985 research outputs found
Utopia becoming dystopia? Analyzing political trust among immigrants in Sweden
This paper aims to increase our knowledge on the political trust of immigrantsâ in established democracies. Utilising Swedish survey data, based on a large oversample of respondents with a foreign background, we show that immigrants from countries more plagued by corruption place significantly higher trust in political institutions in Sweden in comparison with both immigrants from more auspicious institutional settings and with the native population. However, we also find that an initially bright view of the Swedish institutional qualities tend to attenuate over time, as immigrants from countries of high corruption develop more critical viewpoints. In con-trast to reasonable expectations, we nonetheless find that this decrease in trust is not explained by experiences of discrimination. Overall, the hypotheses elaborated and tested in this paper may be regarded as a more general contribution to a theory on how political trust is related to experiences and expectations of political institutions.political trust of immigrantsâ; Swedish survey data; experiences and expectations of political institutions
Who cares about the democratic mandate of education? A text analysis of the Swedish secondary education reform of 2009
For several decades after WWII, Swedish education reforms were justified extensively based on democratic and equality arguments. The Social Democrats, the party in governing power during this era, considered a uniform education system crucial to their endeavors towards a greater democracy and greater equality. According to current research, arguments of this kind are being used increasingly rarely to justify general reforms to public primary and secondary education. It is however unknown whether this is also true for the leftist/green opposition parties and not only the current center-right governing parties. The subject of this study is parliamentary debate and the text of the government bill concerning the latest key upper-secondary school reform of 2009, which entailed greater differentiation between students. Consequently, strong criticism from the leftist opposition from the democratic and equality perspectives was to be expected. On the contrary, this study shows that the opposition - like the center-right government - used democratic and equality arguments only to a minor extent. The results are consistent with fears, expressed with regard to Sweden and globally, that the democratic mandate is being ignored in the design of education systems for the future
Pengaruh Bahan Kemasan dan Waktu Penyimpanan Bahan Stek terhadap Persentase Berakar Stek Danshorea Johorensis S. Smithiana
Penelitian pengaruh bahan kemasan dan waktu penyimpanan terhadap persentase berakar stek dua jenis meranti merah ( dan ) telah dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Samboja, Kalimantan Timur. Bahan stek dan berasal dari permudaan alam di IUPHHKPT Dasa Intiga, Kalimantan Tengah. Tujuandari penelitian ini untuk mendapatkan jenis bahan kemasan yang tepat serta pengaruh penyimpanan terhadap persentase berakar dua jenis meranti merah. Perlakuan terdiri dari tiga jenis bahan kemasan (P1=kardus,P2= ,P3= )dan empat waktu penyimpanan (T1=0hari,T2=2hari, T3 = 4 hari, T4 = 6 hari). Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial dengan pola acak lengkap dengan ulangan sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan kemasan tidak berpengaruh terhadap stek pucuk sedangkan waktu penyimpanan yang terbaik adalah selama 0 hari , karena memberikan persen hidup sebesar 76,11%. Penyimpanan selama 4harimasihdapat mempertahankan persen berakar dan panjang akar dengan rataan masing-masing 16,67% dan 3.90 cm. Untuk stek pucuk bahan kemasan yang terbaik adalah kardus tanpa penyimpanan (0 hari), karena memberikan persen hidup sebesar 93,33% dan persen berakar sebesar22,2
PARTISIPASI TOKOH MASYARAKAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN CIPINANG MUARA KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
Abstrak: Dampak pembangunan selain bersifat positif yaitu semakin memacu peningkatan sosial ekonomi kelompok masyarakat tertentu, juga menimbulkan aspek negatif, khususnya semakin memperjelas jurang perbedaan antara kelompok masyarakat yang semakin berdaya dan kelompok masyarakat yang semakin terpinggirkan. karena relative tidak menikmati kemajuan dari pembangunan tersebut. Beberapa penyebab munculnya perbedan ini adalah karena masyarakat yang terpinggirkan tersebut tidak memiliki wawasan, sikap mental, dan kompetensi yang dapat mengatasi kesenjangan sosial ekonomi.Kondisi ini apabila dibiarkan terus menerus dapat semakin memperuncing masalah. Berbagai problem akan semakin muncul tanpa dapat diatasi oleh sebagian besar warga masyarakat. Dalam kondisi inilah, maka pemberdayaan masyarakat dilakukan sebagai upaya untuk membangun kompetensi masyarakat khususnya di DKI Jakarta, agar mereka mampu membangun berbagai kompetensi dirinya dan pada akhirnya mampu membangun kesejahteraan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana tingkat partisipasi tokoh masyarakat sebagai pihak yang sangat dihormati dan berperan penting dalam inisiatif, membangun idealisme, semangat dan keteguhan sikap mental serta kekuatan pengendalian sosial dalam membangun keberdayaan masyarakat. Tokoh masyarakat sebagai kunci keberhasilan pada proses pemberdayaan masyarakat kelurahan (PPMK) ditinjau dari aspek bina ekonomi, bina fisik lingkungan, dan bina sosial. Metodologi penelitian adalah survei. Sampel yang digunakan purposive sampel, dengan jumlah sampel 63 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan angket tertutup dengan model skala Likert yang dikonversi dalam bentuk persentase Tinggi, Sedang, dan Rendah dengan jawaban masing-masing diberikan kode dan skor (bobot), Kode (a) diberi skor (bobot) 3, Kode (b) diberi skor (bobot) 2, Kode (c) diberi skor (bobot) 1. Alat Pengumpulan data menggunakan enam Indikator dengan nilai persentase 90,48 %, 76,46 %, 82,81 %, 80,16 ("0, 83,77 %, dan 77,51 % dalam kategori tinggiatau baik. Dari hasil penelitian dengan hasil analisis skor atas indikator dari variabel yang diteliti dapat disimpulkan bahwa tingkat partisipasi tokoh masyarakat terhadap pelaksanaanprogram pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Cipinang Muara Kecamatan Jatinegara Jakarta Timur berada pada kategori tinggi
MODEL PENDAMPINGAN KELUARGA BERBASIS ASESMEN, KONSELING, HOME VISIT DAN INTERVENSI SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK JALANAN DI YAYASAN RUMAH KITA (eRKa) CIPINANG JAKARTA
Abstrak
This study aims to obtain in-depth data and information based on facts and data regarding the family assistance model based on assessment, counseling, home visit and intervention to reconstruct street children's learning motivation organized by Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang, DKI Jakarta. This research method is qualitative with a case study approach. Data collection uses field notes, observations, interviews, and documentation. Interviews were conducted with 3 street children, 3 street child parents and 2 street child companions from Rumah Kita Foundation (eRKa) in Cipinang. The results of data processing showed that the implementation of assessment activities, counseling and home visits, as well as interventions, carried out as a model of assistance to the family. Showed good results, namely the emergence of motivation to learn street children so that there is a desire to learn. The conclusion from the results of this study is the process of family assistance based on assessment, counseling and home visits and interventions has been carried out well by facilitators from the Rumah Kita Foundation (eRKa). This family assistance starts after the assistant conducts an assessment to examine the background of street children and their families. The companion can guide the role of parents as primary educators, exemplary examples of worship and obedience to God, good lifestyle, good attitudes and behavior, good relationships with others, and the importance of good education for the future. The counselor also counseled the importance of providing the right motivation, so that the motivation to learn of street children can grow and develop properly. Counseling conducted by eRKa has also helped the learning difficulties of street children. Likewise, home visits and interventions have been carried out well by the facilitator so that optimal learning outcomes can be achieved by street children.
Keywords: assessment, counseling, home visit, intervention, assistance.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam berdasarkan fakta dan data mengenai model pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling, home visit dan intervensi untuk melakukan rekonstruksi motivasi belajar anak jalanan yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang, DKI Jakarta. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan catatan lapangan, observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada 3 orang anak jalanan, 3 orang tua anak jalanan dan 2 orang pendamping anak jalanan dari Yayasan Rumah Kita (eRKa) di Cipinang. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa implementasi aktivitas asesmen, konseling dan home visit serta intervensi yang dilakukan sebagai model pendampingan terhadap keluarga.menunjukan hasil yang baik, yakni munculnya motivasi belajar anak jalanan sehingga terdapat keinginan untuk belajar. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah proses pendampingan keluarga berbasis asesmen, konseling dan home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping dari Yayasan Rumah Kita (eRKa). Pendampingan keluarga ini dimulai setelah pendamping melakukan asesmen untuk mencermati latar belakang anak jalanan dan keluarganya. Pendamping telah terbukti mampu memberi arahan tentang peran orang tua sebagai pendidik utama, pemberi contoh teladan tentang ibadah dan ketaatan pada Allah, pola hidup yang baik, sikap dan perilaku yang baik, hubungan pergaulan yang baik dengan sesama, dan pentingnya pendidikan yang baik untuk masa depan mereka. Pendamping juga melakukan konseling tentang pentingnya memberikan motivasi yang baik, sehingga motivasi belajar anak jalanan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Konseling yang dilakukan eRKa juga telah membantu kesulitan belajar anak-anak jalanan. Demikian pula home visit dan intervensi telah dilakukan dengan baik oleh pendamping sehingga hasil belajar yang optimal dapat dicapai oleh anak-anak jalanan.
Key word : asesmen, konseling, visit home, intervensi, pendampingan
DAMPAK TIDAK DIBERIKAN ZAKAT KEPADA MUSTAHIQ YANG JARANG KE MASJID STUDI KASUS DESA PASIR UTAMA KEC. RAMBAH HILIR KAB. ROKAN HULU TINJAUAN MENURUT HUKUM ISLAM
Skripsi ini berjudulâ Damapak Tidak Diberikan Zakat Kepada Mustahik
Yang Jarang Ke Masjid Tinjauan Menurut Hukum Islam (Studi Kasus Desa Pasir
Utama Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu).
Penelitian ini di latar belakangi masalah adanya amil zakat yang tidak
membagikan zakat kepada mustahik yang jarang ke Majid, dengan alasan demi
kemaslahatan, namun menimbulkan dampak yang positif dan negatif.
Penelitian ini dilakukan di Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Hilir
Kabupaten Rokan Hulu dengan Pembahasan dampak tidak diberikan zakat kepada
mustahik yang jarang ke Masjid Kemudian tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah kebijakan yang di lakukan Amil yang tidak memberikan zakat
kepada mustahik yang jarang ke Maasjid memberikan dampak yang positif atau
dampak yang negatif. dan bagaimana Islam memandang permasalahan ini.
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah dampak yang di timbulkan
akibat tidak diberikan zakat kepada mustahik yang jarang ke Masjid sedangkan yang
menjadi subjek adalah Amil Zakat dan mustahik yang berada di Desa Pasir Utama
berjumlah 15 orang, sumber data di ambil dari responden yaitu Amil Zakat dan
mustahik, metode pengumpulan data yaitu dengan cara wawancara dan observasi,
analisa data yaitu penulis menggunakan metode deskriptif.
Proses pelaksanaan zakat di Desa Pasir Utama dilakukan oleh Amil Zakat,
yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Bendahara, Sekretaris dan di bantu oleh
anggota Amil zakat lainnya. Yang bertugas mengumpulkan zakat dan
menyalurkannya kepada mustahik yang berhak menerimanya.
6
Dampak tidak diberikan zakat kepada mustahik yang jarang ke Masjid, di
antaranya, menimbulkan permusuhan antara Amil dengan mustahik yang tidak
mendapatkan zakat, kemudian menimbulkan rasa iri hati dan dengki sesama mustahik
dan juga menimbulkan fitnah, kerena Amil di anggap tidak adil melaksanakan
tugasnya. Sehingga kebijakan Amil tidak bisa di benarkan karena mendatangkan
dampak negatif di sampaing ayat al-Quran yang jelas mengatur kepada siapa zakat
harus di salurkan
KINERJA ORGANISASI PERGURUAN TINGGI NEGERI DI ERA DISRUPSI: Studi Tentang Manajemen Pengetahuan, Budaya Organisasi dan Kompetensi SDM Terhadap Kinerja Organisasi Pada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
ABSTRAK
KINERJA ORGANISASI PERGURUAN TINGGI NEGERI
DI ERA DISRUPSI
Studi Tentang Manajemen Pengetahuan, Budaya Organisasi dan Kompetensi SDM Terhadap Kinerja Organisasi Pada Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum)
Oleh: Adman (1605653)
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah kinerja organisasi. Inti kajiannya difokuskan pada Kinerja organisasi perguruan tinggi berbasis Manajemen Pengetahuan melalui Strategi Budaya Organisasi dan Kompetensi Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah Kinerja Perguruan Tinggi dipengaruhi oleh Manajemen Pengetahuan, Budaya Organisasi dan Kompetensi.
Metode penelitian menggunakan Explanatory Survey Method. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner skala lima model Multiple Rating List Scale. Responden adalah pengelola perguruan tinggi yang terdiri dari unsur Manajemen, tenaga pendidik, karyawan dan mahasiswa.Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan terhadap responden pada tiga perguruan Tinggi Negeri PTN Badan Hukum di Jawa Barat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial dengan pendekatan model persamaan struktural.
Hasil penelitian ini menunjukkan struktur hubungan variabel-variabel yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerja organisasi pada Perguruan Tinggi Negeri, yang terdiri atas manajemen pengetahuan, budaya organisasi, dan kompetensi didukung oleh fakta empirik. Berdasarkan model struktur uji hipotesis yang diajukan, semua jalur variabel independen yang terdiri atas manajemen pengetahuan, budaya organisasi, dan kompetensi terhadap kinerja organisasi, pada PTN Badan Hukum sebagai variabel independen adalah signifikan.
Novelty penelitian adalah Model Peningkatan Kinerja Organisasi Berbasis Manajemen Pengetahuan melalui Strategi Penguatan Budaya Organisasi dan Kompetensi SDM. Implikasi penelitian antara lain dorong PTN Badan Hukum untuk mengalokasikan SDM yang konsen pada teknologi, dorongan SDM PTN Badan Hukum berinovasi, pengembangan kompetensi SDM dan Evaluasi kinerja organisasi PTN. Saran ditujukan bersifat kebijakan untuk PTN Badan Hukum dengan penetapan upaya peningkatan kinerja organisasi melalui penguatan Manajemen pengetahuan, budaya organisasi, dan kompetensi. PTN Badan Hukum harus mampu mengimplementasikan manajemen pengetahuan, budaya organisasi dan kompetensi SDM kepada civitas akademika. Bagi penelitian lebih lanjut harus lebih komprehensif dalam menganalisis temuan, dan memperkuat metodologi yang lebih tepat.
Kata kunci: manajemen pengetahuan; budaya organisasi; kompetensi, kinerja organisasi.â
ABSTRACT
ORGANIZATIONAL PERFORMANCE OF STATE HIGHER EDUCATION IN THE DISRUPTION ERA
Study of Knowledge Management, Organizational Culture and Human Resourches Competence on Organizational Performance at State Universities
Incorporated)
By. Adman (1605653)
The problem studied in this research is organizational performance. The core of the study is focused on university performance which is influenced by Knowledge Management, Organizational Culture, and Competence. Based on this, the main problem uncovered in this study is that higher education performance is influenced by knowledge management, organizational culture, and competence.
The research method used is the Explanatory Survey Method. The data collection technique uses a five-scale questionnaire model of the Multiple Rating List Scale. Respondents are university administrators consisting of elements of management, teaching staff, employees, and students. The research design uses a quantitative approach. The survey was conducted on respondents at three State Universities as Legal entities in West Java. The data collection technique was carried out using purposive sampling. Data analysis used descriptive and inferential statistical methods with a structural equation model approach.
The results of this study indicate the relationship structure of the variables that directly affect organizational performance at state universities, which consist of knowledge management, organizational culture, and competencies supported by empirical facts. This means that based on the proposed hypothesis testing structure model, all independent variable paths consisting of knowledge management, organizational culture, and competence on organizational performance, at State Universities as independent variables.
The novelty of the research is a Knowledge Management Based Organizational Performance model through Strengthening Organizational Culture and HRD Competency Strategies. Research implications include encouraging State Universities as Legal Entities to allocate HR who are focused on technology, encouraging HR from State Universities as Legal Entities to innovate, developing HR competencies, and evaluating the organizational performance of State Universities. The suggestions are aimed at policy for State Universities as Legal Entities by establishing efforts to improve organizational performance through strengthening knowledge management, organizational culture, and competence. Legal Entity State Universities must be able to implement knowledge management, organizational culture, and HR competencies for the academic community. Further research must be more comprehensive in analyzing the findings and strengthen a more appropriate methodology.
Keywords: knowledge management; organizational culture; competency, organizational performance
- âŠ