IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH SERTA KONTRIBUSINYA DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MUDHARIB DI BAITUL TAMWIL MUHAMADIYAH MENTARI NGUNUT TULUNGAGUNG

ABSTRAK Skripsi dengan judul “ Implementasi pembiayaan mudharabah dan musyarakah serta kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian mudharib di BTM Mentari Ngunut Tulungagung. yang ditulis oleh Rizka Nabilla As-shofi NIM 3223113081 dibimbing oleh Lantip Susilowati, S.Pd., M.M Keywords : Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Kontribusi Lembaga (BTM Mentari), Perekonomian Mudharib. Keberadaaan kopsyah BTM Mentari ini sangat berperan bagi masyarakat kecil karena dapat dijadikan sumber modal yang dapat digunakan untuk meningkatkan usahanya agar menjadi berkembang dari sebelumnya. Produk pembiayaan kopsyah BTM Mentari yang sangat diminati oleh masyarakat adalah pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Untuk itu peneliti teretarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang implementasi pembiayaan tersebut dan kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian mudharib. Permasalahan yang akan penulis uraikan adalah 1). Bagaiamana implementasi pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah di BTM Mentari Ngunut Tulungagung? 2). Bagaimana kontribusi pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah dalam meningkatkan perekonomian mudharib?. Sedangkan tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi pembiayaan mudharabah dan musyarakah di BTM dan untuk mengetahui kontribusi pembiayaan mudharabah dan musyarakah dalam meningkatkan perekonomian mudharib. peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian menggunakan pendekatan Study lapang. sebagai suatu metode penelitian yang prosedur-prosedurnya mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subjek dengan terlibat secara langsung dan relatif lama didalamnya untuk mengembangkan pola-pola dan relasi makna. Penelitian kualitatif didasarkan pada data primer. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa BTM Mentari mengacu pada prinsip umum 5C. Akad pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah yang dilaksanakan oleh pihak Kopsyah BTM Mentari ini sistem dan prosedurnya sebenarnya sama saja, bedanya kalau pembiayaan Mudharabah membayar angsurannya dengan membayar bagi hasil saja sedang musyarakah membayarnya dengan membayar pokok dan bagi hasil setiap bulannya. Penerapan bagi hasil atas kesepakatan pihak pengurus dan RAT. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa BTM memberikan perubahan pada tingkat pendapatan mudharib. Selain itu BTM turut serta melakukan pengawasan untuk mengetahui peningkatan usaha mudharib dengan cermat dan teliti, Sehingga dengan adanya pembiayaan tersebut BTM memberikan kontribusi yang besar bagi mudharib yang memerlukan pinjaman dana

Ethnomedicine and dominant medicine in multicultural Australia: a critical realist reflection on the case of Korean-Australian immigrants in Sydney

RefereedBackground: Viewed through the micro focus of an interpretive lens, medical anthropology remains mystified because interpretivist explanations seriously downplay the given context in which individual health seeking-behaviours occur. This paper draws upon both the interpretivist and political economy perspectives to reflect on the ethno medical practices within the Korean-Australian community in Sydney. Methods: We draw on research data collected between 1995 and 1997 for an earlier study of the use of biomedical and traditional medicine by Korean-Australians in Sydney. A total of 120 interviews were conducted with a range of participants, including biomedical doctors, traditional health professionals, Korean community leaders and Korean migrants representing a range of socio-economic backgrounds and migration patterns. Results and Discussion: First, the paper highlights the extent to which the social location of migrants in a host society alters or restructures their initial cultural practices they bring with them. Second, taking hanbang medicine in the Korean-Australian community as an illustrative case, the paper explores the transformation of the dominant biomedicine in Australia as a result of the influx of ethnomedicine in the era of global capitalism and global movement. Conclusion: In seeking to explain the popularity and supply of alternative health care, it is important to go beyond the culture of each kind of health care itself and to take into consideration the changes occurring at societal, national and global levels as well as consequential individual response to the changes. New social conditions influence the choice of health care methods, including herbal/alternative medicine, health foods and what are often called New Age therapies