5 research outputs found
IPTEK BAGI MASYARAKAT PETANI JAMUR TIRAM DI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR
Kondisi geografis desa Pintrang kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan sangat mendukung untuk pertumbuhan jamur tiram. Banyak warga yang bertani jamur tiram termasuk pak Dahlan. Ketekunan dan kegigihan pak Dahlan dalam bertani jamur, membuat tim dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menjadikan mitra dalam kegiatan IbM. Dalam melakukan kegiatan bertani, Pak Dahlan tidak lepas dari permasalahan. Keterbatasan pengetahuan tentang pembuatan baglog, membuat pak Dahlan mendatangkan boglog dari CV Surya Mandiri mushroom (mitra 2) yang meru-pakan produsen baglog. Beberapa permasalahan yang mendapatkan prioritas dalam kegiatan ini adalah aspek sarana prasarana, SDM dan pemasaran. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, pendekatan yang ditawarkan adalah pelatihan dan workshop bagi peningkatan kemampuan dan kualitas SDM dalam bidang budidaya maupun pemasaran, perbaikan/rekayasa dan pengadaan sarana prasarana. Pelatihan yang diberikan adalah pelatihan tentang pembuatan baglog. Saran pemasaran dibuatkan blog. Untuk meningkatkan daya tampung baglog, kumbung mitra 1 dilakukan perbaikan kumbung dengan daya tampung 3000 baglog dan pengadaan alat pengontrol suhu (thermometer, higrometer dan hand sprayier). Musibah yang menimpa mitra 2 dengan meledaknya boiller membuat produksi baglog berhenti total. Perbaikan boiller merupakan hal yang vital bagi proses berlangsungnya produksi baglog. Untuk itu, tim melakukan perbaikan terhadap sisa-sisa boiller yang masih bisa digunakan. Selain itu juga dilakukan pengadaan neon box untuk melakukan pemasaran secara offline. Dengan pendekatan yang dilakukan tim, hasil produksi mitra 1 dapat meningkat dan mitra 2 dapat melakukan produksi
Evaluasi Layanan Angkutan Pedesaan Di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang (Studi kasus rute Sidoluhur - Patal –Lawang)
Ketersediaan moda angkutan pedesaan dapat membantu kemudahkan masyarakat desa untuk mencapai perjalanan dalam menjalankan aktivitas.sebagai regulator pemerintah berkewajiban menyediakan tata penyelengaraan pelayanan transportasi desa melalui ketersediaan angkutan yang memadai dari jumlah, jenis dan daya angkut sesuai karakteristik masyarakat pedesaan. Metode survei dilaksanakan pada rute/trayek Sidoluhur-Patal-Lawang, melalui teknik observasi Kinerja Layanan angkutan pedesaan yang beroperasi. Lokasi studi wilayah kecamatan Lawang kabupaten Malang, survei dilakukan Oktober 2006, mengambil angkutan desa trayek Sidoluhur-Patal-Lawang. Lingkup wilayah kajian adalah kinerja angkutan umum penumpang pada ruas jalan Sidoluhur - Patal - Lawang (SPL), dengan panjang rute 17 Km. sampel angkutan umum trayek SPL yang memperoleh ijin trayek sejumlah 22 buah, kapasitas penunpang 12 tempat duduk. Hasil yang diperoleh :1)Jumlah frekuensi layanan rute trayek SPL (Sidodadi-Patal -Lawang) rata rata 4-7 kendaraan perjam pada jam sibuk dan jam tak sibuk 4 kendaraan/jam. 2)Daya angkut efektif perjalanan rute rata-rata 60,265 % dari kapasitas angkut kendaraan maksimal 12 penumpang.3)Biaya ongkos yang ditanggung oleh penguna jasa rata-rata Rp 1.250 /penumpang. 4)Pendapatan awak operator selama sehari sebesar Rp 19.356 / hari.dan sebesar Rp 503.308/ bulan. 5)Jumlah angkutan yang diperlukan dalam kondisi ideal dan keseimbangan diukur dari jumlah penumpang dan pendapatan awak sejumlah 22 unit kendaraan
Iptek Bagi Masyarakat Petani Jamur Tiram di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur
Kondisi geografis desa Pintrang kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan sangat mendukung untuk pertumbuhan jamur tiram. Banyak warga yang bertani jamur tiram termasuk pak Dahlan. Ketekunan dan kegigihan pak Dahlan dalam bertani jamur, membuat tim dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo menjadikan mitra dalam kegiatan IbM. Dalam melakukan kegiatan bertani, Pak Dahlan tidak lepas dari permasalahan. Keterbatasan pengetahuan tentang pembuatan baglog, membuat pak Dahlan mendatangkan boglog dari CV Surya Mandiri mushroom (mitra 2) yang meru-pakan produsen baglog. Beberapa permasalahan yang mendapatkan prioritas dalam kegiatan ini adalah aspek sarana prasarana, SDM dan pemasaran. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, pendekatan yang ditawarkan adalah pelatihan dan workshop bagi peningkatan kemampuan dan kualitas SDM dalam bidang budidaya maupun pemasaran, perbaikan/rekayasa dan pengadaan sarana prasarana. Pelatihan yang diberikan adalah pelatihan tentang pembuatan baglog. Saran pemasaran dibuatkan blog. Untuk meningkatkan daya tampung baglog, kumbung mitra 1 dilakukan perbaikan kumbung dengan daya tampung 3000 baglog dan pengadaan alat pengontrol suhu (thermometer, higrometer dan hand sprayier). Musibah yang menimpa mitra 2 dengan meledaknya boiller membuat produksi baglog berhenti total. Perbaikan boiller merupakan hal yang vital bagi proses berlangsungnya produksi baglog. Untuk itu, tim melakukan perbaikan terhadap sisa-sisa boiller yang masih bisa digunakan. Selain itu juga dilakukan pengadaan neon box untuk melakukan pemasaran secara offline. Dengan pendekatan yang dilakukan tim, hasil produksi mitra 1 dapat meningkat dan mitra 2 dapat melakukan produksi