang terdapat pada model dialog English for Waiter dilihat dari syntactic realization didominasi oleh modals dengan frekuensi penggunaan sebanyak 221 kali, diikuti oleh kalimat imperatif sebanyak 101 kali, interogatif. 78 x dan deklaratif 32 x.Dilihat dari leksical realization, kata yang paling sering digunakan adalah like sebanyak 60 kata dan want sebanyak 6 kata

    Pembelajaran Keterampilan Berbicara Talks as Interacion Dalam Bahasa Inggris Profesi Melalui Guided Conversation Di Stipar Triatma Jaya, Bali

    Full text link
    Keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris adalah keterampilan seseorang untuk menyampaikan hasrat dan pemikirannya kepada siapa saja secara lisan dengan menggunakan bahasa Inggris. Keterampilan berbicara tersebut sulit berkembang jika tidak dilatih secara terus-menerus melalui interaksi antara pengguna bahasa Inggris. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara efektif mahasiswa sebagai pengguna Bahasa Inggris yaitu keterampilan berbicara yang dimiliki oleh seseorang jika ia dapat dan mampu menguasai masalah dan topik pembicaraan. Bagi mahasiswa perhotelan di Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Triatma Jaya, konsentrasi Manajemen Akomodasi Perhotelan (MAP), kemampuan berbicara talk as interaction yang baik dan efektif merupakan keterampilan yang mutlak harus dikuasai. Keterampilan berbicara talk as interaction khususnya bagi seorang pramugraha yang memiliki tugas dalam memberikan pelayanan kepada tamu ketika menyiapkan dan menata kamar di hotel. Metode guided conversation diterapkan untuk meningkatan keterampilan berbicara talks as interaction yang baik dan efektif sesuai dengan SOP seorang pramugraha.Penelitian ini penting dilakukan dengan tujuan untuk menjelaskan mekanisme penerapan metode guided conversation dalam pembelajaran keterampilan berbicara Talks as interaction dalam bahasa Inggris Profesi (BIP) pada mahasiswa Manajemen Akomodasi Perhotelan (MAP) di Sekolah Tinggi Pariwisata (STIPAR) Triatma Jaya, Badung Bali dan menghasilkan bahan ajar dalam pembelajaran Bahasa Inggris Profesi di Bidang Perhotelan. Populasi penelitian adalah seluruh peserta. Subyek penelitian adalah mahasiswa program studi Diploma III, Bidang Studi Manajemen Akomodasi Perhotelansemester 4, STIPAR Triatma Jaya, Badung, Bali tahun ajaran 2017/2018 dengan sample berjumlah 36 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode guided conversation dapat meningkatan kemampuan berbicara mahasiswa,yang dibuktikan dari hasil analisis data kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif terjadi peningkatan rerata dari setiap evaluasi tes. Hasil rerata pratindakan berkisar 71.44yang mengindikasikan bahwa kemampuan berbicara mahasiswa dengan kategori baik namun belum memenuhi kriteria kemampuan berbicara talk as interaction di departemen Tata Graha yang diperlukan oleh seorang pramugraha yang harus mampu berbicara lancar, baik, dan efektif. Setelah penerapan metode guided conversation pada siklus I nilai rerata mahasiswa meningkat menjadi 76.14 dan selanjutnya menjadi 81.86 pada siklus II yang mengindikasikan pencapaian sangat baik

    Keterampilan Menulis Wacana Argumentasi Berbahasa Inggris Dengan Metode Esa Pada Mahasiswa Level Post Intermediate Di STIE Triatma Mulya

    Full text link
    Artikel ini berjudul “Keterampilan Menulis Wacana Argumentasi Berbahasa Inggris dengan Metode ESA pada Mahasiswa Level Post Intermediate di STIE Triatma Mulya”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kemampuan menulis wacana argumentasi pada mahasiswa STIE Triatma Mulya dan (2) faktor-faktor penghambat mahasiswa dalam menulis wacana argumentasi. Penelitian ini menggunakan teori pembelajaran dan pengajaran bahasa yang dikemukakan oleh Brown (2007) sebagai teori utama. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Teknik yang digunakan, yaitu check list, catat, rekam, dan tes tulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menulis wacana argumentasi mengalami peningkatan sebesar 4,14 %. Aspek-aspek yang mengalami peningkatan dalam tulisan mahasiswa adalah alat-alat kohesi gramatikal, ketepatan kata, dan mekanik. Namun, kategori tata bahasa masih memerlukan perhatian lebih banyak. Hal ini ditunjukkan oleh penurunan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan tata bahasa sebesar 0,34 %. Faktor-faktor yang menghambat mahasiswa dalam menulis wacana argumentasi adalah jenis tulisan itu sendiri, tata bahasa, dan pilihan kata
    corecore