440 research outputs found
PENENTUAN HARI DALAM SISTEM KALENDER HIJRIAH
Calendar is an organizing system to calculate the time for a certain period. By convention, the day is the smallest unit of the calendar, while the measurement part of a day using timing systems (hours, minutes, and seconds). Some calendar systems refers to an astronomical cycle, follow the rules anyway. The concept of day used by most people on earth is the concept of the day where the day begins at midnight and the day started online within 1800 of the City of Greenwich. This qualitative study intends to analyze the determination of days in the Hijriyah calendar. The main problem is the disagreement about the start of the day and where the beginning of the day begins. In contrast to the international community in general, Muslims have several criteria to determine where and when the day begins in Islam. There are three opinions about the beginning of theday. First, the dawn as a benchmark of the start of the day. Second, the start of the day occurs when the setting sun. Third, the day began at midnight (00:00).Kalender merupakan sebuah sistem pengorganisasian untuk menghitung waktu selama periode tertentu. Secara konvensi, hari adalah unit kalender terkecil, sementara untuk pengukuran bagian dari sebuah hari digunakan sistem perhitungan waktu (jam, menit, dan detik). Beberapa sistem kalender mengacu kepada suatu siklus astronomi, mengikuti aturan yang tetap. Konsep hari yang dipakai oleh sebagian besar manusia dibumi adalah konsep hari dimana hari dimulai pada tengah malam dan hari dimulai di garis yang berjarak 1800 dari Kota Greenwich. Penelitian kualitatif ini bermaksud untuk menganalisis penentuan hari dalam kalender Hijriah. Masalah utama adalah perbedaan pendapat tentang awal hari dan di mana awal hari dimulai. Berbeda dengan masyarakatdunia pada umumnya, umat Islam mempunyai beberapa kriteria dalam menentukan dimana dan kapan hari dimulai dalam Islam. Ada tiga pendapat tentang permulaan hari. Pertama, fajar dijadikan patokan dari permulaan hari. Kedua, permulaan hari terjadi saat terbenamnya matahari. Ketiga, hari dimulai sejak tengah malam (pukul 00.00)
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR OLAHRAGA DAN SARANA PRASARANA KEOLAHRAGAAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA CABANG OLAHRAGA VOLI PANTAI DI UPT SMA NEGERI OLAHRAGA PROVINSI JAWA TIMUR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar olahraga dan sarana prasarana keolahragaan terhadap prestasi belajar siswa cabang olahraga voli pantai di UPT SMA Negeri Olahraga Provinsi Jawa Timur. Motivasi belajar dan sarana prasarana sebagai variabel bebas.Sedangkan prestasi belajar siswa sebagai variabel terikat.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif statistik nonparametrik.Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner dan dokumentasi.Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 dan 3 voli pantai yang berjumlah 11 siswa.Sedangkan pengambilan sampel adalah keseluruhan siswa kelas 2 dan 3 voli pantai yang berjumlah 11 siswa.pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan nonprobability sampling dengan teknik sampling jenuh.Analisis data dilakukan dengan menggunakan korelasi spearman rankdengan bantuan SPSS 20.0 for windows. Setelah melalui prosespengolahan data korelasi spearman rank, maka didapat hasil penelitian menunjukkan: (1) Semakin tinggi motivasi belajar, semakin tinggi prestasi yang diperolehnya, dilihat dari hasil korelasi rank spearman yaitu nilai thitung, (2,760) melebihi nilai ttabel (2,262), sehingga hipotesis ke-1 “Ada hubungan signifikan antara motivasi belajar dalam olahraga terhadap prestasi belajar siswa cabang olahraga voli pantai di UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur” teruji kebenarannya. (2) Semakin baik sarana prasarana yang disediakan sekolah, semakin tinggi prestasi yang diperolehnya, dilihat dari hasil korelasi rank spearman yaitu nilai thitung, (2,932) melebihi nilai ttabel (2,262), sehingga hipotesis ke-1 “Ada hubungan signifikan antara sarana prasarana keolahragaan terhadap prestasi belajar siswa cabang olahraga voli pantai di UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur” teruji kebenarannya.
Kata kunci:motivasi belajar olah raga, sarana prasarana keolahragaan, prestasi belajar siswa cabang olah raga volly pantai
Transformasi Kalender Islam di Turki dari Rukyat ke Hisab
Turkey has a long history in the study of the Islamic Calendar. Since the arrival of Islam in Turkey, the Islamic Calendar has been the main reference in the administration of the kingdom for hundreds of years. Furthermore, the kingdom also paid special attention to developing the Istanbul Observatory, which was considered the most sophisticated observatory at that time, to support the implementation of the early determination of the Hijri month using the observation (rukyat) method. For hundreds of years running, the use of the Hijri calendar then began to be shifted by the Gregorian Calendar System along with the collapse of the Ottoman Empire. In addition to changing the calendar system, Mustafa Kemal Attaturk also changed the method of determining the beginning of the month from observation (rukyat) to calculation (hisab). Although it has undergone many changes since the birth of the Republic of Turkey, the Turkish government's attention to the Islamic Calendar still continuing. After successfully holding the International Hijri Calendar Unification conference in 1978, in 2016 Turkey also held the same event and introduced the 2016 Turkish criteria. Then, this criterion becomes a reference for several countries in determining the beginning of the Hijri month. Despite getting a lot of criticism regarding the 2016 Turkey Criteria, we need to give appreciation to Turkey for its active role in the development of the Global Islamic calendar discourse
OPTIMIST AND PESSIMIST MOON-SIGHTING: THE STUDY OF ISLAMIC CALENDAR DETERMINATION IN INDONESIA
The Islamic calendar decision has always been a public discourse among Muslims at the beginning of Ramadan, Shawwal, and Dhulhijjah. It is often the case that different decisions made among Muslim groups in determining the first of Ramadhan, Syawal, and Dhulhijjah which will affect the public holiday in Muslim majority countries. This study incorporates the theory of limit proposed by Muhammad Syahrour to analyze the ongoing contestation of Islamic calendar determination. Based on the in-depth analysis, this study suggests that the height criteria of the crescent can be categorized as optimistic and pessimistic criteria. Crescent's altitude of 3 degrees is the lower limit of optimism in crescent observations. Pessimism can be seen from astronomical calculations in which hilal altitude is below 3 degrees. These two criteria could be supported by the existing scientific proof through the image of the hilal altitude below 3 degrees
NGOs CONTESTATION ON ISLAMIC HIJRI CALENDAR IN URBAN MUSLIM SOCIETY IN INDONESIA: FROM AUTHORITY TO IDENTITY
This article discusses on religious contestation on determination of Islamic Calendar in Urban Muslim society in Indonesia. An Indonesian Islamic calendar discourse is always dominated by Nahdatul Ulama and Muhammadiyah as two largest Islamic NGOs. The choice of individuals from this group to fill the office of Minister of Religious Affairs, the official authority, is a sign of the domination amongst these mass organizations. To analyze the contestation of religious authority, this paper recommends the application of an analytical framework of the Gramsci’s hegemony theory which illustrates the contestation between them. Data were gathered through in-depth interviews with the two organizations' experts in Islamic astronomy, which were then evaluated using a descriptive approach. The finding of this paper reveal that the contestation between Nahdatul Ulama and Muhammadiyah not only in relation to the power, but also strengthening the identity of each group to shows their power on Islamic Calendar discourse in Indonesia
OPTIMASI WAKTU PROYEK SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN ARMADA PADA PT. DIGITAL ENTROPY VENTURE MENGGUNAKAN METODE PERT
Dalam pelaksanaan proyek sistem informasi, hal yang sering terjadi adalah keterlambatan waktu pelaksanaan proyek. Seperti permasalahan terhadap waktu pelaksanaan proyek sistem informasi yang dialami oleh PT. Digital Entropy Venture. Selama ini dalam merencanakan penjadwalan, PT. Digital Entropy Venture menggunakan satu nilai estimasi berdasarkan pengalaman dari proyek yang telah selesai. Hal ini berdampak pada kondisi dimana ketika terjadi permasalahan keterlambatan pengerjaan, tim proyek belum mengetahui apakah proyek dapat tetap berjalan sesuai rencana atau tidak. Saat ini PT. Digital Entropy Venture sedang mengembangkan sistem informasi pengelolaan armada. Untuk menghindari permasalahan yang sama, maka perlu dilakukan manajemen waktu. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Program Evaluation and Review Technique (PERT). Dari metode ini tim proyek dapat melakukan analisis waktu pelaksanaan proyek untuk mengetahui probabilitas dari penyelesaian proyek. Hasil perhitungan pada proyek sistem pengelolaan armada menggunakan metode PERT menunjukkan bahwa proyek tersebut dapat diselesaikan dengan 168 hari dengan probabilitas 3,06 yang dikonversikan pada tabel z sama dengan 99,88%. Hal ini menunjukkan bahwa metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) dapat diterapkan dalam proyek sistem informasi pengelolaan armada pada PT. Digital Entropy Venture
Analysis of Malware Impact on Network Traffic using Behavior-based Detection Technique
Malware is a software or computer program that is used to carry out malicious activity. Malware is made with the aim of harming user’s device because it can change user’s data, use up bandwidth and other resources without user's permission. Some research has been done before to identify the type of malware and its effects. But previous research only focused on grouping the types of malware that attack via network traffic. This research analyzes the impact of malware on network traffic using behavior-based detection techniques. This technique analyzes malware by running malware samples into an environment and monitoring the activities caused by malware samples. To obtain accurate results, the analysis is carried out by retrieving API call network information and network traffic activities. From the analysis of the malware API call network, information is generated about the order of the API call network used by malware. Using the network traffic, obtained malware activities by analyzing the behavior of network traffic malware, payload, and throughput of infected traffic. Furthermore, the results of the API call network sequence used by malware and the results of network traffic analysis, are analyzed so that the impact of malware on network traffic can be determined
Dakwah dan Politik: Menakar Kontribusi Organisasi Islam Sayap Partai Politik Bagi Masyarakat Muslim Yogyakarta
Seperti telah menjadi tradisi, menjelang Pemilu tak sedikit partai politik di Indonesia ramai-ramai mendirikan organisasi Islam. Dua dari sekian banyak partai politik yang mendirikan organisasi Islam sayap partai politik (parpol) adalah Partai Golkar dengan mendirikan Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) dan Pengajian Al-Hidayah serta PDI-P dengan membentuk Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi). Setidaknya ada lima kontribusi organisasi Islam sayap parpol bagi masyarakat, yaitu: menambah pengetahuan keagamaan masyarakat, menggerakkan masyarakat untuk senantiasa berbuat baik, menambah ketrampilan, melatih dan memberi kesempatan berorganisasi, serta memperkuat rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Sementara dalam konteks parpol, berbagai pro-gram kerja dan aktivitas keagamaan yang organisasi Islam sayapnya berfungsi untuk menjaga loyalitas simpatisan kepada parpol, mengukur kekuatan parpol dari segi perkembangan jumlah simpatisan, menjaga citra baik parpol, dan menepis stigma parpol non-religius. Selain itu, keberadaan organisasi Islam sayap parpol acapkali dimanfaatkan secara personal oleh fungsionaris partai politik yang hendak men-calonkan diri sebagai anggota legislatif dan pimpinan eksekutif. Penelitian ini menemukan bahwa dakwah yang dilakukan organisasi sayap parpol dilakukan dengan setengah hati. Kegiatan-kegiatan mereka tampak semarak hanya menjelang Pemilu. Hal ini mengindikasikan bahwa fungsi utama organisasi Islam sayap parpol hanya untuk membentuk pencitraan guna meraih simpati umat Muslim
- …