5 research outputs found

    Hubungan antara Dimensi-dimensi Iklim Organisasi Sekolah dengan Burnout pada Guru SMP di Kecamatan Pagentan, Banjarnegara, Jawa Tengah

    Full text link
    Tugas guru tidak hanya mengajar tetapi juga dituntut untuk menyelesaikan tugas administrasi sebagai penunjang sertifikasi guru. Kondisi tersebut membuat beban kerja guru menjadi tinggi sehingga dapat memicu timbulnya burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah dengan burnout. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 30 orang guru. Pengumpulan data menggunakan skala iklim organisasi sekolah dan burnout. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program sistem komputasi program SPSS versi 16.00 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara variabel iklim organisasi sekolah bersama-sama tidak ada hubungan yang signifikan antara dimensi-dimensi iklim organisasi sekolah terhadap burnout. Namun secara terpisah terdapat tiga dimensi prediktor yang memiliki korelasi yang sangat signifikan dengan burnout dan yaitu: directive principal behavior, restrictive principal behavior, dan intimate teacher behavior. Sumbangan efektif ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut: dimensi directive principal behavior sebesar 12%, sumbangan efektif restrictive principal behavior sebesar 10%, dan sumbangan efektif intimate teacher behavior sebesar 19%. Tiga dimensi predictor yang lain tidak ada hubungan yang signifikan dengan burnout adalah supportive principal behavior, collegial teacher behavior dan disengaged teacher behavior. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua dimensi dalam iklim organisasi sekolah berkorelasi dengan burnou

    Membangun Kepercayaan Nasabah pada Internet Banking

    Full text link
    - Kepercayaan nasabah menjadi hal penting dalam meningkatkan pelayanan bertransaksi di Bank. Tujuan dari penelitian ini membangun kepercayaan nasabah melalui penerimaan kualitas dan penerimaan risiko. Terdapat 100 nasabah yang digunakan untuk mengkaji hubungan dan pengaruh antar variabel penelitian yang diuji melalui hipotesis. Melalui kuesioner yang disebar pada tahun 2015. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan yang berbanding terbalik antara penerimaan kualitas dan penerimaan risiko, serta kepercayaan nasabah dapat ditingkatkan melalui peningkatan penerimaan kualitas dan penekanan penerimaan risiko nasabah atas produk internet banking. Penelitian ini menyempurnakan penelitian sebelumnya dan memiliki implikasi pada penerapan pelayanan nasabah secara online di Bank Rakyat Indonesia

    HUBUNGAN KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN ORGANISASI DAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA

    No full text
    Peningkatan pendidikan Muhammadiyah sebagai pencetak kader pelopor, pelangsung dan penyem-purna dakwah belum dioptimalkan dengan baik oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukabumi sehingga kurang kepuasan yang dirasakan oleh sekolah khususnya guru untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sebenar-benarnya pada setiap kegiatan belajar-mengajar di sekolah Muhammadiyah. Permasalahan kepuasan kerja guru ini diduga berhubungan dengan faktor kepemimpinan, lingkungan organisasi dan motivasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kepemimpinan, lingkungan organisasi dan motivasi dengan kepuasan kerja guru Muhammadiyah Sukabumi. Metode penelitian bersifat eksplanatori. Pengambilan sampel menggunakan teknik sensus dan skala pengukuran menggunakan skala Likert. Hasil penelitian dianalisis dengan rumus korelasi Rank Kendall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, lingkungan organisasi dan motivasi secara parsial dan bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru Muhammadiyah di wilayah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sukabumi. Pengaruh tersebut sebesar 56,30%, sementara 43,70% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan demikian, peningkatan kepuasan kerja guru perlu diimbangi dengan memperbaiki kepemimpinan, lingkungan organisasi dan motivasi, baik secara parsial maupun secara bersama-sama

    Pengembangan Video Pembelajaran Kepenyiaran Materi Produksi Program Televisi untuk Mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang

    Full text link
    Materi pembelajaran perlu dirancang secara sistematis, dengan cara memberdayakan teknologi pembelajaran dan media pembelajaran di kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Untuk itu diperlukan penggunaan media pembelajaran yang dapat membantu dosen dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan video pembelajaran mata kuliah teknologi kepenyiaran temaproduksi program televisi yang valid dan efektif. Pengembang media ini menggunakan model pengembangan dari Lee dan Owens, diantaranya terdapat 5 tahap pendekatan penelitian dan pengembangan, yaitu (1) Assesment/analysis (analisis); (2) Design (Desain); (3) Development (Pengembangan); (4) Implementaion (Penerapan); (5) Evaluation (Evaluasi). Audiens dalam penelitian ini adalah mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang, jumlah populasi mahasiswa dalam penelitian ini adalah 51 orang yang terbagi dalam 3 kelas. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media diperoleh presentase 93,75% sedangkan hasil validasi yang diperoleh dari ahlimateri diperoleh presentase 80%. Hal ini menujukan bahwa aplikasi ini dinyatakan valid dan layak digunakan. Hasil dalam penelitian ini diperoleh presentase 77,67% dan 78,75%. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan secara umum media video pembelajaran ini sudah layak digunakan dalam pembelajaran

    Optimization of Sugarcane Bagasse Ash Utilization for Concrete Bricks Production Using Plackett-Burman and Central Composite Design

    Get PDF
    PT. Industri Gula Glenmore (PT. IGG) setiap tahunnya memproduksi 14.300 ton abu ampas tebu (AAT) sebagai hasil samping pembakaran boiler yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Menariknya, AAT memiliki kandungan silika tinggi yaitu 68,5% yang dapat ditingkatkan nilainya sebagai substitusi parsial semen dalam pembuatan bata beton. Oleh karena itu, pada penelitian ini komposisi dan ukuran partikel AAT dioptimalkan dalam pembuatan bata beton. Optimasi dilakukan dengan menggunakan Response Surface Methodology (RSM) untuk memahami perilaku faktor-faktor signifikan yang mempengaruhi kuat tekan bata beton. RSM ditentukan dengan menggunakan software Design-Expert V11. Bata beton dibuat dengan perbandingan semen dan pasir menggunakan perbandingan 1:6 dengan variasi AAT 5% sampai 25% dari berat normal semen. Hasil pengujian di Workshop menunjukkan bahwa penggunaan Fly Ash dan kapur sebagai bahan pengikat untuk menggantikan sebagian semen dengan variasi 23, 26, 28, 30, dan 33% menghasilkan kuat tekan berturut-turut sebesar 56, 52, 49, 40, dan 34 kg/cm2. Dengan demikian, bata beton pada penelitian ini termasuk dalam mutu tingkat 3 berdasarkan SNI 03-0349-1989. Inovasi ini merupakan solusi untuk meningkatkan nilai tambah AAT dan menjadi peluang bisnis baru bagi PT. IGG di masa depan.PT. The Glenmore Sugar Industry (PT. IGG) annually produces 14,300 tons of Sugarcane Bagasse Ash (SCBA) as a by-product of boiler combustion that has not been fully utilized. Interestingly, SCBA has a high silica content of 68.5% which can be valorized as a partial substitution of cement in the manufacture of concrete bricks. Therefore, in this study, the composition and particle size of SCBA were optimized in the manufacture of concrete bricks. Optimation was carried out by using Response Surface Methodology (RSM) to understand the behavior of significant factors affecting the compressive strength of concrete bricks. RSM was determined using the Design-Expert V11 software. Concrete bricks were made with a ratio of cement and sand using a ratio of 1:6 with a variation of bagasse ash 5% to 25% of the normal weight of the cement. The test results showed that the use of fly ash and lime as a binder to replace some cement with variations of 23%, 26%, 28%, 30%, and 33% resulted in a compressive strength of 56 kg/cm2, 52 kg/cm2, 49 kg/cm2, 40 kg/cm2, and 34 kg/cm2. Thus the concrete brick in this study was included in the quality level 3 based on SNI 03-0349-1989. This innovation is a solution to increase SCBA's added value and a new business opportunity for PT. IGG in the future
    corecore