624 research outputs found
LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 SLEMAN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta semester
khusus tahun 2013 yang berlokasi di SMA Negeri 2 Sleman telah dilaksanakan oleh
mahasiswa pada tanggal 1 Juli - 17 September 2013. Kelompok PPL di lokasi ini
terdiri dari 16 mahasiswa dari 7 program studi, yaitu Pendidikan Bahasa Prancis,
Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Akuntansi, Pendidikan
Biologi, Pendidikan Kimia, dan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah melatih mahasiswa agar
memiliki pengalaman faktual tentang proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan
lainnya di sekolah, sebagai bekal untuk mengembangkan diri sebagai tenaga
keguruan yang profesional yang memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Kegiatan yang telah dilaksanakan meliputi penyusunan RPP, praktek mengajar,
pembuatan soal evaluasi, serta kegiatan lainnya yang diselenggarakan di sekolah.
Praktek mengajar dimulai dari tanggal 24 Juli sampai dengan 13 September
2013, dilakukan sebanyak 14 kali pertemuan di kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Materi
yang diajarkan di dalam kelas meliputi mata pelajaran ekonomi mengenai
Ketenagakerjaan dan Pembangunan Nasional, serta mata pelajaran akuntansi yang
meliputi materi Persamaan Akuntansi.
Program kegiatan PPL dapat terlaksana dengan baik dan lancar berkat adanya
bimbingan dan arahan dari guru pembimbing dan dosen pembimbing selama praktek
mengajar serta peran aktif peserta didik selama berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar (KBM). Selain itu terlaksananya program PPL ini tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan dari pihak sekolah yang telah memberikan keluasan
kesempatan kepada para mahasiswa PPL untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
Namun terdapat hambatan yang ditemui praktikan dalam melaksanakan PPL
yakni praktikan masih kurang dalam penguasaan kelas, selama pembelajaran
berlangsung seringkali praktikan mengalami kesulitan dalam mengontrol siswa
terutama saat menerangkan materi karena ada sebagian siswa yang tidak
memperhatikan. Ketika diberi umpan balik, untuk menanyakan kejelasan dan
ketidakjelasan siswa terhadap materi, hanya sedikit siswa yang memberikan respon
ANALISIS ARUS KAS TERHADAP LIKUIDITAS PT. HOTEL MANDARINE REGENCY TBK PERIODE 2008-2012
Statements of cashflows can provide information to the management about the liquidity of companies. The research aims to determine the cash flow on liquidity of the registered hospitality company in Indonesian Stock Exchange (IDX), especially PT. Hotel Mandarine Regency Tbk. The research method using descriptive method with cash flows from operating, investing and financing activities and liquidity (current ratio) as the variable. The results of this research showed the company’s cash flow surplus, except in 2009 anda 2011. The liquidity of PT. Hotel Mandarine Regency Tbk was liquid that judged from current ratio. Keywords : cash flows, liquidity, current rati
KANKER MULUT (Kajian Pustaka)
Mulut merupakan bagian tubuh yang vital karena merupakan jalan masuk utama makanan, sebagai alat pencemaan, alatbicara dan berperan dalam stetika. Diantara sekian banyak penyakit yang sering teradi dimulut, kanker mulut merupakan salah satu penyakit Yang hingga kini sulit untuk disembuhkan. Etiologi kanker mulutsendiri masih sulit untuk ditentukan secara pasti, karena berbagai faktor dapat turut andil sebagai pemicunya.
Tujuan pemaparan kanker mulut ini agar pembaca semakin peduli dengan penyakit yang sangat membahayakan i ni.Kepedulian tersebut diharapkan nantinyaakan mempunyai andil yang lebih besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat terutama kesehatan rongga mulut. Pada pemaparan ini akan sedikitdiuraikan tentang epidemiologi, etiologi, penegakan diagnosis, perangaiklinis, penatalaksanaan dan prognosis kanker mulut.
Berdasarkan ulasan ini diharapkan dapat memotivasi paradokter gigi untuk memahami lebih lanjut tentangkanker mulut, sehingga apabila menjumpai pasien yang diduga mempunyai lesi yang dicurigai mengarahke malignansi dapat melakukan penatalaksanaan dengan benar
Hubungan Tingkat Kepositifan Bta Dalam Sputum Dengan Gejala Klinis Tb Paru Bta (+) Di RSUD Raden Mattaher
Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh M. tuberculosis. Pada tahun 2011 Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia untuk kasus tuberkulosis. Sumber infeksi berasal dari penderita yang membatukkan dahaknya. Resiko penularan TB lebih tinggi pada pasien dengan apusan dahak BTA (+) dibandingkan BTA (-). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi gejala klinis tuberkulosis paru BTA (+) dan hubungan tingkat kepositifan BTA dalam sputum dengan gejala klinis tuberkulosis paru BTA (+) di bagian paru RSUD Raden Mattaher Jambi Periode Maret-Mei 2013. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan anamnesis terhadap pasien tuberkulosis paru BTA (+). Hasil uji Kolmogorov smirnov yang dilakukan untuk melihat korelasi antara tingkat kepositifan BTA dalam sputum dengan gejala batuk berdarah sesak napas, nyeri dada, dan demam yaitu < 0,05. Sehingga diketahui bahwa ada hubungan antara kepositifan BTA dalam sputum dengan gejala tersebut
PENGARUH VARIASI WARNA KUNING PADA FLY GRILL TERHADAP KEPADATAN LALAT (STUDI DI TEMPAT PELELANGAN IKAN TAMBAK LOROK KOTA SEMARANG)
Lalat merupakan vektor pembawa penyakit sehingga perlu diukur kepadatannya untuk tujuan pengendalian. Lalat juga merupakan serangga yang memiliki mata majemuk yakni dapat membedakan beberapa frekuensi warna. Fly grill adalah salah satu alat untuk mengukur kepadatan lalat. Fly grill ini terbuat dari bilah-bilah kayu dengan divariasikan warnanya. Fly grill yang digunakan diberi cat kuning tua, kuning muda, putih dan satu fly grill tanpa diberi cat. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan variasi warna kuning pada fly grill terhadap kepadatan lalat. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan model Post Test Only Design. Penelitian ini dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tambak Lorok Kota Semarang selama 4 hari di empat lokasi yang berbeda. Pada titik yang telah ditentukan dilakukan pengukuran sebanyak 10 kali pengukuran dengan perhitungan rata-rata data 5 kali pengukuran tertinggi. Rata-rata kepadatan lalat pada fly grill warna asli kayu 8,5 ekor, warna putih 9,5 ekor, warna kuning tua 16 ekor, warna kuning muda 9,75 ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Kruskall Wallis pada taraf signifikan α = 0,05. Dari hasil perhitungan menggunakan uji Mann Whitney menyatakan bahwa terdapat perbedaan kepadatan lalat pada fly grill dengan menggunakan variasi warna yang berbeda, dengan urutan dari yang tertinggi sampai yang terendah yaitu kuning tua, kuning muda, putih dan asli kayu. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan fly grill warna kuning tua dalam mengukur kepadatan lalat serta perlu adanya pengendalian lalat di TPI karena dari hasil penelitian didapatkan lalat telah melebihi 5 ekor per block grill.
Kata Kunci: Kata kunci : Kepadatan Lalat, Warna Fly Gril
Upaya Meningkatkan Aktivitas dan HAsil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Information Search Siswa Kelas V SD Negeri I Monggot Geyer Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012
Penelitian Tindakan Kelas dengan rumusan masalah “Apakah model pembelajaran Information Search dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 1 Monggot Geyer Grobogan Tahun Pelajaran 2011/2012 ?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ada tidaknya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada siswa kelas V dengan menggunakan model pembelajaran Information
Search. Dalam penilitian tindakan kelas ini subjek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Monggot Geyer Grobogan yang berjumlah 19 siswa, subjek pelaku tindakan yaitu peneliti dan guru. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan metode wawancara, observasi, tes, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif yang meliputi tahap pengumpulan data reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang materi usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa pada kondisi awal 34,21% mengalami peningkatan pada siklus 1 sebesar 64,47% dan siklus 2 sebesar 82,89%. Hasil belajar pada kondisi awal 42,11% mengalami peningkatan 73,68% pada siklus 1 dan 94,74% pada siklus 2. Dengan demikian dari penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Information Search dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Monggot Geyer Grobogan tahun pelajaran 2011/2012
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA?S?O?) PADA PERENDAMAN BIJI ALPUKAT TERHADAP MUTU TEPUNG BIJI ALPUKAT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman dengan variasi konsentrasi larutan natrium metabisulfit terhadap mutu tepung biji alpukat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan adalah variasi konsentrasi larutan natrium metabisulfit yang terdiri dari empat taraf yaitu konsentrasi 0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm dan 3000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi larutan natrium metabisulfit selama 45 menit perendaman memberikan pengaruh yang tidak nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar pati dan derajat keasaman (pH). Namun variasi konsentrasi natrium metabisulfit selama 45 menit perendaman memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, organoleptik warna dan aroma. Mutu tepung biji alpukat yang dihasilkan memiliki nilai rerata rendemen sebesar 22,51%, kadar air 5,28%, kadar abu 1,43%, kadar pati 81,73%, dan derajat keasaman (pH) 6,26. Rerata skor kesukaan terhadap warna adalah 3 (netral) dan aroma adalah 2 (tidak suka). Berdasarkan penelitian ini, perlakuan terbaik adalah pada konsentrasi larutan natrium metabisulfit 3000 ppm dimana diperoleh rendemen sebesar 23,37%, skor kesukaan terhadap warna yaitu 4 (suka), kadar air sebesar 5,1%, kadar abu sebesar 1,49%, kadar pati sebesar 82,93% serta derajat keasaman (pH) sebesar 6,48
PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PEMBELAJARAN VERBA BAHASA JEPANG BENTUK~TE:(Penelitian Experimen Quasi Terhadap Siswa Kelas XII Lintas Minat Bahasa Jepang SMAN 11 Bandung Tahun Ajaran 2015/2016)
Berdasarkan pengalaman penulis ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 11 Bandung, ditemukan permasalahan berkenaan dengan kemampuan siswa dalam memahami materi perubahan verba bahasa Jepang bentuk kamus kedalam bentuk Te. Maka dari itu, penulis mengadakan penelitian penerapan metode Cooperative Learning model Student Facilitator and Explaining pada pembelajaran perubahan verba bahasa Jepang dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan metode Cooperative Learning model Student Facilitator and Explaining. Penulis melakukan penelitian eksperimen quasi dengan desain one-grop pretest posttest.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2015/2016, dengan sampel dua puluh lima orang siswa kelas XII Lintas minat bahasa Jepang. Dari hasil analisis data, diketahui nilai rata-rata pretest sebesar 45, 28, posttest 83, 63, maka diperoleh t hitung sebesar 9, 88. Dengan db=24, maka dapat disimpulkan bahwa t_hitung>t_tabel dengan nilai 9,88>2,06 untuk taraf signifikan 5% dan 9,88 > 2,80 untuk taraf signifikan 1%. Hasil diatas membuktikan bahwa Hk yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran perubahan verba bahasa Jepang bentuk Te sebelum dan sesudah menggunakan metode Cooperative Learning model Student Facilitator and Explaining diterima.
Kata kunci: Student Facilitator and Explaining, Doushi
Based on the author experience, when implementing the program of field experience in SMAN 11Bandung, in regard to the problem found with the ability of the student in understanding material change japanese verb dictionary from into the shape of Te. Because of that, writer did a research with Cooperative Learning Student Facilitator and Explaining model for studying Japanese verb with purpose to know if there’s a huge difference or not before and after using this model. The author conducted a quasi experimental study with one group pretest posttest design. Population in this study is the students from 11 Bandung Senior High School period year 2015/2016, with the sample of 25 student from class XII cross-interest in Japanese language. From the analysis of data, known to the average value of pretest about 45, 28, and posttest 83, 63, then obtained t_calculate 9,88 with db=24, so it conclude that t_calculate>t_(table )with value 9, 88 > 2, 06 to a significant level 5% and 9, 88 >2, 80 for significant level 1%. The above result prove that hk stating there are significant differences between learning Japanese language verbs change outcomes before and after using cooperative learning method model of Student Facilitator and Explaining accepted.
Keyword:Student Facilitator and Explaining, Japanese verb
バンドン11高校で教育実習をした経験に基づいて、筆者は、学習者が辞書形から~て形に活用させる能力の問題を発見した。それに応じて、筆者は日本語の動詞活用の学習においてCooperative Learning学習法Student Facilitator and Explainingモデルを使用した。本研究の目的は実験前及び実験後の学習結果に有意差があるかどうか調べる。本研究はクアシ実験法のone-grop pretest posttestデザインを用いた。研究の対象者は2015/2016年バンドン11高校の学習者であり、サンプルとして日本語興味深いXIIクラスの学習者25名でる。分析の結果により、プリテストの平均点は45, 28、ポストテストの平均点は83, 63であった。要するに、Cooperative Learning学習法Student Facilitator and Explainingモデルを使用する前及び使用した後の~て形活用の学習者の能力には有意差があると証明された。
キーワルド: Student Facilitator and Explaining, 動
- …