15 research outputs found
Aktivitas antibakteri dan bioautografi fraksi ekstrak etanol daun jeruk nipis (citrus aurantifolia) terhadap staphylococcus aureus
Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab permasalahan kesehatan, termasuk permasalah pada kulit seperti jerawat, bisul dan selulitis, salah satu bakteri yang dapat menyebabkan permasalahan pada kulit adalah Staphylococcus aureus. Tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) digunakan sebagai antibakteri karena kandungan senyawanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan potensi antibakteri terhadap Staphylococcus aureus berdasarkan literature review. Pada penelitian ini digunakan daun jeruk nipis yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, yang akan menghasilkan ekstrak kental, ekstrak kental kemudian distandarisasi dan dilakukan skrining fitokimia menggunakan metode KLT. Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun jeruk nipis mengandung flavonoid, saponin, steroid dan tanin. Berdasarkan hasil analisis dengan literature review, ekstrak daun jeruk nipis memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus karena adanya senyawa flavonoid dan steroid
Aktivitas antibakteri dan bioautografi fraksi ekstrak etanol daun jeruk nipis (citrus aurantifolia) terhadap staphylococcus aureus
Infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab permasalahan kesehatan, termasuk permasalah pada kulit seperti jerawat, bisul dan selulitis, salah satu bakteri yang dapat menyebabkan permasalahan pada kulit adalah Staphylococcus aureus. Tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia) digunakan sebagai antibakteri karena kandungan senyawanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan potensi antibakteri terhadap Staphylococcus aureus berdasarkan literature review. Pada penelitian ini digunakan daun jeruk nipis yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%, yang akan menghasilkan ekstrak kental, ekstrak kental kemudian distandarisasi dan dilakukan skrining fitokimia menggunakan metode KLT. Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun jeruk nipis mengandung flavonoid, saponin, steroid dan tanin. Berdasarkan hasil analisis dengan literature review, ekstrak daun jeruk nipis memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus karena adanya senyawa flavonoid dan steroid