2 research outputs found

    Gambaran Penyebab Tidak Langsung Kejadian Stunting di Tingkat Rumah Tangga Wilayah RT 23 dan 24 Kelurahan Bukuan Kecamatan Palaran Samarinda

    Get PDF
    Latar belakang & Tujuan: Stunting merupakan masalah gizi nasional. Berbagai factor bai secara langsung maupun secara tidak langsung mempengaruhi berkembangnya kejadian stunting. Faktor akses terhadap pelayanan Kesehatan, perilaku konsumsi keluarga, kondisi rumah dan lingkungan serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun merupakan penyebab tidak langsung yang memberi kontribusi lebih besar jiakka diidentifikasi ataupun ditangani dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran mengenai factor penyebab tidak langsung yang berkaitan dengan kejadian stunting. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner yang menggali informasi mengenai akses terhadap pelayanan Kesehatan, perilaku konsumsi keluarga, kondisi rumah dan lingkungan serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Respinden penelitian ini adalah 100 kepala keluarga di wilayah RT 23 dan RT 24 kelurahan bukuan kecamatan palaran, samarinda. Hasil : ini menunjukkan bahwa mayoritas keluarga mengakses puskesmas dan klinik sebagai tempat pelayanan Kesehatan. (89% dan 91%). mayoritas (65%) telah mengkonsumsi menu lengkap yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah), namun masih terdapat 45% keluarga dengan menu makanan yang belum terkategori lengkap. Sebagian besar (89%) kondisi rumah memenuhi syarat 99% tersedia jamban, 62% kualitas air memenuhi syarat, namun masih ditemukan 41% rumah terdapat jentik di tempat penampungan air. Kesimpulan: Masih diperlukan upaya intervensi secara intensif dengan pendekatan keluarga untuk memperbaiki perilaku gizi keluarga, kondisi rumah dan lingkungan serta perilaku cuci tangan keluarga

    Cervical cancer screening program in Indonesia: is it time for HPV-DNA tests? Results of a qualitative study exploring the stakeholders’ perspectives

    No full text
    Abstract Objectives Cervical cancer is a significant public health concern in Indonesia, and effective screening methods are necessary to improve the detection and reduce mortality. This study aimed to explore the perspectives of high-level stakeholders involved in cervical cancer screening in Indonesia and whether the use of human papillomavirus-deoxyribonucleic acid (HPV-DNA) methods for cervical cancer screening is acceptable in Indonesian settings. Methods A qualitative research approach guided by realist evaluation was applied using focus group discussions (FGDs) between December 2021 and February 2022, conducted with stakeholders involved in cervical cancer screening in Indonesia. They were representatives of practitioners and policymakers involved in the screening, and were recruited through purposive recruitment. The data were analysed using inductive approach of thematic analysis. Results The analysis of two FGDs with 29 participants identified four main themes: (i) Visual inspection with acetic acid (VIA) method as the most common modality used for cervical cancer screening, (ii) the applied screening programs in the community, (iii) the perceived challenges on the screening program, such as limitations of the National Health Insurance benefits package and a lack of regulations regarding screening procedures, and (iv) the possibilities of HPV-DNA testing as another modality for cervical cancer screening. Incorporating HPV-DNA testing also needs to ensure the capacity of the workers and the readiness of healthcare facilities. Conclusion Although HPV-DNA testing is a promising modality, challenges on the cervical cancer screening in Indonesia remain on the coverage, accessibility of the tools in practice and the women’s awareness towards the screening. Ultimately, the findings of this study would help inform policies to improve cervical cancer screening programs in Indonesia
    corecore