28 research outputs found
PENGEMBANGAN DISAIN MODEL PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING BERBASIS APLIKASI LECTORA INSPIRE SEBAGAI MINDTOOLS PADA PROSES PEMBELAJARAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN DISAIN
MODEL PEMBELAJARAN
MOBILE LEARNING BERBASIS
APLIKASI LECTORA INSPIRE
SEBAGAI MINDTOOLS PADA
PROSES PEMBELAJARAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
by Agus Purwowidodo
Submission date: 02-Dec-2022 07:46AM (UTC+0700)
Submission ID: 1968738136
File name: 3._jurnal_taalum_SINTA_4.docx (196.7K)
Word count: 2913
Character count: 1986
PENGEMBANGAN DISAIN MODEL PEMBELAJARAN MOBILE LEARNING BERBASIS APLIKASI LECTORA INSPIRE SEBAGAI MINDTOOLS PADA PROSES PEMBELAJARAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Abstract: Mobile-learning model is an alternative that allows to
improve the quality of learning outcomes in FTIK IAIN
Tulungagung. This study is aimed to: (1) apply mobile-learning for
supporting the conventional learning process of FTIK IAIN
Tulungagung; (2) optimalize the quality of learning by
implementing mobile learning model in the FTIK IAIN
Tulungagung; (3) increase the learning process of the students of
FTIK IAIN Tulungagung. The purpose of this research is be able to
increase students own potential in the learning process through
mobile learning. This research is an action research approach, by
designing a system of information technology-based learning via
the web portal mobile-learning, which applied on FTIK IAIN
Tulungagung, with a sample of 40 students. Based on the research,
the results on t-test for Equality of Means show that the value of t
learning method with mobile learning is equal to 135,761 (equal
variances assummed) with sig (2-tailed) of 0.000. While the t value
of conventional method equal to 86,808 (equal variances
assummed) with sig (2-tailed) equal to 0,000. The conclusion is
"There are differences in learning outcomes in the course of
Learning Technology between students who learn to use mobile
learning based on lectora inspire with conventional methods".
Keywords: Mobile Learning, Lectora Inspire, Intructional Technolog
Revitalization of the Role of Recently Madrasah Teacher: Modern Learning Perspective and Utilization of ICT in the Globalization Era
The era of globalization requires strength of human resources (HR) formidable and qualified to play in the global arena. Teaching and learning scenario need to be prepared carefully in a learning curriculum to improve the quality standards of education, efforts to the implementation of technology, especially information and communications technology (ICT) in the learning system at the school by using the internet in teaching and learning is expected to be able to be implemented more easily, quickly, efficiently, and effectively. By utilizing of ICT teachers can create animations or simulations to help students learn abstract concepts, dynamic, and complex. Students can learn, by identifying, developing, organizing, and using all sorts of learning resources. Madrasah teachers also no longer are used as the only one reference of all knowledge but rather as a facilitator or consultant in the learning process and Results in Madrasa
TEORI DAN PRAKTIK MODEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Teori Dan Praktik Model
Pembelajaran Berdiferensiasi Implementasi Kurikulum
Merdeka Belajar” telah dapat diselesaikan. Buku ini makin
memperkaya wawasan dan kompetensi guru dalam mengajar
serta dapat menjawab keberagaman peserta didik dalam
belajar. Buku ini tercipta atas kesadaran penulis terhadap
keberagaman peserta didik di kelas yang tentunya memiliki
kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Oleh karenanya tentu
diharapkan guru dapat memberikan pola dan pendekatan yang
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Dan dengan
bangga penulis menyusun buah-buah pikiran itu dalam sebuah
buku yang berjudul Teori dan Praktik Model Pembelajaran
Berdiferensiasi Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan proses siklus
mencari tahu tentang peserta didik dan merespons belajarnya
berdasarkan perbedaan, sehingga guru dituntut untuk terus
belajar tentang keberagaman peserta didiknya, agar
pembelajaran yang profesional, efisien, dan efektif dapat
diwujudkan.
Dengan harapan guru mampu: (1) mendemonstrasikan
pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan
pembelajaran berdiferensiasi dan alasan mengapa
pembelajaran berdiferen siasi diperlukan; (2) melakukan
pemetaan kebutuhan belajar murid yang berbeda; (3)
menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (yaitu:
diferensiasi konten, proses, dan produk); (4)
mengimplementasikan Rencana Pembelajaran berdiferensiasi
dalam konteks pembelajaran di sekolah atau kelas mereka
sendiri; (5) menunjukkan sikap kreatif, percaya diri, mau
iv
mencoba, dan berani mengambil risiko dalam menerapkan
berbagai ide strategi pembelajaran berdiferensia
APLIKASI DAN MODA BELAJAR BERBASIS PEMBELAJARAN DARING
Maha Puji Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga buku ini bisa diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Selain itu tak lupa bacaan salawat patut diucapkan untuk Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang berpengaruh besar pada peradaban manusia hingga menjadi sekarang ini. Agama Islam beserta ajaran-ajarannya yang sejuk, damai, menjadi kabar gembira, dan sebagai pedoman hidup telah mengalami perkembangan yang pesat.
Saat pandemi Covid-19 merebak dan seluruh siswa beserta guru dirumahkan untuk beraktivitas dari rumah masing-masing, terjadilah perubahan pola pembelajaran antara siswa dengan guru. Pembelajaran yang biasa terjadi secara langsung antara guru dan siswa pada ruangan kelas, dipaksa harus dilakukan dengan pola jarak jauh. Dalam konteks ini, pembelajaran tidak dapat dilangsungkan sebagaimana biasanya, tetapi pembelajaran dilakukan dengan pola jarak jauh dan memanfaatkan aplikasi digital dan moda pembelajaran berbasis e-learning dan melibatkan orang tua siswa sebagai pengawasnya. Hal ini tetap berjalan untuk menghindarkan diri dari lahirnya kejumudan dalam proses pembelajaran.
Guru dalam domain pelaksanaan tugas dan fungsinya adalah sosok yang memiliki tugas dan fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Permasalahan yang dihadapi guru saat merebaknya pandemi Covid-19 terjadi mulai dari perencanaan karena sebelumnya, perencanaan dibuat untuk konteks pembelajaran langsung. Selanjutnya yang terlihat nyata terkait dengan proses pembelajaran, kegiatan ini sama sekali tidak dapat berlangsung dalam nuansa seperti biasa. Pembelajaran harus berlangsung dalam moda daring atau luring jarak jauh. Demikian halnya dengan tugas pembimbingan dan pelatihan, guru mengalami keterbatasan untuk melakukannya secara intensif terhadap siswa masing-masing.
Pada moment pandemi Covid-19 terlihat jelas guru-guru yang memiliki jiwa-jiwa inovatif dan kreatif sehingga mereka mampu mengatasi permasalahan pembelajaran dan pembimbingan yang dihadapinya. Di tengah minimnya pengalaman melaksanakan pembelajaran dengan moda daring, para guru dengan sangat cepat melakukan pengubahan haluan pola pembelajaran. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa keterpaksaan dapat melahirkan inovasi dan kreatifitas di kalangan guru. Guru benar-benar telah menempatkan diri sebagai agen perubahan.
Buku ini hadir sebagai solusi dalam Melihat fenomena PJJ yang begitu marak dilakukan oleh sebagian besar sekolah, perlu pula mengkaji peran guru saat ini dan masa depan. Hal ini perlu ditelaah karena selama beberapa dekade, guru menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Dengan demikian, selama ini peran guru berada pada titik sentral yang sangat strategis dan tidak tergantingkan.
Saat pandemi Covid-19 merebak dan seluruh siswa beserta guru dirumahkan untuk beraktivitas dari rumah masing-masing, terjadilah perubahan pola pembelajaran antara siswa dengan guru. Pembelajaran yang biasa terjadi secara langsung antara guru dan siswa pada ruangan kelas, dipaksa harus dilakukan dengan pola jarak jauh. Dalam konteks ini, pembelajaran tidak dapat dilangsungkan sebagaimana biasanya, tetapi pembelajaran dilakukan dengan pola jarak jauh dan harus melibatkan orang tua siswa sebagai pengawasnya. Pola ini tetap berjalan untuk menghindarkan diri dari lahirnya kejumudan dalam proses pembelajaran.
Apabila buku ini dilihat sekilas terutama dari judulnya maka dimungkinkan dalam hati pembaca akan berkata “buku tentang ini sudah banyak beredar.” Meskipun banyak ditemukan buku yang bertema sama dengan buku ini namun diharapkan buku ini bisa memberikan referensi warna tambahan bagi dunia Pendidikan. Hal ini merujuk pada konsep pembelajaran kekinian yang menjadi tugas dan fungsi utamanya, guru memiliki peran sebagai tutor, resource linkers, fasilitator, gate keepers, dan catalyst. Dalam kapasitas sebagai tutor, guru memiliki tugas sebagai pemberi bimbingan belajar terhadap seluruh siswa pada mata pelajaran yang diampunya. Sebagai seorang resource linkers, guru memosisikan diri menjadi penghubung atas sumber daya yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Berkenaan dengan fasilitator, guru berada pada posisi penyedia kebutuhan pembelajaran yang dilakukan setiap siswanya. Dalam posisi gate keepers, guru menempatkan diri sebagai penyeleksi materi yang dianggap penting dan esensial untuk dipahami siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakannnya. Sedangkan sebagai catalyst, seorang guru merupakan sosok yang menjadi agen perubahan sehingga pembelajaran yang dilakukannya akan bermanfaat bagi kehidupan masa depan siswa
IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM PENINGKATKAN DAYA SAING PENDIDIKAN (Kajian Multikasus di MI Perwanida Kota Blitar dan SDI Al-Munawar Kabupaten Tulungagung)
Abstrak: Budaya organisasi pada tataran sekolah memerlukan
pemimpin yang berkemampuan memobilisasi perkembangan dan
perubahan yaitu melakukan kegiatan kreatif, menemukan strategi,
metode, cara-cara, atau konsep-konsep yang baru dalam pengajaran
agar pembelajaran bermakna dan melahirkan pendidikan yang
berkualitas. Berkenaan dengan hal tersebut maka diperlukan
kepemimpinan transformatif sebagai upaya untuk menghasilkan
pendidikan yang mampu berdaya saing dan menghasilkann peserta
didik yang mempunyai integritas kepribadian, sikap disiplin,
kreatif, inovatif, dan kompetitif. Profesionalitas kepemimpinan
pendidikan sebagai pemimpin transformasional perlu memiliki
kompetensi, transparansi, efisiensi, dan kualitas tinggi. Strategi
Pelaksanaan Kepemimpinan Transformatif Kepala MI Perwanida
Kota Blitar dan SD Islam Al Munawar Tulungagung dalam
meningkatkan kebijakan daya saing pendidikan di lembaganya: (1) Di lembaga Madrasah/sekolah terjadi adanya kerjasama dengan
wakil-wakilnya, guru-guru, dan staf dalam kerja tim (team work),
sehingga memungkinkan terlaksananya peran kepemimpinan tim
(team leadership); (2) Di lembaga Madrasah/sekolah terjadi
adanya peningkatan motivasi dan membangkitkan gairah kerja guru
yang diorientasikan pada terciptanya pertumbuhan personal dan
profesional guru (personal and professional growth), sehingga
memungkinkan terlaksananya peran kepemimpinan supervisi
(supervisory leadership); (3) Di lembaga madrasah tercipta
penataan organisasi madrasah, iklim hubungan yang bersifat loose
coupling, dan mengubah struktur dan iklim birokrasi menjadi
menyenangkan (comfortable bureaucracy) atau profesional
(professional bureaucracy) sehingga memungkinkan terlaksanya
peran kepemimpinan organisasional (organizational leadership).
Kata Kunci: Transformatif, Daya Saing, Pendidika
Variabel-Variabel Karakteristik Siswa Berpengaruh Terhadap Proses dan Hasil Belajar dan Pembelajaran
Alhamdulih, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat illahi roobi, akhirnya kami bisa menyelesaiakan buku yang berjudul: Variabel-Variabel Karakteristik Siswa Yang Berpengaruh Terhadap Proses dan Hasil Belajar dan Pembelajaran, “. Penulis buku ini dilatar belakangi oleh banyak persoalan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran, sebagai seorang guru harus mampu mengembangkan semua potensi yang di miliki siswanya. Potensi yang dibawa anak sejak lahir menjadi bekal dalam hidupnya dimasa depan. Maka proses pembelajaran harus berjalan dengan efektif, efisien dan mempunyai daya tarik agar berhasil dan sukses.
Persoalan utama yang sering dihadapi guru adalah ketidakmampuan guru dalam mengeksplorasi potensi siswa menjadi sesuatu kegiatan yang potensial dengan memperhatikan karakteristik siswa secara detai dan adaptif. Proses pembelajaran yang baik tidak hanya memperhatikan pemilihan metode yang tepat, media yang cocok dengan karakteristik dan perkembangan kognitif siswa, kondisi belajar yang menyenangkan, sistem evaluasi yang objektif dan transparan, tetapi juga harus mempertimbangkan variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran.
Buku ini berusaha menganalisis dan mengungkapkan bagaimana fungsi dan peranan penting variabel-variabel cara berpikir kritis, gaya kognitif siswa, strategi berpikir kreatif, gaya belajar siswa, kemampuan metakognisi siswa, kemampuan memecahkan masalah siswa dalam pembelajaran, mengembangkan kemampuan membaca dan menulis bagi siswa permulaan, pentingnya motivasi siswa terhadap belajar serta sikap siswa terhadap cara belajar dan guru di kelas yang berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Semoga buku yang sederhana dapat bermanfaat bagi para guru, dosen, dan praktisi dan peneliti di bidang pembelajaran serta mahasiswa dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan dalam bidang pembelajaran di Indonesia, selanjut saran dan kritikan menjadi harapan penulis demi menyempurnakan isi dan kajian didalam buku ini
IMPLEMENTASI GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF DALAM PENINGKATKAN DAYA SAING PENDIDIKAN (Kajian Multikasus di MI Perwanida Kota Blitar dan SDI Al-Munawar Kabupaten Tulungagung)
IMPLEMENTASI GAYA
KEPEMIMPINAN
TRANSFORMATIF DALAM
PENINGKATKAN DAYA SAING
PENDIDIKAN (Kajian Multikasus
di MI Perwanida Kota Blitar dan
SDI Al-Munawar Kabupaten
Tulungagung)
by Agus Purwowidodo
Submission date: 02-Dec-2022 07:47AM (UTC+0700)
Submission ID: 1968738997
File name: 4.a._jurnal_taalum_ke_2.docx (133.28K)
Word count: 4798
Character count: 3251
DEVELOPMENT OF CORPORATE MARKETING COMMUNICATION (CMC) BRANDING MODEL IN IAIN TULUNGAGUNG: TOWARD THE ERA OF WORLD CLASS UNIVERSITY
Abstract:
The study describes and analyzes the use of corporate marketing communication
strategies towards Higher Education at the international level. This study used a
qualitative descriptive method, with the research site at IAIN Tulungagung. The
research subjects are members of the academic community, teaching staff, education
staff and stakeholders. The research period was for the 2018/2019 academic year. The
results showed that the typology of the marketing or promotion model used
collaboration between internal parties (academics, stakeholders) and external parties
(institutions, channel partners, media, government, industrial bodies and institutions,
the educational community and the general public). Its implementation uses corporate
advertising, sponsorship, sales presentations, online activities, branding, corporate
advertising, press releases, press conferences, events, and awards. The study
implications deal with the increase in: (1) Higher Education Identity, Image,
Reputation; (2) Higher Education Social Responsibility (CSR); (3) media relation
effectiveness; (4) more efficient marketing communications; (5) the more intensive
Internal Communication System; (6) investor relation improvement; (7) conducive
relations with the Government, and (8) the reliability in overcoming crisis
communication. These have an impact on improving the quality of IAIN Tulungagung
toward the level of International Higher Education.
Keywords: Branding, Communication, Marketing, Universit
DEVELOPMENT OF CORPORATE MARKETING COMMUNICATION (CMC) BRANDING MODEL IN IAIN TULUNGAGUNG: TOWARD THE ERA OF WORLD CLASS UNIVERSITY
DEVELOPMENT OF CORPORATE
MARKETING COMMUNICATION
(CMC) BRANDING MODEL IN
IAIN TULUNGAGUNG: TOWARD
THE ERA OF WORLD CLASS
UNIVERSITY
by Agus Purwowidodo
Submission date: 02-Dec-2022 07:48AM (UTC+0700)
Submission ID: 1968739727
File name: 5._JURNAL_AL_TANZIM_SINTA_3.docx (89.35K)
Word count: 6085
Character count: 3597