3 research outputs found

    GAMBARAN POLA ASUH SKIZOFRENIA KATATONIK (STUDI RETROSPEKTIF) DI WILAYAH KARISIDENAN SURAKARTA

    Get PDF
    Pola asuh dalam keluarga yang penuh perhatian dalam proses pembelajaran dan pengembangan tentang nilai-nilai kehidupan, baik kesehatan sosial, kesehatan mental, ataupun spiritual merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi yang baik dan anggota masyarakat yang sehat. Peran dan fungsi keluarga skizofrenia katatonik menjadi penting karena keluarga merupakan lembaga sosial pertama dan sangat berpengaruh bagi seorang anak. Sehinnga, peran serta keluarga sangatlah menentukan proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak yang meliputi nilai, sikap, dan perilaku skizofrenia katatonik dalam berinteraksi dengan lingkungan dan menjalankan hubungan intrapersonal dan interpersonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh keluarga skizofrenia katatonik (studi Retrospektif) di Wilayah Karisidenan Surakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif desain deskriptif. Teknik penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam (WM) pada keluarga skizofrenia katatonik yang dilakukan selama dua bulan. Analisis data menggunakan content analysis dengan mengkategorikan data verbal untuk tujuan klasifikasi, validasi data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh keluarga yang diterapkan oleh keluarga pada penderita skizofrenia katatonik di Wilayah Karisidenan Surakarta berbeda-beda. Penerapan pola asuh yang diterapkan keluarga terhadap anggota keluarganya yang terkena gangguan skizofrenia katatonik, tidak mengacu pada pola asuh tertentu sebagaimana teori pola asuh yang ada, seperti pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif. Beberapa pola asuh yang diterapkan oleh keluarga penderita skizofrenia katatonik diantaranya adalah otoriter, demokratis, dan permisif. Kebanyakan orang tua pasien skizofrenia katatonik menerapkan pola asuh permisif. Pola asuh permisif yang diterapkan diantaranya orang tua lebih memberikan kebebasan penuh kepada anak karena mempercayakan semuanya pada anak, anak tidak banyak dikontrol orang tua, orang tua menuruti segala kemauan anak, anak kurang disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku, orang tua terlalu memanjakan anak sehingga anak tidak tahu yang mana yang baik dan yang mana yang tidak baik. Pada penelitian di Wilayah Karisidenan Surakarta menggambarkan pola asuh keluarga yang permisif menunjukkan angka paling dominan terhadap terjadinya skizofrenia katatonik dibandingkan dengan pola asuh otoriter dan pola asuh demokratis

    HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT PEMBINA KESEJAHTERAAN UMMAT (PKU) MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    Get PDF
    Kinerja perawat pada hakekatnya adalah terlaksananya asuhan keperawatan. Pendekatan asuhan keperawatan adalah dengan proses keperawatan berupa aktivitas yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja perawat dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di rumah sakit adalah konflik, pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, supervisi, motivasi, dan tipe kepribadian. Tipe kepribadian akan berpengaruh kepada kinerja yang dilakukan terutama dalam pola perawat memberikan pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif non eksperimental. Sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua perawat di 8 bangsal Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 58 responden dengan teknik proportional random sampling. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisis Rank Spearman. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi responden menurut tipe kepribadian di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta sebagian besar adalah ekstrovert. Sedangkan untuk kinerja para perawat di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta sebagian besar adalah cukup. Selanjutnya hasil pengujian Rank Spearman diperoleh r hitung sebesar 0,262 dengan p-value 0,047, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan kinerja perawat di Rumah Sakit Pembina Kesejahteraan Ummat (PKU) Muhammadiyah Surakarta

    PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAAN SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN TERAPI PSIKORELIGIUS PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

    Get PDF
    Seorang yang menderita gangguan jiwa, seperti skizofrenia mengalami keretakan kepribadian seperti penyimpangan pikiran, persepsi, serta emosi. Salah satu metode terapi untuk mengurangi kecemasan seseorang adalah menggunakan terapi psikoreligius. Metode ini merupakan suatu teknik untuk menyembuhkan pasien dengan pendekatan agama termasuk pasien skizofrenia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan tingkat kecemasaan sebelum dan sesudah pemberian terapi psikoreligius pada klien skizofrenia di rumah sakit jiwa daerah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian adalah eksperimen dengan rancangan penelitian mengggunakan pre test-post test design. Jumlah populasi pasien skizofrenia sebanyak 360 orang. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling. Alat ukur tingkat kecemasan responden menggunakan Hamilton Rating Scale Anxiety (HRS-A). Pengukuran dilakukan dengan sebelum terapi dan sesudah dilakukan terapi. Terapi yang dilakukan kepada responden meliputi ceramah agama, doa seperti dzikir dan bacaan suratsurat Al Qur’an dengan lama terapi 30 menit dengan satu kali terapi. Analisis data penelitian menggunakan Paired Sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan 27 responden (90%), yang mengalami kecamasan sedang, sementara 3 responden (10%) dengan kecemasan ringan. Setelah pemberian terapi psikoreligius menunjukkan 27 responden (90%) mengalami kecamasan sedang, 3 responden (10%) kecemasan ringan. Hasil uji Paired Sample t-test diperoleh nilai ttest = 1,421 dengan nilai p= 0,166. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan tingkat kecemasaan sebelum dan sesudah pemberian terapi psikoreligius pada klien skizofrenia di rumah sakit jiwa daerah Surakarta
    corecore