5 research outputs found
PEMANFAATAN DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.)*MENJADI TEH HERBAL
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang 1) Kandungan senyawa fitokimia potensial daun kersen, 2) Proses pengolahan teh (herbal) daun kersen, 3) Mutu teh (herbal) daun kersen dan 4) Manfaat teh (herbal) daun kersen. Artikel ini*menggunakan penelitian studi literatur yaitu sumber dan*metode pengumpulan data*berasal dari sumber sumber atau tulisan dari penelitian terdahulu yang yang akurat dan relevan,dan diperoleh hasil studi literatur sebagai berikut*1) Kandungan senyawa fitokimia potensial Daun kersen atau dengan nama lain (Muntingia calabura L.) yaitu zat antikosidan seperti flavonoid, saponin dan tanin. 2) Proses pengolahan teh daun kersen melalui beberapa tahap yaitu penyortiran daun kersen kemudian dilakukan proses pencucian sehingga kotoran debu atau bulu halus pada permukaan daun kersen hilang, setelah itu daun kersen dioven selama 150 menit dengan suhu 50OC. 3) Teh herbal dari daun kersen dengan standar terbaik yaitu kadar abu 7,58%, kadar air 3,05%, aktivitas antioksidan 88,60%, dan kadar ekstrak dalam air 7,58. 4) Teh herbal berbahan dasar daun kersen mengandung*mengandung tanin flavonoid, saponin, memiliki efek sebagai antipiretik, analgetik , antiinflamasi, antioksidan dan antibakteri oleh karena itu banyak dimanfaatkan*sebagai obat tradisional
ANALISIS JENIS DAN DESAIN KEMASAN SNACK KERIPIK SINGKONG TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Kemasan selain menjadi pembungkus dan pelindung snack keripik singkong juga dapat dimanfaatkan sebagai pemikat minat beli konsumen yaitu dengan menambahkan desain pada kemasan serta pemilihan jenis kemasan yang sesuai. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) jenis kemasan produk snack keripik singkong terhadap minat beli konsumen; 2) desain kemasan produk snack kripik singkong terhadap minat beli konsumen; 3) jenis kemasan yang sesuai untuk membungkus keripik singkong. Data pada airtikel ini didapat dari mengumpulkan beberapa referensi pustaka atau jurnal ilmiah untuk mengkaji atau menganalisis pengaruh jenis dan desain kemasan kemasan produk keripik singkong terhadap minat beli konsumen. Data yang dikumpulkan pada penelitian merupakan data kualitatif berdasarkan observasi pustaka atau (Library Research). Dari penelitian beberapa literature yang dikaji menghasilkan: 1) jenis kemasan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen; 2) desain kemasan produk snack kripik singkong juga berpengaruh terhadap minat beli konsumen ; 3) jenis kemasan yang sesuai dengan fungsi dan efisiensi harga produksi keripik singkong adalah dengan menggunakan kemasan plastik, karena efisien secara fungsi dan harga kemasan.
Kata Kunci: kemasan, desain, keripik, minat konsume
PROPORSI SARI DAUN KELOR, SARI BUAH APEL DAN SUHU PENGERINGAN TERHADAP KESUKAAN ORGANOLEPTIK SELAI LEMBARAN
Selai lembaran merupakan modifikasi bentuk selai yang mulanya semi padat (agak cair) menjadi lembaran-lembaran yang kompak, plastis, dan tidak lengket. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) pengaruh interaksi proporsi sari daun kelor dengan sari buah apel dan suhu pengeringan terhadap kesukaan organoleptik selai lembaran; 2) kandungan zat gizi selai lembaran yang terbaik meliputi: energi, vitamin A, vitamin C, kalsium, zat besi dan kadar air; 3) harga jual selai lembaran yang diperoleh dari kesukaan organoleptik terbaik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pola faktorial 2X3 dengan variabel bebas yaitu suhu pengeringan (50°C dan 60°C) dan perbandingan proporsi sari daun kelor dengan sari buah apel (60%:40%, 50%:50%, 40%:60%). Pengambilan data dilakukan dengan metode observasi oleh 10 panelis terlatih dan 40 panelis semi terlatih. Analisis data menggunakan uji deskriptif dilakukan dengan metode Qualitative Descriptive Analysis (QDA), sedangkan uji hedonik menggunakan Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pengaruh interaksi proporsi sari daun kelor dengan sari buah apel dan suhu pengeringan berpengaruh terhadap kesukaan organoleptik selai lembaran, meliputi aroma, rasa, warna, tekstur dan kelenturan; 2) kandungan gizi per 100 g selai lembaran terbaik yaitu produk dengan proporsi sari daun kelor dengan sari buah apel 50%:50% dan suhu pengeringan 60°C mengandung energi 312.8 kkal, vitamin A 211.8 mg, vitamin C 44.9 mg, kalsium (Ca) 205.6 mg, zat besi (Fe) 4.86 mg, kadar air 29.8%; 3) harga jual selai lembaran terbaik per lembar (40 g) adalah Rp2.700,00.
Kata kunci: selai lembaran, proporsi sari daun kelor, sari buah apel, suhu pengeringan
ANALISIS KONDISI SANITASI DAN HIGIENE DI KANTIN SMA NEGERI 2 PARE KEDIRI
Sanitasi dan higiene di kantin sekolah sangat penting karena kantin sebagai tempat mengolah makanan dan minuman yang selanjutnya dihidangkan kepada konsumen. Kantin dapat menjadi tempat penyebaran penyakit melalui makanan dan minuman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) kondisi sanitasi di kantin SMA Negeri 2 Pare Kediri dan 2) kondisi higiene di kantin SMA Negeri 2 Pare Kediri. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif. Penggambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi kemudian disajikan melalui tabel dan presentase. Responden adalah penjamah makanan di kantin SMA Negeri 2 Pare Kediri yang berjumlah 6 orang. Hasil penelitian menunjukkan: 1) kondisi sanitasi di lingkungan kantin SMA Negeri 2 Pare Kediri tergolong sangat baik dengan ketercapaian 83,81%. Angka ini dicapai diantaranya melalui tempat sampah yang tertutup, washtafel yang terdapat sabun pencuci tangan ,dan air yang mengalir; 2) Pencapaian personal higiene yang paling besar adalah menggunakan pakaian bersih, menggunakan celemek bersih, menggunakan penutup rambut, kuku pendek dan bersih, menutup mulut / hidung saat batuk, bersin, tidak merokok saat berada di area kantin, rambut pendek, rapi, dan bersih, dan tidak terdapat luka pada anggota badan, dengan persentase 100%. Perlu peningkatan untuk kebiasaan mencicipi makanan dengan sendok atau alat makan karena dapat menjadi sumber kontaminasi. dan sebanyak 50 % penjamah makanan menggunakan perhiasan seperti cincin dan jam tanga
PENGARUH PROPORSI TEPUNG GARUT DAN TEPUNG BERAS MERAH TERHADAP KESUKAAN SIFAT ORGANOLEPTIK BISKUIT DURIAN
Biskuit adalah produk kue kering yang terbuat dari adonan yang dipanggang dan terbuat dari bahan dasar gula, telur, lemak dan terigu, dengan menambahkan atau tidak menambahkan bahan makanan lain yang diizinkan. Bahan biskuit durian ini adalah tepung garut dan tepung beras merah. Penelitian iini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh proporsi tepung garut dan tepung beras merah terhadap uji kesukaan sifat organoleptik, mengetahui produk terbaik dari biskuit durian dan kandungan gizi biskuit durian terbaik dilihat dari lemak, kalsium, protein,karbohidrat, dan fosfor. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu dengan observasi uji kesukaan sifat organoleptik yang dilakukan oleh 30 orang panelis. Analisis data yang dilakukan dengan uji anova tunggal (one way anova) dan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh proporsi tepung garut dan tepung beras merah terhadap tekstur, rasa, dan tingkat kesukaan dengan signifikan 0,000 dan tidak berpengaruh terhadap aroma dan warna pada biskuit durian. Produk dengan proporsi 0-5 g tepung beras merah lebih banyak disukai dari segi tekstur, rasa, dan tingkat kesukaan. Kandungan gizi produk biskuit durian terbaik dengan proporsi tepung garut dan tepung beras merah (30:0) sebagai berikut : lemak 55,11 g, protein 15,6 g, karbohidrat 98,3 g, kalsium 308,6 mg dan fosfor 456,18 mg.
Kata kunci : Biskuit Durian, Tepung Garut, Tepung Beras Mera