126 research outputs found
Perkembangan Bunga dan Buah Pirdot (Saurauia Bracteosa Dc.) di Arboretum Aek Nauli
Saurauia bracteosa is a potential plant for tumor and cancer medicine, but information about the reproductive system is currently unknown. The purpose of this study was to determine the development phases of S. bracteosa flower and fruit. The study was conducted by observing structural characteristics of flower and development stages from flower until ripe fruit. Phenology of flower and fruit development were classified into five stages namely flower initiation, small bud stage, large bud stage, anthesis, and fruit development. Changes in color, shape, size, and time period of each stage in twenty inflorescences of four plants were observed. The period from flower initiation to fruit maturity of S. bracteosa took on average 145 days. Flower initiation took on average 16 days, small bud stage occurred in 38 days, large bud phase occurred in 16 days, anthesis stage took on average 5 days and fruit development would complete in 74 days
Morphology of Intestinal Goblet Cells of The Dromedary (Camelus dromedarius)
Morphology of the goblet cells in the intestine of the dromedary (Camelus dromedarius ) was carried out by light and electron microscopes. Histologically, the goblet cells appeared as globular or ovoidshaped with basally located flat nuclei. They were dispersed among the columnar cells lining the epithelia of the villi and crypts of Lieberkuhn, and they increased greatly in number towards the rectum. Goblet cells showed positive reaction to (PAS) stain. Ultrastructurally, the scanning electron microscopy showed villi with rough surface which displayed goblet cells and microvilli in the small intestine. In the large intestine, the surface of the mucosal fold was characteristically covered by goblet cells and epithelial cells. The ultrastructure of the goblet cells showed the cell membrane lacked microvilli and the cytoplasm contained numerous large spherical granules of mucin, rough endoplasmic reticulum and mitochondria. The nucleus containing eccentric nucleolus, chromatin and heterochromatin materials.Key words: dromedary, goblet cells, intestine, morpholog
Physical Training Profile and Training Patterns of Paragliding Athletes
This study aims to determine the ideal physical training program and optimal training patterns for paragliding athletes. The research method used is qualitative with a case study approach to describe and analyze the perceptions of athletes and coaches. In this case, the participants in this study were 1 female athlete aged 22 years and 1 male coach aged 61 years in the paragliding sport of DKI Jakarta. Questionnaires, interviews, and documentation were used to collect data. The results of the athlete's questionnaire with the following indicators: 1) talent/seed guidance 83%, 2) coaching 67%, 3) physical, technical, tactical and psychological training program 75%, 4) nutrition intake 100%, 5) training cycle 50%, 6) facilities and infrastructure 100%, 7) Achievement 100%. Likewise, the results of the coach's questionnaire with the following indicators: 1) talent/seed guidance 100%, 2) coaching program 100%, 3) training cycle 75%, 4) management structure 80%, 5) facilities and infrastructure 50%, 6) Achievement 100%. This study shows that the ideal physical training pattern for paragliding athletes is one that is systematic, progressive, and tailored to the needs of the athlete, the optimal training pattern to improve the performance of paragliding athletes is to follow a structured and consistent training pattern
Implementasi Model Pembelajaran Life Kinetic Terhadap Peningkatan Atensi Belajar Siswa Sekolah Dasar
Tujan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas guru dalam melakukan proses pembelajaran melalui berbagai model. Peneliti mencoba memberikan pembelajaran menggunakan model Life Kinetic dalam rangka peningkatan atensi belajar siswa yang dilihat dari tingkat atensi siwa di salah satu sekolah dasar, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang. Kegiatan pengabdian yang dilakukan ini berupa kegiatan sosialisasi dan implementasi model pembelajaran Life Kinetic dalam pembelajaran penjas bagi guru-guru penjas yang ada di Sumedang. Dari hasil implementasi tersebut diperoleh hasil pembelajaran meningkat sejalan dengan atensi belajar siswa melalui model Life Kinetic. Hasil evaluasi setelah dilakukan sosialisasi penggunaan tentang model ini menunjuk bahwa program tersebut telah memenuhi kebutuhan guru-guru serta telah dirasakan manfaatnya. Secara umum bahwa hasil implementasi model pembelajaran Life Kinetic ini sangat bermanfaat, khususnya bagi guru-guru pendidikan jasmani
Bone Activity Biomarkers and Bone Mineral Density in Children with Chronic Kidney Disease
Introduction: Chronic kidney disease - mineral and bone disorder (CKD-MBD) is a spectrum of bone minerals changes that range from high turnover lesions of secondary hyperparathyroidism to the low turnover lesions of adynamic bone disease. Bone biopsy is the gold standard for the diagnosis, but it is not routinely performed because it is invasive technique.
Methods: Fifteen CKD children on regular hemodialysis (group I) and 15 CKD children on conservative management (group II) were selected from the nephrology clinics of Zagazig University Hospitals along with 15 age and sex-matched healthy controls. Participants were subjected to biochemical assessment that included osteocalcin (OC), total and bone-specific alkaline phosphatase (tALP and bALP), isomerized beta form of type I collagen cross-linked telopeptide (β-Crosslaps) and intact parathyroid hormone (iPTH) levels. Patients with CKD also had their bone mineral density (BMD) measured using dual energy X-ray absorptiometry (DEXA) at lumbar spine and femoral neck.
Results: Serum β-Crosslaps, OC and bALP were significantly higher in patient groups than controls and in group I compared to group II .There was a negative significant correlation between mean Z-score at lumbar spines and bALP, OC and iPTH in group I and with β-Crosslaps in both patient groups. The mean Z-score at femoral neck correlated negatively with bALP in group I, with OC in group II and with iPTH and β-Crosslaps in both groups.
Conclusion: Biochemical bone markers and assessment of BMD in patients with CKD may have a role in the early detection of CDK-MBD.
Keywords: chronic kidney disease; bone mineral density; bone biomarker
PROFIL KEMAMPUAN PSIKOMOTORIK GURU PENJAS SD : ANALISIS BUKU
Penelitin ini dilatar belakangi oleh ketidaksesuaian antar perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan kurikulum 2013. Untuk merespon hal itu maka peneliti melakukan penelitian analisis buku yang bertujuan untuk melengkapi, menambahkan, serta memperbaiki kekurangan penelitian sebelumnya bahwasannya masih ada kesejangan antara materi yang di ajarkan di sekolah dasar dengan universitas membuat guru kurang memahami materi yang disampaikan kepada anak sekolah dasar. Penelitian ini menganalisis buku bahan ajar dan silabus sebagai pengembangan dari kurikulum. Penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan psikomotirk yang harus dimiliki oleh guru Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar yaitu motor chaining sebanyak 56-58%, specific responding sebanyak 24-27%, dan rule using sebanyak 17-18%. Berdasarkan data tersebut maka keterampilan psikomotorik yang harus dimiliki yaitu motor chaining sebanyak 56-58%, specific responding sebanyak 24-27%, dan rule using sebanyak 17-18%
kesiapan guru penjas menghadapi kurikulum merdeka di sekolah dasar
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana KESIAPAN GURU PENJAS MENGHADAPI KURIKULUM MERDEKA DI SEKOLAH DASAR penggerak agar bisa menjadi bahan pertimbangan untuk nantinya bisa dikaji ulang oleh pemerintah terkait kurikulum merdeka ditahun 2024 nanti. Adapun metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi, yang melibatkan 4 orang partisipan guru penjas di 4 sekolah dasar penggerak yang ada di kecamatan sumedang utara, dengan instrumen angket, wawancara dan dokumentasi yang hasilnya  guru penjas masih belum siap dalam menghadapi kurikulum merdeka, perlu diadakannya pendampingan khusus untuk guru penjas yang diberikan oleh orang yang memang paham betul bagaimana kondisi guru penjas saat dilapangan, serta  pelatihan mengenai penyusunan bahan ajar, praktek dilapangan, serta bagaimana sistem penilaian agar nantinya guru penjas siap untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka, sehingga tujuan dari kurikulum merdeka ini dapat tersampaikan dengan maksimal. (Kesiapan Guru Penjas, Kurikulum, Kurikulum Merdeka)Â
Pengaruh Permainan Tradisional Lari Balok Terhadap kemampuan Gerak Dasar Lokomotor Anak
Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Permainainan Tradisional Lari Balok terhadap Peningkatan Gerak Dasar Lokomotor pada Anak dan juga untuk mengetahui Seberapa Besar Pengaruh Permainan Lari Tradisional Balok terhadap Kemampuan Gerak Lokomotor Anak dalam pembelajaran melalui implementasi permainan lari balok tradisional pada anak di salah satu SDN Sumedang Selatan kelas IV. Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan desain “pre ekperimen pretest dan posttest†melalui pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang menggunakan data numerik dan fokus pada hasil pengukuran objektif melalui analisis statistik. metode ini memberikan perlakuan dengan modifikasi alat. Setelah memperoleh data melalui pengumpulan data, data harus diolah sehingga dapat disajikan sebagai data yang menarik, memiliki makna, serta memberikan jawaban atas topik penelitian. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan uji Regresi linier dapat diartikan bahwasanya selain memberikan pengaruh juga besaran dari pengaruh besar. Hasil dari pengkuadratan hasil koefisien korelasi atau R, lalu hasil R square dari besaran pengaruh ini 75,1%. Fakta lain yang ditemukan saat di lapangan bahwa dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar lokomotor anak tidak hanya dipengaruhi atas latihan dasar atau perlakuan yang diberikan saja. Namun pada kesiapan seorang anak juga mampu melatih konsentrasi dan fokus pada siswa pada saat dimulainya kegiatan yang berlangsung. Dari hasil penelitian juga pengolahan data di atas dapat diartikan bahwasanya dapat mempengaruhi permainan lari tradisional balok terhadap gerak dasar lokomotor anak. Salah satu bentuk permainan yang dapat membantu tumbuh kembang anak adalah permainan tradisional. Perkembangan gerak dasar anak-anak sangat erat kaitannya dengan permainan tradisional, Aspek pengendalian diri juga dapat dikembangkan melalui permainan tradisional. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan hasil uji hipotesis diketahui bahwa Sig. ( 2-tailed) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh permainan tradisional lari balok terhadap gerak lokomotor anak sekolah dasar, artinya terdapat pengaruh yang signifikan penerapan permainan lari balok tradisional dalam peningkatan gerak dasar lokomotor ana
ANALISIS MOTIVASI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR PASCA PANDEMI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisa motivasi mengajar guru pendidikan jasmani sekolah dasar di era pasca pandemi. Metode penelitian ini berjenis Kualitatif dengan desain studi kasus. Dalam hal ini untuk motivasi guru dalam meningkatkan kualitas pengajar setelah pasca pandemi yang menghambat pembelajaran disekolah dasar. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 21 guru pendidikan jasmani sekolah dasar Kecamatan Tanjungsari, dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi serta penggunaan Google Form sebagai alat dukungan agar mendapatkan data yang dibutuhkan. Hasilnya menjelaskan bahwa terdapat 60% guru memiliki motivasi intrinsik yang timbul dengan berbagai sudut pandang yang dijelaskan seperti faktor passion terhadap pekerjaan, profesionalisme, dan pandangan mengubah pendidikan indonesia agar lebih maju. Serta terdapat 40% memiliki motivasi ekstrinsik seperti memiliki dukung dari luar, masa depan yang jelas dan memiliki kebanggan tersendiri menjadi seorang guru. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa motivasi terbesar ialah intrisik yang dimana memiliki motivasi yang paling banyak timbul karena dalam diri memiliki keinginan yang besar untuk mengubah arah pendidikan Indonesia ke arah lebih baik khususnya pasca pandemi dan motivasi dari luar ikut menyumbangkan dorongan yang memiliki makna lebih terhadap arah serta membentuk keprofesional dalam bidang kependidikan. Selain itu penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi guru atau akademisi sebagai salah satu solusi agar dapat mengembangkan motivasi guru Pendidikan jasmani disekolah dasar di pasca pandemi
Karakteristik Perawat Sebagai Pendidik Klinik Keperawatan (Clinical Instructor) dalam Proses Pembelajaran Klinik
ABSTRAK
Latar belakang. Pembelajaran klinik atau lapangan adalah kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan di lingkungan klinik termasuk di dalamnya adalah rumah sakit, klinik, rumah bersalin, puskesmas dan masyarakat. Pendidikan keperawatan sangat berkaitan erat antara pembelajaran di kelas dan pembelajaran di klinik, karena pembelajaran di klinik merupakan elemen yang sangat penting dalam pendidikan keperawatan. Pembelajaran klinik memfasilitasi peserta didik agar terpapar oleh berbagai macam aspek social, kultural, biologis, psikologis dan mental dalam merawat pasien. Pendidik klinik mempunyai tanggung jawab penting dalam memberikan motivasi untuk meningkatkan percaya diri mahasiswa.
Tujuan. Memperoleh gambaran demografi pendidik klinik keperawatan dan memperoleh gambaran kepuasan pendidik klinik sebagai pendidik klinik keperawatan secara secara subjektif.
Metodologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang akan memberikan gambaran secara akurat mengenai karakteristik demografi pendidik klinik keperawatan dan tingkat kepuasannya sebagai pendidik klinik keperawatan. Subjek penelitian adalah pendidik klinik atau dalam keperawatan lebih dikenal dengan clinical instructor (CI) yang pernah atau sedang melaksanakan proses bimbingan klinik baik di rumah sakit ataupun di puskesmas dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 60 responden.
Hasil penelitian. Terdapat karakteristik clinical instructor yang bervariasi jumlah terbanyak adalah perempuan pada rentang usia >40- 50 tahun, mempunyai latar belakang pendidikan rata-rata S1 Keperawatan+Ners dengan pengalaman kerja pada rentang >5-10 tahun. Skala kepuasan pada rentang tinggi sehingga dapat disimpulkan mempunyai kepuasan yang tinggi pula.
Kesimpulan. Mengingat pentingnya peran Clinical Instructor maka sangat perlu untuk diperhatikan kualifikasi clinical instructor yang terstandar. Dalam hal ini perlu di buat standar misalnya mengacu pada pendidikan di luar negeri bahwa clinical instructor harus ditentukan kualifikasi pendidikan, kemudian pengalaman bekerja sesuai dengan keahlian yang dimilikinya, dan mempunyai kemampuan untuk mengajar
Kata kunci: Pendidik klinik; Clinical instructor; pembelajaran klinik
ABSTRACT
Background. Clinical or field learning is a learning activity that is held in the clinic environment including hospitals, clinics, maternity homes, health centres and community. Nursing education is closely linked to classroom learning and clinical learning, as clinical learning is a very important element of nursing education. Clinical learning facilitates learners to be exposed to a wide range of social, cultural, biological, psychological and mental aspects of caring for patients. Clinic educators play an important role in motivating students to increase their confidence.
Purpose. Obtain a demographic picture of a nursing clinic educator and gain a subjective view of the clinical educator as a nursing clinic educator.
Methodology. This study uses a descriptive research method that will provide an accurate picture of the demographic characteristics of a nursing clinic educator and its level of satisfaction as a nursing clinic educator. The research subjects were clinical educators or in nursing better known to clinical instructors (CI) who have been or are currently conducting clinical guidance in the hospital or the health centres with a total sampling technique of 60 respondents.
The results of the research. There are clinical characteristics of the most varied instructors are women in the age range> 40-50, with a mean educational background of Bachelor of Nursing with work experience in the range> 5-10 years. Satisfaction scales at high ranges can be concluded to have high satisfaction.
Conclusion. Given the importance of the Clinical Instructor's role then it is important to note that the clinical instructor's qualifications are up to date. In this case, it is necessary to set standards such as referring to overseas education that the clinical instructor should be determined by educational qualification, then experience working b his / her expertise, and ability to teach
Keywords: Clinical educator; Clinical instructor; Clinical learnin
- …