237 research outputs found
IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN DAN KORELASI PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PEDAGANG IKAN ASIN DI PASAR BARU JUWANA
Processing fish into salted fish is an ancient traditional way that is still widely done in various countries including Indonesia. Although salted fish is very popular with the public, public knowledge about salted fish that is good and safe to consume is still less, it was evidenced by the many circulating salted fish sold in the market containing formalin. The purpose of the study was to identify the formalin content in salted fish in the Pasar Baru, Juwana, Pati City, knowing the character of traders, and the correlation between knowledge and the behavior of salted fish traders. The research methods carried out are by survey method, formalin testing with test kit and Correlation test. The results showed that fish products sold in Pasar Baru Juwana Pati as much as 27.7% of salted fish samples positive for formalin. Types of salted fish products that contain formalin are rebon, teri nasi, sepat, cumi, juwi, kipas, petek, layur, and petek,, Formalin levels are as low as 1.50 mg/kg and highest at 43.49 mg/kg. Characteristics of traders are traders generally aged 51-60 years; most (91.6%) women, more who attend elementary school – high school (58.3%), all married, the longest trading is 0 - 10 years, generally the cost needs to trade around Rp 100,000 – Rp 500,000 and daily income selling salted fish, around Rp. 100,000 – Rp 500,000. The results of the correlation test between the level of knowledge and the behavior of traders show a very strong relationship.Pengolahan ikan menjadi ikan asin adalah cara tradisional kuno yang masih banyak dilakukan di berbagai negara termasuk negara indonesia. Meskipun ikan asin sangat digemari masyarakat, pengetahuan masyarakat mengenai ikan asin yang baik dan aman dikonsumsi masih kurang dibuktikan dengan masih banyak beredar ikan asin diperjual belikan di pasar mengandung formalin.Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kandungan formalin pada ikan asin yang ada di Pasar Baru Juwana Kota Pati, mengetahui karakteristik pedagang, dan korelasi antara pengetahuan dengan perilaku pedagang ikan asin. Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan metode survey, pengujian formalin dengan test kit dan metode SNI-2354-18:2018 serta uji Correlation Pearson. Hasil penelitian menunjukkan produk ikan yang dijual di Pasar Baru Juwana Pati sebanyak 27,7% sampel ikan asin positif mengandung formalin. Jenis produk ikan asin yang mengandung formalin adalah rebon, teri nasi, sepat, cumi, juwi, kipas, petek, layur, dan petek,. Kadar formalinnya terendah 1,50 mg/kg dan tertinggi 43,49 mg/kg. Karakteristik pedagang adalah pedagang umumnya berumur 51-60 tahun; sebagian besar (91,6 %) perempuan, lebih banyak yang bersekolah SD – SMA (58,3 %), semuanya sudah menikah, lama berdagang yang terbanyak 0 – 10 tahun, umumnya kebutuhan biaya untuk berdagang sekitar Rp 100.000 – Rp 500.000, dan sebagian besar berpendapatan perhari berjualan ikan asin, sekitar Rp 100.000 – Rp 500.000. Hasil uji korelasi antara tingkat pengetahuan dengan perilaku pedagang menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat
POLICY IMPLEMENTATION STRATEGY A DECADE OF ROAD SAFETY ACTION IN THE DISTRICT CIAMIS
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan
kebijakan dekade aksi keselamatan jalan yang belum efektif, yang ditandai dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Ciamis. Untuk mengamati ini, penting untuk melakukan kajian tentang peningkatan pencegahan dan upaya pencegahan pada tahap awal yang melibatkan program, sektor, pemerintah daerah dan masyarakat.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus mendekati. Data kualitatif dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan Focus Group Diskusi (FGD). Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif melalui reduksi data, display data, verifikasi, penarikan kesimpulan dan menggunakan analisis TOWS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Implementasi kebijakan dekade jalan safety action di Kabupaten Ciamis jika ditinjau dari aspek pendekatan mentalitas tentang sikap dan tanggung jawab pelaksana kebijakan dan aspek pendekatan sistem dengan memperhatikan peraturan, nilai-nilai budaya dan struktur organisasi dan fungsi telah Namun dimaksimalkan pada aspek pendekatan jaringan terkait kemitraan strategis, dan sinergi yang dibangun antar pemangku kepentingan untuk lebih dioptimalkan. 2). Ketidakefektifan dari strategi pelaksanaan kebijakan dasawarsa aksi keselamatan jalan di Kabupaten Ciamis adalah karena
faktor berikut ini: a). Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan lintas pemangku kepentingan belum diterapkan secara efektif. B). Tingkat sosialisasi yang belum optimal, c).
Penyusunan SOP (Standard Operating Procedure) dan struktur kerja belum ada dilaksanakan secara efektif. D). Terbatasnya dukungan sumber daya manusia (human resources). e). Itu
partisipasi pemangku kepentingan swasta masih rendah dan tingkat partisipasi masyarakat masih rendah minimal. 3). Strategi yang efektif dalam mengimplementasikan kebijakan dekade keselamatan jalan tindakan di Kabupaten Ciamis adalah melalui Strategi Diversifikasi yang berarti demikian perlu penguatan aspek individu, aspek organisasi, dan aspek sistem melalui peningkatan kapasitas (capacity building) lembaga daerah yang pada akhirnya membutuhkan konkrit upaya pembentukan wadah organisasi yaitu pembentukan Kabupaten Ciamis Tim Penanggulangan Kecelakaan Terpadu (TTPK) untuk memberikan peran yang lebih nyata secara aktif koordinasi dengan pemangku kepentingan utama (Departemen Kesehatan, Pertanahan dan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum (DPUPRP), Dinas Pendidikan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Departemen Keuangan); sekunder pemangku kepentingan (masyarakat, organisasi profesi, akademisi dan sektor swasta); Dan pemangku kepentingan utama (polisi).
Kata Kunci: Strategi, Implementasi Kebijakan, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah,
Strategi Diversifikasi, Tata Kelola Kolaborati
Planning Strategy Analysis Of Head Less Vannamei (L. Vannamei) Frozen Shrimp Processing Units In Kaur District, Bengkulu Province
Kaur Regency is one of the regencies in Bengkulu Province which has abundant production of vannamei shrimp (L. vannamei). The trend of vannamei shrimp (L. vannamei) production in Kaur Regency is always increasing every year. The production of vannamei shrimp (L. vannamei) in Kaur Regency in 2019 reached 950 tons until 2021 it reached 4,524 tons. The production results have not been utilized optimally by farmers but are only sold in the form of fresh shrimp. This study aims to determine priority strategies that can be developed in planning the head less vannamei (L. vannamei) frozen shrimp processing unit in Kaur Regency, Bengkulu Province. The data used consists of primary data and secondary data. Primary data was obtained from observations, interviews and questionnaires, while secondary data was obtained through publications, literature and processed using descriptive analysis and SWOT analysis methods. The results showed that the planning position of the head less vannamei (L. vannamei) frozen shrimp processing unit in Kaur Regency was in quadrant 1 (Aggressive Strategy) which meant fully utilizing all strengths through existing opportunities. Based on the results of the research, the priority strategy chosen is to build relationships between the government, stakeholders related to shrimp cultivators to collect production results, and an approach to local banks to be able to lend business capital
ANALISIS ADOPSI TEKNOLOGI PEMBUATAN PETIS DARI LIMBAH PENGOLAHAN PINDANG DI KABUPATEN SUKABUMI
ABSTRAKAdopsi dalam proses penyuluhan adalah penerimaan responden terhadap inovasi teknologi yang diberikan melalui kegiatan penyuluhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel karakteristik inovasi (X1); karakteristik pengolah pindang (X2); serta metode pelatihan dan kunjungan (X3) terhadap tingkat adopsi inovasi teknologi pembuatan petis (Y) pada pengolah pindang. Jumlah responden yang diamati adalah 41 orang. Analisis deskriptif digunakan sebagai metode analisis. Selain itu juga digunakan analisis korelasional rank-spearman dan uji z untuk menentukan signifikansi hubungan antar variabel. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi variabel X1 dan Y adalah 0, 640 yang berarti kuat, signifikan dan searah; nilai koefisien korelasi variabel X2 dan Y adalah 0,358 yang berarti rendah, signifikan dan searah; dan nilai koefisien korelasi variabel X3 dan Y adalah 0,578 yang berarti cukup kuat, signifikan dan searah. Berdasarkan analisis usaha diketahui bahwa produk petis memberikan tambahan pendapatan bagi pengolah pindang. ABSTRACTAdoption in the extension learning process is a changing of knowledge, attitude, or skill after received innovation technology from extension agent. The aims of this research were knowing the correlation between innovation characteristic (X1); potential users characteristic (X2); training and visit method (X3) to the innovation adoption rate of pindang processors (Y). Observed respondents were 41. The data analysis method that was used were descriptive analysis; correlation rank spearman analysis, and z-test to determine correlation significance between the variables. The results showed that the correlation coefficient value between X1 and Y was 0,640 which mean high, significant, and positive; the correlation coefficient value between X2 and Y was 0,358 which mean low, significant, positive; and the correlation coefficient value between X3 and Y was 0,578 which mean moderate high, significant, positive. According to business analysis, petis has been giving additional revenue for pindang processors
ANALISI ALTERNATIF PEMBANGUNAN PABRIK PEMBEKUAN UDANG VANNAAMEI (L. VANNAMEI) DI KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU
The potential of fisheries in Bengkulu Province is very large. Kaur Regency is one of the regencies in Bengkulu Province, which has a trend of vannaamei shrimp (L. vannamei) production in Kaur Regency which always increases every year. Production of vannamei shrimp (L. vannamei) in 2019 reached 950 tons in 2021, it reached 4,524 tons. This study aims to determine what alternatives can be done for planning the construction of a vannamei shrimp (L. vannamei) freezing plant. This study uses the SWOT analysis method. The results showed that the strategy needed was aggressive. Alternative strategies are; to improve the quality of materials and equipment for cultivation processes; recruit competent workforce in the field of marketing for the expansion of the domestic market; improve the quality of human resources in facing the international market; the vast market share of shrimp provides an opportunity for Kaur Regency to develop a frozen shrimp processing industry which is also strongly supported by the government; build cold storage to accommodate the production of vannamei shrimp (L. vannamei); the government or related stakeholders can immediately build facilities such as an ice factory and add electricity to support the continuity of the shrimp industry in Kaur Regency; increase capital by borrowing from banks or partners to increase production or expand shrimp marketing; and build relationships between the government, stakeholders related to shrimp farmers to collect production results.Keywords: SWOT analysis; Alternative Processing Unit Development Plannin
Analisis Unjuk Kerja Operasi Paralel Multi Inverter Sumber Tegangan Tiga Tingkat Untuk Panel Surya Stand-Alone Dilengkapi MPPT
Pengembangan pembangkit listirk tenaga surya (PLTS) semakin ditingkatkan guna mengurangi penggunaan energi listrik dari pembangkit listrik konvensional. Energi listrik yang dihasilkan dari tenaga surya berupa listirk DC, sedangkan kebanyakan alat - alat elektronik yang digunakan pada jaringan listirk menggunakan listrik AC. Oleh karena itu, dengan menghubungkan beberapa inverter sumber tegangan (Voltage Source Inverter/VSI) secara paralel, maka listirk DC dapat dikonversi menjadi listirk AC dalam jumlah yang besar. Penggunaan VSI dipilih karena VSI lebih tinggi dalam efisiensi dibandingkan dengan CSI. Selain itu, guna meningkatkan efisiensi daya dari PLTS, MPPT juga diperlukan untuk mengatasi daya keluaran yang non-linier dari PLTS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik arus keluaran, tegangan, faktor daya, efisiensi dan THD dari operasi paralel multi Inverter sumber tegangan yang dilengkapi MPPT.
Metode penelitian dilakukan dengan cara mensimulasikan rangkaian multi paralel inverter sumber tegangan dilengkapi MPPT pada aplikasi PSIM guna mengetahui unjuk kerja dari rangkaian. Penelitain dilakukan dalam empat kondisi, kondisi pertama saat iradiasi masing-masing panel surya sama dan arus referensi masing-masing inverter sama, kondisi kedua saat iradiasi masing-masing panel surya sama dan arus referensi masing-masing inverter berbeda, kondisi ketiga saat iradiasi masing-masing panel surya berbeda dan arus referensi masing-masing inverter sama, kondisi keempat saat iradiasi masing-masing panel surya berbeda dan arus referensi masing-masing inverter berbeda.
Dari keempat kondisi pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa sistem MPPT yang digunakan mampu mempertahankan daya keluaran panel surya tetap pada daya maksimum nya dan juga diperoleh nilai THD dari arus inverter, arus beban dan tegangan beban yang kecil meskipun pada kondisi faktor daya yang berbeda-beda. Pada pengujian efisiensi daya diperoleh efisiensi daya tertinggi pada kondisi pengujian pertama dan keempat, yaitu maksimum disekitar 98%. Semantara pada kondisi pengujian kedua dan ketiga diperoleh efisiensi daya maksimum hanya disekitar 60%
TRANSPORTASI SUNGAI DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN POTENSI WILAYAH KAWASAN STRATEGIS DI KABUPATEN SINTANG
Abstrak Secara geografis kondisi daerah di kabupaten sintang dikelilingi oleh sungai. Oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana transportasi sungai di kabupaten sintang masih sangat dibutuhkan untuk mengangkut berbagai potensi sumberdaya alam yang ada di wilayah kabupaten sintang selain menggunakan transportasi darat. Penggunaan moda angkutan sungai tersebut dirasakan cukup ideal dalam mendukung peningkatan aksesibilitas kawasan-kawasan di kabupaten sintang sehingga masih dibutuhkan bagi pengembangan potensi wilayah di kabupaten sintang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor potensial di wilayah kabupaten sintang yang dapat diarahkan dan diangkut menggunakan transportasi sungai dan untuk mengetahui pengaruh transportasi sungai terhadap potensi wilayah di kabupaten sintang (wilayah kawasan strategis kabupaten sintang dan wilayah kecamatan lainnya) yang masih menggunakan jalur transportasi sungai sebagai prasarana angkutan.Untuk mengetahui sektor potensial yang ada di kabupaten sintang digunakan metode analisa Location Quotient yang mana metode tersebut menggunakan data PDRB Kabupaten Sintang yang dibandingkan dengan PDRB Kalimantan Barat selama 6 tahun dari tahun 2007-2012. Hasilnya terdapat tiga sektor yang memiliki keunggulan komparatif(nilai LQ>1), yang merupakan sektor basis atau sektor unggulan (leading sector) yaitu: sektor Pertanian, Pertambangan dan Penggalian serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh transportasi sungai terhadap potensi wilayah di kabupaten sintang (wilayah kawasan strategis kabupaten sintang dan wilayah kecamatan lainnya) menggunakan data hasil rekapitulasi laporan kepadatan lalu lintas kapal, penumpang dan barang  yang di dapat dari Dermaga Sei. Durian Sintang selama 7 tahun dari tahun 2007-2013. Kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan analisa regresi berganda menggunakan program software komputer SPSS. Hasil analisis ternyata terdapat pengaruh yang berarti atau signifikanberkorelasi antara jumlah kapal yang keluar dari dermaga sintang terhadap jumlah potensi angkutan sungai yang di bawa ke kawasan strategis  di kabupaten sintang yaitu angkutan bahan bangunan dan 9 bahan pokok sedangkan jumlah kapal yang masuk di dermaga sintang dengan membawa potensi angkutan perkebunan karet hasilnya tidak signifikan, namun tetap berkorelasi. Kata-kata kunci:Transportasi Sungai, Pengembangan Potensi, Kawasan Strategis Kabupate
Pelaksanaan Pelatihan Tazkiyyatunnafs terhadap Islamic Religious Coping Mahasantri Pesma Unisa Bandung
This study aims to analyze the effect of self-control training through tazkiyyatunnafs held at PESMA UNISA Bandung for five months on the increase in Islamic Religious Coping of Students. The method used is quantitative with a quasi-experimental research design pre-test-post-test two-group design. The results of this study indicate that Tazkiyyatun-nafs training has significantly increased the average Islamic Religious Coping scores for PESMA UNISA Bandung students from an average of 80.4% to 86.2%. In conclusion, self-control training through tazkiyyatunnafs has effectively had a significant effect on Islamic Religious Coping owned by female students.
Keywords: Islamic Religious Coping, Student Islamic Boarding Schools, Tazkiyyatunnaf
IDENTIFIKASI HASIL SAMPING PENGALENGAN IKAN PT. DELTA PACIFIC INDOTUNA DI KOTA BITUNG
Ikan tuna dalam kaleng didefinisikan sebagai potongan daging putih ikan tuna yang dikalengkan dalam medium minyak atau air garam. Di dalam proses produksi, tidak semua bahan baku dapat menjadi bagian produk jadi. Bahan baku yang tidak lagi digunakan dalam proses produksi disebut hasil samping produksi, dimana hasil samping tersebut harus dimanfaatkan secara optimal berlandaskan dengan konsep zero waste. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi dari hasil samping yang hasilkan oleh PT. Delta Pacific Indotuna Bitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung. Hasil identifikasi samping dalam bentuk padat yang dihasilkan dari proses produksi pengalengan dijadikan bahan baku Fishmeal sebesar 15% dengan rata-rata per hari 8.326±0,92kg dan setelah proses pengolahan hasil padatan menjadi tepung menghasilkan rata-rata per hari 3.247kg±0,36kg, hasil samping dalam bentuk cair dari buangan proses precooking sebesar 4.400 per harinya dapat menghasilkan 250kg minyak ikan kasar. Hasil samping tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pembuatan produk-produk baru perikanan. Produktivitas produksi hasil samping dengan optimasi mutu dari tepung ikan dan minyak ikan kasar perlu dikembangkan karena dapat memberikan nilai tambah pada produk hasil samping itu sendiri.Ikan tuna dalam kaleng didefinisikan sebagai potongan daging putih ikan tuna yang dikalengkan dalam medium minyak atau air garam. Di dalam proses produksi, tidak semua bahan baku dapat menjadi bagian produk jadi. Bahan baku yang tidak lagi digunakan dalam proses produksi disebut hasil samping produksi, dimana hasil samping tersebut harus dimanfaatkan secara optimal berlandaskan dengan konsep zero waste. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi dari hasil samping yang hasilkan oleh PT. Delta Pacific Indotuna Bitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung. Hasil identifikasi samping dalam bentuk padat yang dihasilkan dari proses produksi pengalengan dijadikan bahan baku Fishmeal sebesar 15% dengan rata-rata per hari 8.326±0,92kg dan setelah proses pengolahan hasil padatan menjadi tepung menghasilkan rata-rata per hari 3.247kg±0,36kg, hasil samping dalam bentuk cair dari buangan proses precooking sebesar 4.400 per harinya dapat menghasilkan 250kg minyak ikan kasar. Hasil samping tersebut mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pembuatan produk-produk baru perikanan. Produktivitas produksi hasil samping dengan optimasi mutu dari tepung ikan dan minyak ikan kasar perlu dikembangkan karena dapat memberikan nilai tambah pada produk hasil samping itu sendiri
- …