780 research outputs found
Social Impact of Earlier Age Early Study in Sociology Perspective
Early marriage tends to occur in people's lives, which have been long since and still survive until now. For today's society, early marriage occurs not only because of economic factors, but there are factors that are brought about by the age of free association which result in the happening of pregnancy outside marriage is more famous in call MBA (Married By Accident). The phenomenon of early marriage, divorce, and remarriage, until now still be an attraction to be discussed. Everyone is almost certain to be successful in the process of marriage. Almost certainly also, everyone does not want to experience the ritual of divorce, especially the event will be re-wedding. But in reality not all dreams are realized ideally. Until now, there is still an early marriage, the inevitable blizzard of divorce, until the marriage re-dialing with considerable social and material costs
Authentic Assessment
In the era of Competency-Based Curriculum / School-Based Curriculum, the assessment emphasizes students' performance in each subject. They are required to acquire not only the cognitive aspect but Also the performance aspect. One assessment models relevant to this is the authentic assessment. Such an assessment emphasizes students' ability to meaningfully demonstrate the knowledge they have acquired. The assessment not only Asks questions about the knowledge they have acquired, but requires the actual performance Also relevant to the knowledge. There are some differences between a traditional assessment and an authentic assessment. The former emphasizes the elicitation of knowledge the students have acquired through objective tests, while the latter emphasizes the tasks that the make the students practice learning outcomes meaningfully in real life, reflecting the mastery of knowledge and skills in a particular subject. The Necessary steps to develop an authentic assessment include (1) setting the standard; (2) assigning authentic tasks; (3) selecting the criteria; and (4) designing the rubric. One popular authentic assessment at present is the portfolio assessment models. This models is a class-based assessment conducted during the learning process. A portfolio is a collection of students 'works systematically arranged during A Certain learning period, used to monitor the development of the students' knowledge, skills, and attitudes in a particular subject
Pengaruh Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Terhadap Kinerja Guru Mata Pelajaran IPA Di SMPN Tungkal Jaya
Pendidikan merupakan inti dari kemajuan suatu bangsa. Namun dalam Kenyataannya, baru bersifat retorika padahal sudah lebih dari 65 tahun merdeka. Rendahnya profesionalitas guru di Indonesia dapat dilihat dari kelayakan guru mengajar. Salah satu USAha untuk meningkatkan profesionalisme guru, dilakukan melalui supervisi akademik pengawas sekolah dalam supervisi kinerja guru. Untuk itu peranan supervisi akademik yang dilakukan oleh pengawas sekolah sangatlah berpengaruh agar dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengajar. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kecamatan Tungkal Jaya. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan sekolah di mana pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Pelaksanaan supervisi akademik pengawas sekolah mempengaruhi kinerja guru mata pelajaran IPA di SMPN 2 Tungkal Jaya, SMPN 3 Tungkal Jaya, SMPN 4 Tungkal Jaya, SMPN 5 Tungkal Jaya, dan SMPN 7 Tungkal Jaya. Kinerja guru mata pelajaran IPA meningkat dari kategori nilai kurang baik (≤ 50) menjadi sangat baik (≥ 86)
Analyzing language errors in mathematics Electronic School Book
This study aims to describe and categorize the types of language errors in the Class VII Mathematics Electronic School Book (BSE). The content analysis is a design chosen through a qualitative descriptive approach. The data source comes from BSE Mathematics Class VII. Data in the form of language errors related to speech errors, rules, and word choices in the Mathematics Electronic School Book. Data were collected using identification and categorization techniques in the corpus table. This study shows 43 language errors identified in BSE, consisting of 12 lapses, 21 errors, and ten mistakes. The results of this study become input for improving the use of language in electronic school books so that users can easily understand the meaning conveyed
VARIABILITAS HARIAN KOMPONEN H MEDAN GEOMAGNET DI BALAI PENGAMATAN ANTARIKSA ATMOSFER SUMEDANG
Data geomagnet diambil dari stasiun Balai Pengamatan Antariksa Atmosfer Sumedang Bulan Maret-Desember tahun 2015. Data tersebut digunakan untuk memantau aktivitas fenomena antariksa yang sangat berperan terhadap perubahan nilai medan geomagnet. Pemantauan dilakukan berdasarkan perhitungan dan pengolahan elemen Sq (H) dan Sd (H). Perubahan keadaan pola grafik pada Sq (H) dan grafik Sd (H) merupakan indikasi adanya fenomena antariksa yang sebagian besar diakibatkan oleh aktivitas matahari. Dimana Sq (H) dan Sd (H) adalah parameter fisis adanya gangguan pada komponen H. Variabilitas harian komponen H medan geomagnet telah diuji sebelumnya dan menunjukkan bahwa distribusi variasi komponen H medan geomagnet banyak mengalami gangguan dari pada kondisi tenangnya. Variasi hari tenang Sq (H) dan variasi hari terganggu Sd (H) berturut-turut pada umumnya akan lebih besar nilainya pada siang hari dari pada malam hari berdasarkan intensitas dari matahari. Hasil pengolahan data Sq (H) dan Sd (H) digunakan untuk mempelajari fenomena elektrodinamika keadaan ion dan elektron di lapisan F2 ionosfer oleh partikel-partikel bermuatan dari matahari dan digunakan dalam menganalisis adanya fenomena variabilitas pada komponen H medan geomagnet yang diindikasikan oleh perubahan pola kurva Sq (H) dan Sd (H) harin selama 24 jam pada setiap bulannya dari Maret-Desember 2015. Demikian intensitas matahari akan sangat maksimum saat sedang terjadi fenomena coronal mass ejection, coronal holes dan flares yang sangat mempengaruhi perubahan nilai medan geomagnet. Hasil pengolahan menunjukan bahwa terjadi perubahan nilai dan pola grafik Sq (H) yang signifikan dan nilai Sd (H) yang bernilai < - 100 nT pada Bulan Juni 2015 dengan nilai sekitar – 101.765 nT yang berdasarkan analisis, fenomena yang terjadi berasal dari aktivitas coronal mass ejection. Pola grafik pada Sq (H) dapat ditentukan oleh dua pendekatan, dilihat dari pola simetris kurva sinusoidalnya dan yang memiliki nilai amplitudo positif terendah sedangkan pola kehalusan kurva Sd (H) ditentukan berdasarkan besar kecilnya intensitas matahari atau aktivitas gangguan dari matahari.;---Geomagnetical data was taken from The Astronomical Observation Station of Atmosphere in Sumedang from March to Desember 2015. The Data used to observe the activity of astronomical phenomenon which has the important role of a change in value of geomagnetical field. The observation had been done based on the calculation and processing of Sq (H) and Sd (H) element. A change in a curve of Sq (H) and Sd (H) indicated there were an astronomical phenomenon mostly caused by solar activity. Where Sq (H) and Sd (H) was the physical parameter of disturbances at the H component. Diurnal variability of horizontal intensity of geomagnetical field was examined earlier and resulted that the variation of the H component more disturbed than in quiet condition. Quiet diurnal variation of Sq (H) and disturbed diurnal variation of Sd (H) respectively the value was bigger at the day than night based on the solar intensity. The result of Sq (H) and Sd (H) data will be used to learn the electrodinamical phenomenon at the ionosphere with the distribution of ion and electron state in the F2 layer of ionosphere caused by solar charged particles and used to analyze the variability phenomenon on the H component of geomagnetic field that indicated by a change of Sq (H) and Sd (H) daily curve pattern for 24 hours each month from Maret-Desember 2015. So the solar intensity will be maximum while happened the phenomena of coronal mass ejection, coronal holes and flares which effected a change of geomagnetical field value. The result show that there were a change in value and the significant graph pattern of Sq (H) and value of Sd (H) < - 100 nT on June 2015 which the value about – 101.765 nT based on the analysis the phenomena was coronal mass ejection. Curve pattern of Sq (H) stated by two approaches, observed the simetrical pattern of sinusoidal curve and have an positive amplitude lover value meanwhile the smooth curve pattern of Sd (H) stated based on the higher or lover of solar intensity or solar disturbance activity
OPTIMALISASI KAMPUNG SIAGA BENCANA DALAM MITIGASI BENCANA DI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang dianggap sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara, namun masih memiliki resiko becana. Lebih jauh lagi hingga kini, belum ada penelitian yang membahas tentang optimalisasi dari adanya Kampung Siaga Bencana sebagai bagian dari solusi menghadapi bencana. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai optimalisasi Kampung Siaga Bencana dalam mitigasi bencana di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian adalah kualitatif. Penulis melakukan wawancara semi-terstruktur, observasi dan dokumentasi pada pengumpulan data penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Dimensi tujuan menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami tujuan dari terbentuknya KSB namun masyarakat belum memahami berbagai bentuk mitigasi bencana yang ada. Dimensi alternatif keputusan menunjukkan bahwa alternatif keputusan yang diambil oleh Dinas Sosial Kota Balikpapan yaitu melalui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program KSB dengan jumlah KSB yang dibentuk. Dimensi sumber daya menunjukkan adanya keterbatasan anggaran dalam optimalisasi program KSB, belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai, dan dari segi sumber daya manusia menunjukkan adanya keterbatasan jumlah sumber daya manusia terutama tenaga ahli dibidang kebencanaan. Kesimpulannya, optimalisasi kampung siaga bencana dalam mitigasi bencana di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur telah dilaksanakan dengan cukup baik.
Kata Kunci: Kampung Siaga Bencana; Kelurahan Tangguh Bencana; Mitigasi Bencana
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota yang dianggap sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara, namun masih memiliki resiko becana. Lebih jauh lagi hingga kini, belum ada penelitian yang membahas tentang optimalisasi dari adanya Kampung Siaga Bencana sebagai bagian dari solusi menghadapi bencana. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai optimalisasi Kampung Siaga Bencana dalam mitigasi bencana di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Metode penelitian adalah kualitatif. Penulis melakukan wawancara semi-terstruktur, observasi dan dokumentasi pada pengumpulan data penelitian. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Dimensi tujuan menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami tujuan dari terbentuknya KSB namun masyarakat belum memahami berbagai bentuk mitigasi bencana yang ada. Dimensi alternatif keputusan menunjukkan bahwa alternatif keputusan yang diambil oleh Dinas Sosial Kota Balikpapan yaitu melalui partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program KSB dengan jumlah KSB yang dibentuk. Dimensi sumber daya menunjukkan adanya keterbatasan anggaran dalam optimalisasi program KSB, belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai, dan dari segi sumber daya manusia menunjukkan adanya keterbatasan jumlah sumber daya manusia terutama tenaga ahli dibidang kebencanaan. Kesimpulannya, optimalisasi kampung siaga bencana dalam mitigasi bencana di Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur telah dilaksanakan dengan cukup baik.
Kata Kunci: Kampung Siaga Bencana; Kelurahan Tangguh Bencana; Mitigasi Bencana
 
Analisis Penerapan Aplikasi Surabaya Single Windows Pemerintah Kota Surabaya Menggunakan Government Adoption Model (GAM)
Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan electronic government di dalam menjalankan urusan pemerintahanya. Untuk meningkatkan layanan publik di Surabaya maka berdasarkan Peraturan Walikota Surabaya nomor 28 tahun 2013 Pada bulan Maret Tahun 2013, Kota Surabaya mulai meluncurkan layanan terpadu bernama Surabaya Single Window (SSW). Layanan ini akan memudahkan warga kota maupun warga asing yang ingin berinvestasi di Surabaya. SSW adalah salah satu layanan pengurusan perizinan pemerintah kota Surabaya yang terintegrasi secara online. Tetapi kendala terbesar masuknya sistem baru ini adalah datang dari masyarakat sendiri. Maka perlunya suatu adopsi e-Government dari masyarakat. SSW saat ini akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlunya dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi adopsi e-Government oleh masyarakat terhadap Surabaya Single Windows agar masyarakat mau mempelajari, menerima dan menerapkan sistem baru ini. Analisis penerapan SSW di Surabaya dilakukan menggunakan model Government Adoption Model (GAM) dan untuk penghitungan analisis akan menggunakan Structural Equation Model (SEM) Hasil dari tugas akhir ini adalah berupa analisis penerapan Surabaya Single Window, serta analisisis faktor-faktor kritis yang mempengaruhi masyarakat Surabaya dalam mengadopsi SSW, serta rekomendasi kepada Penerintah Kota Surabaya agar dapat mengembangkan SSW sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Determination of Optimal Rain Gauge on The Coastal Region Use Coefficient Variation: Case Study in Makassar
The quality of rainfall data is highly significant in disaster analysis, ecology, and water resource management. However, the accuracy and quantity of rain gauges are often inadequate, especially for analyzing extreme events, including the Makassar City flood, in 2019. This inadequacy is due to several reasons, including rain gauges’ inadequacy and insufficient distribution. This study, therefore, aims to analyze the requirements of optimal rain gauges, using coefficients of variation in various error levels, based on the latest rainfall data in several locations within Makassar City. Monthly and yearly rainfall observation data from 2010 to 2019 obtained at 5 locations were used to calculating the optimal rain gauge number. According to the results, the existing station has a 10% and 15% monthly and annual error, respectively. This region has 3 groups causing highly optimal rain gauges, and these are the first group comprising Paotere, Panaikang, as well as Biring Romang, while the second and third groups comprise Sudiang and Barombong. The northwest wind blows towards the coast and crosses these three places in a line, thus, causing rainfall intensity with a slight disparity, between the first group. Furthermore, the combination of these places resulted in low optimal rain gauge. However, the combination of the first group with the second and third lead to an increase in the optimal rain gauge number. The low elevation, proximity, and location of the first group’s three locations in line with the rain-causing wind results in low optimal rain gauge. In the combination of the first, second, and third groups, additional gauges are required to obtain a 5% or 10% error. The rainfall intensity and position greatly influence the rain catchment in Makassar, and consequently, the optimal rain gauge number. In addition, the distance, topographical aspects, and the combined land-sea and monsoonal winds’ factors must also be analyzed, in deploying equipment
Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. XYZ Surabaya
PT. XYZ Surabaya merupakan salah satu Perusahaan besar BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN ini bergerak dibidang aspek kelistrikan yang ada di area Jawa Timur. Dengan karya inovasinya, yaitu pengembangan Aplikasi Manajemen Surat bisnis yang semula dikerjakan secara manual menjadi berbasis web, tentu akan melahirkan sikap penerimaan atau penolakan dari user dalam proses penggunaannya. Sedangkan sebuah sistem informasi yang baik adalah yang dapat diterima oleh user dan dirasa memberikan kemudahan dan manfaat dalam proses penggunannya. Melalui tugas akhir ini akan diterapkan model sukses Fred Davis akan menilai faktor kemanfaatan dan kemudahan user Aplikasi Manajemen Surat menggunakan metode analisis Partial Least Square untuk mengetahui korelasi tiap variabel dan hipotesis. Tugas akhir ini memverivikasi bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap persepsi kemanfaatan penggunaan layanan AMS. Variasi pada penggunaan AMS dipengaruhi sebesar 24,5 persen oleh persepsi kemudahan, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Pada persepsi minat sebesar 3,1 persen variasi dipengaruhi oleh persepsi sikap dan kemanfaatan, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Persepsi kemanfaatan dan kemudahan mempengaruhi variasi dari persepsi sikap sebesar 94,5 persen. Sedangkan variasi dari persepsi Kenyataan, sebesar 57,3 persen diperngaruhi oleh persepsi minat dan sisanya 43,7 persen dipengaruhi oleh variabel yang lain.Analisis Kemanfaatan dan Kemudahan Penggunaan Aplikasi Manajemen Surat dengan Pendekatan Technology Acceptance Model pada PT. XYZ Surabay
- …