51 research outputs found
Pemodelan Lahan Rawa Pasang Surut Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan GIS Untuk Penentuan Zona Hidrotopografi (Studi Kasus: Delta Pulau Petak Kalimantan)
Pengembangan lahan rawa berarti mengubah lahan rawa sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan baru yang cocok untuk pengembangan budidaya pertanian dan pemukiman. Proses pengembangan lahan dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan geography infomation system (GIS) untuk membuat digital elevation model (DEM). Pembuatan model menerapkan metode interpretasi dan rektifikasi citra dengan cara interpolasi irregular pada tiap rona pixcel citra dan mengacu pada data perwakilan dilapangan. Zona-zona hidrotopografi di dapat dengan menganalisis model lahan komparatif terhadap komponen elevasi muka air. Hasil pemodelan menunjukan karakteristik lahan Delta Pulau Petak terbentuk dari dua sungai besar, Sungai Barito sepanjang 139,58 km dan Sungai Murung-Kapuas sepanjang 120,30 km. Batas ketinggian berjumlah 18 klaster dengan ketinggian maksimum mencapai +4 meter dan ketinggian minimum mencapai -18 meter terhadap muka air rerata. Luas lahan 284.936,81 ha dan jarak keliling 298,04 km. Relief topografi lahan relatif datar. Luas wilayah terluapi air pasang berdasarkan bagian zona hidrotopografi untuk zona A mencapai 35% dengan ketinggian air 0,39 meter, zona B mencapai 61% dengan tinggi air 0,96 meter dan zona C mencapai 4% dengan tinggi air 1,32 meter. Kegunaan lain dari model ini dapat membuat sistem manajemen basis data jaringan irigasi pulau petak. Validasi model ini telah dilakukan dilapangan dengan hasil memuaska
Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Debit Banjir Rancangan Di DAS Baubau
ABSTRACTThis research was conducted in the city of Baubau, Southeast Sulawesi Province, the location is focused on the area directly adjacent to the Baubau River which has a river length of 15,704 Km in the Baubau catchment with an area of 76,117 Km2. which empties into residential areas as areas where seasonal floods often occur. To reduce the risk of loss due to the impact of flooding flood control efforts are needed that can be carried out properly if the flood discharge design of the repeat design can be known. This study aims to analyze changes in land use against runoff coefficient with flood discharge design period of time in Baubau watershed. The analysis used is the descriptive analysis regarding the spatial distribution pattern of land use and its effect on the runoff coefficient in 2019. Then to get the discharge plan for the return time analysis was carried out using the Nakayasu Empirical method or the Synthetic Unit Hydrograph (HSS) with rainfall data for 2010 to 2019 obtained from the BMKG Betoambari station in Baubau City. From the results of the analysis, it will be obtained the flood discharge plans for the return period of 5, 10, 20, 25, 50, and 100 years.Keywords: Baubau watershed, flood discharge, hydrograph ABSTRAKPenelitian ini dilakukan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara, lokasi difokuskan pada wilayah yang berbatasan langsung dengan Sungai Baubau yang memiliki panjang sungai 15.704 Km di DAS Baubau dengan luas wilayah 76.117 Km2. yang bermuara di pemukiman penduduk sebagai daerah yang sering terjadi banjir musiman. Untuk mengurangi resiko kerugian akibat dampak banjir diperlukan upaya pengendalian banjir yang dapat dilakukan dengan baik jika debit banjir desain desain ulang dapat diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan terhadap koefisien limpasan dengan debit banjir periode rencana waktu di DAS Baubau. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif mengenai pola sebaran spasial penggunaan lahan dan pengaruhnya terhadap koefisien limpasan Tahun 2019. Kemudian untuk mendapatkan debit rencana waktu ulang dilakukan analisis dengan menggunakan metode Empiris Nakayasu atau Hidrograf Satuan Sintetis (Synthetic Unit Hydrograph). HSS) dengan data curah hujan tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 diperoleh dari stasiun BMKG Betoambari Kota Baubau. Dari hasil analisa tersebut akan diperoleh debit banjir rencana kala ulang 5, 10, 20, 25, 50 dan 100 tahun.Kata kunci: DAS Baubau, debit banjir, hidrogra
ANALISIS DINAMIK MODEL PENDANGKALAN DANAU LIMBOTO DENGAN PEMBERSIHAN ECENG GONDOK DAN PENGERUKAN ENDAPAN
This article discusses about mathematical model of Limboto lake silting with water hyacinth cleaning solution. Modelling begins with constructing a model based on the factors that affect silting which is then formed into a system of first order differential equations. Furthermore, the model is analyzed by looking for equilibrium and stability. To see the condition of lake silting based on the stability condition, a numerical simulation was performed. The simulation results show that with water hyacinth cleaning, the lake will maintain its existence, which is indicated by an increase the Limboto lake volume, although there is still a decrease in volume due to the presence of sediment and nutrients from the river
Pemodelan Lahan Rawa Pasang Surut Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh Dan Gis Untuk Penentuan Zona Hidrotopografi (Studi Kasus: Delta Pulau Petak Kalimantan)
Pengembangan lahan rawa berarti mengubah lahan rawa sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan baru yang cocok untuk pengembangan budidaya pertanian dan pemukiman. Proses pengembangan lahan dapat memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan geography infomation system (GIS) untuk membuat digital elevation model (DEM). Pembuatan model menerapkan metode interpretasi dan rektifikasi citra dengan cara interpolasi irregular pada tiap rona pixcel citra dan mengacu pada data perwakilan dilapangan. Zona-zona hidrotopografi di dapat dengan menganalisis model lahan komparatif terhadap komponen elevasi muka air. Hasil pemodelan menunjukan karakteristik lahan Delta Pulau Petak terbentuk dari dua sungai besar, Sungai Barito sepanjang 139,58 km dan Sungai Murung-Kapuas sepanjang 120,30 km. Batas ketinggian berjumlah 18 klaster dengan ketinggian maksimum mencapai +4 meter dan ketinggian minimum mencapai -18 meter terhadap muka air rerata. Luas lahan 284.936,81 ha dan jarak keliling 298,04 km. Relief topografi lahan relatif datar. Luas wilayah terluapi air pasang berdasarkan bagian zona hidrotopografi untuk zona A mencapai 35% dengan ketinggian air 0,39 meter, zona B mencapai 61% dengan tinggi air 0,96 meter dan zona C mencapai 4% dengan tinggi air 1,32 meter. Kegunaan lain dari model ini dapat membuat sistem manajemen basis data jaringan irigasi pulau petak. Validasi model ini telah dilakukan dilapangan dengan hasil memuaska
Penentuan transmisivitas dan porositas efektif untuk mengkaji proses gerakan airtanah pada lahan heterogen
The main purpose of this research is to determine properties of non-homogeneous ill-drained area which are reflected by transmissivity and effective porosity. The flow of water was analyzed using Darcy law and Boussinesq equations which were developed based on analogy theory of heat conduction to 2-Dimension (pseudo 3-D) of transient water flow. Based on the formula, transmissivity and effective porosity have been determined through mathematical model. The model needs daily deep water table as the main data. The model was tested in PG Jatitujuh Cirebon. The transmissivity and effective porosity information were very useful to solving drainage problems in the ill-drained area.
Result of iteration method indicated that the land have 11 and S are 0,070 â 0,698 rnlm and 0,10 â 91,0 m2/day respectively. A R-square test was used to compare deep water table between observation data and output model each of bore hole, and was found average R-square is 0,8519 and standard of error is 0,0981.
Keywords: drainage, effective porosity, non homogeneous soil media, mathematical model, transmissivit
POTENSI KETERSEDIAN AIR TANAH DAN NERACA AIR WILAYAH KARST DI KABUPATEN MAROS: Potential Availability of Groundwater and Water Balance of Karst Area in Maros Regency
Water balance calculations can describe water conditions in an area. Climatic conditions and soil characteristics will affect the water balance in an area, including the karst areas which is vulnerable to droughts. This study analyzes the capacity of the soil to store water and calculates the regional water balance. By using the Soil Moisture Equipment Corp at a pressure of 0.33 atm, the field capacity of the soil and a pressure of 15 atm will be known to obtain the permanent wilting point value. The regional water balance was calculated using the Thornthwaite-Mather method. Research conducted in the karst area of ​​Maros Regency shows that the available water pore value with very low criteria so that it affects the available water capacity. The water balance of the karst region shows a surplus in November-June and a deficit in July-October. The total value of surplus is 1296 mm/year and deficit is 370 mm/year
Analisis Sensitivitas dalam Optimasi Keuntungan Produksi Kue Ulang Tahun dengan Metode Branch and Bound
The increasingly rapid development of the business world requires companies engaged in industry, trade, and services to continue to optimize their business activities to win the market competition. Mikaila Bakery is one of the businesses producing birthday cakes in Gorontalo Province. In the birthday cake business at Mikaila Bakery, so far, the amount of production is only determined by estimates, so profits do not reach optimal profits. This study aimed to determine the optimal profit obtained in the production of birthday cakes at Mikaila bakery using the branch and bound method and to determine the results of sensitivity analysis to changes in the objective function coefficients and constraint functions in the branch and bound method. The analysis results show that using the branch and bound method, Mikaila Bakery's cake shop gets an optimal profit of Rp. 38,433,000 per month or an increase of Rp. 3.4% of the previous profit. The results of the sensitivity analysis show that profits will remain in optimal conditions if the birthday cake business at Mikaila Bakery follows the changes that occur in the coefficient of the objective function and the constraint function based on the upper bound and lower bound according to the output. Which has been generated using POM-QM software
OPERATION CHARACTERISTICS OF PULSATING SPRINKLER 60-505 AT DIFFERENT WIND SPEED (Karakteristik Operasi Sprinkler Pulsating 60-505 pada Perbedaan Kecepatan Angin)
ABSTRACTThe research about sprinkler irrigation was done in the experimental field and Fluid Mechanical Laboratory of Agricultural Engineering Department,HasanuddinUniversity. Sprinkler irrigation is a high efficiency irrigation system due to its capability to distribute water uniformly in the exact time. This irrigation system has many types and operation characteristics which different between one to the other. The aim of this research was to study the characteristic of sprinkler pulsating 60-505 and its performance in the field with different wind speed. The research was done by obtaining primary data in the field and measured the wind speed during the operation of the irrigation system on the pressure of 103.44 kPa to 206.88 kPa. It was obtained from the research that the average wind speed was 3 m/second. In this condition, the shape factor of the irrigation system was 0.55 to 0.62 m. The pressure of 103.44 kPa to 206.88 kPa produced spray radius between 3 to 6 m, with application diameter was 6 and 12 m. The research showed that, the performance of the irrigation system was fairly good in the operation with wind speed from 0 to 3 m/second and the pressure of 206.88 kPa. However, in the lower pressure with wind speed over 3 m/second, the irrigation system was less effective. ABSTRAKPenelitian mengenai irigasi sprinkler ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium Mekanika Fluida dan Hidrologi, Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar. Irigasi sprinkler merupakan sistem pengairan dengan efisiensi tinggi, karena mendistribusikan air dalam jumlah seragam pada waktu yang tepat. Sistem irigasi ini mempunyai bentuk dan karakteristik operasi yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pencurah tipe Pulsating Sprinkler 60-505 dan kinerja sprinkler pada lahan dengan berbagai kecepatan angin. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data primer di lapangan dan mengukur kecepatan angin selama pengoperasian sistem irigasi pada tekanan antara 103,44 kPa' - 206,88 kPa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan angin rata-rata 3 m/detik. Pada kondisi ini, diperoleh shape faktor ratarata dari sistem irigasi 0,55 m sampai 0,62 m. Pengaturan tekanan antara 103,44 kPa - 206,88 kPa menghasilkan radius semprotan 3 m sampai 6 m dengan diameter aplikasi 6 m dan 12 m. Hal ini menunjukkan bahwa, kinerja sistem irigasi cukup baik jika dioperasikan pada kecepatan angin 0 – 3 m/detik dengan tekanan 206,88 kPa, tetapi pada tekanan yang lebih rendah dengan kecepatan angin di atas 3 m/detik, sistem irigasi kurang efektif
Pengaruh Bahan Bakar LPG Sistem Manifold Injeksi Terhadap Performa Single Cylinder Spark Ignition Engine
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya. Konversi dari bahan bakar minyak ke bahan bakar gas jenis LPG (Liquified Petroleum Gas) dengan menggunakan sistem injeksi tipe 1. Sistem injeksi tipe I atau disebut dengan manifold injection merupakan desain injeksi yang paling sederhana pengganti sistem karburator, dimana sistem ini diharapkan mampu memperbaiki pasokan bahan bakar yang dibutuhkan oleh mesin. Torsi dan daya mesin diperoleh dengan menggunakan peralatan chasis dynamometer. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan bahan bakar minyak jensi premium dan bahan bakar gas jenis LPG. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan menggunakan bahan bakar LPG injeksi tipe 1, terjadi penurunan torsi, daya mesin, dan spesifik konsumsi bahan bakar pada single cylinder spark ignition. Akan tetapi efisiensi thermal meningkat sebesar 6,38% dibandingkan dengan bahan bakar premium
- …