314 research outputs found
Aktivitas Biostatik Torosflavon D Dari Cassia Torosa Terhadap Beberapa Cendawan Patogen Tanaman
This research includes isolation of flavonoid Torosflavon D from Cassia Torosa, mediaformulation for pathogenic fungi growth, regeneration of pathogenic fungi, and bioactivity test of theisolated flavonoid on some pathogenic fungi. The flavonid bioactivities tests indicate that theTorosflavon D (5ppm) only effective to inhibit the radial growth of Fusarium oxysporum fsp.Lycopersici (48.75%). Statistical test (anova) indicates that concentration of the flavonid significantlyinhibit the fungi radial growth. Duncan test proves that 5 ppm concentration of Torosflavon D 5inhibits the growth of Fusarium oxysporum fsp. Lycopersici colonies optimally
Biofungisida Berbahan Aktif Eusiderin I Untuk Pengendalian Layu Fusarium Pada Tomat
This reserach aims to develop a new fungicide formula with active agent Eusiderin I toinhibit Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici that causing fusarium wilt on tomato. This researchincludes isolation Eusiderin I from bulian wood, growing potato in green house, reproduction ofFusarium oxysporum f.sp. lycopersici, eusiderin I stability test, bioacitivity test of the Fusarium in agreen house. This research succesfuly formulates an emulsifiable concentrate fungicide with activematerial Eusiderin I. The fungicide formula is composed of active material, solvent, and emulsifier.Eusiderin I 3 ppm proves the highest efication, indicated by only a tomato plant dead in eachtreatment (p<0.05). It was concluded that . fungicide with active content Eusiderin I on 3, 4, and 10ppm affect on the number of survived tomato plants. The efication degree of this fungicide on 3, 4,5, and 10 ppm is not significantly different
Pengaruh Penerapan E-Modul Larutan Asam Basa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar : Effect of Applying Acid-Base Solution E-Module with STAD Type Cooperative Learning Model on Learning Outcomes
Dalam pembelajaran di sekolah, guru kimia sudah terbiasa menggunakan metode pembelajaran diskusi kelompok. Namun metode digunakan guru belum berjalan maksimal dikarenakan masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Penyebabnya sumber belajar siswa hanya terfokus pada penjelasan dari guru. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat bagaimana pengaruh hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran yang menggunakan e-modul larutan asam basa dan yang tidak menggunakan e-modul. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dari dua kelas yakni kelas X BKP jumlah siswa 30 orang dan X TGEO jumlah siswa 30 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yakni, lembar observasi dan tes hasil belajar siswa. Lembar observasi yang digunakan terdiri dari lembar observasi siswa dan lembar observasi pembelajaran. Sedangkan tes hasil belajar kimia disajikan dalam bentuk soal objektif (pilihan ganda) sebanyak 10 soal pada masing-masing materi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data menggunakan ANCOVA. Hasil perhitungan dari uji ANCOVA menggunakan SPSS versi 16.0, menunjukkan nilai t= 0.027 < 0.05 dengan demikian H1 diterima yang artinya ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
Biofungisida Berbahan Aktif Eusiderin I Untuk Pengendalian Layu Fusarium Pada Tomat
This reserach aims to develop a new fungicide formula with active agent Eusiderin I toinhibit Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici that causing fusarium wilt on tomato. This researchincludes isolation Eusiderin I from bulian wood, growing potato in green house, reproduction ofFusarium oxysporum f.sp. lycopersici, eusiderin I stability test, bioacitivity test of the Fusarium in agreen house. This research succesfuly formulates an emulsifiable concentrate fungicide with activematerial Eusiderin I. The fungicide formula is composed of active material, solvent, and emulsifier.Eusiderin I 3 ppm proves the highest efication, indicated by only a tomato plant dead in eachtreatment (p<0.05). It was concluded that . fungicide with active content Eusiderin I on 3, 4, and 10ppm affect on the number of survived tomato plants. The efication degree of this fungicide on 3, 4,5, and 10 ppm is not significantly different
KONSTRIBUSI LEMBAGA PERMASYARAKATAN DALAM PERBERDAYAAN TERHADAP MODEL PEMBINAAN NARAPIDANA YANG BERBASIS MASYARAKAT (COMMUNITY BASED CERRECTIONS)
Community based correction merupakan bentuk program dalam pembinaan bagi setiap narapidana sewaktu mereka menjalani sisa pidandanya di dalam lembaga permasyarakatan, kemudian mereka diberi kesempatam untuk kembali atau bersosialisi kembali ke lingkungan masyarakat dengan pengawasan atau supervise tertentu. Dengan bertujuan untuk melaksanakan program opresional lapas terbuka dipelukan 5 (lima) prinsip dasar, yang diantaranya sebagai berikut: prinsip pertama narapidana harus memilki kesempatan untuk memperbolehkan kerjaan, prinsip yang kedua narapidana harus diseleksi terlebih dahulu sebelum turun langsung ke tengah masyarakat, prinsip ketiga narapidana tidak boleh di eksploitasi, prinisip keempat system pengamanan harus minimum, kemudian yang terakhir tanggung jawab pemindahan terhadap narapidana
Clay mineralogy of soils from SW Spain with high iron content
26 páginas.-- 2 graficas.-- 8 tablas.-- 26 referencias. -- Trabajo enviado para su publicaciĂłn en la revista SOIL SCIENCE.-- (no se llegĂł a publicar).- Se convirtiĂł en este otro artĂculo "Occurrence of talc in soils with high iron content from the south-west of Spain" publicado en Australian Journal of Soil Research 34: 635-651 (1996) http://hdl.handle.net/10261/65016The mineralogy of the clay fraction of four soil one alfisol and three inceptisols developed on cambian limestone, and to consider the mode of formation in terms of pedogenic processand classification has been determined. In soils I and II there is a high proportion of goethite accompanied by hematite at the bottom of the profiles, according to the data goethite is originated directly from the bedrock and hematite is produced by dehydration of goethite. The most characteristic is the presence of maghemite in the upper horizon of these profiles. Its presence is related with the weathering of hematite, that may produce goethite and later maghemite by dehydration. The non-ferrous minerals of soil are: talc, chlorite and interstratified talc-chlorite, profile II has in addition to kaolinite, vermiculite and illite. In soil IV a high proportion of goethite and hematite has been found, a high relation exist between bath iron oxides. The hematite is originated directly from the bedrock and goethite is produced from hematite. The high proportion of kaolin is characteristic, showing an external contribution or extensive pedogenic processes. Soil III is constituted by goethite and hematite and it is difficult to determine, the origen of these iron oxides. The non-ferrous minerals are kaolinite, chlorite and illite.N
Pemberian Scaffolding dalam Bahan Belajar Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa
Jenis masalah dalam membelajarkan siswa beraneka ragam, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dalam memecahkan jenis masalah, siswa tidak dapat melakukannya sendiri melainkan perlu dilatihajarkan oleh guru. Upaya yang dapat dilakukan guru agar hal ini tercapai yakni dengan memberikan bantuan (scaffolding). Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan guru kepada siswa untuk memecahkan permasalahan dalam proses pembelajaran. Selain Scaffolding, dalam memecahkan jenis masalah kompleks, pengoptimalan kemampuan berpikir tingkat tinggi juga diperlukan dalam meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran. Tidak terkecuali pada pembelajaran kimia. Dengan diberikannya scaffolding dalam bahan belajar kimia, diharapkan konsep materi kimia yang bersifat abstrak akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode survey melalui kuisioner dan wawancara bersama guru dan siswa yang berasal dari tiga sekolah berbeda di Jambi. data yang didapatkan kemudian dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa siswa belum terbiasa memecahkan jenis masalah kompleks begitu juga dengan guru yang belum terbiasa mengorganisasikan bentuk scaffolding yang ideal digunakan dalam bahan belajar pada pembelajaran kimia. Maka dari itu, penting dan perlu dilakukan pengembangan bahan belajar berbasis masalah yang dilengkapi scaffolding guna meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa
The effects of using GeoGebra teaching strategy in Malaysian secondary schools: a case study from Sibu, Sarawak
As computer-based technology becomes an important component of any modern curriculum, the continuing
challenge is to scrutinize the applications of the instructional technology and to identify whether these tools can
give good benefit to students’ learning process. This study examined the effects of using GeoGebra Teaching
Strategy in learning Circle III topic on Malaysian Secondary Form Four students’ performance and attitudes towards
this teaching strategy. A quasi experiment of non-equivalent pre-posttest control group design study was conducted
in a school in Sibu, Sarawak. One control group (n = 17) and one experimental group (n = 29) were randomly
selected from Form Four classes. The experimental group underwent learning using GeoGebra Teaching Strategy
meanwhile the control group underwent learning using Conventional Teaching Strategy. The Circle III Achievement
Test and the Attitude Questionnaire were used as instruments in this study. The data were analyzed using one way
ANCOVA and one sample t-test. The analysis showed that there was no significant difference between mean
performance scores of students in experimental and control groups. However, the experimental students showed
positive attitudes towards using GeoGebra software while learning Circle III topic. This indicated that not only
could this strategy be utilized in learning mathematics but also in enhancing Malaysian students’ performance in
learning mathematics in the long run
PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING CHEMFUN BERORIENTASI HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILL) PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Pada era Industri 4.0 teknologi berkembang begitu pesat, menghadirkan banyak perubahan termasuk pada sektor pendidikan. Strategi pembelajaran bergeser menjadi berorientasi kepada Higher Order Thinking Skills. Peran media pembelajaran digital menjadi kian esensial. Kehadirannya membantu peserta didik memahami pelajaran kapan dan dimana saja. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu dihasilkannya media mobile learning berorientasi HOTS yang tervalidasi dan dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran kimia pada kelas XI SMA. Penelitian ini termasuk jenis Penelitian dan Pengembangan (Research and Development), mengadaptasi model pengembangan Lee and Owens. Produk dibuat menggunakan website MIT App Inventor. Validasi oleh ahli materi dan ahli media mendapatkan hasil yang sangat baik, begitupun dengan penilaian guru kimia juga memperoleh kategori sangat baik. Subjek penelitian yakni peserta didik dari SMA Adhyaksa 1 Jambi kelas XI MIPA 2. Respon peserta didik skala kecil memperoleh persentase kelayakan sebesar 85% terkategori sangat baik dan pada skala besar yakni 89% terkategori sangat baik. Hasil paired t-test menerangkan bahwa hasil belajar kimia peserta didik sebelum menggunakan media mobile learning ChemFun berorientasi HOTS berbeda secara signifikan dengan hasil belajar ketika telah menggunakan media
Senyawa Turunan Terpenoid dari Ekstrak Aseton Daun Perepat (Sonneratia alba) dan Aktivitasnya Terhadap Escherichia coli
Perepat (Sonneratia alba) secara tradisional masih digunakan untuk pengobatan luka, diare dan demam. Diare disebabkan oleh Escherichia coli. Daun perepat mengandung alkaloid, fenolat, triterpenoid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan glikosida. Terpenoid berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk isolasi senyawa turunan terpenoid dan uji aktivitasnya terhadap Escherichia coli. Proses isolasi dilakukan dalam 3 tahap yaitu kromatografi vakum cair, kromatografi kolom gravitasi pertama dan kromatografi kolom gravitasi kedua. Isolat F2.2.2 murni sebagai kristal putih tajam. Titik leleh isolat F2.2.2 pada 210,2-211,1 °C. Hasil spektrofotometer UV-Vis memiliki serapan maksimum pada 203 nm dan 212 nm yang menunjukkan adanya transisi elektron π→π* yang menunjukkan adanya gugus kromofor yang khas pada sistem ikatan rangkap C=C terisolasi. Hasil interpretasi data FTIR menunjukkan senyawa memiliki gugus -OH (3277,20 cm-1), -C-O (1047,39 cm-1), -C=C terisolasi (1656,92 cm-1), -C-H alifatik (2896,24 cm-1) dan gem dimetil (1463,07 cm-1 dan 1377,23 cm-1) sebagai karakteristik senyawa triterpenoid. Berdasarkan hal tersebut diduga isolat F2.2.2 merupakan senyawa turunan triterpenoid lupan yaitu Lupeol. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli menunjukkan bahwa ekstrak aseton daun perepat memiliki aktivitas yang lemah, sedangkan isolat F2.2.2 tidak memiliki aktivitas
- …