457 research outputs found
Sheehans syndrome: the hidden nemesis
Sheehan’s syndrome is the name given to postpartum hypopituitarism, usually precipitated by massive uterine haemorrhage and hypovolemic shock during or after childbirth resulting into pituitary injury in varying degrees. Most cases are diagnosed very late in life and the first presentation may be a life-threatening situation like shock or cardiorespiratory collape. This hidden nemesis in women compromises their quality of life and may result into mortality if not suspected early. In this article we present 3 patients who presented in the ICU in a state of complete cardio-respiratory collapse and later discharged in full health
PENGARUH LAYANAN ORIENTASI BIDANG PENGEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII MTs NURUL JADID BENGKALIS
ABSTRAK
M.Ibnu Sina Alpa Roby, (2020) : Pengaruh Layanan Orientasi Bidang
Pengembangan Hubungan Sosial Terhadap
Penyesuaian Diri pada Siswa Kelas VII di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid Bengkalis
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara
layanan orientasi bidang pengembangan hubungan sosial terhadap penyesuaian
diri siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid bengkalis. Jenis
penelitian ini adalah korelasi. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII
berjumlah 65 siswa, sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh layanan
orientasi bidang pengembangan hubungan sosial terhadap penyesuaian diri siswa.
Populasinya adalah seluruh siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid bengkalis
yang berjumlah 95 orang. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling yaitu kelas VII yang berjumlah 65 orang siswa.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah
menggunakan rumus regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis terbukti
bahwa ada pengaruh yang cukup signifikan antara layanan orientasi bidang
pengembangan hubungan sosial terhadapa penyesuaian diri siswa kelas VII di
Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid bengkalis yakni sebesar 0,539 dengan tingkat
probabilitas 0,000. Hal ini diperoleh dari r >r pada taraf signifikan
5% dan 1% (0,250 0,325). Besar persentase pengaruh layanan orientasi
bidang pengembangan hubungan sosial terhadap penyesuaian diri siswa sebesar
29,0% sedangkan sisanya sebesar 71,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini. Guru bimbingan Konseling hendaknya
meningkatkan intensitas pelaksanaan layanan orientasi bidang pengembangan
hubungan sosial agar penyesuaiain diri siswa dapat berkembang dengan baik dan
optimal.
Kata Kunci: Layanan orientasi,hubungan sosial, penyesuaian diri pada siswa di
sekola
POS0704 LONG-TERM CLINICAL OUTCOMES OF PATIENTS WITH LUPUS NEPHRITIS TREATED WITH AN INTENSIFIED B-CELL DEPLETION PROTOCOL: A PROSPECTIVE STUDY
Background:B cells play a key role In the pathogenesis of Lupus Nephritis (LN).Objectives:we aim to investigate the safety and efficacy of an intensified B-cell depletion induction therapy (IBCDT)without immunosuppressive maintenance regimen compared to standard of care in biopsy-proven LN.Methods:Thirty patients were administered an IBCDT (4 weekly Rituximab 375mg/m2 and 2more doses after 1&2 months;2 infusions of 10 mg/kg cyclophosphamide (CYC),3 methylprednisolone pulses), followed by oral prednisone (tapered to 5 mg/day by the 3rd month). No immunosuppressive maintenance therapy was given. Thirty patients matched for LN class and age were selected as controls: 20 received 3 methylprednisolone pulses days followed by oral prednisone and mycophenolate mofetil (MMF) 2-3 g/day, while 10 were given the Euro Lupus CYC.Results:At 12 months, complete renal remission was observed in 93% of patients on IBCDT, in 62.7% on MMF, and in 75% on CYC (p=0,03); the dose of oral prednisone was lower in the IBCDT group (mean±SD 2.9±5.0mg/dl) than MMF (10.5±8.0 mg/day,p<0.01) or CYC group (7.5±9.0mg/day,p<0.01). Mean follow-up after treatment was 44.5 months (IQR 36–120months), 48.6 months (IQR36–120months), and 45.3 (IQR36–120months) for IBCDT, MMF and CYC, respectively. At their last follow-up visit, we observed no significant differences in proteinuria and serum creatinine, nor in the frequency of new flares among the three groups.Conclusion:In biopsy proven LN, the IBCDT without further immunosuppressive maintenance therapy was shown to be as effective as conventional regimen of MMF or CYC followed by a 3-year maintenance MMF regimen. Moreover, the use of IBCDT was associated with a marked reduction of glucocorticoid cumulative dose.Disclosure of Interests:None declare
Komunikasi Organisasi, Seperti: Cultural Approach to Organization, Strukturisasi Model Weberian, Critical Theory of Communication
Suatu organisasi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi. Pada dasarnya, komunikasi digunakan untuk menyampaikan kebutuhan organisasi. Manusia melakukan komunikasi sebagai bentuk penyampaian ilmu dan pengalaman. Komunikasi menjadi instrumen yang sangat berguna untuk menyampaikan atau menerima informasi dan pesan dari dan kepada orang lain. Kelalaian dalam melakukan kegiatan komunikasi dapat memberi dampak buruk yang cukup parah. Komunikasi yang buruk merupakan asal perselisihan dan konflik antar individu atau organisasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Data yang diperoleh dari hasil referensi-referensi penulis didapatkan dalam berbagai buku-buku dan jurnal-jurnal yang diolah dan dianalisa berdasarkan hasil referensi yang didapatkan, kemudian dikembangkan dengan imajinasi dari penulis agar dapat menghasilkan sebuah tujuan dari penulisan ini. Dengan mempelajari teori-teori komunikasi seperti cultural approach to organization, strukturisasi model weberian, critical theory of communication kiranya organisasi itu akan dapat berjalan dengan lancar dan lebih efektif, dimana komunikasi yang efektif itu dapat memperlancar komunikasi antara komunikator dan komunikan
Pathogenic variants in EP300 and ANKRD11 in patients with phenotypes overlapping Cornelia de Lange syndrome
Cornelia de Lange syndrome (CdLS), Rubinstein–Taybi syndrome (RSTS), and KBG syndrome are three distinct developmental human disorders. Variants in seven genes belonging to the cohesin pathway, NIPBL, SMC1A, SMC3, HDAC8, RAD21, ANKRD11, and BRD4, were identified in about 80% of patients with CdLS, suggesting that additional causative genes remain to be discovered. Two genes, CREBBP and EP300, have been associated with RSTS, whereas KBG results from variants in ANKRD11. By exome sequencing, a genetic cause was elucidated in two patients with clinical diagnosis of CdLS but without variants in known CdLS genes. In particular, genetic variants in EP300 and ANKRD11 were identified in the two patients with CdLS. EP300 and ANKRD11 pathogenic variants caused the reduction of the respective proteins suggesting that their low levels contribute to CdLS-like phenotype. These findings highlight the clinical overlap between CdLS, RSTS, and KBG and support the notion that these rare disorders are linked to abnormal chromatin remodeling, which in turn affects the transcriptional machinery
- …