2 research outputs found
NILAI CINTA KASIH TOKOH UTAMA FILM HABIBI AINUN KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA
Afthoni, Muhammad Riza. 2017. “Nilai Cinta Kasih Tokoh Utama Film Habibie Ainun: Kajian Psikologi Sastra”. Skripsi. Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia. Semarang. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Pembimbing: Drs. Redyanto Noor, M.Hum., dan Khothibul Umam, S.S., M.Hum.
film Habibie Ainun yang disutradarai oleh Faozan Rizal itu diambil dari Novel yang berjudul sama yaitu Habibie Ainun karya B.J. Habibie sendiri ini menceritakan kesetiaan Habibie kepada istrinya, yaitu dengan cara Habibie dan Ainun saling melengkapi dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan mereka. Habibie mencerminkan sikap setia seorang suami kepada istri begitu juga sebaliknya dalam rumah tangga. Konflik-konflik yang terjadi selama mereka bersama dan saling berusaha mempertahankan cinta
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode psikologi sastra untuk mengungkap nilai cinta kasih yang terdapat dalam film Habibie Ainun. Teori yang digunakan dalam penelitian itu diantaranya teori struktur naratif film yang meliputi tema, tokoh, dan alur, pendekatan psikologi sastra dan menggunakan teori kebutuhan manusia Abraham Maslow.
Berdasarkan dari hasil analisis, pemenuhan hierarki kebutuhan tokoh Habibie dan Ainun dalam Film “Habibie Ainun” yang disutradarai Faozan Rizal. Pemenuhan kebutuhan tokoh Habibie dan Ainun meliputi (1) kebutuhan fisiologis berupa kebutuhan makan, minum, dan tempat tinggal. (2) pemenuhan kebutuhan keamanan seperti merasa aman ketika berada didalam pesawat Ainun terlihat takut namun Habibie memegang tangan Ainun dengan erat. (3) memenuhi kebutuhan cinta dan rasa memiliki dengan menjalani hubungan antara Habibie dan Ainun. (4) pemenuhan kebutuhan harga diri, hal tersebut terlihat ketika Habibie menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, mendapat tekanan dari luar seperti tahan terhadap godaan korupsi. (5) pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri, saat Presiden Suharto yang masih menjabat sedang bercakap dengan Habibie tentang pesawat terbang yang sedang dibuatnya.
Kata kunci: Film, naratif sinematik, nilai cinta kasih
Implementasi Dzikir Sebagai Terapi Sufistik Terhadap Santri Autisme Di Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus
Penelitian ini merupakan studi etnografi, analisis secara mendalam menggunakan metode kualitatif dalam mengumpulkan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi dari kelompok sosial di Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus. Yang membahas tentang implementasi dzikir sebagai media terapi sufistik (agama) terhadap santri autisme di Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus.
Hasil penelitian ini dilatarbelakangi pada kondisi santri-santri di Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus yang mengalami gangguan autisme sejak lahir. Diantaranya gangguan terjadi pada keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, karakter sifat, komunikasi sampai sosial, dimana kasus kelahiran anak autisme semakin meningkat tiap tahunnya. Santri disini membutuhkan pengobatan untuk membentuk perilaku agar lebih baik kedepannya pada mereka yang mengalami gangguan tersebut. Maka Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah Kudus memberikan pengobatannya dalam bentuk terapis.
Dimana diterapkannya nuansa agama Islam di Pondok Pesantren Al-Achsaniyyah membuat adanya metode terapi sufistik (agama) sebagai pengobatan atau terapis terhadap diri santri autisme. Seperti pengimplementasian dzikir sebagai media terapi para santri dibimbing dan didik seputar dzikir sebagai bahan pegangan ilmu pengetahuan dan pengobatan. Materi bacaan dzikir yang diberikan adalah dzikir sehabis sholat, dzikir tahlil, dzikir sholawat, dzikir asmaul husna, dzikir doa dan dzikir murottal Al qur’an