1 research outputs found

    HAMBATAN ADOPSI PEMANFAATAN IKAN SAPU-SAPU SEBAGAI PAKAN TERNAK DI PERAIRAN DANAU KABUPATEN SOPPENG: -

    Get PDF
    Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys sp) merupakan persoalan karena sebagai kompetitor, dan juga tidak memiliki nilai jual, padahal memiliki kandungan protein tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun Tingkat adopsi peternak yang memanfaatkannya masih rendah. Tujuan penelitian mengetahui faktor yang menghambat adopsi pemanfaatan ikan sapu-sapu sebagai pakan ternak di perairan danau Soppeng. Populasi penelitian adalah seluruh peternak yang berjumlah 30 orang. Data penelitian dilakukan dengan survey dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner, FGD, serta wawancara mendalam. Data yang dikumpulkan adalah hambatan peternak dalam memanfaatkan adopsi ikan sapu-sapu menjadi pakan ternak dengan variabel a) membutuhkan biaya, b) tidak dikonsumsi, c) tidak memiliki nilai jual, d) kesulitan penanganan, e) dan ketidaktahuan peternak terhadap manfaat ikan sapu-sapu. Data dianalisis deskriptif yang menunjukkan bahwa faktor hambatan peternak dalam adopsi pemanfaatan ikan sapu-sapu sebanyak 50% menyatakan membutuhkan biaya; 80% tidak dikonsumsi; 83,3% tidak mengetahui cara pengolahan ; 86,7% tidak memiliki nilai jual, serta 73% menyatakan sulit penanganan.Ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys sp) bagi sebagian besar petani merupakan persoalan karena menjadi hama pertanian yaitu sebagai kompetitor bagi ikan budidaya baik dalam habitat maupun pencarian makan,  dan juga ikan ini mempunyai sifat yang merusak sarang pemijahan ikan lain di sekitarnya yang berakibat menurunkan produktivitas ikan budidaya. Selain mendominasi jumlah tangkapan ikan oleh nelayan juga mengakibatkan ikan-ikan lain kurang berkembang. Ikan ini juga dapat merusak alat tangkap jaring insang yang dipakai oleh mayoritas nelayan.  Salah satu penyebab ikan ini berkembang biak  karena tidak memiliki nilai jual, sehingga apabila tertangkap oleh nelayan cenderung untuk dibuang kembai ke perairan, sehingga mengakibatkan populasi ikan sapu-sapi semakin banyak.  Walaupun ikan sapu-sapu ini banyak, tidak dapat dijual karena tidak memiliki harga, padahal ikan sapu-sapu ini memiliki kandungan protein tinggi, sehingga dapat diolah dan digunakan menjadi tepung ikan sapu-sapu. Namun demikian, adopsi oleh petani dalam pemanfaatan ikan sapu-sapu menjadi pakan ternak masih rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang menghambat adopsi pemanfaatan ikan sapu-sapu sebagai pakan ternak di perairan danau Soppeng. Penentuan petani sebagai responden dilakukan secara purposive , dengan jumlah responden 30 orang petani peternak. Data penelitian dikumpulkan dengan melakukan survey dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara menggunakan kuesioner, focus group discussion, serta wawancara secara mendalam (indepth study) kepada beberapa informan kunci. Analisis data menggunakan analisis deskriptif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Faktor yang menghambat adopsi  pemanfaatan ikan sapu-sapu sebagai pakan ternak di perairan danau soppeng   adalah ketidaktahuan petani terhadap ikan sapu-sapu memiliki manfaat , sulit penangannnya karena kulitnya keras, tidak memiliki nilai jual , ketidak tahuan peternak mengolah, dan butuh biaya. Untuk itu diperlukan peningkatkan pengetahuan peternak dalam memanfaatkan ikan sapu-sapu sebagai pakan ternak, yang dapat mengurangi biaya pakan dalam usaha budidaya ternak, agar peternak dapat meningkatkan produktifitas, pendapatan dan kesejahteraan pada peternakan rakyat di pedesaan.        Kata kunci: hambatan adopsi, ikan  sapu-sapu, pakan ternak, soppeng   &nbsp
    corecore