583 research outputs found
Pemberian Citicoline Pada Tikus Cedera Saraf Mentalis: Ekspresi Gen SIRT1 Ganglion Trigeminal: the Administration of Citicoline on Rat Model with Mental Nerve Crush Injury: Gene Expression of Trigeminal Ganglion SIRT1
Cedera saraf perifer menyebabkan jumlah neuron menurun di ganglion sensorik, sehingga regenerasinya tidak baik. Pemberian Citicoline telah dilaporkan dapat memperbaiki kondisi fungsi motorik dan mencegah nyeri neuropati pada model tikus cedera saraf perifer. Pada ganglion sensorik, peningkatan regenerasi terkait dengan SIRT1 yang mendorong kelangsungan hidup neuron. Penelitian ini bertujuam untuk menguji hipotesis bahwa pemberian citicoline meningkatkan ekspresi gen SIRT1 fase akut pada model tikus cedera saraf mentalis. Setelah dianestesi, saraf mentalis kanan dijepit dengan klem tanpa gerigi selama 30 detik. Tikus-tikus dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok operasi sham, kelompok cedera dan kelompok citicoline. Citicoline diberikan secara i.p. 50 mg/kg BB/hari selama 7 hari. Tikus dinekropsi pada hari ke-1, 3 dan 7 setelah cedera. Pada hari ke-1,3,7 (3 tikus per kelompok), ganglion trigeminal kanan dipotong dan diekstraksi RNA, reverse transcriptase PCR dan qPCR untuk melihat ekspresi gen SIRT1. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan ekspresi SIRT1 hari ke-7 setelah cedera saraf mentalis tikus yang diberikan terapi citicoline i.p. Sebagai kesimpulan, pemberian citicolin segera setelah cedera saraf mentalis meningkatkan ekspresi SIRT1 pada hari ke-7
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Hasil Kinerja Karyawan pada Tb Harmoni Bangunan
TB Harmoni Bangunan merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi semen dari PT. Semen Padang dan eksplorasi pertambangan batu bara yang dalam menilai kinerja karyawan hanya berdasarkan pengamatan langsung yang belum memiliki sebuah standar penilaian dalam membandingkan hasil kinerja satu karyawan dengan karyawan yang lain sehingga membuat pimpinan kesulitan dalam memberikan sebuah penghargaan bagi karyawan yang memiliki hasil kinerja terbaik. Tujuan dari penelitian ini untuk memberikan solusi untuk permasalahan yag terjadi dengan menawarkan sistem pendukung keputusan dalam menilai hasil kinerja karyawan terbaik dengan menggunakan beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh pimpinan TB Harmoni Bangunan. Dalam membangun sistem pendukung keputusan ini menggunakan bahasa pemograman PHP dan database MySQL dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting), WP (Weighted Product) dan TOPSIS (Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution). Kerangka kerja penelitian ini terdiri dari Perumusan masalah, studi literatur, pengumpulan data, pengembangan sistem, dan penyusunan laporan. Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan oleh pimpinan dan manager dalam menilai hasil kinerja karyawan dimilikinya
Pengaruh Umur Terhadap Persentase Karkas Dan Non Karkas Pada Ternak Kerbau
The objective of this experiment was to reveal carcass and non-carcass percentage of male buffalo slaughtered at Slaughter House, Jambi. There were 60 male buffalo consist of 30 male buffalo with two pair of Incicifus (I2) and 30 male buffalo with four pair of pasang Incicifus (I4). Parameters measured were slaughter weight, carcass weight and non-carcass weight. Results of this experiment showed that the slaughter weight of buffalo at age I2 and I4 were 338. 56±18.5 kg and 387.48±45.5 kg respectively, the carcass weight at age I2 and I4 were 148.56 kg 169.36 kg respectively and the non-carcass weight at age I2 and I4 were 137.40 kg and 157.19 kg respectively. The carcass percentage for I2 and I4 were 43.89 and 43.72 % respectively and the non-carcass percentage for I2 and I4 were40.58 and 40.57 % respectively. It could be concluded that the age effect was not significantly different (P >0,05) on the carcass percentage carcass and non-carcass percentage on male buffalo
Pengaruh Beberapa Dosis Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Dan Media Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Fase Main Nursery
Research on effects of some dose of palm oil mill effluentand media on the growth of oil palm Seedlings( Elaeisguineensis Jacq .) fase main nursery, plantation experiment have been conducted in garden experiment of the Agriculture Faculty, Riau University was startedon march until june 2015. with the aim to get the dose of palm oil mill effluent and media works best for seedlings growth palm oil. A field experiment was conducted by using split plot design, in which three levels of media ie; Ultisol ,Histosol , and mixure, were assigned to main plot and four levels of palm oil mill effluentie; control , 0.8 l , 1.6 l , and 2.4 l. The Parameters observed were plant height, leavesnumber, the increase in diameter stump,root volume, root crown ratio, dry seedling weight.Based on research results that palm oil mill effluent 2.4 l in a media mixure show results in best than other treatment to increase plant height,diameter stump, root crown ratioon palm oil in main nursery
Membangun Aplikasi Bel Otomatis Berbasis Mikrokontroler di SMA Unggul Sakti Jambi
Sistem bel pada SMA Unggul Sakti Jambi dilakukan masih secara manual walaupun sudah bertenaga listrik, penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem bel otomatis yang menggunakan perangkat mikrokontroler yang dilakukan dengan tahapan studi literatur, pengumpulan data, analisis sistem, pengembangan sistem dan pembuatan laporan. Penelitian ini menghasilkan aplikasi bel otomatis yang dapat memprogram jadwal bel yang telah ditentukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2010 Express yang dapat membantu siste
Pengukuran dan Pendugaan Erosi pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit dengan Kemiringan Berbeda
This study aims to determine the amount of erosion in oil palm plantations in various slopes and determine the extent of erosion in oil palm plantations. This research was conducted in oil palm plantations PT. Chemical Tirta Utama, conducted over four months from December 2015 to March 2106. The study was conducted by two methods, namely the methods of measurement and prediction of erosion. Measurements of erosion are conducted by placing small plots in the area gawangan dead plant oil palm on land slope of 9%, 19% and 31%. Estimation of erosion performed using USLE method. The results showed that the amount of soil erosion in oil palm plantations using small plots highest on the slope of 9%, amounting to 5.38 tonnes / ha, whereas the lowest on slopes of 31% amounting to 2.83 tonnes / ha. For the method of soil erosion USLE highest on the slope 31% ie 431.98 tons / ha, whereas the lowest on the slope of 9% is 386.55 tons / ha. The degree of erosion in oil palm plantations by estimating method USLE at an inclination of 9%, 19% and 31%, respectively, are 11.64, 12.53 and 14.04 which are all included in the very high category. The level of erosion in oil palm plantations with small terraced plots measuring method at an inclination of 9%, 19% and 31%, respectively 0.16, 0.12 and 0.09 which are all included in the low category
Analisis Stabilitas dan Kapabilitas Proses Spinning Benang Katun dengan Metode Six Sigma (Studi Kasus PT. Primissima)
As a textile company which produces grey, PT. Primissima surely needs high quality yarn which is also produced in its factory as its main basic material. Decline in yarn quality that significantly happened on May until August 2004 causes negative effects to the company, especially in costumer satisfaction. Analysis of process stability and capability is should be done to prove and explain the problem, particularly on the existing spinning III process.
Analysis using Six Sigma method begins with identifying costumer needs into the critical to quality characteristics (CTQ), determining CTQ priority level based on customer importance rating and customer satisfaction rating, and last, measuring sigma value, process stability and process capability of the CTQ top priority level.
The result that focused on unevenness yarn CTQ shows, with sigma value of 4.07 sigma, process condition isn't stable and capable enough to meet the company's specification target. From the process analysis is also obtained information that many factors like environment, machine, tool, process, material, employee, and measurement system are supposed causing the problem. Improvement and control suggestions are also given here.
Keywords : Six Sigma, process stability, process capability, spinning process, CTQ, unevenness yarn
Studi Eksperimen Perbandingan Laju Korosi Pada Plat ASTM (American Society for Testing and Material) A36 Dengan Menggunakan Variasi Sudut Bending
Proses pembentukan plat baja dalam industri kelautan diketahui bervariasi proses pengerjaannya, tidak hanya pengelasan saja, namun dapat pula konstruksi bending (bengkok). Bending, mempunyai dua variasi metode yaitu hot bending dan cold bending. Untuk mengetahui metode mana yang lebih tepat digunakan pada industri kelautan, dilakukan penelitian dengan menggunakan perbandingan kedua metode bending tersebut menggunakan variasi sudut yakni 90° dan 135°. Masing-masing sudut yang digunakan dibagi menjadi tiga spesimen yang akan mempengaruhi laju korosi pada plat tersebut. Uji laboratorium dengan menggunakan NaCl 2% dilakukan untuk mengetahui berapa laju korosi dari metode hot bending dan metode cold bending. Perhitungan kemudian dilakukan setelah hasil laju korosi didapat, untuk menentukan grafik laju korosi dari variasi bending tersebut. Hasil uji laju korosi pada metode cold bending dengan sudut bending 90° adalah 0,54 mm/year, dan untuk sudut bending 135° adalah 0,32 mm/year. Sedangkan hasil uji laju korosi pada metode hot bending dengan sudut bending 90° adalah 0,53 mm/year, dan untuk sudut bending 135° adalah 0,24 mm/year. Metode cold bending diketahui mempunyai nilai laju korosi lebih besar dibandingkan metode hot bending. Morfologi permukaan spesimen dianalisa dengan menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM). Permukaan spesimen dengan metode cold bending diketahui mengalami Perubahan yang cukup besar dibanding spesimen dengan metode hot bending
- …