10 research outputs found

    Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap kerusakan sel hepar tikus wistar jantan sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis

    Get PDF
    Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu tanaman yang mudah dijumpai karena tempat tumbuhnya yang liar di pinggir jalan, lapangan dan di tempat terbuka yang terpapar sinar matahari. Secara empiris tanaman putri malu telah digunakan sebagai obat susah tidur (insomnia). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data toksisitas subkronis dari efek pemberian ekstrak air herba putri malu terhadap histopatologi hepar. Prosedur pengujian toksistas subkronis ini dilakukan selama kurun waktu 28 hari yang mengacu pada metode OECD 407. Pada penelitian ini hewan percobaan dibagi dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif yang merupakan kelompok normal dengan pemberian aquades, kelompok uji dan kelompok satelit yang diberi ekstrak air herba putri malu sesuai dosis (400mg/kgBB, 600mg/kgBB, dan 900mg/kgBB). Kemudian dilakukan pembedahan dan pembuatan preparat histologi untuk melihat kerusakan hepar baik nekrosis hepatosit maupun dilatasi sinusoid. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya. Berdasarkan hasil perhitungan rerata, jumlah nekrosis hepatosit tertinggi terjadi pada kelompok uji dosis 600mg/KgBB yaitu sebesar 94,00±5,98 sel dan jumlah dilatasi sinusoid terbanyak terjadi pada kelompok satelit dosis 900mg/KgBB yaitu sebesar 102,00±36,38 dilatasi sinusoid. Hasil analisis data menggunakan one way anova dan Kruskal Wallys menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar kelompok baik nekrosis hepatosit maupun dilatasi sinusoid. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu selama 28 hari per oral tidak menimbulkan kerusakan sel hepar tikus wistar jantan

    Pengaruh ekstrak air herba putri malu terhadap kerusakan sel hepar tikus wistar jantan sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis

    No full text
    Tanaman putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan salah satu tanaman yang mudah dijumpai karena tempat tumbuhnya yang liar di pinggir jalan, lapangan dan di tempat terbuka yang terpapar sinar matahari. Secara empiris tanaman putri malu telah digunakan sebagai obat susah tidur (insomnia). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh data toksisitas subkronis dari efek pemberian ekstrak air herba putri malu terhadap histopatologi hepar. Prosedur pengujian toksistas subkronis ini dilakukan selama kurun waktu 28 hari yang mengacu pada metode OECD 407. Pada penelitian ini hewan percobaan dibagi dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif yang merupakan kelompok normal dengan pemberian aquades, kelompok uji dan kelompok satelit yang diberi ekstrak air herba putri malu sesuai dosis (400mg/kgBB, 600mg/kgBB, dan 900mg/kgBB). Kemudian dilakukan pembedahan dan pembuatan preparat histologi untuk melihat kerusakan hepar baik nekrosis hepatosit maupun dilatasi sinusoid. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop cahaya. Berdasarkan hasil perhitungan rerata, jumlah nekrosis hepatosit tertinggi terjadi pada kelompok uji dosis 600mg/KgBB yaitu sebesar 94,00±5,98 sel dan jumlah dilatasi sinusoid terbanyak terjadi pada kelompok satelit dosis 900mg/KgBB yaitu sebesar 102,00±36,38 dilatasi sinusoid. Hasil analisis data menggunakan one way anova dan Kruskal Wallys menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antar kelompok baik nekrosis hepatosit maupun dilatasi sinusoid. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak air herba putri malu selama 28 hari per oral tidak menimbulkan kerusakan sel hepar tikus wistar jantan
    corecore