100 research outputs found

    Analysis of sea cucumber food habits (Holothuroidea) in Tanjung Gosale village Guraping subdistrict North Oba city Tidore Islands

    Get PDF
    This study aims to find out the composition of sea cucumber types in Tanjung Gosale Guraping Village, find out the composition of sea cucumber food types in Tanjung Gosale Guraping Village and determine the food habits of sea cucumber types (main food, supplements, and incidental foods) contained in the stomach contents of sea cucumbers. The research procedure is carried out measurements of the length and weight of sea cucumbers using a measuring bar and analytical scales. Then the sea cucumber is dissected to be taken by the stomach, then analyzed the food contained in the stomach. Before the stomach is dissected first done weighing the weight of the stomach using analytical scales and measurements of the length of the stomach using the bar. The stomach of sea cucumbers that have been surgically then carried out observations of the contents of the stomach per individual in a microscope to find out the types of food organisms contained in the stomach of the sea cucumber. The results showed that the composite

    Analisis Pengembangan Wisata Bahari Desa Maitara Utara Kota Tidore Kepulauan

    Get PDF
    Wisata bahari merupakan salah satu subsektor keparawisataan dalam menghasilan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan suatu daerah dan juga memberikan kontribusi positif terhadap penguatan posisioning citra destinasi wisata suatu wilayah. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengembangan wisata bahari Desa Maitara Utara, dengan menggunakan metode multiplier effect analysis digunakan untuk menganalisis dampak ekonomi di wisata Desa Maitara Utara. Dimana hasil analisis menunjukkan Nilai Keynesian income multiplier di peroleh 31,41 dan ratio income multiplier tipe I dan tipe II adalah 1,22 dan 45,74. Meningkatnya jumlah wisatawan berpotensi menyebabkan over carrying capacity pada titik area tertentu untuk aktivitas snorkeling dan wisata pantai, terutama saat waktu liburan (peak season), dengan ini menggunkan motode analisis daya dukung kawasan. Wisata bahari Desa Maitara Utara diperlukan strategi yang tepat untuk pengembangan yang tetap memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat, hal dengan menggunakan metode analisis SWOT. Dimana menunjukkan mengukur kekuatan dan kelemahan objek  serta Peluang dan Ancaman dalam pengembangan wisata . pertingnya riset ini untuk memberikan informasi terkait dampak ekonomi maupun daya dukung secara wilayah untuk aktifitas Snorkeling dan wisata pantai agar tidak melebih daya dukung sehingga dapap berkelanjutan

    Studi Komparatif Komunitas Ikan Padang Lamun Pada Bulan Perbani Awal Dan Perbani Akhir Di Perairan Loleo Kecamatan Weda Selatan Kabupaten Halmahera Tengah

    Get PDF
    Fish utilize seagrass beds as habitat, there were sedentary and those that visit to seagrass beds only to find food or to spawn, as a place of refuge. The purpose of this study was to determine the number and type of fish seagrass caught in neap beginning and neap end in Water Village Loleo, know the community structure of seagrass beds had been arrested in neap beginning and neap end and to compare the fish communities of seagrass caught in neap neap beginning and ending at the village Aquatic Loleo. The results obtained by the composition of fish species in neap early as 14 types of Caranx ignobilis, Caranx melampygus, Alectis ciliaris, scad crumenophthalmus, Choerodon anchorago, Cheilio inermis, Lethrinus microdon, Mulloidichthys flavolineatu, Gerres acinaces Bleeker, Siganus spinu, Siganus canaliculatus, Siganus doliatus, Hemiramphus sp, Balistoides viridescens. While the fish in neap late as 8 types of Sphyraena barracuda, Siganus canaliculatus, Siganus doliatus, Zanclus cornutus, Lethrinus miniatus, Moolgarda seheli, Hemiramphus sp, Amanses scopas. Good species diversity of fish caught in neap neap beginning and end is classified, and no kind mendominansi and very uneven spread of its kind. The average catches between the moon neap neap early and late have differences and average catches neap most was in the beginning

    DISTRIBUTION AND COMMUNITY STRUCTURE OF MANGROVE IN DONROTU, GURATU AND MANOMADEHE ISLANDS, WEST HALMAHERA DISTRICT, NORTH MALUKU

    Get PDF
    Mangrove is an ecosystem that is a habitat for various both aquatic and terrestrial biota. This research aims at revealing the distribution and community structure of mangrove in Donrotu, Guratu and Manomadehe Islands, West Halmahera Regency, North Maluku. This work was conducted from April to June 2019. Data collection using the spot check method, while the analysis of mangrove distribution was carried out qualitatively. Community structures quantitatively include type density (Di), relative density types (RDi), frequency types (Fi), relative frequency types (Rfi), closing types (Ci), closure of relatively types (RCi), and Important value (VIi). The results showed that Rhizophora stylosa in the three islands (Donrotu, Guratu, and Idamdehe) had the highest species density and highest density values. Closing types and closures are relatively varied. The type of R. stylosa also has a higher importance in all three islands. The highest mangrove density was mainly found in Donrotu Island (0.96 ind/m2), then Guratu Island (0.46 ind/m2), and Idamadehe Island (0.32 ind/m2), respectively.Mangrove merupakan ekosistem yang merupakan habitat bagi berbagai biota perairan maupun di darat. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengungkapkan distribusi dan struktur komunitas hutan mangrove di Pulau Donrotu, Guratu dan Manomadehe Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Pelaksanaan penelitian pada bulan April-Juni 2019. Pengambilan data dengan menggunakan metode spot check. Analisis data distribusi mangrove dilakukan secara kualitatif, sedangkan struktur komunitas secara kuantitatif meliputi kerapatan jenis (Di), kerapatan relatif jenis (RDi), frekuensi jenis (Fi), frekuensi relatif jenis (Rfi), penutupan jenis (Ci), penutupan relatif jenis (RCi), Nilai penting (VIi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangrove jenis Rhizophora stylosa pada ketiga pulau (Pulau Donrotu, Guratu dan Manomadehe) memiliki nilai kerapatan jenis dan kerapatan relatif jenis yang lebih tinggi. Penutupan jenis dan penutupan relatif jenis bervariasi. Jenis R. stylosa juga memiliki nilai penting yang lebih tinggi di ketiga Pulau. Kerapatan mangrove tertinggi ditemukan di Pulau Donrotu (0,96 ind/m2), kemudian Pulau Guratu (0,46 ind/m2) dan Pulau Manomadehe (0,32 ind/m2)

    Gastropod Microhabitat Associations and Niches in Seagrass Ecosystems on Donrotu Island, South Jailolo District, West Halmahera Regency

    Get PDF
    Gastropods are included in the mollusk phylum which is known to be well-associated with seagrass ecosystems. The gastropod community is an important component in the food chain in seagrass beds and ecologically seagrass beds have an important role in the ecosystem. Seagrass ecosystems are habitats and food sources for fish and other aquatic biota. One of the biota commonly found in seagrass beds is Gastropods. This study was conducted to know the composition of gastropod species, types of gastropod associations, and gastropod microhabitat niches in seagrass ecosystems on Donrotu Island. Gastropod sampling was carried out at low tide. The gastropod samples found were then put into a plastic bag that already contained a label. Furthermore, the gastropod samples were brought ashore to count the number of individuals of each type and determined based on morphological characteristics such as shell shape, shell color, shell mouth opening, and spiral circle based on Dharma (1992) instructions. Based on the results of the study, the composition of the types of gastropods found in the seagrass ecosystem on the island of Donrotu was as many as 13 species. There were 13 pairs of gastropod types that had positive associations and 65 pairs of no associations. The type of gastropod that has the widest habitat niche is Cypraea tigris and the narrowest are Naticarius coillei and Pseudovertagus aluco

    Pendugaan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Kembung (Rastrelliger SP) di Perairan Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran pertama kali matang gonad dan ukuran mata jaring gillnet untuk penangkapan ikan kembung (Rastrelliger sp) di perairan Sidangoli Dehe. Pengambilan sampel dengan mengikuti kegiatan operasi penangkapan.dengan nelayan. Operasi penangkapan ikan dilakukan sebanyak 2 kali setiap minggu dan dilakukan selama satu bulan. Hasil tangkapan diambil secara acak (random sampling). Hasil tagkapan selanjutnya dilakukan pengukuran panjang cagak dan body girth. Penentuan tingkat kematangan gonad (TKG) yang dilakukan secara visual dengan melihat bentuk, warna serta perkembangan isi gonad.Hasil penelitian diperoleh ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung (Rastrelliger sp) yang tertangkap di perairan Desa Sidangoli Dehe dengan kisaran panjang cagak 250,7 mm sedamgkan ukuran mata jaring insang minimum yang sebaiknya digunakan untuk penangkapan ikan kembung (Rastrelliger sp) yaitu 11,8 cm (4,6 inchi)

    DISTRIBUSI KOMUNITAS PADANG LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN TANJUNG GOSALE KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan adalah mengetahui distribusi jenis pada habitat dekat mangrove, habitat diantara mangrove dan terumbu karang serta habitat dekat terumbu karang, untuk mengetahui kepadatan, keanekaragaman jenis, dominasi jenis dan kemerataan jenis lamun pada habitat dekat mangrove,  habitat diantara mangrove dan terumbu karang serta habitat dekat terumbu karang, mengetahui persentase tutupan lamun di perairan tanjung Gosale Desa Guraping Kecamatan Oba Utara. Hasil penelitian diperoleh komposisi dan distribusi jenis lamun yang tumbuh di perairan Tanjung Gosale pada habitat diantara hutan mangrove dan terumbu karang yaitu sebanyak 5 jenis yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halopila minor, Halodule pinifolia dan Syringodium isoetifolium, selanjutnya habitat dekat hutan mangrove dengan komposisi jenis sebanyak 4 jenis yaitu Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Halopila minor dan Halodule pinifolia. Sedangkan habitat yang memiliki komposisi jenis sedikit yaitu habitat dekat terumbu karang sebanyak 1 jenis yaitu Enhalus acoroides. Kepadatan jenis lamun lebih tinggi pada habitat diantara mangrove dan terumbu karang  dan terendah pada habitat dekat terumbu karang. Kepadatan jenis lebih tinggi terdapat pada jenis Thalassia hemprichii. Pola penyebaran menunjukkan semua jenis lamun yang menempati semua habitat memiliki pola penyebaran yang sama yaitu mengelompok. Sedangkan keankeragaman jenis lamun pada habitat dekat mangrove dan diantara mangrove dan terumbu karang tergolong sedang dan tidak ada jenis yang mendominasi serta penyebaran tiap jenis lebih merata. Sedangkan persentase luas tutupan lebih tinggi pada habitat diantara mangrove dan terumbu karang sedangkan terendah pada habitat dekat terumbu karang.  Kata Kunci : Distribusi, Keanekaragaman, Persentase tutupan lamu

    PENDUGAAN UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD IKAN KEMBUNG (Rastrelliger sp) DI PERAIRAN DESA SIDANGOLI DEHE KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT

    Get PDF
    Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran pertama kali matang gonad dan ukuran mata jaring gillnet untuk penangkapan ikan kembung (Rastrelliger sp) di perairan Sidangoli Dehe. Pengambilan sampel dengan mengikuti kegiatan operasi penangkapan.dengan nelayan. Operasi penangkapan ikan dilakukan sebanyak 2 kali setiap minggu dan dilakukan selama satu bulan. Hasil tangkapan diambil secara acak (random sampling). Hasil tagkapan selanjutnya dilakukan pengukuran panjang cagak dan body girth. Penentuan tingkat kematangan gonad (TKG) yang dilakukan secara visual dengan melihat bentuk, warna serta perkembangan isi gonad.Hasil penelitian diperoleh ukuran pertama kali matang gonad ikan kembung (Rastrelliger sp) yang tertangkap di perairan Desa Sidangoli Dehe dengan kisaran panjang cagak 250,7 mm sedamgkan ukuran mata jaring insang minimum yang sebaiknya digunakan untuk penangkapan ikan kembung (Rastrelliger sp) yaitu 11,8 cm (4,6 inchi). Kata Kunci : Matang gonad, mata jaring, Rastrelliger sp, Sidangoli Dehe Abstract: The purpose of this study is to determine the size of first-time gonads and the size of gill-net for catching mackerel (Rastrelliger sp) in Dehe Sidangoli waters. Sampling by taking part in arrest operationswith fishermen. Fishing operations are carried out twice a week and carried out for one month. The catch is taken randomly. The result of the next tag is the measurement of the fork length and body girth. Determination of the level of gonad maturity (TKG) that is done visually by looking at the shape, color and development of gonadal contents. The results showed that the first size of mackerel gonad (Rastrelliger sp) that was caught in the waters of Sidangoli Dehe Village with a fork length of 250.7 mm was the minimum size of the gill-net which should be used for catching mackerel (Rastrelliger sp) which was 11.8 cm (4.6 inches). Keywords: Gonad mature, mesh, Rastrelliger sp, Sidangoli Dehe
    corecore