29 research outputs found
EFEKTIVITAS DOSIS GLIFOSAT DAN PARAQUAT DALAM PENGENDALIAN ILALANG PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JAQC)
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai jual yang tinggi dan penyumbang devisa terbesar bagi negara Indonesia dibandingkan dengan komoditi perkebunan lainnya. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit dapat dilakukan dengan pemeliharaan yang tepat, salah satunya adalah pengendalian gulma. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengendalian gulma secara kimiawi, yakni dengan cara mencampurkan herbisida jenis glifosat dengan herbisida jenis paraquat. Pencampuran herbisida dapat meningkatkan efektivitas herbisida dalam mengendalikan gulma di perkebunan kelapa sawit.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2022 di kebun Tanoh Makmue PT AGRO SINERGI NUSANTARA di perbatasan Kabupaten Aceh Barat dan Aceh Jaya. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer yaitu data mentah yang didapatkan melalui pengamatan, dan data sekunder yaitu data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan mandor pengendalian gulma dan para karyawan kebun. Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Dosis Glifosat Dan Paraquat Untuk Mengendalikan Ilalang Pada Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jaqc) Di Afdeling 1, Kebun Tanoh Makmue, PT. AGRO SINERGI NUSANTARAtelah dilaksanakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pencampuran herbisida dengan dua jenis bahan aktif yang berbeda (glifosat dan paraquat) menunjukkan hasil yang lebih efektif dibandingkan dengan hanya menggunakan satu jenis bahan aktif saja
EDUKASI MANAJEMEN SAMPAH RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN HANDICRAFT BERBASIS SAMPAH ANORGANIK PADA KELOMPOK PKK DRIEN RAMPAK ACEH BARAT
Desa Drien Rampak merupakan salah satu desa di Kecamaan Johan Pahlawan yang terletak di wilayah pusat pemerintahan dan perekonomian kabupaten Aceh Barat. Keberadaan desa ini yang terletak di pusat pemerintahan dan perekonomian menyebabkan jumlah konsumsi rumah tangga semakin banyak dengan berbagai macam aktivitas sehingga berdampak terhadap penumpukan sampah rumah tangga yang banyak pula. Namun pengelolaan sampah di desa Drien Rampak belum optimal dilakukan, sehingga perlu dilakukan pemberdayaan terkait manajemen sampah rumah tangga serta praktik pemanfaatan sampah rumah tangga khususnya pada Kelompok PKK desa Drien Rampak. Kegiatan pemberdayaan di lakukan di kantor Keuchik desa Drien Rampak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat yang dilaksanakan dari juni sampai dengan September 2023. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri atas dua tahapan yaitu tahap persiapan yatu koordinasi dengan mitra, tahapan pelaksanaan edukasi dan praktik pembuatan handicraft berbahan dasar sampah anorganik rumah tangga. Keberhasilan kegiatan akan diukur dengan metode survey menggunakan instrumen kuesioner, data hasil survey disajikan dalam bentuk kuantitatif deskriptif. Kegiatan edukasi manajemen sampah rumah tangga dan pelatihan pembuatan handicraft pada kelompok PKK desa Drien Rampak berlangsung dengan baik, berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa dengan terlaksananya kegiatan pemberdayaan terjadi peningkatan nilai rata-rata pada peserta kegiatan baik dari aspek sikap, pengetahuam maupun keterampila
Pengenalan Hidroponik DFT (Deep Flow Technique) pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) untuk Pencegahan Stunting di Desa Kuta Blang Kecamatan Samadua Kabupaten Aceh Selatan
Hydroponic Deep Flow Technique (DFT) is a hydroponic method that provides nutrients in the form of water in the form of a pool. DFT hydroponic cultivation of plants, especially pakcoy (Brassica rapa L.) can increase income, can be consumed alone at home, adds nutritional value, and can prevent stunting. The problem of stunting can be prevented by consuming nutritious food, one of which is by consuming vegetables. DFT hydroponic farming can be done in narrow areas, for example in yards, roofs, and so on. The purpose of this activity is to introduce DFT (Deep Flow Technique) hydroponics to pakcoy plants (Brassica rapa L.) as the main plant to the community in Kuta Blang Village, Samadua District, South Aceh District. This community service was carried out on Wednesday 17 November 2021. The method used in this community service was an extension method in the form of presentation of material and practices related to DFT hydroponics on pakcoy plants (Brassica rapa L.). The counseling process begins with the presentation of the material by the speaker, followed by discussion or question and answer.Keywords: Hydroponic Deep Flow Technique (DFT), pakcoy, stuntin
Modal Sosial dan Kemiskinan Rumah Tangga di Indonesia
Kemiskinan masih dilihat sebagai tantangan global yang mengkhawatirkan yang dihadapi banyak negara lintas benua. Sebagai salah satu tujuan utama dari Sustainable Development Goals (SDGs), strategi untuk mengatasi kemiskinan menjadi topik yang menarik dalam pembahasan baik skala global maupun nasional. Di Indonesia, masalah pengentasan kemiskinan masih menjadi prioritas pembangunan nasional Indonesia. Menariknya, agenda pemerintah dalam memerangi kemiskinan sekarang mulai memasukkan peran modal sosial. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana modal sosial dapat membantu dalam agenda memerangi kemiskinan yang selama ini dilihat dominan sebagai isu struktural? Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi modal sosial di Indonesia menurut dimensi dan wilayah tempat tinggal, serta pengaruh modal sosial terhadap kemiskinan rumah tangga di Indonesia. Dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September 2018, penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Hasil studi ini menunjukkan bahwa modal sosial rumah tangga di perdesaan lebih tinggi dibanding rumah tangga di perkotaan. Dimensi aksi bersama menjadi dimensi terkuat di kehidupan sosial masyarakat Indonesia, baik di perdesaan maupun perkotaan, yang kemudian diikuti oleh dimensi sikap percaya dan toleransi serta kelompok dan jejaring. Analisis regresi logistik biner menemukan bahwa modal sosial signifikan berpengaruh negatif terhadap kemiskinan rumah tangga. Variabel kontrol seperti wilayah tempat tinggal, jenis kelamin kepala rumah tangga (KRT), status kawin KRT, jumlah anggota rumah tangga, umur KRT, jenjang pendidikan KRT, dan pekerjaan utama KRT juga turut memengaruhi kemiskinan rumah tangga
Kajian Insidensi Penyakit Bercak Daun pada Pembibitan Kelapa Sawit di Main Nursery PT. Socfindo Kebun Seunagan
Pengembangan perkebunan kelapa sawit tidak lepas dari kegiatan pembibitan. Pertumbuhan bibit merupakan kriteria penting yang dapat menentukan keberhasilan produksi kelapa sawit di lapangan. Saat pembibitan hal yang perlu diperhatikan adalah penyakit yang menyerang bibit. Kejadian penyakit perlu dipelajari pada tanaman agar penyakit dapat dikendalikan secara memadai sehingga produksi benih kelapa sawit dapat berjalan lancar, bebas penyakit dan tumbuh dengan baik. Pada bibit kelapa sawit, penyakit yang paling umum adalah penyakit bercak daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menyelidiki kejadian penyakit bercak daun di pembibitan kelapa sawit. Lokasi penelitian ini adalah PT Socfindo Kebun Seunagan. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan investigasi langsung, mengumpulkan berbagai data primer dan sekunder yang diperlukan, kemudian diolah dan diinterpretasikan dalam bentuk tabel komputasi dan deskripsi naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap perbedaan umur tanaman kelapa sawit memiliki tingkat intensitas serangan yang berbeda. Frekuensi serangan Culvularia sp. tertinggi pada umur 6 bulan yaitu 28,75% termasuk dalam kriteria terserang sedang dan frekuensi serangan pada umur 4 bulan yang paling terendah yaitu 25% termasuk dalam kriteria terserang ringan. Kata kunci: Bercak daun, Bibit kelapa sawit, Main nursery, Penyakit, Perkebunan kelapa sawit
PENINGKATAN KEMAMPUAN TUMBUH TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA KONDISI CEKAMAN KEKERINGAN OLEH JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR
Increasing maize production in Indonesia has been efforted regarding to fulfill the need of human and animal foods by utilizing the marginal land which has poor soil and is often dry. Application of Arbuscular Mycorrhizal Fungi as a biofertilizer in marginal land is a suitable alternative to overcome its problems. The aim of this research was to observe the effect of the different amounts of mycorrhizal fungal inoculum application on maize plant growth under different water regimes. Maize plants were inoculated by 0, 15, and 20 gram inoculum from Gigaspora margarita species and grown under soil water content at 60, 40 and 20% of soil fied capacity respectively. The results showed that application of mycorrhizal inoculum increased P absorption and hence plant growth under different water regimes. Plant inoculated by 20 gram inoculum had higher plant growth than plant inoculated by 10 gram inoculum particularly under soil water content at 60% of field capacity however the degree of fungal colonization was not significantly different.
Efektivitas Beauveria bassiana sebagai Pengendali Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta) Pada Stadia Nimfa dan Imago di Laboratorium
Walang sangit (Leptocorisa acuta) adalah hama penting pada tanaman padi yang mengganggu kualitas dan kuantitas buli padi, sehingga penting untuk dikendalikan. Salah satu alternatif pengendalian hama ini adalah dengan menggunakan pestisida nabati seperti cendawan Beauveria basssiana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konsentrasi Beauveria bassiana untuk pengendalian hama pada stadia nimfa dan imago di laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada Mai-Juni 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor pertama Konsentrasi Beauveria bassiana terdiri dari K1 (4%), K2 (6%), K3 (8%), dan K4 (10%), faktor kedua adalah stadia walang sangit yaitu S1 (Imago) dan S2 (nymfa). Parameter pengamatan yaitu mortalitas walang sangit. Hasil menunjukkan bahwa faktor stadia mempengaruhi kematian nimfa yang berbeda nyata dengan pada stadia Imago terutama pada hari kedua pengamatan. Faktor konsentrasi tidak berbeda nyata terhadap kematian walang sangit pada seluruh waktu pengamatan.Kata kunci: Konsentrasi, Beauveria bassiana, nimfa, imago, Leptocorisa acut
EFFECT OF LENGTH EXPOSURE AND TYPES OF VOICE ON CORN SEEDS (Zea Mays) VIABILITY AND EARLY GROWTH
Seed quality includes three aspects, namely genetic quality, physical quality and physiological quality. Physiological quality is an aspect of seed quality as indicated by seed viability and vigor. This study aims to analyze the effect of different types of sound exposure on viability and early growth of corn seeds, and to analyze the effect of long exposure to sound on viability and early growth of maize seeds. The research was carried out in the laboratory of the Faculty of Agriculture, Teuku Umar University. on September 20 - October 19, 2019. This study used a Split Plot with the main plot type of sound exposure consisting of four levels, and the main sub-plot, namely the length of sound exposure consisting of three levels. Observed parameters; germination rate, growth speed, synchronous growth (KST), stomata openings. Based on the research results, the best germination rate, growth rate, growth impregnability, leaf width, and stomatal openings were found in the Murrotal Al-Quran exposure. In the long exposure to sound treatment, it showed that the length of exposure to sound had no significant effect on germination, growth speed, growth impregnability, leaf width of maize plants, and stomata opening of maize plants.
 
Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Terung (Solanum melongena L.) di Desa Gunung Kleng Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu produk hortikultura yang menjadi sumber gizi dan serat, serta menjadi sumber pendapatan petani, dalam memenuhi permintaan masyarakat, dibutuhkan hasil produksi yang optimal, namun terdapat berbagai faktor pembatas diantaranya adanya serangan penyakit pada tanaman terung. Penelitian ini bertujuan untuk penyakit yang menyerang tanaman terung di lahan petani. Penelitian ini dilakukan di lahan terung milik petani di Desa Gunung Kleng Kecamatan Muerebo Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Metode penelitian ini adalah observasi, wawancara, identifikasi gejala penyakit tanaman, dan analisis persentase dan intensitas serangan penyakit. Hasil penelitian menunjukkan gejala penyakit yang menyerang tanaman terong pada lahan petani begejala bercak daun yang diindikasikan dari patogen golongan fungi Cercospora, sp., Hasil analisis persentase serangan penyakit tngkat serangan rendah sebesar 38,72%, sedangkan intensitas serangan penyakit (49,00%) yang berkriteria sedang. Berdasarkan hasil penelitian dibutuhkan pengendalian penyakit secara terpadu seperti sanitasi lahan, pengendalian secara mekanis, dan pengendalian secara hayati. Kata kunci : tanaman terung, wawancara, bercak daun, persentase serangan penyakit, pengendalian penyaki
PERANCANGAN KAMPANYE SOSIAL SAFETY RIDING BERSEPEDA DI KOTA PALEMBANG
Pada masa Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) covid-19 di Indonesia, bersepeda menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk melakukan aktivitas olahraga demi menjaga daya tahan tubuh. Meningkatnya jumlah pengguna sepeda tentu akan menimbulkan masalah baru dalam pemahaman tentang safety riding bersepeda yang baik dan benar. Masalah kedisiplinan dalam penggunaan berkendara yang aman (safety riding) lalu lintas yang buruk merupakan fenomena yang terjadi di kota-kota besar. Untuk pengetahuan tentang keselamatan berkendara yang dikenal dengan istilah Safety riding merupakan ketentuan yang harus dimiliki sebelum memulai berkendara di jalan raya. Sulitnya mencari materi tentang keselamatan berkendara sepeda yang tepat bagi masyarakat membuat masyarakat sulit memahami isi konten materi tentang keselamatan berkendara sepeda. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis membuat kampanye untuk memudahkan masyarakat dalam memahami keselamatan berkendara sepeda yang aman dan nyaman untuk diri sendiri maupun orang lain. Perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data melaui survey dan wawancara dengan metode analisa data 5 W+1H (What, When, Who, Where, Why, How). Adapun target audiens kampanye ini adalah laki dan perempuan usia 17-30 tahun. Kampanye ini menggunakan media video edukasi tentang penerapan safety riding bersepeda sebagai media utama, perancangan ini juga menggunakan media cetak sebagai pre media dan follow up media antara lain; jersey, helm sepeda, tumbler, katalog, x-banner dan tas serut. Kampanye ini diharapkan dapat menumbuhkan kedisiplinan dalam berkendara khususnya pesepeda dalam berkendara di jalan raya