12 research outputs found

    EVALUASI DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA AIR PANAS DI DESA SUNGAI PINANG KECAMATAN HULU KUANTAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DALAM MENDUKUNG PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN

    Get PDF
    Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang pengembangan dan kemajuan suatu desa. Pengembangan pariwasata desa yang berkelanjutan merupakan hal yang harus dicapai. Keberlanjutan dalam mendukung pariwisata tidak hanya terfokus kepada objek wisata tetapi harus didukung oleh aspek sosial dan budaya dan lingkungan yang ekologis. Kawasan wisata yang objek utamanya adalah air panas terletak di Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan  Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa setempat dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Walaupun objek wisata ini masih banyak kekurangan dari segala hal tapi objek wisata ini masih menjadi favorit masyarakat lokal untuk menikmati keindahan alam sembari menikmati objek air panas tersebut. Untuk menunjang tujuan itu, maka dalam studi ini dilakukan evaluasi daya dukung kawasan wisata air panas di Desa Sungai Pinang Kecamata Hulu Kuantan. Berdasarkan hasil evaluasi, bahwa kondisi penggunaan sumber daya yang berada di objek wisata ini  tidak di ekploitasi secara berlebihan, bahkan kondisi alam disekitar lingkungan objek wisata masih terpelihara dengan baik. Untuk mewadahi tujuan dan aspirasi masyarakat,ini dilihat dari pengelola objek wisata ini menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah setempat, pemangku adat, dan pengunjung yang datang di objek wisata. Di lihat dari daya dukung objek wisata ini memiliki kapasitas lahan yang luas, lingkungan yang asri  tetapi ada beberapa yang belum terpenuhi diantara infrastruktur seperti musolla, tempat mandi bilas, dan jalan untuk akses ke lokasi wilayah tersebut masih belum ter aspal secara keseluruhan

    EVALUASI PEMANFAATAN DAN PEMELIHARAAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (PAMSIMAS) TAHUN 2017

    Get PDF
    Program Penyediaan Air Minum Dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) adalah salah satu program andalan pemerintah dalam menyediakan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat perdesaan dan pinggiran kota melalui pendekatan berbasis masyarakat. Air marupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, tanpa air manusia tidak mungkin dapat hidup, karena manusia selalu mengkonsumsi dan menggunakan air. Rumusan masalah untuk penelitian ini yaitu bagaimana hasil evaluasi pemanfaatan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) serta bagaimana Pemeliharaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar. Dengan variabel: peran badan pengelola, peran serta masyarakat dan ketersediaan sarana prasarana penunjang program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Dari hasil evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar, bahwa evaluasi pemanfaatan dan pemeliharaan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunung, Pulau Rumput dan Kampung Baru di Kecamatan Gunung Toar sudah baik

    IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN BANJIR DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

    Get PDF
    Kecamatan Pangean berada pada Kabupaten Kuantan Singingi. Di Kecamatan Pangean terdapat beberapa desa yang sering sekali terkena banjir dan telah menjadi bencana tahunan terutama pada kawasan-kawasan yang berada dekat dengan aliran sungai kuantan. Berdasarkan fakta tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerawanan banjir dan bagaimana persebaranya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan analisis data menggunakan metode overlay dan skoring parameter. Data yang diperlukan seperti data primer dan data sekunder berupa data jenis tanah, kemiringan lereng, curah hujan dan penggunaan lahan di Kecamatan Pangean. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kerawanan banjir dan persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean. Tingkat kerawanan banjir diklasifikasikan dalam tiga tingkat kerawanan banjir yang meliputi kelas rendah, sedang dan tinggi. Kelas kerawanan banjir rendah dengan cakupan wilayahnya seluas 5.693,19 Ha, sedangkan tingkat kerawanan banjir sedang seluas 2.272,20 Ha, dan tingkat kerawanan banjir tinggi seluas 2.252,85 Ha. Persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean dibagi menjadi dua klasifikasi kejadian banjir yaitu daerah tidak kejadian dan daerah kejadian banjir. Daerah tidak kejadian dengan luas 7.947,54 Ha dan daerah kejadian dengan luas 4.081,92 H

    STUDI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH NAGA (DRAGON FRUIT) DI KECAMATAN BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

    Get PDF
    This study aims to study and analiyze about 1) condition of land characteristics (effective slope on land, slope, elevation, drainage rainfall, soil texture, permeability, soil ph, nitrogen (N), phospohorus (P), kalium (K), for dragon fruit in research area.(2) The level of land suitable of Naga dragon Fruit (3)Spatial distribution of lands suitability. Analysis of the data used desriptive with the sampling area. The land units in research area consisted of two processes from the fluvial and volcanic land forms be samples study,the are : 1)The land form process of fluvial oringin (F) was F1.I.Sw.Qal.Al, F1.Teg.Qal.Al, F1.I.Pm.Qal.Al, F.I.KB.QTt.Reg. 2) the process area of volcanic origin is V1.III.Ht.QTt.Reg, V2.III.KB.QTt.Gle d, V2.III.KB.Qtau.Gle d. The  mapping unit used is land units, from overlays of several maps, namely maps of land froms, slopes, land uses, land and geology. This land unit maps used for basic drawing research samples. The results of this study show 2(two) levels of land suitability, very suitable and suitable. Very suitable land unit found in F1 land unit. I.Sw.Qal.Al. found in Nagari Ketaping, Nagari Buayan, Nagari Sungai Buluh, Nagari Kasang and land units.F3.I.Kb.QTt.Al in Nagari Sungai Buluh, suitable land unit found F1 land unit Teg.Qal. Al found in Nagari Ketaping, Nagari Sunngai Buluh, and Nagari Kasang, F1.I.Pm.Qal.Al, found in Nagari Sungai Buluh, Nagari Kasang and Nagari Buayan. V1.III.Ht.QTt.Reg, found in Nagari Sungai Buluh, V2.III.KB.QTt.Gle d, in Nagari Kasang and Nagari Sungai Buluh, V2.III.KB.Qtau.Gle d, in Kasang and Nagari Sungai Buluh. The obstacle land factors are Phosphorus (P), Kalium (K), permeability and rainfal

    IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN BANJIR DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

    Get PDF
    Kecamatan Pangean berada pada Kabupaten Kuantan Singingi. Di Kecamatan Pangean terdapat beberapa desa yang sering sekali terkena banjir dan telah menjadi bencana tahunan terutama pada kawasan-kawasan yang berada dekat dengan aliran sungai kuantan. Berdasarkan fakta tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerawanan banjir dan bagaimana persebaranya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan analisis data menggunakan metode overlay dan skoring parameter. Data yang diperlukan seperti data primer dan data sekunder berupa data jenis tanah, kemiringan lereng, curah hujan dan penggunaan lahan di Kecamatan Pangean. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kerawanan banjir dan persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean. Tingkat kerawanan banjir diklasifikasikan dalam tiga tingkat kerawanan banjir yang meliputi kelas rendah, sedang dan tinggi. Kelas kerawanan banjir rendah dengan cakupan wilayahnya seluas 5.693,19 Ha, sedangkan tingkat kerawanan banjir sedang seluas 2.272,20 Ha, dan tingkat kerawanan banjir tinggi seluas 2.252,85 Ha. Persebaran kawasan rawan banjir di Kecamatan Pangean dibagi menjadi dua klasifikasi kejadian banjir yaitu daerah tidak kejadian dan daerah kejadian banjir. Daerah tidak kejadian dengan luas 7.947,54 Ha dan daerah kejadian dengan luas 4.081,92 Ha

    ANALISIS KETERSEDIAAN PRASARANA PERSAMPAHAN DI KELURAHAN BENAI KECAMATAN BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

    Get PDF
    Ketersediaan prasarana persampahan masalah utama di Kelurahan Benai. Permasalahan sampah timbul karena tidak seimbangnya produksi sampah dengan pengelolaanya dan ketersediaan prasarana persampahan serta semakin menurunya daya dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Pengelolaan persampahan belum dilaksanakan secara optimal, kurangnya ketersediaan prasarana persampahan di Kelurahan Benai, selain itu alat pengangkutan yang kurang memadai dan sering kali tidak tepat waktu dalam mengangkut sampah ke TPA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana ketersediaan prasarana persampahan (Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan) dan juga untuk mengetahui bagaimana pengelolaan persampahan dalam aspek kelembagaan, aspek retribusi dan aspek hukum/peraturan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kualitatif dan deskriptif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan ketentuan SNI 19-2454-2002 dan SNI 3243-2008. Hasil penelitian ini adalah ketersediaan prasarana persampahan dalam bentuk  pewadahan sampah dan pengumpulan sampah tidak memadai akibatnya masyarakat lebih memilih mengelola sendiri  sampahnya. Ketersediaan  prasarana persampahan dalam bentuk pengangkutan yaitu armada pengangkutan sampah menggunakan container yang dijadwalkan 1-2 kali seminggu namun sering terjadi keterlambatan sampah yang mengakibatkan sampah menumpuk dan berserakan. Pengelolaan persampahan dalam aspek kelembagaan yaitu kurangnya perhatian pemerintah dalam menindaklanjuti permasalahan sampah di Kelurahan Benai. Retribusi yang tidak berjalan dikarenakan masyarakat tidak mau membayar iuran kebersihan karena merasa tidak adanya pelayanan pengelolaan persampahan. Permasalahan yang timbul tersebut Belum ada hukum/peraturan undang-undang yang membahas mengenai pengelolaan persampahan khusus untuk kabupaten kuantan singingi

    ANALISIS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Studi Kasus: Perizinan Lapangan Persatuan Olahraga Sungai Jering (Porsing) Kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi

    Get PDF
    Kecamatan Kuantan Tengah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Kuantan Singingi yang menjadi pusat permukiman dan kegiatan penduduk. Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Kuantan Tengah membuat para developer berlomba-lomba untuk membangun kawasan perumahan. Yang menjadi permasalahan adalah pembangunan kawasan perumahan tersebut tidak sesuai dengan detail rencana tata ruang Teluk Kuantan. Salah satu pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang adalah pembangunan kawasan perumahan yang dilakukan oleh developer yang terletak di lahan bekas lapangan bola yaitu lapangan Persatuan Olahraga Sungai Jering (Porsing). Untuk mencapai penataan ruang yang sesuai dengan peraturan yang berlaku maka dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pengendalian pemanfaatan ruang di lahan lapangan Porsing dan bagaimana implementasi instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder dilakukan dengan cara membaca peraturan perundang-undangan, karya ilmiah, buku-buku dan artikel. Penelitian lapangan untuk mendapatkan data primer melalui wawancara dengan informan terkait. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengendalian pemanfaatan ruang di lahan lapangan Porsing baru sampai pada tahap pemantauan karena belum adanya kegiatan pembangunan di lokasi tersebut dan pengawasan dalam pengendalian pemanfaatan ruang di Teluk Kuantan telah dilakukan sesuai dengan teori dan undang-undang yang berlaku. Sedangkan implementasi instrumen pengendalian pemanfaatan ruang di Teluk Kuantan, dari 4 instrumen yang berlaku hanya 3 instrumen saja yang baru di implementasikan yaitu perizinan, peraturan zonasi dan pemberian sanksi. Sedangkan pemberian insentif dan disinsentif belum diimplementasikan karena belum tercantum dalam Rencana Tata Ruang (RTRW) yang berlaku

    POLA PERSEBARAN PERMUKIMAN PENDUDUK DI KECAMATAN PUCUK RANTAU KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

    Get PDF
    Pertumbuhan penduduk yang tinggi menyebabkan meningkatnya aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya lahan yang didorong oleh meningkatnya kebutuhan, sandang, pangan dan perumahan. Permukiman merupakan salah satu bentuk tempat tinggal manusia.Umumnya manusia akan tinggal berdekatan atau berkelompok dengan manusia lain yang memiliki kesamaan. Kecamatan Pucuk Rantau adalah salah satu  kecamatan pemekaran dari Kecamatan Mudik. Kecamatan ini mengalami peningkatan penduduk sehingga daerah ini mengalami pemekaran pada tahun 2012.  Dengan adanya perubahan peningkatan penduduk, maka secara tidak lansung dapat merubah pola permukiman penduduk di suatu wilayah terutama pada wilayah Kecamatan Pucuk Rantau.             Dalam penelitian yang dilakukan pada Kecamata Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singingi dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari pembahasan ini bahwa jenis pola permukiman yang terdapat di Kecamatan Pucuk Rantau yaitu pola  permukiman memanjang dimana 50% dari jumlah desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pucuk Rantau  permukiman penduduk rata-rata mengkuti pola arah jalan. Pola perkembangan menurut analisis data bahwa Kecamatan Pucuk Rantau polanya mengelompok karena daerah ini mempunyai topografi yang bervariasi

    PEMETAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH TODAK RESMI DI BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK I) KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

    Get PDF
    Sampah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat, karena membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Bagian Wilayah Kota I merupakan wilayah pusat pertumbuhan lebih cepat dibandingkan wilayah lainnya dan menjadi pusat perhatian penelitian yaitu yang berkaitan dengan persampahan. Pemetaan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dikarenakan SIG mampu menjadi acuan dalam menghasilkan tampilan data geografis yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran lokasi Tempat Pembuangan Sampah  tidak resmi di BWK I dan untuk mengetahui faktor persebaran Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi di BWK I Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data penelitian diperoleh langsung dengan pengamatan dan pengukuran dilapangan serta studi pustaka. Semua data yang didapatkan baik itu bersifat geografis, deskriptif, numerik diolah dan dipetakan dengan menggunakan perangkat lunak ArcMap 10.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 Desa/Kelurahan yang menjadi objek penelitian yang ada di BWK I,  Desa Beringin Taluk memiliki jumlah Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi terbanyak dengan jumlah 4 Lokasi, Kelurahan Pasar Taluk ditemukan 3  Lokasi, Desa Koto Taluk dan Kelurahan Sungai Jering ditemukan 2 Lokasi, Kelurahan Simpang Tiga ditemukan 1 Lokasi, sedangkan Desa Sawah sama sekali tidak ditemukan Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi. Total keseluruhan Tempat Pembuangan Sampah tidak resmi dari 6 Desa/Kelurahan yang ada di BWK I yaitu 12 lokasi yang sebarannya dipengaruhi oleh jarak dari sungai, jenis peruntukan lahan, jenis jalan, dan kepadatan penduduk

    Optimalisasi Potensi Objek Wisata Desa Dalam Aspek Manajerial Pengelolaan dan Promosi Objek Wisata Pemandian Air Panas Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan

    Get PDF
    Pengabdian kepada masyarakat dengan judul Optimalisasi Potensi Objek Wisata Desa dalam aspek manajerial pengelolaan dan promosi objek wisata Pemandian Air Panas Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi mitra dalam pengelolaan dan promosi objek wisata. Pengabdian ini mengambil lokasi di Desa Sungai Pinang Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Adapun sasaran mitra dalam pengabdian ini yaitu kelompok sadar wisata Desa Sungai Pinang, pengelola objek wisata dan masyarakat Desa Sungai Pinang. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) metode yang terdiri dari observasi pengelolaan dan promosi objek wisata, FGD dan edukasi promosi objek wisata. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini akan memberikan nilai tambah bagi objek wisata Pemandian Air Panas Desa Sungai Pinang khususnya dan Kabupaten Kuantan Singingi umumnya. Berdasarkan PKM yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa permasalahan mengenai pelatihan dan promosi berupa Manajemen pengelolaan organisasi yang belum optimal; Adanya permasalahan dalam memanfaatkan potensi yang ada; Belum optimalnya koordinasi dengan setiap stakeholder; Penghulu suku yang belum solid; Tercemarnya sungai tabalui; dan Akses menuju lokasi pemandian air panas yang cukup sulit karena terdapat beberapa ruas jalan yang rusak. Untuk menjawab permasalahan tersebut diperlukan sinergitas seluruh elemen masyarakat, adanya partisipasi dan perlu penguatan kelembagaan masyarakat, memperhatikan lingkungan dan menerapkan peluang usaha pada objek wisata
    corecore