5 research outputs found

    Sepanjang jalan kenangan: Bekerja dengan tiga tokoh besar bangsa

    No full text
    Bekerja dengan Tiga Tokoh Besar Bangsa BUKU ini menceriterakan perjalanan hidup Wardiman Djojonegoro, di mana dia merasa bersyukur dapat bekerja dengan tiga tokoh Indonesia yang membuat sejarah: Ali Sadikin semasa menjabat Gubernur DKI, BJ Habibie ketika menjadi Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan di zaman Pak Harto sebagai Menteri Kabinet VI bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Sejumlah inside story terkait sejumlah nama dan peristiwa mewarnai buku ini. Misalnya, sudah diketahui umum bahwa Ali Sadikin dan Soeharto berpisah jalan dan berseteru secara politik. Namun pada usia senjanya, suatu hari Pak Harto minta bertemu dengan Bang Ali (2007). Semula petugas keamanan di rumah Ali Sadikin menganggap itu hanya guyonan. Ternyata permintaan itu benar adanya. Kisah lain, Habibie, atas desakan mahasiswa Universitas Brawijaya, membentuk dan bahkan dipilih menjadi Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Beberapa jam sebelum pembukaan muktamar pertama ICMI di Malang, seseorang melaporkan bahwa izin dari yang berwenang belum diterima. Mendengar hal itu, Habibie dengan lantang memerintahkan muktamar jalan terus sambil berkata, "Jika ada petugas datang, saya akan merobek surat perintahnya dan silakan menembak saya." Dan terkait dengan pembentukan ICMI, maka menarik menyimak berdirinya koran Republika dan PT Abdi Bangsa sebagai payungnya. Dalam perannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, buku ini membeberkan apa persisnya pemikiran Wardiman dengan kebijakan link and match yang sempat menimbulkan pro-kontra. Demikian pula dengan gagasannya untuk mengubah status IKIP negeri menjadi universitas, yang waktu itu dinilai kontroversial
    corecore