19 research outputs found

    Faktor Penyebab Kegagalan Akibat Keterlambatan Proyek Konstruksi Pada Bangunan Gedung di Kota Padang

    Get PDF
    Keberhasilan proyek adalah tujuan akhir yang utama dari setiap pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Perbedaan keberhasilan proyek disebabkan karena tiap proyek mempunyai faktor-faktor pengaruh yang berbeda-beda. Ada kalanya proyek tidak berjalan lancar sesuai perencanaan awal. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti faktor alam, faktor tenaga kerja, lokasi, material, koordinasi, administrasi dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut dapat menjadi permasalahan atau kendala yang menyebabkan tidak lancarnya pelaksanaan proyek konstruksi. Padahal proyek konstruksi harus memenuhi tiga criteria yaitu mutu, biaya, dan waktu (triple constraint) sesuai dengan yang telah ditetapkan.Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi gedung (owner, konsultan, kontraktor) harus mengetahui faktor-faktor penyebab kendala selama pelaksanaan proyek konstruksi gedung. Dengan diketahuinya faktor-faktor ini, semua pihak yang terlibat dapat menentukan solusi/strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani masalah yang timbul di lapangan selama pelaksanaan proyek konstruksi. Dengan diketahui dari awal, dapat diantisipasi sedini mungkin semua kendala/permasalahan yang timbul, dan tidak akan ada pihak yang dirugikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kendala kegagalan yang disebabkan oleh keterlambatan pelaksanaan proyek konstruksi di Kota Padang Sumatera Barat.  Metode Penelitian yang digunakan analisis deskriptif menggunakan quisioner dengan data proyek konstruksi yang sedang atau sudah dikerjakan di Sumatera Barat. Adapun respondennya adalah project manager, site manager.Dari quisioner yang dilakukan pengujian data dengan menggunakan SPSS. Pengujian data meliputi uji validasi, uji reliabilitas,uji normalitas uji korelasi,dan uji analisa diskritif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan penyebab kendala proyek konstruksi di Kota Padang adapun faktor dominan pada pengujian ini yaitu pada subfaktor jadwal penggunaan material yang terperinci dan tepat waktu (material’s schedule) dengan nilai mean 3,55 atau 87,50 % . Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam mengambil kebijakan  untuk semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi agar tercapai keberhasilan proyek

    Hand Sanitizer Alami dari Limbah Kulit Nenas

    Get PDF
    Hand Sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kemampuan antibakteri dalam menghambat hingga membunuh bakteri. Rinela, A (2017), ekstrak kulit nenas yang diaplikasikan sebagai hand sanitizer dapat menghambat atau membunuh bakteri dengan sangat baik dan dinyatakan lolos mutu fisik. Anto, J (2020), hand sanitizer dari ekstrak kulit nana merupakan terobosan baru dalam pemanfaatan limbah kulit nenas. Hand Sanitizer sangat dibutuhkan masyarakat luas, terutama di era pandemi covid-19. Setiap orang membutuhkan  hand sanitizer dalam rangka protokol covid-19. Hal ini mendorong tim kegiatan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat pembuatan hand sanitizer alami dari limbah kulit nenas bagi anak-anak Panti Assuhan Khusus Mentawai Padang. Metode yang akan diterapkan adalah dengan memberikan penyuluhan, pelatihan sederhana oleh tim pengabdian masyarakat. Tjuan yang akan dicapai, nantinya anak-anak Panti Asuhan mampu membuat hand sanitizer sendiri, dapat dimanfaatkan untuk dipakai kalangan sendiri ataupun untuk dijual di pasaran. Selain itu, anak-anak Panti Asuhan dapat membangun etos kerja dan berwirausaha mandiri yang berkesinambungan

    Wall Filler

    Get PDF
    Wall filler adalah campuran semen khusus yang dibuat dengan tujuan mengatasi masalah tembok retak pada bangunan. Wall filler terdiri dari komponen yang terbuat dari bahan acrylic emulsion yang diperuntukan mengisi pori–pori yang kosong akibat terjadi retakan pada dinding. Penggunaan wall filler efektif pada dinding dengan jenis retak tarik atau retak rambut karena dapat mengisi retakan tembok dengan cara mengoleskan di atas retakan karena akan otomatis mengisi retakan dengan maksimal. Sasaran kegiatan ini adalah kelompok masyarakat di Nagari Sungai Pasak, Kabupaten Padang Pariaman, karena dari survey awal dinding rumah tinggal masyarakat banyak mengalami retak akibat gempa yang sering terjadi, kurangnya informasi temtang metode perbaikan kerusakan dinding, dalam membangun rumah tinggal hanya berdasarkan pengalaman turun temurun tanpa mengikuti standar konstruksi yang aman. Kegiatan ini memberikan solusi untuk mengatasi kerusakan dinding rumah tinggal masyarakat dengan penerapan wall filler melalui sosialisasi dan pendampingan. Pihak mitra mengharapkan adanya keberlanjutan program ini agar kerusakan pada dinding rumah tinggal masyarakat dapat diperbaiki secara luas. Masyarakat sekitar juga merasakan manfaat melalui peningkatan pemahaman dan ketrampilan terkait perbaikan dinding rumah tinggal dimana biayanya murah, material mudah didapat dan pelaksanaannya cepat serta pengerjaan yang tidak rumi

    Carbon Fiber Reinforced Polymer Sebagai Bahan Retrofit Struktur Rumah Tinggal

    Get PDF
    Carbon fiber reinforced polymer adalah bahan komposit yang diperkuat serat, memiliki rasio power-to-weight yang tinggi, dapat menahan korosi, memiliki daya tahan sangat baik dan mudah dipasang. Kekuatan tarik CFRP 10 kali dari tulangan konvensional. Kemampuan CFRP dalam pekerjaan perkuatan struktur dapat memperkuat beban struktur, meningkatkan beban hidup, perkuatan struktur, memperbaiki konstruksi yang tidak standar, memberikan perkuatan ketahanan gempa. Kegiatan penerapan iptek masyarakat ini dilakukan pada kelompok masyarakat Nagari Koto Marapak Padang Pariaman dengan tujuan memberikan solusi permasalahan mitra untuk renov dan retrofit struktur rumah tinggal masyrakat. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mensosialisasikan lebih luas dan memberikan pendampingan/pelatihan teknis tentang penerapan carbon fiber reinforced polymer sebagai bahan retrofit struktur rumah tinggal. Karena rumah masyarakat di daerah ini banyak terjadi kerusakan pada struktur yaitu pada balok, balok ring, kolom, kolom praktis. Kerusakan struktur berupa garis lekatan, terjadi karena konstruksi mengalami ekspansi dan kontraksi, terjadinya deformasi dan lain-lain. Penyebab kerusakan ini adalah faktor usia rumah tinggal dan sebagian besar karena gempa yang terjadi terus menerus, sementara rumah tinggal dibangun tanpa perkuatan gempa.  Dengan kegiatan ini masyarakat mendapatkan tambahana pengetahuan dan ketrampilan tentang perbaikan rumah tinggal mereka dan berharap kegiatan dilaksanakan secara berkelanjutan

    Metode Kawat Strimin Untuk Mencegah Keruntuhan Getas Pada Dinding

    Get PDF
    Dinding bangunan umumnya terbuat dari bata yang mempunyai beberapa kelemahan diantaranya berat dan getas. Akibat beratnya yang cukup besar maka akan menaikkan beban  mati struktur sehingga beban gempa juga akan naik. Hal ini disebabkan karena beban gempa akan meningkat secara linier terhadap berat struktur bangunan tersebut. Sedangkan akibat dari sifatnya yang getas maka pada tingkat perubahan bentuk (deformation) yang relatif rendah retak-retak tidak dapat dihindari (Satiawan, 2016). Salah satu metode perkuatan dinding terhadap keruntuhan adalah dengan metode kawat strimin. Nusantoro, A. 2012, Pemasangan kawat dstrimin dilakukan di sepanjang tulangan, di sebelah luar dan dalam dengan lebar minimal 45 cm. Kemudian kawat strimin diikat (luar dan dalam) dengan menggunakan 2 utas kawat D2 mm, terakahir ditutup dengan mortar. Dengan teknologi ini, masyarakat dapat memperkuat dinding rumah tinggal mereka terhadap gempa dengan biaya yang murah, material mudah didapat dan waktu pelaksanaan yang singkat serta pengerjaan yang tidak rumit. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah dapat memberikan wawasan, meningkatkan ketrampilan/skill bagi masyarakat Kampani dalam memperbaiki rumah tinggal agar mempunyai perkuatan terhadap gempa dengan metode kawat strimin. Metode yang diterapkan pada kegiatan ini dengan melakukan penyuluhan, sosialisasi,  diskusi dengan pemuka masyarakat dan memberikan palatihan pemasangan kawat strimin untuk mencegah keruntuhan getas

    Identifikasi Risiko yang Mempengaruhi Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jalan di Kota Palu Berdasarkan Persepsi Konsultan

    Get PDF
    In the implementation of a road construction project in any form and anywhere will never avoid risk, both small risk and big risk. The larger the scale of a construction project, the greater the possibility of risks that will occur if these risks are not managed properly. The purpose of this study was to identify risks that affect the implementation of road construction projects based on the perceptions of the consultants. Primary data was collected through the distribution of questionnaires to consulting companies that have supervised the implementation of road construction. The data was processed using descriptive statistics, Relative Rank Index (RRI) and Correlation Analysis. The results showed that 5 dominant risks were identified that affected the implementation of road construction based on the consultant's perception, namely 1) Using inappropriate work methods would make work late (RRI = 0.896), 2) Wrong Planning Data of DED (Detail Engineering Design)  that resulted in frequent design review (RRI = 0.880), (3) inefficient use of heavy equipment makes work productivity not achieved according to plan (RRI = 0.864), (4) limited field workers resulting in productivity cannot be maximized (RRI = 0.864, (5) maintenance affects the level of damage to heavy equipment (RRI = 0.824). The risk of using an inappropriate work methods would make the work late is strongly correlated with the risk of limited field workers resulting in productivity cannot be maximized, with a correlation value of 0.542.In the implementation of a road construction project in any form and anywhere will never avoid risk, both small risk and big risk. The larger the scale of a construction project, the greater the possibility of risks that will occur if these risks are not managed properly. The purpose of this study was to identify risks that affect the implementation of road construction projects based on the perceptions of the consultants. Primary data was collected through the distribution of questionnaires to consulting companies that have supervised the implementation of road construction. The data was processed using descriptive statistics, Relative Rank Index (RRI) and Correlation Analysis. The results showed that 5 dominant risks were identified that affected the implementation of road construction based on the consultant's perception, namely 1) Using inappropriate work methods would make work late (RRI = 0.896), 2) Wrong Planning Data of DED (Detail Engineering Design)  that resulted in frequent design review (RRI = 0.880), (3) inefficient use of heavy equipment makes work productivity not achieved according to plan (RRI = 0.864), (4) limited field workers resulting in productivity cannot be maximized (RRI = 0.864, (5) maintenance affects the level of damage to heavy equipment (RRI = 0.824). The risk of using an inappropriate work methods would make the work late is strongly correlated with the risk of limited field workers resulting in productivity cannot be maximized, with a correlation value of 0.542

    Analisis Variabel-Variabel Risiko pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jalan

    Get PDF
    This research aims to identify the risk variables that ever occurred while executing of road construction project. In addition, it is to identify how significant and how big the influence of risk variables to the articulation of project execution processes of a road construction project, based on questionnaire that distributed to 30 questionnaires who are project managers and site managers on contractors of road construction project.  From the research data, there were identified 14 risk variables with 84 risk sub-variables on execution of road construction project. Those 14 risk variables were natural, social, politic, economic, law, occupational safety and health, managerial, technical, cultural, logistic, condition around construction site, design and technology, labor, and contractual variables. From the data analysis by using SPSS version 16, obtained there were 14 risk sub-variables which became the most influential sub-variables (indicators) to the road construction project. All sub-variables on the questionnaire are valid and reliable. The results of this research is expected to be considered for all parties involved in the construction project to pay more attention to risk variables during the execution of road construction project

    PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA KONSTRUKSI BAJA KONVENSIONAL DAN KAYU SEBAGAI KONSTRUKSI RANGKA ATAP BANGUNAN

    Get PDF
    This research aims to determine the factors that affect the calculation on the cost analysis of steel and wooden roof. Then the author calculated the budget cost of these two kinds of construction materials. In this research the author was conducted a study about the design of steel and wooden roof and also calculate the ratio of the construction budget cost by the unit price of materials and PU constructor salary that had been adjusted in 2015.In this research, the material cost differences between steel with a wooden roof is about Rp. 34,790,395.31 which the steel material is more expensive than wood. The difference in labor salary is about Rp.35.704.948,11 where the steel connector costs less than wooden labors. The difference cost of connector is about Rp. 12,510,400.00 where the steel material is more expensive than wood.Based on the calculations above, the total cost of the steel is Rp.352.847.356,17 and total costs of wooden roof  is Rp.341.251.508,97. So that, the difference between steel and wooden roof construction is Rp.11.595.847,20. In the other words, steel roof construction is more expensive than wooden roof. The percentage of differences between these is approximately about 3.29%
    corecore