24 research outputs found
Uji Efek Penyembuhan Luka Sayat Salep Ekstrak Ikan Toman (Channa Micropeltes) Secara Topikal Pada Tikus Yang Diinduksi Streptozotocin
Ikan toman (Channa micropeltes) mengandung protein (albumin) dan asam lemak yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penyembuhan luka sayat dari salep ekstrak ikan toman pada tikus hiperglikemia. 16 ekor tikus putih jantan galur Wistar diinduksi dengan streptozotocin secara intra peritoneal. Setelah dinyatakan hiperglikemia, hewan dibagi dalam kelompok dosis 1 (konsentrasi 5%), dosis 2 (konsentrasi 10%), dosis 3 (konsentrasi 20%) dan kontrol negatif. Tikus diberi luka sayat dan diamati selama 15 hari. Luas area luka sayat diukur dengan program Macbiophotonic Image J. Analisis data menggunakan One Way ANOVA dan Post Hoc Test. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada hari ke-3 telah terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol negatif. Hal ini membuktikan bahwa salep ekstrak ikan toman memiliki efek terhadap penyembuhan luka pada tikus hiperglikemia. Dosis 3 memiliki efek penyembuhan luka tercepat dengan rata-rata persentase 91,62% dibandingkan dengan dosis 1 72,50% , dosis 2 86,66% dan kontrol negatif 54,69% pada hari ke
Respons Tanaman Bengkuang Budidaya (Pachyrrhizus Erosus L. Urban) terhadap Pemangkasan Reproduktif untuk Karakter Hasil dan Kualitas Ubi
Percobaan yang bertujuan mengevaluasi respons dari 27 genotip bengkuang (Pachyrrhizus erosus L. Urban) terhadap pemangkasan sink reproduktif telah dilakukan di musim kemarau di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor. Percobaan lapang dilakukan mulai Februari hingga Agustus 2006. Percobaan terdiri dari dua set yang masing-masing set disusun dalam rancangan acak kelompok dengan 27 genotip bengkuang yang dikoleksi dari berbagai wilayah Indonesia and genotip leluhurnya dari Amerika Tengah dan selatan sebagai perlakuan dan diulang dua kali. Dua set percobaan tersebut dibedakan dengan perlakuan pemangkasan sink reproduktif. Karakter yang diamati adalah bobot ubi (g), bahan kering ubi (%), kadar pati ubi (%) dan kadar protein ubi (%). Data dianalisis dengan ANOVA dilanjutkan dengan uji gugus Scott-Knott, dan uji t-student. Hasil menunjukkan, bahwa tidak terdapat perbedaan antara 27 genotip bengkuang untuk semua karakter yang diamati pada populasi tanpa pemangkasan reproduktif. Sedangkan perbedaan respons 27 genotip pada populasi dengan pemangkasan hanya terlihat pada karakter bobot ubi. Perlakuan pemangkasan reproduktif hanya berpengaruh nyata terhadap bobot ubi
Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir) Sebagai Fitoremediator Lumpur Sidoarjo
Fitoremediasi dengan menggunakan tanaman kangkung darat adalah salah satu cara yang ramah lingkungan untuk mengurangi jumlah logam dalam lumpur Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tanaman kangkung darat sebagai tanaman fitoremidiator dan untuk mengetahui pengaruh hasil tanaman kangkung darat sebagai fitoremediator lumpur Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April–Mei 2014 di Desa Pilang Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kangkung darat varietas lokal, lumpur Sidoarjo, tanah, dan pupuk kandang kotoran ayam. Metode perlakuan menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 9 perlakuan yang diulang 3 kali. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dan dilanjutkan dengan uji perbandingan menggunakan uji Duncan dengan taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tanaman kangkung darat berpotensi sebagai fitoremidiator endapan lumpur Sidoarjo dengan kemampuan menyerap logam berat Fe 13,9% dan Al 11%. Tanaman kangkung yang ditanam pada media lumpur Sidoarjo akan menyerap logam dan menghasilkan bobot tanaman terendah 5,07 g/tanaman. Pemberian media tambahan tanah dan pupuk kandang pada media lumpur Sidoarjo dengan perbandingan (0,5:0,5:1) dapat menurunkan serapan logam dan mampu meningkatkan hasil tanaman hingga 16,63 g/tanaman dengan Al 0% Al dan Fe 6,88%, dibandingkan media lumpur Sidoarjo sebesar 8,37 g/tanaman dengan Fe 13,9% dan Al 11%. Tanaman kangkung darat yang dibudidayakan di sekitar lumpur Sidoarjo sebaiknya tidak dikonsumsi karena kandungan Fe dan Al yang lebih tinggi dari batas keamanan pangan untuk konsumsi sebesar Fe 1 ppm dan Al 1 ppm
Studi Hutan Kota sebagai Penyedia Jasa Lingkungan pada Musim Hujan di Kota Malang
Malang merupakan kota yang identik dengan dingin. Dengan bertambahnya jumlah manusia menyebabkan banyak lokasi Ruang Terbuka Hijau yang mulai dialih fungsikan. Hutan kota yang berada di kota Malang memiliki banyak potensi alam yang berfungsi sebagai daerah penyangga, dan sebagai wadah ekosistem flora dan fauna yang dilindungi (Departemen Kehutanan, 2010). Penggunaan serangga sebagai bioindikator akhir-akhir ini dirasakan semakin penting dengan tujuan utama untuk menggambarkan adanya keterkaitan dengan kondisi faktor biotik dan abiotik lingkungan (Speight et al., 1999). Penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Februari 2015 di Hutan Malabar dan Taman Kota Jalan Jakarta kota Malang. Setiap lokasi pengamatan dibagi menjadi 4 kuadran. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada Hutan Kota Malabar memiliki jasa lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan Taman Kota Jalan Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari jenis vegetasi yang lebih beragam 60 untuk Hutan Kota Malabar dan 40 untuk Taman Kota Jalan Jakarta. Beragamanya jenis vegetasi menyebabkan suhu yang berada pada Hutan Kota Malabar menjadi rendah sehingga menghasilkan kondisi yang lebih sejuk. Jika dibandingkan dengan data BMKG kota Malang, Hutan Kota kota Malabar memiliki suhu yang lebih rendah, hal ini berarti kandungan O2 pada Hutan Kota Malabar lebih tinggi. Banyaknya pohon yang berbatang besar juga membuat penyerapan air pada musim hujan tinggi sehingga tidak terjadi banjir. Jasa lingkungan lain yang diberikan Hutan Kota Malabar adalah dengan memberikan tempat yang sesuai untuk perkembangbiakan serangga arboreal
Pengaruh Asal Bibit Bud Chip Terhadap Fase Vegetatif Tiga Varietas Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.)
Permasalahan yang sering timbul pada rendahnya produksi gula dalam negeri antara lain dari segi budidaya tebu, diantaranya penyiapan bibit dan kualitas bibit. Teknik pembibitan bud chip ialah pembibitan tebu secara vegetatif menggunakan bibit satu mata tunas yang dapat menghasilkan bibit berkualitas tinggi dan tidak memerlukan penyiapan melalui kebun berjenjang sehingga dapat menghemat waktu serta tidak memerlukan tempat yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai asal bibit tanaman tebu dari batang atas, tengah dan bawah dengan menggunakan teknik pembibitan bud chip terhadap fase pertumbuhan vegetatif tiga varietas tanaman tebu dan untuk menentukan asal bibit bud chip yang tepat dalam pembibitan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan tiga ulangan. Petak utama ialah varietas (V) yang terdiri dari 3 macam: (V1) Varietas PSJT 941, (V2) Varietas VMC 76-16 dan (V3) Varietas Bululawang. Sedangkan anak petak ialah asal bibit (B) yang terdiri dari 3 macam: (B1) Batang atas, (B2) Batang Tengah dan (B3) Batang Bawah. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan asal bibit memberikan pengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. Mata tunas pada batang atas memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan mata tunas pada batang bawah. Asal bibit dari batang bagian atas merupakan asal bibit yang tepat dalam pertanaman tanaman tebu untuk varietas PSJT 941, VMC 76-16 dan Bululawang
Rancang Bangun Prototipe Sistem Kunci Pengaman Pintu Ruang R Adiasi dengan Arduino dan Sistem Operasi Android
Keamanan sumber radioaktif diperlukan untuk mencegah akses tidak sah, Perusakan, kehilangan, pencurian, dan/atau pemindahan tidak sah sumber radioaktif. Untuk itu diperlukan suatu sistem kunci elektronik yang mampu meningkatkan keamanan ruang penyimpanan radioaktif. Dibuatnya kunci elektronik dengan tiga kunci berlapis yaitu RFID, PIN, sidik jari yang juga dilengkapi dengan penyimpanan data dan notifikasi diharapkan dapat meningkatkan tingkat keamanan ruang radioaktif. Dari hasil pengujian sistem kunci pengaman elektronik ini mampu untuk menunjang keamanan sumber radioaktif sesuai persyaratan PERKA BAPETEN nomor6 tahun 2015 sebagai peralatan penunda tingkat keamanan A
Pengaruh Pemanfaatan Tanaman Penutup Tanah Orok-orok (Crotalaria Juncea L.) Terhadap Pengendalian Gulma Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Di Musim Hujan
Di Indonesia jagung merupakan bahan pangan kedua setelah padi. Penelitian Bertujuan untuk Mempelajari pengaruh tanaman penutup tanah orok-orok sebagai pengendali gulma pada pertanaman jagung serta pengaruh tanaman orok-orok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan mendapatkan cara pengendalian gulma yang tepat pada budidaya tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Dusun Bundar, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang-ploso, kabupaten Malang pada bulan Januari 2014 – April 2014. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 10 level perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian me-nunjukan Interaksi antara 10 perlakuan yang di ulang sebanyak 3 kali menunjukan bahwa perlakuan dengan memanfaatkan tanaman orok-orok dipangkas dan kemudian di mulsakan, menunjukan tingkat pertumbuhan tanaman meningkat lebih baik dibandingkan dari perlakuan yang pemangkasannya tidak dimulsakan. Gulma yang dominan pada perlakuan diantaranya adalah Cyperus rotundus, Eleusine indica, Cynodon dactylon dan Cleome rutidosperma
Optimasi Parameter Mesin Laser Cutting Terhadap Kekasaran Dan Laju Pemotongan Pada Sus 316l Menggunakan Taguchi Grey Relational Analysis Method
Parameter optimization is used in manufacturing as an indicator to produce the best manufacturing product. This paper studies an optimization parameters of CNC laser cutting such as focus of laser beam, pressure cutting gases and cutting speed for reducing variation of surface roughness and cutting rate on material SUS 316L. Based on L9(34) orthogonal array parameters, it is analized using ANOVA based on Taguchi method. In order to optimaze the minimum surface roughness and maximum cutting rate in laser cutting process, it is used Grey relational analysis. The confirmation experiments used to validate the optimal results that has done by Taguchi method. The results show that the Taguchi Grey relational analysis is being effective to optimize the machining parameters for laser cutting process with two responses