50 research outputs found

    The Effectiveness of using Flipchart as a Learning Media for Speaking Skill at Junior High School

    Get PDF
    This research designed to find out the effectiveness of using flip chart as a learning media for speaking skill. The researcher used experimental research. The result of the research shows that hypothesis that of t-test of both sample t-test with 5% significance level found ttable 1.66 and with 1% significance level found ttable 2,38. So, the result is tt is 5% < to, or to  > t t  1%. It is mean that to (t observasion ) is higher that tt (t table). To know whether it is significance or not we have to look at the t table in appendix. The result of tt on significant 5% = 1,66 and 1% = 2,38. It indicates that to > tt or 3,89 > 1,66 and 3,89 >2,38 so the null hypothesis (Ho) are rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. It means there is significant influence of using flip chart to improve student’s speaking skill at nine grade of MTsN 1 Kota Serang

    The Effectiveness of Using Cornell Note-Taking Strategy to Improve Students’ Listening Comprehension

    Get PDF
    Abstract: The research is aimed to know and explain the effectiveness of using the Cornell note-taking strategy to improve students’ listening comprehension. The population of this research was the first-grade students of SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School. There were two classes named experiment class and control class, each of which has 30 students. This research used a quantitative method with the quasi-experimental as the research design. The instruments used for collecting data were tested in the form of multiple choice. The tests were given as the pre-test and post-test of the classes. Both tests were conducted to measure the students’ listening comprehension before and after giving the treatment. The data which was collected was calculated by using T-test in the form of Fisher formula to see how is the effectiveness of using the Cornell note-taking strategy on students’ listening comprehension. Based on the research analysis, the effectiveness of using the Cornell note-taking strategy was found in the result of to was 2,9. The value was higher than the value of tt in the significance of 5% in which 2,9>2,00. In addition, the value of that was 2,9 was also higher than the value of tt insignificance of 1% in which 2,9>2,66. Hence, the alternative hypothesis (Ha) was accepted and the null hypothesis (Ho) was rejected. In conclusion, there is an effect of using the Cornell note-taking strategy on students’ listening comprehension at the first-grade students of SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School

    Exploring Students’ Perception on Using Macromedia Flash 8 Listening Activities

    Get PDF
    Abstract:  This study aimed to explore and describe the students, perception on the use of Macromedia Flash 8 at the ninth grade of Islamic Junior High school. The subject of this research is the students of ninth grade. The focus of this study is only to explore students' perception of using Macromedia flash 8 in Listening Activities which is part of English learning. The method of this study was qualitative and descriptive design. The data collecting procedures is questionnaire by google form. The questionnaire was done in ninth grade. The writer used tabulation for the gained data to make the description of the data. The result of this study showed; (1) About 87,70% students are giving positive and good perception on the use of Macromedia in Listening Activities, and (2) About 87,70% of the student agrees that using Macromedia helped the students focused on understanding the speaker and they felt their score is increasing on listening activities by using Macromedia. So it can be concluded that the use of Macromedia in Listening Learning got a positive response from the students and it also gave them some advantages

    Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

    Get PDF
    Studi ini dilatarbelakangi oleh hasil pembelajaran yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan yaitu 65. Hal tersebut terbukti dari nilai hasil UTS dari jumlah 25 siswa, hanya ada 9 siswa yang baru tuntas dan 16 siswa yang masih di bawah rata-rata nilai KKM. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu: guru dalam menyampaikan materi dalam mata pelajaran IPA menggunakan metode ceramah saja hal tersebut membuat siswa merasa jenuh dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru, artinya bahwa seorang guru kurang tepat dalam penggunaan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok yang disampaikan. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setiap siklusnya mengalami peningkatan yaitu, dari siklus I, pertama seluruh siswa mencapai ketuntasan sebanyak 25 siswa dengan persentase 100%, kedua sebayak 16 siswa dengan persentase 64%, dan ketiga mencapai 15 siswa dengan persentase 60%. Sedangkan pada siklus II terdapat peningkatan pada setiap unsurnya, yaitu pertama sebanyak 22 siswa dengan persentase 88%, dan kedua seluruh siswa mencapai ketuntasan dengan persentase 100%.Kata Kunci : , , , dan IPA

    Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Quick On The Draw Pada Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Dan Rumusnya

    Get PDF
    Permasalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah hasil belajar masih cukup rendah dan aktivitas siswa menunjukan ketidaktertarikan siswa dalam  mengikuti pembelajaran matematika karena minimnya media dan pemahaman terhadap strategi atau model pembelajaran yang digunakan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satunya adalah dengan penggunaan metode quick on the draw. Sehingga diharapkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dapat meningkat.Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi aktivitas dan kreativitas siswa dalam pembelajaran yang diambil dari lembar observasi, kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran yang diambil dari lembar observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada siklus I; hasil belajar siswa yang sudah mencapai nilai dikatakan tuntas belajarnya berjumlah 17 siswa dari 27 siswa dengan nilai ratarata 65,00, sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa yang sudah dikatakan tuntas belajarnya berjumlah 25 siswa dari 27 siswa dengan nilai rata-rata mencapai 78,88. Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 66,88%, sedangkan aktivitas siswa pada siklus II mencapai 94,11%. Hal ini menunjukan kecapaian pembelajaran di atas indikator keberhasilan yang ditetapkan. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe quick on the draw dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi matematika kelas V

    UPAYA MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI KONSEP MAGNET MELALUI METODE INQUIRY-DISCOVERY LEARNING

    Get PDF
    Pembelajaran IPA yang dialami selama ini di MI PII Salinggara Kec. Banjar Kab. Pandeglang, terutama di Kelas V, hampir tidak tercapai sesuai  dengan yang harapkan. Siswa beranggapan bahwa IPA adalah mata pelajaran yang cukup sulit, selama ini pembelajaran IPA dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran yang konvensional ataupembelajaran yang berpusat pada guru, pembelajaran yang monoton serta siswa hanya menjadi pendengar, penulis rangkaian atau pencatat materi yang ada pada buku sumber. Hal ini menyebabkan siswa bosan pada proses pembelajaran berlangsung, sebagai akibatnya, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA rendah. Metode pembelajaran merupakan faktor utama pada keberhasilan dalam mengajar.Inquiry-Discovery Learningmerupakan salah satu metode pembelajaran yang tepat untuk pembela-jaran IPA yang bersifat eksperimen, karena metode ini membantu siswa dalam melakukan enyelidikan dan membuktikan pengetahuan yang siswa miliki. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri atas 2 Siklus, setiap Siklus memiliki 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi sesuai pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry-Discovery Learning yang diterapkan pada penelitian ini yaitu pembelajaran yang menekankan siswa untuk bereksperimen. Setelah menerapkan metode pembelajaran Inquiry Discovery Learning pada mata pelajaran IPA khususnya materi konsep magnet memberikan dampak positif dan terlihat hasil belajar siswa meningkat pada setiap indikator keberhasilan materi, siswa selain itu siswa juga mendapatkan pengalaman belajar  yang lebih luas dan berbeda dari sebelumnya

    PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN TEKNIK PENILAIAN KELAS TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN REPRESENTASI MATEMATIKA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI (MTsN) KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran dan teknik penilaian kelas terhadap kemampuan penalaran dan representasi matematika siswa. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Cening dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pandeglang 2 Labuan, Pandeglang. Hasil penelitian ini adalah 1) Kemampuan penalaran matematika melalui pembelajaran matematika realistik lebih tinggi daripada yang menggunakan pembelajaran ekspositori. 2) Kemampuan representasi matematika melalui pembelajaran matematika realistik lebih rendah daripada yang menggunakan pembelajaran ekspositori. 3) Kemampuan penalaran dan representasi matematika melalui teknik penilaian kelas SGTQ lebih tinggi daripada yang diberi teknik penilaian kelas AC. 4) Terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan teknik penilaian kelas terhadap kemampuan penalaran dan representasi matematika. 5) Untuk siswa pada kelas SGTQ, kemampuan penalaran dan representasi matematika yang menggunakan pembelajaran matematika realistik lebih tinggi daripada yang menggunakan pembelajaran ekspositori. 6) Untuk siswa pada kelas AC, kemampuan penalaran dan representasi matematika melalui pembelajaran ekspositori lebih tinggi daripada yang menggunakan pembelajaran matematika realistik. 7) Untuk siswa pada kelas pembelajaran matematika realistik, kemampuan penalaran dan representasi matematika yang diberi teknik penilaian kelas SGTQ lebih tinggi daripada yang diberi teknik penilaian kelas AC. 8) Untuk siswa pada kelas pembelajaran ekspositori, kemampuan penalaran matematika yang diberi teknik penilaian kelas AC lebih tinggi daripada yang diberi teknik penilaian kelas SGTQ. 9) Untuk siswa pada kelas pembelajaran ekspositori, kemampuan representasi matematika yang diberi teknik penilaian kelas AC lebih rendah daripada yang diberi teknik penilaian kelas SGTQ. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan pembelajaran matematika realistik dan teknik penilaian kelas dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan representasi matematika siswa sehingga dapat diimplementasikan sebagai alternatif metode dalam kegiatan pembelajaran matematika oleh para pendidik. **********   The purpose of this study was to determine the effect of learning approach and classroom assessment techniques on students' mathematical reasoning and representation abilities. This research is an quasi experimental study conducted at the Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Cening and Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Pandeglang 2 Labuan, Pandeglang. The conclusions can be drawn are: 1) The ability of students’ mathematical reasoning who are taught with a realistic mathematics learning approach is higher than students who are taught with an expository learning approach. 2) The students’ mathematical representation ability who are taught with realistic mathematics learning approach is lower than students who are taught with an expository learning approach. 3) Students’ mathematical reasoning and representation abilities who are given SGTQ classroom assessment techniques is higher than students who are given AC classroom assessment techniques. 4) There is an interaction effect between the learning approach and classroom assessment techniques on students' mathematical reasoning and representation abilities. 5) For students who are given SGTQ classroom assessment techniques, students' mathematical reasoning and representation abilities taught through a realistic mathematics learning approach are higher than students who are taught with an expository learning approach. 6) For students who are given AC classroom assessment techniques, students' mathematical reasoning and representation abilities taught through expository learning approach are higher than students taught through realistic mathematics learning approach. 7) For students who are taught with a realistic mathematics learning approach, the mathematical reasoning and representation abilities of students who are given SGTQ classroom assessment techniques is higher than students who are given AC classroom assessment techniques. 8) For students who are taught with expository learning approaches, the mathematical reasoning ability of students who are given AC classroom assessment techniques is higher than students who are given SGTQ classroom assessment techniques. 9) For students who are taught with expository learning approach, the mathematical representation ability of students who are given AC classroom assessment techniques is lower than students who are given SGTQ classroom assessment techniques.This research show that using realistics learning approach and classroom assessment techniques can improve students' mathematical reasoning and representation abilities and can be implemented by teachers as an alternative methods in teaching mathematics

    PROFIL ANTROPOMETRI PESERTA BELADIRI PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI DKI JAKARTA

    Get PDF
    PROFIL ANTROPOMETRI PESERTA BELADIRI PADA ANAK USIA 7-12 TAHUN DI DKI JAKARTA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Profil Antropometri Pada Anak Peserta Beladiri Usia 7-12 Tahun di DKI Jakarta. Penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kuantitatif dan dirancang dengan desain observasional. Subjek penelitian adalah anak peserta beladiri di DKI Jakarta dengan rentan usia 7-12 tahun sebanyak 60 orang. Instrument dalam penelitian ini yaitu timbangan, pita meter, stadiometer, dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Telah didapatkan hasil pengukuran profil antropometri peserta beladiri pada anak usia 7-12 tahun di DKI Jakarta meliputi tinggi badan, berat badan, lebar bahu, lebar pinggul, tinggi duduk, panjang tungkai, panjang lengan dan IMT. Pada hasil pengukuran antropometri anak cabang beladiri memiliki nilai rata-rata pada Tinggi Badan yaitu 140.55 cm, Berat Badan 38.73 kg, Tinggi Duduk 67.65 cm, Panjang Tungkai 73.73 cm, Panjang Lengan 47.75 cm, Lebar Bahu 35.58 cm, Lebar Pinggul 33.73 cm, dan nilai rata- rata pada IMT yaitu 21.82. Kata kunci: Profil, Antropometri, Beladiri, Anak Usia 7-12 Tahun. ANTHOPOMETRY PROFILE OF CHILDREN PARTICIPANTS IN MATRIAL ARTS AGED 7-12 YEARS IN DKI JAKARTA ABSTRACT This study aims to determine the Anthropometric Profile of Children Participating in Martial Arts Ages 7-12 Years in DKI Jakarta. This research is a quantitative descriptive study and was designed with an observational design. The research subjects were children who participated in martial arts in DKI Jakarta with a range of 60 people aged 7-12 years. The instruments in this study were scales, tape measure, stadiometer, and stationery. This research uses descriptive method with survey technique. The results of this study indicate that: Anthropometric profile measurements of martial arts participants in children aged 7-12 years in DKI Jakarta have been obtained including height, weight, shoulder width, hip width, sitting height, leg length, arm length and BMI. The results of anthropometric measurements of the martial arts branch have an average value of height 140.55 cm, body weight 38.73 kg, sitting height 67.65 cm, Leg Length 73.73 cm, Arm Length 47.75 cm, Shoulder Width 35.58 cm, Hips Width 33.73 cm, and the average score on the BMI is 21.82. Keywords: Profile, Anthropometry, Martial Arts, Children Age 7-12 Years

    Measuring Shyness of Students in the Proposal Presentation

    Get PDF
    Abstract: Students have numerous challenges when trying to communicate in a foreign language, particularly English. One of the impediments is shyness, which is a psychological issue. The goal of this study is to determine the level of shyness among students and to discover the elements that contribute to their shyness when giving a proposal presentation. The McCroskey's Shyness Scale was used to assess students' levels of shyness. Thirty-seven students took part in the study. It has 14 questions on a five-point Likert scale. Only 19 percent of pupils scored in the “low” range, indicating that they are having difficulty overcoming their shyness. This study also discovered that a teacher's personality has an impact on a student's timidity. As a result, kids needed to be near to their teachers. Incomprehensible input is something that concerned by the students; the students often misunderstand in teacher’s asking way. Students' self-esteem is one of the challenges, as is the atmosphere, lack of preparation, and material

    Daftar siswa penerima program Indonesia pintar2017 angkatan 7

    Get PDF
    Berisi daftar siswa penerima program Indonesia pinta
    corecore