2 research outputs found
Penggunaan Citra Landsat 8 untuk Pemetaan Persebaran Lamun di Pesisir Pulau Batam
Landsat 8 satellite provides information (image / picture / photo map) operating free which can be downloaded from the official website. Lyzenga analysis is used to correction of water column so that the appearance of the object in satellite sensors for the better. The study was conducted during the month of August 2016 using the method with Lyzenga, proofreading imagery, as well as classification. The purpose of this research is to know the distribution of sea grass in coastal areas of the island of Batam using Landsat 8, by looking at the physical parameters of the ocean in-situ temperature and dissolved oxygen (DO). These results indicate the relationship of the distribution of each station has the lowest value that is at Piayu sea, and the highest brightness values are in the area of Nongsa sea, dissolved oxygen (DO) is highest in the area Piayu sea and the highest temperature in the area Sekupang sea with a value of 80 mg/l and 36.50 C. His cause is not found in mono-specific sea grass life and the area, and there are no real ecological disturbances, such as the characteristics of the habitat, community structure, and the threat of sea grass distribution plan participate discussed
Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Antidiabetik Oral di Rumah Sakit Harapan dan Do'a Kota Bengkulu
Diabetes mellitus termasuk kelainan metabolik heterogen dimana ditunjukkan dengan adanya hiperglikemia. Sebuah kunci untuk berhasilnya terapi DM yaitu melalui peningkatan kualitas hidup pasien yang bisa diukur memanfaatkan kuesioner DQLCTQ (Diabetes Quality of Life Clinical Trial Quessionnaire). Penelitan ini memiliki tujuan guna mengetahui kualitas hidup pasien diabetes melitus tipe 2 dengan antidiabetik oral di Rumah Sakit Harapan dan Do'a Kota Bengkulu berdasar faktor pola terapi yang diterima pasien, jenis obat yang digunakan, dan karakteristik responden. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain Cross Sectional dengan pengambilan data pasien secara concurrent. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Harapan dan Do'a Kota Bengkulu. Sampel penelitian ini sejumlah 98 pasien DM tipe 2 yang melakukan kontrol ke rumah sakit ketika penelitian berlangsung dan memperoleh obat antidiabetik oral dan bersedia mengisi kuesioner DQLCTQ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara faktor karakterisktik responden terhadap kualitas hidup. Skor kualitas hidup pasien yang mendapatkan akarbose, metformin, dan sulfonilurea, masing-masing adalah 61,0;61,3 dan 61,4. Hasil uji statistik dengan ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pasien tersebut (p=0,812). Pasien dengan pengobatan ADO tunggal skor kualitas hidupnya 64,0 sedangkan pasien dengan pengobatan ADO kombinasi skor kualitas hidupnya 62,3. Perbedaan ini berdasarkan uji Independent sample t-test, perbedaannya tidak berbeda signifikan (p=0,134)